Akses ke layanan kesehatan reproduksi, ibu, neonatus dan anak terjamin untuk
semua wanita, anak serta keluarganya
Komitmen WHO Triple eliminasi untuk infeksi Hepatitis B, HIV dan Sifilis
Prevalensi
Positif
Rujuk ahli hepatologi (IPD)
Kelompok Kerja Infeksi Saluran Reproduksi Pengurus Pusat POGI. Manajemen Triple Eliminasi. 2019:17-33.
Upaya pencegahan Infeksi Hepatitis B
1. Imunisasi universal bayi baru lahir terhadap
hepatitis B WHO 3 dosis pencegahan 3. Ibu hamil yang dites positif terinfeksi
infeksi > 95% anak HBV (HBsAg positif) menerima profilaksis
tenofovir sejak minggu ke-28 kehamilan
2. Bayi baru lahir dari ibu postif HbsAg,
diberikan :
• HB0 (birthdose)
• HBIG
Kelompok Kerja Infeksi Saluran Reproduksi Pengurus Pusat POGI. Manajemen Triple Eliminasi. 2019:17-33.
Penatalaksanaan persalinan
• Antiviral jika :
1. Viral load > 200.000 IU/mL
2. HBeAg positif
• Tenofovir
• Dimulai pada trimester dua (28-32 minggu)
• Dihentikan kontroversi
• HBIG + vaksinasi Hep B pada bayi post partum
• Penatalaksanaan persalinan ibu dengan HBsAg reaktif sesuai indikasi
obstetri.
Kelompok Kerja Infeksi Saluran Reproduksi Pengurus Pusat POGI. Manajemen Triple Eliminasi. 2019:17-33.
Human Immunodeficiency Virus
Taxonomy
Family Retroviridae
Sub Family Orthoretrovirinae
Genus Lentivirus
Maternal transmission
Sistem imunitas Risk of HIV infection related to viral load:
• 1% viral loads <400 copies / mL
• 23% viral loads> 30,000 copies / mL
Gagal Immunodeficiency
Transplacental transmission of HIV can
Infeksi oportunistik occur early in pregnancy
Degenerasi SSP • 20% : < 36 weeks of gestation
Kaposi’s Sarcoma • 50% : days before delivery
• 30% : intrapartum
10 - 20 %
5 – 10 %
20 – 50 % 5 - 20 %
Pencegahan penularan ibu ke anak
(PMTCT)
Prong 1 : Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi
Prong 3 : Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi
yang dikandungnya
BAGAIMANA???
1. Kadar virus tidak terdeteksi kemungkinan
penularan ibu ke janin rendah
ASPEK MEDIS 2. Kadar CD4 > 350 sel/mm3 kadar CD4 yg
tinggi menunjukkan kekebalan ibu cukup baik
dan layak hamil
Bila < 350 sel/mm3 rentan infeksi sekunder
•Bagi ibu yang memilih tidak Pelayanan kontrasepsi pasca salin diutamakan
menyusui dapat dilakukan agar tidak terjadi kehamilan yang tidak
penghentian produksi ASI terencana dan membahayakan ibu serta
janinnya
•Pemberian sufor utk bayi yang
negatif atau tdk diketahui
statusnya
Affordable / terjangkau
Feasible / mampu laksana
Acceptable / dapat diterima TIDAK MIXED FEEDING
Sustainable / berkesinambungan
Safe / aman
Target Triple Eliminasi Kemenkes : HIV
Seratus persen ibu hamil diobati ARV
Seratus persen anak hasil DBS EID negatif, anak sehat tanpa ARV
SIFILIS
• Treponema Pallidum
> 50% kasus asimptomatis
• Dibagi menjadi 2 :
1. Sifilis kongenital a. Sifilis kongenital dini
2. Sifilis akuisita b. Sifilis kongenital lanjut
Manifestasi :
Keratitis interstitial
Limfadenopati
Hepatosplenomegali
Kerusakan tulang
Anemia
Neurosifillis
WHO, 2016
661.000 total kasus sifilis kongenital secara global
57% terjadi pada wanita hamil yang tidak diskrining sifilis selama ANC
16% terjadi pada wanita hamil yang diskrining sifilis tetapi tidak menerima
pengobatan atau menerima pengobatan yang tidak memadai
Penularan ke janin terjadi saat :
• Kehamilan
• Persalinan
• Kontak dengan lesi sifilis setelah persalinan
USG > 20 minggu, cari :
• Hepatomegali • Keguguran
• Penebalan plasenta • Prematuritas
• Hidramnion Maternal sifilis • BBLR
• Asites • Lahir mati
• Hydrops fetalis • Sifilis kongenital
• ↑ aliran MCA
• Darkfield microscope
• PCR
• Uji antibodi fluoresens
• Tes serologi tes non treponema (VDRL) & tes
treponema (TPHA, TP rapid)
Terapi
Seratus persen anak titer RPR negatif atau sama dgn titer ibu, anak
sehat tanpa cacat atau kematian
PENTING :
Semua wanita hamil dilakukan skrining