KAJIAN PUSTAKA
Syndrome (AIDS) merupakan perkembangan lebih lanjut pada orang yang terifeksi
HIV. Kata acquired (didapat) penyakit infeksi bukan penyakit turun-temurun tetapi
berkembang setelah adanya kontak langsung dari orang yang terinfeksi HIV
a. Orang Dewasa
1) Gejala-Gejala Mayor
ensefalopati
2) Gejala-Gejala Minor
d) Kandidiasis orofaringeal,
f) Limfadenopati generalisata,
g) Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
1) Gejala-Gejala Mayor
b) Diare kronis atau berulang yang berlangsung lebih dari satu bulan,
gejala-gejala minor
g) Batuk kronis,
3. Transmisi HIV
Transmisi HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga cara yaitu :
a. Secara vertikal dari ibu yang terinfeksi HIV ke anak Angka penularan selama
kehamilan sekitar 5-10%, sewaktu persalinan 10-20% dan saat pemberian ASI
10-20%. Virus dapat ditemukan dalam ASI sehingga ASI merupakan perantara
penularan HIV dari ibu ke bayi pascanatal. Bila mungkin pemberian air susu oleh
Kontak seksual merupakan salah satu cara utama transmisi HIV diberbagai
belahan dunia. Virus ini dapat ditemukan dalam cairan semen, cairan vagina dan
cairan serviks. Virus akan terkonsentrasi dalam cairan semen, terutama bila
Hubungan seksual lewat anus adalah merupakan transmisi infeksi HIV yang
lebih mudah karena pada anus hanya terdapat membran mukosa rectum yang tipis
dan mudah robek, sehingga anus mudah menjadi lesi, bila terjadi lesi maka akan
c. Secara horizontal yaitu kontak antar darah atau produk darah yang terinfeksi.
Darah dan produk darah adalah media yang sangat baik untuk transmisi
HIV. Untuk bisa menular, cairan tubuh harus masuk secara langsung ke dalam
peredaran darah. Hal ini dapat terjadi pada individu yang menerima darah atau
produk darah yang mengabaikan tes penapisan HIV. Diperkirakan bahwa 90-
100% orang yang mendapat transfusi darah yang tercemar HIV akan mengalami
infeksi. Transmisi ini juga dapat terjadi pada individu pengguna narkotika
intervena dengan pemakaian jarum suntik secara bergantian dalam satu kelompok
4. Cara Pencegahan
b. B (Befaithfull) artinya setia dengan satu pasangan seksual yang tidak terinfeksi
HIV.
oral berulang, cheilitis angularis), herpeszoster dalam 5 tahun terakhir dan ISPA
berulang.
di tempat tidur < 50% sehari dalam satu bulan terakhir disertaipenurunan berat
badan > 10%, diare kronis dengan penyebab tidak jelas > 1bulan, demam dengan
sebab yang tidak jelas (intermittent atau tetap) > 1bulan, kandidiasis oral, oral
selalu berada di tempat tidur > 50% setiap hari dalam bulan-bulanterakhir disertai
Westernblot serta didapatkan dua gejala mayor dan satu gejala minor (Noviana
Nana, 2007).
Diagnosa HIV pada umumnya baru dapat ditegakkan pada stadium lanjut
danmerupakan masalah yang paling sering di bidang klinik. Untuk mengubah hal
(PITC)(Irianto, 2014).
