Anda di halaman 1dari 32

Informasi Dasar Tentang HIV

Perjalanan penyakit
HIV masuk kedalam tubuh manusia
RNA virus berubah menjadi DNA

intermediet/DNA pro virus dengan bantuan


enzim reverse transkiptase, dan kemudian
bergabung dengan DNA sel yang diserang
HIV berkembang biak dilimfosit T (CD4) maka
sistem immun tubuh sedikit demi sedikit
dihancurkan
Setelah terinfeksi pada sebagian orang timbul
infeksi primer
2

Siklus Replikasi HIV


Ada 5 fase dalam replikasi virus HIV yaitu

Binding and entry


Reverse transcription
Replication
Budding
Maturation

2 Binding dan Fusion


Virus mengikat CD4 pada
1 dari 2 koreseptor (CCR5 dan CXCR4),
& melebur dengan sel
Reseptor CD4

1 Virus bebas
S
I
K
L
U
S
H
I
D
U
P
H
I
V

3 Infeksi
Virus menembus sel
mengosongkan isinya
ke dalam sel

4 Reverse Transcription
ssRNA diubah menjadi
dsRNA oleh enzim
reverse transcriptase

5 Integrasi
DNA virus menyatu
dg DNA sel oleh
enzim integrase

7 Assembly

Koreseptor CCR5
RNA HIV

Koreseptor CXCR4

DNA HIV
DNA man
DNA HIV
DNA man

6 Transkripsi
Pembentukan protein
rantai panjang

8 Budding
Virus immatur
mendorong ke luar,
mengambil sel membran

Pembentukan rantai protein virus

10 Maturasi

9 Virus immatur keluar


dari sel terinfeksi

Masa tanpa gejala pada HIV lamanya 3-10

tahun
Masa tanpa gejala akan memendek bila viral
load pada titik keseimbangan (set point) tinggi
Setelah masa tanpa gejala akan timbul gejala
pendahuluan yang kemudian diikuti oleh
infeksi oportunistik (IO)
IO adalah infeksi yang mengikuti perjalanan
penyakit HIV
Dengan adanya IO maka perjalanan penyakit
HIV telah memasuki stadium AIDS
5

Window periode (masa


jendela)
Masa dimana seseorang mulai tertular HIV

sampai dengan timbul antibodi HIV.


Artinya Bila seseorang tertular HIV, selama 12
minggu atau lebih pasca paparan HIV orang
tersebut bila diperiksa anti HIV hasilnya akan
negatif, karena pada masa tersebut antibodi
HIV belum terbentuk, tetapi sebenarnya orang
tersebut sudah terinfeksi HIV dan pada masa
inilah HIV sangat efektif ditularkan kepada
orang lain.
6

Perjalanan Alamiah Infeksi HIV


dan Komplikasi Umum

Natural History of HIV


Infection

Virus can be transmitted during each stage

Seroconversion
Infection with HIV, antibodies develop
Asymptomatic
No signs of HIV, immune system controls

virus production
Symptomatic
Physical signs of HIV infection, some
immune suppression
AIDS
Opportunistic infections, end-stage
disease
DR. S.K CHATURVEDI

Tehnik pemeriksaan
laboratorium HIV
Infeksi HIV mempunyai masa asimtomatik

yang panjang, oleh karena itu pemeriksaan


lab penting untuk menentukan adanya infeksi
HIV
Bentuk pemeriksaan lab HIV ada 4 macam
1. pemeriksaan antibodi
2. pemeriksaan kultur/biakan
3. PCR-HIV RNA (viral load)
4. Antigen P24

paling banyak digunakan adalah tes antibodi


9

HIV

Hasil pemeriksaan antibodi


HIV
Non reaktif (negatif)
Reaktif (Positif)
Negatif palsu (fals -)
Positif palsu

(fals+)

10

HASIL NEGATIF PALSU DAPAT:


Orang yang diperiksa dalam masa jendela
Serokonversi pada stadium lanjut
Agamaglobulinaemia
Kesalahan teksnis pemeriksaan

HASIL POSITIF PALSU:


Autoantibodi
Antibodi dari ibu pada bayi yang baru lahir
Kesalahan pemeriksaan

11

INFEKSI OPORTUNITIS
Infeksi oleh organisme yang biasanya
tidak menyebabkan penyakit pada
orang dengan sistem kekebalan yang
normal (sehat), tetapi dapat mengenai
orang dengan sistem kekebalan yang
rendah
12

Infeksi Oportunistik
* Semua organ, >> hubungan dengan dunia luar
kulit, mulut, paru dan saluran cerna.
* Jarang pd organ yang terlindungi seperti otak

pada stadium akhir penyakit.

13

Penyebab IO
Bakteri/Mycobacteri
um
Salmonella
Mycobacterium
Avium Complex
Tuberkulosis
Jamur
Candida albicans
Pneumocystis jiroveci
Aspegillus
Cryptococcus
Histoplasma
14

Protozoa
Toksoplasma
Cryptospodia
Virus
Cytomegalovirus
Herpes simplex
Herpes zoster
Hepatitis
Human Papilloma
Virus
Keganasan
Sarkoma Kaposi
Limfoma

Stadium klinis HIV dewasa


(WHO 2006)
Stadium Klinis 1

Tidak ada gejala


Pembesaran kelenjar Limfe Meluas dan Menetap
Skala Aktivitas I: asimtomatis, aktivitas normal

