Anda di halaman 1dari 2

RS GRIYA HUSADA No Dokumen No Revisi Hal

MADIUN 00 1 dari 2

Ditetapkan
Direktur,
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Dewi Surya Atini


NIP. Dr.08.00.01

PENGERTIAN Pemasangan IUD atau intrauterine device, yang juga disebut alat


kontrasepsi dalam rahim (AKDR), adalah metode kontrasepsi
yang reversible, efektif sampai jangka panjang, dan dapat digunakan pada
semua perempuan usia reproduktif.

TUJUAN Sebagai acuan untuk pemasangan AKDR

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Informed consent: dalam informed consent, pasien perlu


dijelaskan secara singkat mengenai prosedur yang akan
dijalani dan ketidaknyamanan atau nyeri yang mungkin akan
dirasakan saat pemasangan
2. Pastikan ruangan dengan penerangan cukup dan privasi pasien tetap
terjaga. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan tangan
dengan kain bersih. Kemudian, pakai sarung tangan steril

3. Siapkan IUD dan susun alat-alat di atas tempat steril

4. Anjurkan pasien untuk kencing dan membersihkan alat kelamin.


Kemudian, atur posisi pasien litotomi

5. Nyalakan lampu sorot untuk melihat serviks

6. Gunakan spekulum untuk visualisasi serviks

7. Bersihkan atau usap vagina dan serviks dengan kasa steril yang diberi
larutan antiseptik

8. Jepit serviks dengan tenakulum dengan hati-hati

9. Masukkan sonde uterus secara hati-hati ke dalam uterus (sekali masuk)


tanpa menyentuh dinding vagina atau spekulum. Tentukan kedalaman
uterus dan posisi uterus

10. Keluarkan sonde dan ukur kedalaman uterus pada tabung inserter yang


masih berada dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru
tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan
11. Pegang tabung inserter dengan leher biru dalam posisi horisontal (sejajar
lengan IUD). Lakukan tarikan hati-hati pada tenakulum,
RS GRIYA HUSADA No Dokumen No Revisi Hal
MADIUN 00 2 dari 2

masukkan inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai


terasa ada tahanan
12. Lepaskan lengan IUD dengan menarik keluar tabung inserter dengan
tetap menahan pendorong
13. Keluarkan pendorong IUD dan tabung inserter didorong kembali ke
serviks secara hati-hati sampai batas leher biru
14. Keluarkan sebagian benang IUD kurang lebih 3-4 cm dari
tabung inserter kemudian digunting
15. Keluarkan seluruh tabung inserter
16. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, pastikan tidak ada perdarahan
pada tempat bekas penjepitan tenakulum. Jika ada perdarahan, tekan
dengan kasa steril yang diberi povidone iodine selama 30-60 detik

17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati

18. Rendam tenakulum dan spekulum yang sudah dipakai dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit untuk tindakan dekontaminasi

19. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan)
ke tempat sampah terkontaminasi

20. Cuci tangan dengan air mengalir memakai sabun dan keringkan

21. Evaluasi selama 15 menit dan pastikan pasien tidak mengalami kram
hebat

22. Lengkapi rekam medik pasien dan berikan kartu IUD kepada pasien

UNIT TERKAIT Poli KIA

Anda mungkin juga menyukai