Anda di halaman 1dari 58

ASUHAN MATERNITAS

PPIA
Pelatihan Akselerasi ARV Dalam
Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS Bagi
Tenaga Perawat dan Bidan di FKTP dan FKRTL
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta Mampu Melakukan Asuhan Maternitas PPIA
Tujuan Pembelajaran Khusus
a) Menjelaskan penularan HIV AIDS dan PIMS pada perempuan & anak
b) Menjelaskan pencegahan HIV pada perempuan & anak
c) Melakukan asuhan kehamilan, persalinan & pasca persalinan pada
perempuan dengan HIV
Penularan HIV AIDS dan PIMS
Pada Perempuan & Anak
Penularan HIV pada
Anak
• Transmisi vertikal: >90%
• Sebagian besar infeksi HIV pada anak didapat pada periode
perinatal lewat transmisi dari ibu HIV+ ke bayinya.
• Epidemiologi infeksi HIV anak yang didapat pada periode perinatal
berkaitan erat dengan epidemiologi infeksi HIV pada perempuan
• Transmisi horizontal
• Transfusi darah
• Jarum suntik – remaja pengguna narkoba
• Hubungan seks (perkosaan, dll)
Transmisi HIV dari Ibu ke Anak

Intrauterin Setelah melahirkan


Saat Persalinan
(ASI)
5-10% 10-20% 5-20%

< 2%
ARV ibu ARV ibu ARV bayi
Pilihan persalinan aman Susu formula
Keseluruhan risiko tanpa pemberian : 15-
ASI
Risiko dengan pemberian ASI 6 bulan 30%
: 25-35
Risiko dengan pemberian ASI 18-24 %
PMTCT /
PPIA
• PMTCT – Prevention of Mother-to-Child
Transmission of HIV: Pencegahan Penularan dari
Ibu ke anak (PPIA)
• The PMTCT Continuum of Care: kegiatan yang
komprehensif, dari pelayanan, pencegahan,
terapi, dan perawatan, untuk ibu hamil dan
bayinya, selama masa kehamilan, persalinan,
dan sesudahnya.
• PPIA yang dilakukan dengan lengkap dan
komprehensif dapat menurunkan angka transmisi
PERAWATAN PPIA
Antenatal Services Intra Partum Services Post Partum Services
• Peningkatan kunjungan Mengupayakan persalinan • Melanjutkan HAART ibu
• ANC di sarana kesehatan atau • PITC utk HIV
dibantu tenaga kesehatan
• PITC utk HIV • Profilaksis ARV pd bayi
Teknik persalinan yang Profilaksis
• Penyediaan profilaksis kotrimoksasol pada bayi
ARV atau HAART jika aman PITC utk HIV
• Early Infant Diagnosis
sdh layak Konseling dan (EID) dan tes lanjutan
Profilaksis ARV
dukungan nutrisi bayi intrapartum atau untuk menentukan
status HIV bayi
• Tes ulang utk ibu dgn melanjutkan HAART
hasil awal negatif • Nutrisi bayi
Konseling dan dukungan • Hubungan dgn
• Pelayanan KB & nutrisi bayi Pelayanan KB pelayanan, terapi dan
kesehatan reproduksi dan kesehatan reproduksi dukungan Pelayanan
KB dan kesehatan
reproduksi
Pencegahan HIV Pada
Perempuan & Anak
Kegiatan Komprehensif
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia
reproduksi

2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu


dengan HIV
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan
HIV ke bayi yang dikandungnya
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan
kepada ibu dengan HIV beserta bayi & keluarganya

WHO
1 2 3

4
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi

A bsen seks A bstinence


B ersikap saling setia B e Faithful
C egah dengan kondom C ondom
D ilarang menggunakan napza D rug No
Kegiatan Pencegahan Primer kepada
PUS sebelum terjadinya infeksi
•Penyebar luasan Informasi
•Penyuluhan berkelompok
•Konseling
•Mobilisasi masyarakat
•Layanan bersahabat untuk pria 1
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
pada Ibu dengan HIV

Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan


tidak dianjurkan untuk hamil

Pilihan kontrasepsi dan alasannya


• Suntik & Implan Bukan kontraindikasi
• Vasektomi & Tubektomi Bila tidak ingin anak lagi
• Spons & Diafragma Kurang efektif
• AKDR Tidak dianjurkan, risiko perdarahan
• Kondom Pilihan utama, karena bersifat
Dual Protection

1 2
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari Ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

Merupakan inti dari PMTCT, intervensi berupa:

• Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif


• Layanan konseling dan tes HIV secara sukarela (VCT)
• Pemberian obat antiretrovirus (ARV)
• Konseling tentang HIV dan makanan bayi, serta
pemberian makanan bayi
• Persalinan yang aman.