Stadium Klinis 2
Berat badan menurun <10% dari BB semula
Infeksi saluran napas berulang (sinusitis, tonsilitis,
otitis media, faringitis)
Herpes zoster
Cheilitis angularis
Ulkus oral yang berulang
Papular pruritic eruption
Dermatitis seboroika
Infeksi jamur kuku
Skala Aktivitas 2: simtomatis, aktivitas normal

Stadium Klinis 3

Berat badan menurun >10% dari BB semula


Diare kronis yg tdk diketahui penyebabnya berlangsung > 1
bulan
Demam persisten tanpa sebab yang jelas yang (intermiten
atau konstan > 37,5oC) > 1 bulan
Kandidiasis Oral persisten (thrush)
Oral Hairy Leukoplakia
TB paru
Infeksi bakteri berat (pnemonia, empiema, pyomiositis, infeksi
tulang atau sendi, meningitis atau bakteremia)
Stomatitis ulseratif nekrotizing akut, gingivitis atau
periodontitis
Anemi (< 8g/dL), netropeni (< 0,5x109/L) dan/atau
trombositopeni kronis yg tdk dpt diterangkan sebabnya
Skala Aktivitas 3: selama 1 bulan terakir tinggal di tempat
tidur <50%

Stadium Klinis 4

HIV wasting syndrome (BB turun 10% + diare kronik


> 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny
lain)
Pneumonia Pneumocystis (PCP)
Pneumonia bakteri berat yg berulang
Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, genital atau
anorektal > 1 bulan atau viseral)
Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, paru)
TB ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ
lain)
Toksoplasmosis SSP
Ensefalopati HIV (Gangguan kognitif dan atau disfungsi
motorik yg mengganggu aktivitas hidup sehari hari dan
bertambah buruk dalam beberapa minggu/bulan yg tidak
disertai penyakit lain

Stadium Klinis 4

(lanjutan)

Infeksi mikobakteri non-TB diseminata


Progressive multifocal leukoencephalopathy
Cryptosprodiosis kronis
Isosporiasis kronis
Mikosis diseminata (histoplasmosis atau
coccidioidomycosis ekstra paru)
Septikemi berulang (a.l. Salmonella non-typhoid)
Limfoma (serebral atau non Hodgkin sel B)
Karsinoma serviks invasif
Leishmaniasis diseminata atipik
Nefropati atau kardiomiopati terkait HIV yg
simtomatis
Performance scale 4: bed-ridden, >50% or the day during
the last month.
month

GAMBARAN PASIEN DENGAN HIV/AIDS

KETIKA SEHAT
(TAHUN 2000)

MULAI SAKIT
TGL.11-1-2006

KONDISI KRITIS
TGL.11-2-2006

-------------- 1 BULAN --------------

MENINGGAL
14-2-2006
(USIA 24 THN)

22 Approved Antiretrovirals (~1,540 Possible


Combinations)

??
?

21

When To Start
Semua pasien dengan CD4 < 350, tanpa
memandang staging
Ibu hamil tanpa memandang stadium klinis
dan CD4
Semua ODHA dengan koinfeksi TB
Odha dengan koinfeksi Hepatitis B (kronis
aktif), berapapun jumlah CD4.

ARV di Indonesia
NRTIs

NNRTIs

Zidovudine (AZT) Nevirapine


Lamivudine (3TC) (NVP)
Didanosine (ddI) Efavirenz (EFV)
Abacavir (ABC)
Tenofovir (TDF)

Warna hitam : lini pertama


Warna biru : lini kedua

PIs

Nelfinavir (NFV)
Lopinavir/r
(LPV/r)-juga
dikenal dengan
kaletra

ARV lini 1 yang Tersedia di


Indonesia
ZDV / AZT / ZIDOVUDIN
3TC / LAMIVUDIN
TENOFOVIR
NVP / NEVIRAPINE
EFV / EFAVIRENS

CATATAN :
(merek dagang ARV dan
kandungannya)

FIXED DOSE COMBINATION

1. HIVIRAL : LAMIVUDIN
2. REVIRAL : ZIDOVUDIN
3. DUVIRAL : ZIDOVUDIN +

LAMIVUDIN
4. NEVIRAL : NEVIRAPIN
5. ATRICLA

24

Lamivudine (3TC)

AZT + 3TC

25

Zidovudine (AZT/ZDV)

Nevirapine (NVP)

Efavirenz (EFV)

26

Tenofovir

27

Didanosine (ddI)

Lopinavir/ritonavir
(Kaletra/Aluvia)

PADUAN ARV LINI-I

TD
Tenofovir
F
AZT
Zidovudin
e
28

NVP
Nevirapine

3T
Lamivudine
C
= Hiviral

= Neviral

EFZ
Efavirenz
= Stocrin, Efavir

Efek Samping ARV AZT

NRTIs

Nyeri otot
Mual, muntah
Gangguan tidur Sakit kepala
Nyeri peru
Kurang nafsu
Mata/ kulit kuning makan

3TC
Sedikit efek samping

TDF
Sakit kepala
Mual muntah

29

Efek Samping ARV

NNRTIs

NVP
Ruam kulit berat
Hepatotoksik

EVF
SSP
Teratogenik

(jangan diberikan pada usia muda


dalam usia reproduksi tanpa
metode KB yang aman)

30

31

TUGAS
BAGI 4 KELOMPOK
I. Faktor resiko penularan HIV dan Dampaknya
terhadap Individu, keluarga dan lingkungan.
II. Metoda Pencegahan HIV-AIDS
III.Stigma dan Diskriminasi HIV-AIDS
IV.Konsep dan prinsip VCT dan PITC

32

Anda mungkin juga menyukai