Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN COPPER T 380 A

No. Dokumen :
Dinas Kesehatan No. Revisi : Puskesmas Perawatan
Kabupaten Tulang SOP Tanggal terbit : Mampu PONED
Bawang Barat Panaragan
Halaman : Jaya
Ditetapkan oleh,
dr.Indah Sofiana Rades, MM.Kes
Kepala Puskesmas Perawatan Mampu NIP 197701141996021001
Poned Panaragan Jaya

A. Pengertian Kontrasepsi IUD/AKDR adalah kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim,


terbuat dari bahan semacam plastik, adapula yang dililit tembaga, dan
bentuknya bermacam- macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak
dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral
B. Tujuan Sebagai pedoman dalam pemasangan copper T 380 A agar terpasang
dengan benar dan tepat
C. Kebijakan
D. Referensi - Blog dr suparyanto, M. Kes dikutip dari buku subrata 2003
- Buku pelayanan praktis pelayanan kontrasepsi edisi 3

E. Alat dan Bahan - IUD copper T 380 A dalam kemasan


- 2 pasang sarung tangan steril
- Spikulum
- Klem panjang
- Sonde rahim
- Tenakulum
- Gunting
- Korentang/cunam ovum
- Mangkok kecil berisi larutan antiseptik
- Kassa steril
- Lampu (sumber cahaya untuk menerangi servik)

F. Langkah-langkah Bagan Alir

1. Petugas menyapa pasien dengan ramah


Panggil pasien sesuai nomor urut
dan hangat
2. Petugas mempersilahkan pasien untuk
duduk
3. Petugas berikan informasi umum tentang
KB Tanyakan keluhan dan melakukan konseling
pada pasien tentang kontrasepsi AKDR
4. Petugas menanyakan dengan seksama
apakah pasien telah mendapatkan
konseling tentang prosedur pemasangan
IUD
5. Petugas melakukan anamnesa Melakukan pemasangan
a. tanya tanggal haid terakhir, lamanya AKDR
haid, dan pola perdarahan
b. paritas dan riwayat persalinan terakhir
c. riwayat kehamilan ektopik
d. nyeri yang hebat waktu haid
e. anemia yang berat, Hb ≤ 9 gr %
f. riwayat infeksi saluran kemih dan
penyakit akibat hubungan seksual
g. berganti-ganti pasangan
h. kanker servik
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Jelaskan pada pasien tindakan yang
akan dilakukan dan pasien
dipersilahkan untuk mengajukan
pertanyaan
b. Pasien dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemih dan
mencuci area ginetalia dengan
menggunakan sabun dan air bersih
c. Lalu keringkan dengan handuk bersih
7. Petugas melakukan pemeriksaan
panggul
1. Cuci tangan dengan sabun dan
menggunakan air bersih yang mengalir
lalu keringkan dengan kain bersih
2. Bantu pasien untuk naik ke meja
periksa
3. Palpasi daerah perut, periksa apakah
ada rasa nyeri, benjolan atau kelainan
yang lain
4. Kenakan kain penutup pada pasien
untuk memeriksa panggul
5. Atur arah sumber cahaya untuk melihat
servik
6. Atur penempatan peralatan dan bahan-
bahan yang akan digunakan dalam
wadah steril
7. Pakai sarung tangan
8. Lakukan inspeksi pada genetalia
eksterna
9. Palpasi kelenjar scene dan bartolini
amati apakah ada nyeri
10. Masukan spekulum vagina
11. Lakukan pemeriksaan inspekulo
 Periksa adanya lesi atau keputihan
pada vagina
 Apakah ada inspeksi servik atau
uterus
 bila ada indikasi dan bila ada
vasilitas pemeriksaan , ambil
cairan dari vagina dan servik untuk
pemeriksaan mikroskopik
 keluarkan spekulum dengan hati-
hati dan letakkan pada tempat
semula
12. Petugas melakukan pemeriksaan
bimanual
 pastikan gerakan servik bebas
 tentukan besar dan posisi uterus
 pastikan tidak ada kehamilan
 pastikan tidak ada infeksi atau
tumor pada adneksa
13. petugas melakukan pemeriksaan
retrovagina bila ada indikasi
 kesulitan menentukan uterus
retroversi
 adanya tumor pada cavum
douglas
 buka sarung tangan sekali pakai
dan buang ke tempat sampah
yang telah disediakan
 untuk sarung tangan pakai ulang
rendam dalam larutan clorin 0.5%/
dekontaminasi, celupkan dan
bersihkan tangan dalam larutan
clorin kemudian buka secara
terbalik dan rendam