1). ELISA
Tes ini banyak digunakan pada bayi, karena tes ini dapat meminimalkan
Infeksi HIV mempunyai masa asimtmatik yang panjang, oleh karena itu
a. Pemeriksaan antibodi
d. Antigen P24
Paling banyak tes yang digunakan adalah tes antibodi HIV. Hasil pemeriksaan
b. Reaktif (positif)
3) Agamaglobulinaemia
1) Autoantibodi
3) Kesalahan pemeriksaan
a. Pemeriksaan tes elisa / rapid tes 3x dengan kandungan reagen yang berbeda
b. Pemeriksaan tes elisa 1x dan konfirmasi dengan wester blot memberi hasil (+)
c. Pemeriksaan tes cepat dengan wester blot memberi hasil (+) (Kemkes R1, 2014)
Cara pencegahan penularan HIV yang paling efektif adalah dengan memutus
rantai penularan. Pencegahan dikaitkan dengan cara- cara penularan HIV. Infeksi
penulranan HIV AIDS merupakan suatu penyakit dengan perjalanan yang panjang
dan hingga saat ini belum ditemukan obat yang efektif, maka pencegahan dan
penularannya.
HIV melalui hubungan seks, jarum suntik yang tercemar, transfusi darah, penularan
dari ibu ke anak maupun donor darah atau donor organ tubuh.
AIDS perlu difokuskan pada hubungan seksual. Agar terhindar dari tertularnya
HIV dan AIDS seseorang harus berperilaku seksual yang aman dan bertanggung
(suami/ istri sendiri). Apabila salah seorang pasangan sudah terinfeksi HIV
1) Transfusi darah
B. Homoseksual
1. Definisi Homoseksual
dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga
yang sejenis (homoseksual)bahkan dapat jatuh cinta pada makhluk lain ataupun
seksual.
pribadi yang berjenis kelamin sama secara situasional atau berkelanjutan. Pada
penggunaan mutakhir, kata sifat homoseks digunakan untuk hubungan intim dan
atau hubungan sexual diantara orang-orang berjenis kelamin yang sama., yang
dan biseksualitas. Istilah gay adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk
ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai
kelamin sama. Istilah yang sudah umum dikenal dimasyarakat untuk orang yang
termasuk homoseksual adalah gay (untuk lelaki) dan lesbian (untuk wanita).
Selain itu ada pula banci laki laki yang mempunyai kecenderungan seperti
wanita dan tomboy yaitu wanita yang mempunyai kecenderungan seperti laki-
laki
2. Jenis-Jenis Homoseksual
sebagai berikut :
Homoseksual jenis ini sama dengan kaum gay sejati, dimana laki-laki
mandi uap terdorong oleh hasrat homoseksual personal yang cukup intim
Kaum homosekual ini terdiri dari bermacam jenis dan dari tingkat sosial
golongan menengah yang berkemampuan. Sering juga mereka itu ada yang
tahu sebenarnya.
5). SituasionHomoseksual
keluar tingkah laku mereka kembali menjadi normal, tetapi tak kurang
juga yang meneruskan pola homoseks itu, atau karena alasan ekonomi
6). Biseksual
homoseksual yang mereka lebih enjoy dan menikmati hidup mereka sebagai
sekaligus
diakibatkan oleh pengaruh ibu yang dominan dan ayah yang pasif.
1) Susunan Kromosom
satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom x dari ayah. Sedangkan pria
mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom y dari ayah.
klinefelter yang memiliki tiga kromosom seks yaitu xxy. Dan hal ini dapat
terjadi pada 1 diantara 700 kelarihan bayi. Misalnya pada pria yang
2) Ketidakseimbangan Hormon
3) Struktur Otak
Struktur otak pada straight females dan straigh males seta gay
males terdapat perbedaan. Otak bagian kiri dan kanan dari staright males
sangat jelas terpisah dengan membran yang cukup tebal dan tegas.
Straight females, otak antara bagian kiri dan kanan tidak begitu tegas dan
tebal. Dan pada gay males, struktur otaknya sama dengan straiht females,
serta gay females struktur otaknya sama dengan straight males, dan gay
homoseksual.
