TENTANG
Ditetapkan Oleh :
Dr,LUQMAN HAKIEM
Direktur
NIK. 17.10.16.14
KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BAITUL HIKMAH KENDAL
NOMOR : 078/SK/DIR/RSBH/VII/2017
TENTANG
Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat;
KEDUA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dilakukan evaluasi setiap 1 tahun.
Ditetapkan di : Kendal
Pada tanggal : 20 Juli 2017
DIREKTUR
RSU BAITUL HIKMAH KENDAL
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya
sehigga telah berhasil disusun buku Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case
Manager di RSU Baitul Hikmah Kendal.
Buku panduan ini perlu dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan
pasien di RSU Baitul Hikmah. Dalam buku Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case
Manager diuraikan bahwa di dalam Manager Pelayanan Pasien ada proses kolaboratif untuk
assesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi
dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya, melalui
komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil asuhan pasien yang
bermutu dengan biaya efektif.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penyusunan buku Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Case Manager di RSU Baitul
Hikmah Kendal
Penyusun
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................viii
BAB I DEFINISI.............................................................................................1
1. Pengertian...........................................................................................1
2. Tujuan................................................................................................1
BAB IV DOKUMENTASI...................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................18
vi
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RSU Baitul Hikmah Kendal
Nomor : 078/SK/DIR/RSBH/VII/2017
Tanggal : 20 Juli 2017
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
Manajemen Pelayanan Pasien :
2. Suatu model klinis untuk manajemen stratejik mutu dan biaya pelayanan, dibuat
untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan yang layak
/ patut dan dengan manajemen sumber daya yang sesuai. (Cesta, 2009)
B. TUJUAN
Tujuan MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya. Bilamana
pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan pengobatan dan rencana asuhan,
maka mereka akan memperoleh manfaat. Hal yang sama juga berlaku bagi
keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai relasi erat, suatu kemitraan dengan
rumah sakit yang melayani orang yang mereka kasihi, mereka akan kurang merasa
khawatir tentang logistik dan akan lebih banyak fokus terhadap kesehatan pasien.
1
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen pelayanan
pasien.
4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yang diharapkan.
5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yang efisien biaya.
6. Mengamankan sumber-sumber klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dengan manajer departemen/bagian.
8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dengan pemandu wisata/ tour guide
dalam berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di rumah sakit.
Seorang MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang menulis resep,
mengorder pemeriksaan penunjang dan sebagainya. MPP mempunyai peran untuk
mendorong kepatuhan PPA dalam pengisian rekam medis, yaitu terkait dengan
kelengkapan dan kesesuaian pengisian rekam medis berdasarkan dengan asuhan yang
diberikan kepada pasien. MPP dapat menggabungkan beberapa karakteristik seperti
koordinator, manajer finansial, problem solver, fasilitator, konselor, manajer
perencanaan, edukator dan advokasi. Gambaran kinerja MPP ditampilkan melalui
suatu kombinasi beberapa aktifitas yang dibentuk untuk mendukung tujuan dan
sasaran program asuhan pasien dan penerapan dari prinsip yang mengarahkan ke segi
praktis dari program tersebut.
Bagi rumah sakit adanya MPP dalam manajemen pelayanan pasien akan memberikan
manfaat sebagai berikut :
9. Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan, termasuk pemeriksaan yang tidak
perlu
2
11. Penurunan readmisi ke rumah sakitPengurangan kunjungan pasien yang sam ke IGD
Bagi rumah sakit adanya MPP dalam manajemen pelayanan pasien akan memberikan
keuntungan sebagai berikut :
3
di komunitas/ lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek psieko-sosio-kultural
sehingga keputusan tepat waktu dengan dasar informasi lengkap.
5. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga
mengatasi masalah dengan mencari opsi pelayanan yang tersedia, rencana alernatif
sesuai kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan yang diharapkan.
6. Mendorong pemberian pelayanan yang memadai untuk kendali mutu dan biaya
dengan basis kasus per kasus.
7. Membantu pasien untuk transisi pelayanan yang aman ke tingkat pelayanan
berikutnya yang memadai.
8. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian pengambilan
keputusan pasien.
9. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk memfasilitasi hasil yang
positif bagi pasien, bagi PPA dan pembayar. Namun bila ada perbedaan kepentingan
maka kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas.
H. HUBUNGAN PROFESIONAL
Para MPP mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf klinis.
Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan
finansial, bantuan/dukungan dari komunitas serta pelayanan kerohanian.
Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu
memelihara rasa saling percaya yang menunjukkan kepada pasien bahwa mereka
terlibat untuk manfaat dan kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu memperhatikan
secara aktif kebutuhan dan keinginan pasien.
J. TANGGUNG JAWAB
4
7. Menjamin pelaksanaan asesmen awal tercapai dalam kerangka waktu.
8. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien,
berdasarkan pasien yang meliputi:
9. Memantau pergerakan dan perkembangan pasien yang menjalani pelayanan kritis,
seperti menjalani tindakan operatif, pasien isolasi, pasien kondisi terminal, pasien
yang beresiko mendapatkan penganiayaan, dan pasien beresiko tinggi lainnya.
10. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta para
anggota tim klinis lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan administrasi,
perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara
pasien dan pemangku kepentingan, serta menjaga kontinuitas pelayanan.
11. Sebagai sumber informasi pasien dan keluarga.
12. Mendorong partisipasi pasien dan keluarga dalam pelayanan.
13. Mendorong kepatuhan PPA dalam pengisian rekam medis.
14. Memantau kelengkapan pengisian rekam medis.
15. Menindaklanjuti kebutuhan pasien dan keluarga, khususnya pada pasien yang
beresiko, dan atau menjalani pelayanan yang bersifat kritis.
16. Mendampingi pasien dan keluarga apabila dibutuhkan dalam proses konsultasi dan
edukasi dengan DPJP.
17. Membantu dan mengawasi pelaksanaan proses rujukan/transfer eksternal, termasuk
bila dibutuhkan mencarikan tempat rujukan dan alternatifnya.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
B. Ketentuan staf yang melakukan panduan ini adalah Manajer Pelayanan Pasien
Manajemen pelayanan pasien bersumber dari pelayanan fokus pada pasien (PFP).
Sehingga pelaksanaan tugas MPP/ Case Manajer adalah meningkatkan pelayanan
berfokus pada pasien.
2. Berbagi informasi.
Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi
secara lengkap dengan pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga menerima
informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.
3. Partisipasi.
Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam
asuhan dan pengambilan keputusan serta pilihan mereka.
4. Kolaborasi/kerjasama.
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi
pelayanan kesehatan bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
6
Konsep inti patient-centered care dari perspektif profesional pemberi
asuhan adalah sebagai berikut :
- Rawat Jalan
- Rawat inap
- IGD
- ICU
- Unit lain yang berhubungan dengan pelayanan pasien.
- Unit structural
7
BAB III
TATA LAKSANA
DIREKTUR
BIDANG PELAYANAN
PPA
KEPALA SEKSI
PELAYANAN MEDIS
KEPALA SEKSI
KEPERAWATAN
TIM KOMPLAIN
10
3) Tentukan sasaran terukur dan indikator dalam kerangka waktu yang spesifik
antara lain dalam akses ke pelayanan, asuhan dengan biaya efektif, mutu asuhan
4) Tentukan pemberian informasi kepada pasien dan keluarga untuk pengambilan
keputusan
5) Tentukan juga partisipasi pasien pasien dan keluarga dalam asuha, termasuk
persetujuan akan kemugkinan perunahan rencana
6) Siapkan fasilitas mengatasi masalah dan konflik
7) Perhatikan harapan pembayar, frekuensi komunikasi evaluasi perkembangan
pasien, revisi sasaran jangka pendek atau panjang.
11
budaya, status pernikahan, umur, pandangan politik, disabilitas fisik-mental-
kognitif
5) Advokasi untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan yang berkembang karena
perubahan kondisi
d. Hasil Pelayanan
1) Lakukan pendokumentasian pencapaian sasaran
2) Catat keberhasilan, kualitas, kendai biaya efektif dari intervensi MPP dalam
mencapai sasaran asuhan psien
3) Nilai laporan tentang dampak pelaksanaan rencana asuhan psien
4) Catat utilisasi sesuai panduan / norma yang digunakan
5) Catat kepuasan psien, keluarga dengan manajemen pelayanan pasien
BAB IV
DOKUMENTASI
12
1. SPO Case Manager
2. Form A dan form B
3. Form Evaluasi Clinical patways
DIREKTUR
RSU BAITUL HIKMAH KENDAL
DAFTAR PUSTAKA