14. Petugas melakukan tindakan pra


pemasangan
 Jelaskan proses pemasangan IUD
CUT 380 A
 Masukkan lengan IUD CUT 380 A
di dalam kemasan sterilnya
 Buka sebagian plastik penutupnya
dan lipat ke belakang
 Masukkan pendorong ke dalam
tabung inserter
 Letakkan kemasan dalam tempat
yang datar
 Selipkan kertas pengukur di
bawah lengan pengukur
 Pegang ke dua lengan IUD dan
dorong tabung inserter sampai ke
pangkal lengan sehingga lengan
akan melipat
 Setelah lengan melipat sampai
menyentuh tabung inserter tarik
tabung inserter dari bawah lipatan
lengan
 Angkat sedikit tabung inserter
dorong dan putar untuk
memasukkan lengan IUD yang
sudah terlipat tersebut ke dalam
tabung inserter
15. Petugas melakukan tindakan
pemasangan
 Pakai kembali sarung tangan yang
baru
 Pasang spekulum vagina untuk
melihat servik
 Usap vagina dan servik dengan
larutan antiseptik
 Gunakan tenakulum untuk
menjepit servik secara hati-hati
 Masukkan sonde uterus dengan
tekhnik tidak menyentuh dinding
vagina (no touch technique)
 Tentukan posisi dan kedalaman
rongga uterus
 Keluarkan sonde dan ukur
kedalaman rongga uterus pada
tabung inserter yang masih berada
dalam kemasan sterilnya dengan
menggeser leher biru pada tabung
inserter, kemudian buka seluruh
plastik kemasan
 Keluarkan inserter dari
kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati-
hati jangan sampai pendorongnya
terdorong
 Pegang leher biru dalam posisi
horizontal (sejajar dengan lengan
IUD) kemudian masukkan tabung
inserter secara hati-hati ke dalam
uterus sampai leher biru tersebut
menyentuh servik atau sampai
terasa adanya tahanan
 Pegang serta tahan tenakulum
dan pendorong dengan satu
tangan
 Lepaskan lengan IUD dengan
menggunakan tekhnik withdrawal
yaitu menarik keluar tabung
inserter sampai pangkal
pendorong dengan tetap menahan
pendorong
 Keluarkan pendorong kemudian
tabung inserter didorong kembali
ke servik atau terasa adanya
tahanan
 Keluarkan sebagian dari tabung
inserter dan gunting benang IUD
kurang lebih 3-4 cm
 Keluarkan seluruh tabung inserter
 Lepaskan tenakulum dengan hati-
hati
 Periksa servik dan apabila ada
perdarahan dari tempat bekas
jepitan tenakulum tekan dengan
kassa selam 30-60 detik
 Keluarkan spekulum dengan hati-
hati
16. Petugas melakukan tindakan pasca
pemasangan
 Rendam seluruh peralatan yang
sudah dipakai dalam larutan clorin
selama 10 menit untuk
dekontaminasi
 Buang bahan-bahan yang sudah
tidak terpakai lagi ke tempat yang
sudah disediakan
 Untuk sarung tangan pakai ulang
celupkan kedua tangan yang
masih memakai sarung tangan ke
dalam larutan clorin kemudian
lepaskan dengan cara
membaliknya dan rendam dalam
larutan tersebut
 Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
17. Petugas melakukan konseling Pasca
Pemasangan
 Ajarkan pasien cara memeriksa
sendiri benang IUD dan kapan
harus dilakukan
 Jelaskan apa yang harus
dilakukan pasien bila mengalami
efek samping
 Beritahu pasien kapan harus
datang kembali ke klinik untuk
kontrol
 Mengingatkan kembali masa
pemakaian IUD 10 tahun
berikutnya
 yakinkan pada pasien bahwa bisa
datang setiap saat bila ada yang
perlu dikonsultasikan mengenai
pemeriksaan medik atau bila
menginginkan IUD tersebut
dicabut
 minta klem untuk mengulangi
kembali penjelasan yang sudah
diberikan
18. petugas membuat rekam medik kartu
IUD untuk pasien
G. Hal yang perlu - Anjurkan pada pasien untuk kembali bila ada keluhan
diperhatikan - Tanggal pelepasan IUD
H. Unit Terkait 1. Poli KIA/ KB

I. Rekaman Historis

NO Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl

Anda mungkin juga menyukai