1) Budaya
2) Pola asuh
diri ini tidak hanya sebatas pada sebutan namun juga pada makna di balik
tuntutan bagi para pria adalah untuk menjadi kepala keluarga dan
demikian pria dituntut untuk menjadi figur yang kuat, tegar, tegas,
berani dan siap melindungi yang lebih lemah (seperti istri, dan anak-
3) Figur orang yang berjenis kelamin sama dan relasinya dengan lawan jenis
kelamin sama dengannya. Anak laki-laki melihat pada ayahnya, dan anak
ini dapat dikarenakan figur yang dilihat dan menjadi contoh untuknya
nilai universal yang berlaku. Seperti ibu yang terlalu mendominasi dan
tampil bagai figur yang lemah, tak berdaya, atau orangtua yang
homoseksual. Namun, tidak semua anak yang dihadapkan pada situasi
agresif, kelaki-lakian, atau kekanakan dan tidak efektif, serta sering tidak
homoseksual sering kali absen secara fisik atau jauh secara emosional.
kedua orangtua tidak dekat, sering kali disertai rasa benci, dimana istri
homoseksual (gay).
4) Kekerasan seksual
Kekerasan seksual yang dilakuan oleh orang-orang tidak
orang lain tanpa adanya persetujuan dari orang tersebut sudah termasuk
marah. Namun, mereka juga teringat akan sensasi yang dirasakan ketika
kejadian tersebut terjadi dan timbulah hasrat dalam diri mereka untuk
Ada beberapa bahaya yang dapat timbul akibat perilaku homoseksual dan
beberapa bahaya dibawah ini hanya sedikit dari sekian banyak bahaya yang
a. AIDS.
Pelaku homoseksual sangat rentan terhadap penyakit mematikan yang
Amerika Serikat, centers for dieses control and prevention pada tahun
anal. Hal ini biasanya disebabkan karena lubricants (cairan pelicin) pada
c. Sifilis.
e. Herpes.
seksual bahkan terinfeksi HIV. Hal ini disebabkan oleh karena keterlibatan
mereka dalam berbagai aktivitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan seks
faktor perilaku seksual berisiko dengan kejadian HIV pada kaum homoseksual
(β=43,p=0.000). Faktor perilaku seks tersebut berupa oral seks dan anal seks
semakin tinggi risiko terinfeksi HIV. Sebagian besar dari kontak seksual tersebut
aman.
2013), yaitu:
(melalui dubur) dapat menyebabkan lecet pada penis dan mukosa dubur,
untuk mencari hal yang baru dalam berhubungan seks, fantasi dan
kenikmatan.
Kontak seksual antara mulut dengan penis juga bisa menularkan infeksi
HIV. Apabila ada lesi di mulut atau luka di penis akibat penyakit kelamin,
penularan melalui vibrator atau jenis alat bantu seks lainnya tetap ada.
Risiko abrasi atau pengikisan pada dinding anus bisa menjadi jalan masuk
HIV.
4. Seks Oral-Anal/Rimming;
Seks oral-anal atau rimming adalah tipe kontak seksual yang sering
kenikmatan. Praktik dari tipe kontak seksual ini berdampak pada infeksi
parasit usus.
bahayanya dengan saling bertukar alat bantu seks. Risiko terjadi lesi pada
6. InterfemoralCoitus;
Memanipulasi penis dan zakar diantara kedua paha atau alat kemaluan
1. Umur
dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu saja
(Notoatmodjo, 2014).
dan Asia tidak berbeda jauh. Kelompok terbesar adalah golongan umur 30-39
tahun, disusul dengan golongan umur 40-49 tahun dan 20-29 tahun. Mereka ini
ditemukan pada umur produktif, yaitu 15-29 tahun. Padahal, pengurangan kasus
kelompok umur sampai dengan Maret 2009 yang dipublikasikan oleh KPA
(2010), nampak bahwa rentang kelompok umur tertinggi yang teridentifkasi HIV/
AIDS adalah umur 20-29 tahun, kedua pada kelompok umur 30-39 tahun.