1 2 3
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi
& keluarganya

Isu yang mungkin dihadapi oleh ibu dengan HIV:


• Kepatuhan minum ARV
• Biaya untuk pemeriksaan laboratorium setiap 3 bulan
• Biaya untuk memperoleh ARV

Isu yang mungkin dihadapi oleh anak:


• Menjadi yatim-piatu lebih dini
• Biaya pemeliharaan kesehatan lebih besar daripada bayi
normal
1 2 3

4
Asuhan Kehamilan, Persalinan & Pasca
Persalinan Pada Perempuan dengan HIV
LAYANAN ANC UNTUK IBU HAMIL
• Diintegrasikan dg paket pelayanan ANC di seluruh jenjang
sarana layanan kesehatan

• Petugas kesehatan juga memberi informasi tentang arti


penting konseling & tes HIV

• Layanan Konseling dan Tes HIV (opt.in/Opt.out)

2/23/2021
KONSELING DAN TES HIV
▪ Ibu hamil dg kesadaran sendiri menentukan sikap untuk
menjalani / tidak menjalani konseling & tes HIV
▪ Tes HIV diinisiasi oleh petugas Kesehatan
▪ Konseling sebaiknya dilakukan dalam kondisi nyaman
dan privacy terjaga
▪ Informed concent

2/23/2021
PEMBERIAN ARV
▪ Di bawah pengawasan dokter

▪ Jelaskan efek samping yg dapat terjadi

▪ Setelah melahirkan, ARV dilanjutkan utk meningkatkan kualitas


hidup ibu

▪ Sebaiknya ada pendamping minum ARV, krn tingkat kepatuhan


sangat menentukan efektivitas hasil penggunaan ARV
2/23/2021
Pemberian ARV selama kehamilan, persalinan dan
setelah melahirkan

▪ Protokol pemberian ARV mengikuti Pedoman Nasional


Pengobatan ARV di Indonesia

▪ Utk PMTCT semua ibu hamil diberi terapi ARV tanpa melihat CD4

▪ Pemberian ARV melalui jalur RS Rujukan ODHA yang telah


ditentukan Pemerintah

2/23/2021
Terapi ARV Bagi Ibu Hamil

Penggunaan obat antiretroviral jangka panjang


untuk mengobati perempuan hamil HIV positif
dan mencegah penularan pada anak

2/23/2021
▪ Memulai ART lebih dini
bagi ibu hamil
Prinsip
PPIA ▪ Terapi ARV untuk ibu
selama masa laktasi

2/23/2021
PENATALAKSANAAN PERSALINAN
• Pemilihan persalinan • Per Abdomen / Seksiosaesaria
tergantung Status obstetric, oMerupakan cara persalinan yang
memiliki risiko transmisi terkecil
Status PPIA : ARV & viral oAkan mengurangi risiko penularan
load, Kesiapan petugas HIV dari ibu ke bayi sebesar 50-
Kesehatan 66%
• Persyaratan untuk persalinan • Per Vaginam
oRisiko penularan meningkat
pervaginam : Ibu minum ARV apabila terjadi Proses Persalinan
teratur lebih dari 4 minggu, (inpartu) dan Ketuban Pecah Dini
Viral load tidak terdeteksi oBila terjadi KPD 4 jam atau lebih,
tidak dianjurkan persalinan
• Kewaspadaan Standart pervaginam
Penatalaksanaan Persalinan
Informasi saat konseling
Metode Keuntungan Kerugian
Seksio • Risiko penularan rendah • Lama perawatan ibu
sesarea • Terencana • Perlu fasilitas & sarana
elektif pendukung
• Biaya mahal
Per • Mudah dilakukan di sarana • Risiko penularan tinggi
vaginam kesehatan terbatas (kecuali bila ibu minum ARV teratur &
VL tidak terdeteksi)
• Biaya murah
Penatalaksanaan Paska Persalinan

