INFECTION IN CHILDREN :
CASE STUDIES
DEBBIE LATUPEIRISSA
KASUS
• Seorang bayi perempuan usia 4 bulan dibawa ke UGD rumah sakit dengan
sesak napas dan demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
sering demam berulang sejak 1 bulan terakhir ini.
• Berat badan saat masuk RS 3500 gram, takipne, tidak sianosis, terdapat
napas cuping hidung dan retraksi sela iga serta pemeriksaan paru
didapatkan ronki basah halus. Pada mulut pasien terdapat oral thrush.
Kelenjar getah bening teraba membesar. Sejak lahir pasien diberi ASI dan
susu formula.
• Riwayat persalinan pasien dilahirkan spontan, berat lahir 2800 gram
dan panjang lahir 50 cm, langsung menangis.
Gejala Klinis
Pemeriksaan
laboratorium
Gejala Klinis
A-World Health Organization telah mengklasifikasikan
gejala dan tanda klinis HIV/AIDS dalam 4 stadium:
• Stadium I
• Stadium II
• Stadium III
• Stadium IV
B- CDC mengklasifikasikan dalam 4 kategori (N,A,B,C)
40
Stadium klinis
Malnutrisi berat atau wasting berat tanpa etiologi jelas yang tidak membaik dengan terapi standar
Pneumonia pneumosistis
Dugaaninfeksibakteriberulang yang berat (>2 episode dalam 1 tahun, mis: empiema, piomiositis,
infeksitulangatausendi, atau meningitis selain pneumonia)
Infeksi Herpes simpleks orolabial atau kulit yg kronis (lamanya >1 bulan)
Kandidiasis esofageal, trakea, bronkus, paru
TB ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Infeksi CMV (retinitis atau infeksi organ lain selain hati,limpa, atau kel. limfe dengan onset pd umur > 1 bulan)
Toksoplasmosis SSP
Meningitis Cryptococcus (atau penyakit ekstra paru lain)
Ensefalopati HIV
Setiap mikosis endemis diseminata (Histoplasma, Koksidioidomikosis atau Penisiliosis ekstra paru)
Infeksi Mikobakteria non-TB diseminata
Kriptosporidiosis
Isosporiasis
Limfoma non Hodgkin serebral atau sel B
Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)
Nefropati HIV
Kardiomiopati HIV
Stadium klinis The Working Group on ART and Medical
Management of HIV-Infected Children
Severely symptomatic Category C
Children who have any condition listed in the 1987 surveillance case
definition for AIDS, with the exception of LIP (which is a category B)
1. Serious bacterial infection, multiple or recurrent
2. Candidiasis, esophageal or pulmonary
3. Coccidioidomycosis, disseminated 4. Cryptococcosis extrapulmonary
5. Cryptosporidiosis or isosporiais with diarrhe persisting >1 month
6. Cytomegalovirus disease with onset at age >1 month 7. Encephalopathy
8. Herpes symplex virus infection, mucocutaneous ulcer persist >1month, or bronchitis,
pneumonitis, or esophagitis in a child >1 month of age
9. Histoplasmosis, disseminated 10. Kaposis’s sarcoma
11. Lymphoma, primary in brain
12. Lymphoma, Burkitt’, immunoblastic, B-cell, or unknown phenotype
13. Mycobacterium tuberculosis, disseminated or extra pulmonary
14. Mycobacterium, other species, or unidentified species, diss/extra pulmonary
15. Mycobacterium avium cx, or M. kansasii, disseminated
16. Pneomocystis carinii pneumonia 17. Progressive multifocal leukoencephalopathy
18. Toxplasmosis of the brain with onset at age >1 month
19. Wasting syndrome in the absence of the concurrent illness that could explain the cause
other than HIV
Diagnosis
Tes antibodi HIV Tes virologis
(ELISA atau rapid test) (PCR)
• Anak usia ≥ 18 bulan • metoda terpercaya untuk
• Menggunakan 3 jenis tes yg diagnosis bayi usia < 18 bln