2. Pendidikan
dan non formal yang pernah dialami seseorang, yaitu dimulai dari sekolah TK,
SD, SMP, SMU, Perguruan tinggi (diploma, Strata satu (s1), S2, S3 dan
dalam bidang kesehatan. Hasil (output) yang diharapkan dari suatu pendidikan
kesehatan disini adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
3. Pekerjaan
Pekerjaan berasal dari kata dasar kerja yang dimaksud dengan kerja adalah
nafkah (BPSS, 2011). Sedangkan, pekerja adalah setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain (Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI, 2005). Berarti, pekerjaan adalah suatu tindakan atau
biseksual, waria, pekerja dipanti pijat , klub malam, diskotik, penerima transfusi
darah atau produk darah berulang dan anak yang lahir dari ibu pengidap HIV
(Irianto, 2014).
Kasus HIV/ AIDS dalam kaitannya dengan pekerja, maka terdapat istilah
“pekerja dengan HIV/ AIDS” dapat diartikan sebagai pekerja atau buruh yang
terinfeksi HIV atau mempunyai gejala AIDS (Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, 2005).
dikategorikan menjadi :
a. Kerja adalah tenaga kerja seperti PNS, TNI, POLRI, swasta, karyawan dan
lain-lain
4. Status Perkawinan
menikah,menikah, janda atau duda atau tidak menikah, menikah tapi secara
nation studies in metode). Status kawin dapat juga dibedakan menjadi belum
kawin, kawin, cerai hidup, cerai mati. Kawin adalah status dari mereka yang
terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan, baik yang tinggal bersama
maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka yang kawin sah, secara
hukum (adat, agama,negara, dan sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup
terpisah sebagai suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi. cerai (Data
biologis dan psikologis untuk melakukan aktivitas seksual secara rutin sehingga
tidak memiliki pasangan hidup. Bagi mereka yang tidak memiliki pasangan
hidup akan lebih berisiko terjadi penularan HIV atau IMS lainnya dikarenakan
a. Kawin adalah status perkawinan yang diakui negara, adat dan agama.
b. Tidak kawin adalah status perkawinan yang belum kawin, carai hidup, dan
cerai mati.
5. Pengetahuan
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
ternyata perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
terhadap obyek melalui indra yang dimiliknya (mata, hidung, telinga dan
yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
arah pemahaman tentang proteksi diri dan peningkaan kesehatan (Kemkes RI,
dan tidak menyarankan apa yang dilakukan oleh komunitas homoseksual, tetapi
Hubungan seksual yang dilakukan pada usia dini merupakan salah satu
Mac,Phail, Miller dan Rees (2009) di Afrika Selatan, menunjukkan bahwa 50%
responden perempuan dan 47%laki-laki berusia usia 15-19 tahun sudah
HIV karena berkorelasi dengan jumlah pasangan seks selama hidupnya (Dachia,
2000). Umumnya seseorang mulai aktif secara seksual sejak remaja , kemudian
hubungan seks dengan banyak pasangan, sehingga hal ini menjadi bagian penting
Jumlah pasangan seks dan jenis hubungan seks menjadi faktor risiko yang
8. Penggunaan Kondom
Kondom merupakan sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewan)
yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet
sintesis yang tipis berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal yang
bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu
(Sanita, 2008).
9. Penggunaan Narkoba Suntik (Napza)
kejadian HIV. Kasus baru infeksi HIV terus meningkat pada para pengguna
(vaginal, anal dan oral). IMS biasanya terjadi melalui permukaan membran
mukosa jalur genital dan rectum lelaki dan perempuan. IMS akan meningkatkan
jumlah T4 atau sel CD4 (yang merupakan target bagi HIV) (Irianto, 2014) .
gejala dan keluhan yang terjadi yang dianggap spesifikuntuk IMS sesuai
dengan yang dirasakan oleh penderita dan dilihat oleh petugas kesehatan.
alur. Informasi yang diperoleh dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisis serta hasil
yaitu :
Keluarnya cairan pada vagina yang menimbulkan rasa gatal atau rasa tidak
nyaman.