• Perawatan Nifas Umum • Perawatan berkelanjutan pasca


⮚Pemeriksaan tanda vital, involusi nifas
uterus
⮚Hasil pemeriksaan/tes HIV pada
⮚Higiene genitalia dan payudara bayi diinformasikan kepada dokter
⮚Nutrisi cukup, istirahat cukup spesialis obsgin yang merawat ibu,
sebagai bagian penilaian
• Perawatan Nifas Khusus keberhasilan penerapan PPIA
⮚Pastikan ibu telah menentukan pilihan dalam institusi kesehatan, serta
pemberian makanan untuk bayi memperkuat kinerja Tim PPIA
⮚Supresi laktasi apabila ibu memilih ⮚Perawatan, Dukungan dan
untuk tidak menyusui Pengobatan (CST) lanjutan bagi
⮚Anjuran pemeriksaan VL, untuk Odha, termasuk penatalaksanaan
menilai kelayakan terapi ARV infeksi oportunistik
berikutnya ⮚Pemeriksaan ginekologi rutin
KELUARGA BERENCANA

• Bertujuan untuk mencegah penularan HIV pada kehamilan berikutnya


• Sterilisasi bukan merupakan indikasi absolut untuk ibu dengan HIV
• Kondom merupakan kontrasepsi pilihan karena bersifat proteksi
ganda (terhadap kehamilan dan penularan IMS)

Kondom Perempuan Kondom Laki-laki



Alur ODHA Hamil
KTP/NIK, KK,
• Alamat Persalinan di
• Kartu Jaminan Fasyankes
ART > 6 Aterm
• Kartu Reg. Nas VL tak
bln
ART
Loke • FF-CM
Kepatuhan
terdeteksi Ind
• Persetujua Obst (-) Rujuk
t n
ART Kondom

• Jaminan
Trace
pasangan IO
SC
SOP
lain
Rencana
PerVa
persalinan, SO g
PCR
KIA
pemeliharaan
Kelas
bayi, Bumil
makanan P • Lembar
• FF-CM VL bayi Partograf
• Buku PDP€ART • FF-CM
Kartu
ANC
• Anamnesa
(K1) 10 KIA • Buku
Persalinan
• Konseling, • Kartu
KIA Ibu
•TPemeriksaan 10T:
Kartu
• T1. Tinggi & berat badan Ibu
pasangan • Form PPIA
• T2. Tekanan darah S • Kartu No. Reg Nas
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) • FF-CM HIV
• T4. TFU HIV • Buku KIA • Ikhtisar Perawatan
• T5. Tentukan DJJ Janin O • Kartu Ibu
• T6. sTatus Imunisasi (TT) • Form PPIA
• T7. Tablet Fe (90 tablet)
• A Sifilis • Kartu No. Reg Nas ODHA Pasca
T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb,
Lab , Hep HIV
GDS, Malaria, Sifilis, HIV,
Persalinan
Hep B, Proteinuri, sputum P
Form B, • Ikhtisar Perawatan Bayi dari Ibu
BTA)
• T9. Tata laksana kasus Lab
Tidak • FF-CM HIV
• T10. Temu wicara dan Form • Buku ART
konseling PITC KIA lanjut ARV DBS
• Kartu profilaksis EID
PDP Ibu
Tata Laksana Bayi Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV

Penanganan
bayi saat Pilihan nutrisi ARV profilaksis
persalinan

Diagnosis dini
Profilaksis bayi (Early infant Imunisasi
diagnosis/EID)
kotrimoksazol
Penanganan bayi saat persalinan
• Universal precaution
• Gunakan sarung tangan saat terpapar dengan darah atau cairan
tubuh
• Jepit dan potong tali pusat dengan hati-hati untuk
mengurangi kontaminasi percikan darah
• Keringkan dan bersihkan kulit bayi dengan kain hangat untuk
mengurangi kontaminasi darah atau cairan tubuh ibu sebelum
pindah ke ruang perawatan
• Hindari penggunaan gastric tube yang tidak perlu untuk
mencegah trauma mukosa
• Berikan vitamin K dan vaksinasi rutin
Pilihan
Nutrisi

ASI
Susu
formula
Keuntungan vs
Kerugian
Faktor Risiko Penularan HIV melalui ASI

• Jumlah virus dalam darah (> 1000 kopi) dan

Ibu ASI
• Jumlah CD4
• Masalah payudara

• Integritas usus
Bayi • Pilihan nutrisi
Konsekuensi Pemberian ASI dari Ibu
Terinfeksi HIV
Kesehatan Ibu dan Anak

