KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK
Ni Kadek Desy Hossiana Destri Kadek Ary Kusri Ni Putu Asri Puja
Kartika Sari Natalia Winanti Wahyuni
(023) (024) (025) (026)
2. Bayi berat badan lahir rendah, yang kemungkinan mengalami malnutrisi intrauterine.
Misalnya bayi dari ibu penderita toksemia, bayi dengan kelainan plasenta, dan bayi kembar
yang terkecil. Bayi seperti ini mempunyai kadar glikogen pada hepar yang rendah dan
perbandingan yang besar antara berat otak dan berat hati dengan peninggian konsumsi
oksigen dan peninggian metabolism, kadar glikogen hati dan otot akan berkurang.
Sebagian bayi seperti ini tidak mampu meninggikan pengeluaran adrenalin untuk
memperbaiki hipoglikemia seperti yang terjadi pada bayi normal.
Lanjutan
ETIOLOGI
Peningkatan penggunaan glukosa (seperti pada kasus hipotermia,
polisitemia, sepsis).
a. Anamnesis
Riwayat bayi menderita asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan
Bayi puasa
c. Pemeriksaan Penunjang
Kelainan jantung
Gagal ginjal
DIAGNOSA
BANDING Penyakit SSP
Sepsis
Asfiksia
Jika bayi tidak mungkin menyusui, mulailah pemberian minum dengan menggunakan sonde dalam
waktu 1-3 jam setelah lahir
Jika ini gagal, terapi intravena dengan glukosa 10% harus dimulai dan kadar glukosa dipantau
PENATALAKSANAAN
1) Jika anak masih bisa menyusu: mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya
2) Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan : beri perasan ASI atau air gula 30 -50
ml sebelum di rujuk.
3) Jika anak tidak bisa menelan: beri 50 ml ASI atau air gula melalui pipa nasogastrik .
c. Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
d. Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi seperti diatas
Infus D 1 0 diteruskan
Hipoglikemia neonatorum adalah masalah pada bayi dengan kadar glukosa darah kurang dari 40 -
45mg/dl. Keadaan dimana bila kadar gula darah bayi di bawah kadar rata-rata bayi seusia & berat badan A
terme (2500 gr atau lebih) < 30 mg/dl dlm 72 jam pertama, & < 40 mg/dl p ada hari berikutnya
Mulainya gejala bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa minggu setelah lahir. Perkiraan urutan
kekerapan adalah kecemasan atau tremor, apati, episode sianosis, konvulasi, serangan apnea intermiten atau
takipnea, menangis lemah atau dengan frekuensi tinggi, lemas atau lesu, sukar makan, dan mata berputar.
Episode berkeringat, pucat mendadak, hipotermia, dan henti serta gagal jantung juga terjadi. Sering ada
sekelompok gejala episodic. Karena Manifestasi Klinis ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab maka
penting untuk mengukur kadar glukosa serum dan menentukan apakah hipoglikemia menghilang dengan
pemberian glukosa yang cukup untuk menaikkan kadar glukosa darah menjadi normal; jika idak, diagnosis
lain harus dipikirkan .
TERIMA
KASIH