berbeda • Mulai diperiksa usia 48 jam
• Deteksi bayi terpajan HIV atau 4-8 minggu stlh lahir
• Diagnosis pasti
• Kuantitatif : PCR-RNA
• Kualitatif
• PCR DNA : sensitivitas >99%
• Deteksi antigen p24 : sensitivitas 8-32%
• Kultur virus : sensitivitas 95-100%
• Dikerjakan mulai usia 48 jam
• Berguna pada infeksi akut dan neonatus yang terpapar
• Sensitivitas beberapa jam setelah lahir : PCR-RNA 47% dan PCR DNA
34%, setelah usia 2 dan 6 bulan menjadi 100%
2005 2014
• Bayi tidak ASI: • Selain skema sebelumnya,
• 6 – 8 minggu (PCR) ditambah dengan:
• 9 bulan (serologi)
• 4 – 6 bulan (PCR)
• 18 bulan (serologi) • Interpretasi hasil:
• Tidak reaktif:
• Bayi ASI: • Tidak ASI: Negatif
• Tunggu ASI berhenti + 6 minggu • ASI: BELUM TERTULAR,
masih ada risiko selama
(PCR/serologi) masih ASI
• Reaktif:
• Bayi sehat: kemungkinan
antibodi maternal
• Bayi sakit: Dapat diagnosis
Presumtif
Diagnosis Presumtif
Anak <18 bulan
Pemeriksaan virologi tidak tersedia/tidak bisa dilakukan
Antibodi HIV positif
2008 2014
• Awalnya anak < 1 tahun diobati • Anak < 5 tahun diobati semua
semua (Test and Treat) • Pedoman PPIA Indonesia
• Mulai 2010 ditambahkan menjadi
anak < 2 tahun diobati semua
Pilihan ARV
Lini 1 Lini 2
• NRTI • NRTI
• Zidovudin • Didanosin
• Stavudin
• Abacavir
• Lamivudin
• Emtrisitabin • Tenofovir
• NNRTI • NNRTI -
• Nevirapin • PI
• Efavirens • Lopinavir/ritonavir
Lini 3: genotyping
Lini 2: VL
Lini 1
Apa yang baru pada panduan 2013
• Monitoring:
• Monitoring pengobatan menggunakan Viral Load (dulu
hanya CD4)
• Lainnya: DPL, SGOT/SGPT
• Adherence
• Sesuai indikasi:
• (Re) imunisasi
• Evaluasi jantung
• Evaluasi psikiatri
Pemantauan
Fase penatalaksanaan Rekomendasi Yang diperlukan (bila ada)
HIV
Selama menggunakan Jumlah sel CD4 serum kreatinin tiap 6 bulan pada
ARV (tiap 6 bulan)a penggunaan TDF
Hb pada penggunaan AZT
PCR RNA (6 bulan setelah inisiasi
ARV, tiap 12 bulan setelahnyaa)
Gagal terapi Jumlah sel CD4 HbsAg (bila sebelum switch belum
PCR HIVb pernah di tes, atau jika hasil baseline
sebelumnya negatif)
Penilaian pertumbuhan &
perkembangan
• Pertumbuhan adalah indikator sensitif untuk
keparahan penyakit
• Kehilangan berat badan atau pertambahan BB yang
tidak adekuat dapat menjadi indikasi pertama
perburukan penyakit.
• Tiap kunjungan klinik harus meliputi penilaian
pertumbuhan
• BB, TB dan LK harus diplot di growth chart
• Hal-hal utama dalam penilaian perkembangan adalah
kognitif, motorik, bahasa, sosial
Apa yang harus diperhatikan oleh orang tua?
• Siapkan keluarga mengenai komitmen dalam menjaga anak
dengan infeksi HIV.
• Membangun hubungan yang baik antara tim HIV/AIDS dengan
keluarga atau pengasuh untuk penanganan jangka panjang.
• Berbicara apa adanya mengenai kesehatan anak menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
• Memberi waktu bagi keluarga pasien untuk menanyakan
pertanyaan dan menyampaikan kekhawatiran pada tiap
kunjungan.
• Penyampaian mengenai infeksi HIV pada anak yang
bersangkutan harus disampaikan dengan bahasa yang baik dan
pada umur yang sesuai (Modul Disclosure).
Apakah anak membutuhkan profilaksis terhadap
infeksi oportunistik (IO)?
58
Profilaksis PCP
• Profilaksis PCP harus diberikan kepada:
59
Profilaksis PCP dengan kotrimoksazol
ARV
Faktor
persalinan
Faktor Faktor
virus bayi
Bayi
Faktor
Faktor ibu terinfeksi
HIV menyusui
Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Bayi dan Kegiatan Pendukungnya