Transmisi HIV
Penelitian MASHI (Afrika): Resistensi
• Mortalitas di usia 7 bulan:
anak dengan sufor > anak
ARV
• Bayi yang terpajan
dengan ASI
Angka transmisi HIV • Mortalitas di usia 18 bulan:
dengan ARV saat
melalui ASI masih tidak ada perbedaan
masa PPIA
sekitar 5-10% RSCM: mempunyai risiko
walaupun ibu dan bayi • Tidak ada perbedaan resistensi ARV (30-
mendapatkan
bermakna antara morbiditas 80%), terutama
profilaksis ARV.
dan mortalitas bayi lahir dari terhadap nevirapin.
ibu terinfeksi HIV yang
mendapatkan formula dengan Chikhungu , et al (meta-
analysis) JAMA.
bayi normal. 2006;296:794-805
Zeh C, et al. PLoS Med. 2011; 8:
e1000430. Nelson JA, et al. AIDS.
Prinsip AFASS dalam Pemberian Susu Formula

Acceptable Feasible Affordable


Bila syarat AFASS tidak terpenuhi, maka bayi dapat
diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Safe Sustainable

Pentingnya konseling!!
AFASS

Acceptable
• Ibu & keluarga tidak mengalami hambatan dalam
memberikan PASI. Hambatan: budaya, sosial,
ketakutan akan stigma atau diskriminasi

• Ibu & keluarga memiliki waktu, pengetahuan dan


Feasible keterampilan serta sumber daya yang cukup untuk
menyiapkan PASI dan memberikannya pada bayi
sampai 12 kali dalam 24 jam
• Ibu & keluarga, didukung masyarakat jika perlu, dapat

Affordable membayar biaya pembelian, penyiapan & penggunaan


PASI. Termasuk susu formula, bahan bakar, air bersih,
sabun, tanpa mengganggu kesehatan & nutrisi seluruh
keluarga
AFASS
• Ibu dan keluarga memiliki akses yang tidak terputus

Sustainab terhadap suplai seluruh komponen yang diperlukan utk


PASI yang aman selama diperlukan bayi, sedikitnya
sampai usia 1 tahun atau lebih

le • Ibu dan keluarga mampu secara benar & higienis


menyimpan & menyiapkan peralatan yg bersih:
• Memiliki akses terhadap penyediaan air bersih
• Menyiapkan PASI dengan gizi cukup dan bebas mikroba
Safe • Mampu mencuci tangan dan peralatan dengan
sabun dan secara teratur mensterilkan peralatan
dgn merebus
• Dapat merebus air untuk menyiapkan PASI
• Dapat menyimpan formula yang belum dipakai dalam
wadah yang bersih dan tertutup dan terlindungi dari
tikus, serangga dan binatang lain
PROFILAKSIS ARV UNTUK BAYI

Profilaksis profilaksis ARV untuk bayi lahir dari ibu


terinfeksi HIV:
• Bayi dengan susu formula: zidovudin selama 6 minggu
• Bayi dengan ASI: zidovudin DAN nevirapin selama 6
minggu (dan ibu harus mendapatkan terapi ARV)

Level of evidence 1a,


recommendation A
Dosis Profilaksis ARV
Dosis Lama
pemberian
Usia gestasi ≥35 minggu: 4 mg/kg/kali, 2 kali sehari, dapat dimulai
pada
Zidovudin usia 6-12 jam. Lahir
sampai usia
Usia gestasi ≥30 sampai <35 minggu: 2 mg/kg/kali, setiap 12 jam, 6 minggu
lalu 3
mg/kg/dosis setiap 12 jam pada usia 15 hari
Usia gestasi <30 minggu: 2 mg/kg/kali, setiap 12 jam, lalu 3
mg/kg/kali
setiap 12 jam setelah usia 4 minggu
Nevirapin Berat lahir 1500–2000 gram: 8 mg/dosis
(untuk Waktu
Berat paling lambat
lahir 2000-2499 pemberian ARV profilaksis
gram: 10 mg/dosis Lahir
bayi sampai usia
Berat lahir > 2500 gram: 15 adalah
mg/dosis usia 72 jam / 2 HARI6 minggu
dengan
ASI)
Profilaksis Kotrimoksasol