3. Ulkus genetalia
Adanya keluhan nyeri perut bagian bawah disertai duh tubuh vagina.
5. Pembengkakkan skrotum.
6. Bubo inguinal
Pembengkakkan kelenjar getah bening di daerah lipat paha yang terasa nyeri
7. Konjungtivitis neonatorum
Pembengkakkan mata dan terdapat pus (nanah) pada bayi yang berusia 1
bulan.
8. Vegetasi genital
Kutil kelamin atau suatu tonjolan mukosa dengan permukaan yang runcing
Terdapat keluhan rasa ingin buang air besar yang timbul terus menerus atau
berulang kali, keluhan lain nyeri daerah anorektum atau rasa tidak nyaman,
Layanan ini dapat diselenggarakan dilayanan kesehatan formal atau klinik yang
D. Kerangka Teori
HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara
vertikal, horizontal dan transeksual. HIV masuk ke dalam tubuh dengan target
HIV dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur karena kelompok umur
produktif (25-44 tahun) merupakan kelompok seks aktif sehingga berisiko terjadinya
penularan. Faktor lain adalah penularan secara parenteral dan riwayat penyakitIMS
yang dianggap paling cocok yaitu modifikasi teori konsep penularan penyakit menular
dalam buku Herlianto (1995) , Irianto (2014) dan Novaian (2016) sebagai berikut :
Layanan kesehatan Riwayat Gejala IMS
1. Layanan VCT
2. Layanan IMS
3. Penyuluhan
Kesehatan
Karakteristik responden
1. Umur Responden Infeksi Status HIV
Kerentanan
2. Pendidikan
AIDS
3. Pekerjaan
4. Status Perkawinan `
5. Pengetahuan
6. Umur pertama kali
melakukan hubungan
Perilaku Berisiko
1. Perilaku seksual (anal, oral)
2. NAPZA
3. Berganti-ganti pasangan
4. Penggunaan kondom
5. Jumlah pasangan seks
Gambar 2.4
Kerangka Teori yang Menggambarkan
Determinan Kejadian Infeksi HIV pada Komunitas Homoseksual
E. Kerangka Konsep
kejadian infeksi HIV pada komunitas homoseksual diteliti. Faktor yang diteliti
adalah umur pertama kali melakukan hubungan seks, jumlah pasangan seks anal,
penggunaan kondom, penggunaan narkoba suntik, riwayat gejala IMS dan layanan
VCT.
Keterwakilan beberapa variabel yang akan diteliti merupakan variabel yang bisa
Berbeda dengan variabel lain seperti perilaku seksual (anal dan oral seks),
berganti-ganti pasangan seks dan layanan IMS yang tidak diteliti. Hal yang menjadi
kekhawatiran dari peneliti adalah tidak adanya keterbukaan dari responden tentang
1. Pekerjaan
2. Pengetahuan
3. Status perkawinan Status
4. Umur pertama kali seks HIV
5. Frekuensi penggunaan AIDS
kondom
6. Riwayat mengalami gejala
IMS
Gambar 2.5
Kerangka Konsep
F. Hipotesis Penelitian
a. Ada hubungan antara pekerjaan dengan kerentanan kejadian infeksi HIV pada
b. Ada hubungan antara status perkawinan dengan kerentanan kejadian infeksi HIV
c. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kerentanan kejadian infeksi HIV pada
d. Ada hubungan antara umur pertama kali seks dengan kerentanan kejadian infeksi
e. Ada hubungan antara penggunaan kondom dengan kerentanan kejadian infeksi HIV
f. Ada hubungan antara riwayat mengalami gejala IMS dengan kerentanan kejadian
infeksi HIV pada komunitas homoseksual di Kota Bandar Lampung Tahun 2018.