• Diberikan pada semua bayi terekspos HIV (bayi lahir dari


ibu HIV) dari usia 6 minggu (termasuk atau tidak dalam
program PMTCT)
• Diberikan sampai infeksi HIV sudah disingkirkan DAN ibu
sudah tidak memberikan lagi ASI
• Mencegah pneumonia Pneumocystis Jirovecii dan juga
efektif mencegah toxoplasmosis dan beberapa infeksi
bakteri seperti
JOINT WHO/UNAIDS/UNICEF Salmonella,
STATEMENT Haemophilus,
ON USE OF COTRIMOXAZOLE AS
PROPHYLAXIS IN HIV EXPOSED AND HIV INFECTED CHILDREN
Staphylococcus
Profilaksis Kotrimoksasol

• Dosis: 4-6 mg TMP/kg BB, 1x/hari, setiap hari


• Sediaan: Sirup 40 mg (TMP) tiap 5 mL, tablet 80 mg
(TMP) dan 160 mg (TMP)
• Efek samping: reaksi berat seperti Sindrom Stevens
Johnson, atau toksisitas hematologi berat 🡪 jarang
pada bayi
Early Infant Diagnosis (EID)

• Diagnosis dini penting untuk memberikan inisiasi


terapi ARV dini
• Inisiasi terapi ARV dini memberi prognosis klinis
lebih baik
Waktu Pemeriksaan

6-8 minggu: 4-6 bulan: 18 bulan:


PCR PCR HIV Antibodi HIV
HIV

HIV task force, Indonesia Pediatric Society


Diagnosis pasti infeksi:
• Dua kali uji virologi positif, usia berapa saja
ATAU
• Usia >18 bulan dengan hasil uji positif atau uji
serologi positif
Diagnosis pasti tidak ada infeksi pada bayi tanpa
ASI:
• Tidak ada bukti klinis ataupun laboratoris dari
adanya infeksi HIV DAN
• Dua kali hasil uji virologi negatif, keduanya
dilakukan pada usia >1 bulan dan salah
satunya pada usia >4 bulan, dan tidak pernah
positif ATAU
• Dua kali atau lebih hasil uji serologi HIV negatif
ALUR DIAGNOSIS INFEKSI HIV PADA ANAK USIA
<18 BULAN
Uji virologis
tersedia

Usia 6-8 minggu


ALUR DIAGNOSIS INFEKSI HIV PADA ANAK USIA
<18 BULAN
Uji virologis tidak tersedia
Imunisas
i
• Bayi yang terpapar HIV harus mendapat imunisasi
sesuai dengan jadwal Kemkes RI atau IDAI untuk
melindungi dari berbagai penyakit
• Prinsip umum: tidak memberi vaksin hidup bila
sudah terdapat gejala infeksi HIV
• Perhatian khusus untuk BCG yang dapat diberikan
apabila infeksi HIV sudah dapat disingkirkan.
Jadwal PPIA
Lahir 10 hari 4 6 2 3 4 6 9 18
minggu minggu bulan bulan bulan bulan bulan bulan

Berat badan/panjang
badan
Nutrisi* SF SF SF SF SF SF SF SF-MP SF-MP SF-MP
Profilaksis ARV
Zidovudin 4 mg/kg/kali,
Tiap 12 jam**
Kotrimoksazol
4-6 mg TMP/kg/kali

Imunisasi Sesuai jadwal imunisasi Kemenkes


Perhatian khusus” BCG
Hb/Ht *dengan indikasi

PCR RNA/DNA
1 2 AB
SF: susu formula; MP: makanan padat; Hb: Hemoglobin; Ht: Hematokrit; PCR RNA/DNA : Polymerase chain reaction RNA/DNA ;
AB: HIV antibody; ARV: antiretroviral.
* : bila AFASS tidak terpenuhi, maka bayi dapat diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, tidak boleh mixed feeding.
** : dosis khusus untuk prematur
Teknik menyusui yang benar
Posisi badan ibu dan bayi
• Kepala dan badan bayi berada dalam
satu garis lurus
• Wajah bayi menghadap payudara,
dengan hidung bayi berhadapan
dengan puting
• Ibu memeluk bayi dekat dengan
badannya, ibu menatap ke wajah bayi
• Untuk bayi baru lahir sampai usia 3
bulan, ibu harus menyangga seluruh
badan bayi (bukan hanya kepala dan
bahu)
Teknik menyusui yang benar
Perlekatan bayi pada payudara ibu

• Mulut bayi terbuka lebar

• Bibir bawah bayi melengkung


ke luar
• Dagu bayi menyentuh
payudara
Teknik menyusui yang salah

Posisi badan ibu dan bayi


Perlekatan bayi pada payudara ibu

• Kepala dan badan • Mulut bayi tidak


bayi tidak berada terbuka lebar,
dalam satu garis mengerucut ke
lurus depan
• Wajah bayi tidak • Bibir bawah bayi
menghadap tidak
payudara melengkung ke
• Tangan ibu hanya luar
menyangga bahu
bayi (bukan seluruh
• Dagu bayi tidak
badan bayi) menyentuh
payudara
Alternatif ASI lainnya Untuk bayi dari ibu dengan HIV
• Ibu susu lain (menyusu dari ibu • Memanaskan (Pasteurisasi) ASI
lain yang serologis negatif) perah dari ibu dengan HIV
• Calon ibu susu adalah perempuan • Ibu & keluarga diajarkan untuk
merangsang refleks oksitosin agar ASI
yang telah terbukti serologis HIV dapat mengalir dengan lancer
negatif, dan bersedia menyusui
• Duduk santai, minum air hangat
hingga bayi berusia setidaknya 6
• Payudara dikompres hangat/ disiram air
bulan
hangat
• Ibu kandung masih dapat terlibat • Puting payudara dirangsang dengan
dalam perawatan bayi lainnya tarikan dan pilinan ringan oleh jari ibu
• Bicarakan aspek
HIV akan sosial/budaya/agama
mati pada suhu 56 0C sendiri
yang timbul dengan bayi disusui ibu 0 • Dilakukan pemijatan sirkuler dengan ibu
Pasteurisasi ASI bekerja pada suhu 62,5 C
lain jari, di sepanjang tulang belakang segmen
thorakal
Dengan Pasteurisasi ASI, maka bayi tidak mendapatkan antibodi, tetapi setidaknya
masih mendapatkan protein susu yang mudah dicerna oleh usus bayi sehingga
terhindar dari diare
Alternatif Pengganti ASI yang baik
Untuk bayi dari ibu dengan
HIV

• Susu Formula bayi berbahan dasar susu sapi


• Susu Formula bayi berbahan dasar isolat protein soya
• Susu binatang yang dimodifikasi
• Susu sapi dievaporasi (tidak memakai pemanis)
Pengganti ASI yang tidak dianjurkan untuk 6 bulan pertama

• Susu skim (segar maupun bubuk)


• Susu kental manis
• Susu fermentasi (yogurt)
• Susu yang ditambah perasa
• Santan
• Jus, teh, air gula
• Serealia, bubur
Ringkasan
• ASI adalah makanan terbaik untuk • Pemberian susu formula harus
bayi memenuhi persyaratan AFASS
• Guna mencegah penularan HIV dari • Pertimbangan untuk menentukan
ibu ke bayi melalui ASI, maka ibu pemberian ASI
• Persyaratan AFASS tidak terpenuhi
dengan HIV mempunyai beberapa
• Keadaan yang dianggap aman untuk
ALTERNATIF pemberian makanan menyusui
untuk bayinya • Kondisi sosial ekonomi yang tidak
• Ibu & keluarga perlu diberikan memungkinkan terpenuhinya persyaratan
AFASS
INFORMASI/ KONSELING mengenai
• Memahami teknik menyusui yang benar
pilihan makanan untuk bayinya
• Pertimbangan untuk menentukan
• Perlu diberikan DUKUNGAN pemakaian susu formula
terhadap apapun pilihan ibu • Keuntungan dan kerugian susu formula
mengenai makanan untuk bayinya • Kemungkinan kendala AFASS
PENUGASAN ASUHAN MATERNITAS PPIA
Kelompok 1
G1, 17 tahun, lajang. Seksual aktif dengan 1 orang pemuda selama 1 tahun,
pada 3 bulan terakhir tidak menggunakan kondom. Ia curiga bahwa
pasangan sering tidak setia, meskipun pemuda tersebut tidak mengakuinya.
Pada ANC pertama melakukan pemeriksaan serologis HIV, dengan hasil
negatif. Informasi apa yang perlu diberikan pada konseling pasca tes?

Ibu dengan HIV, G1, 20 tahun, hamil 14 minggu.


Penatalaksanaan obstetri apa yang direncanakan untuk klien
ini?
Kelompok 2
Ibu dengan HIV baru melahirkan, ekonomi tidak mampu berasal dari
pedalaman Flores, NTT. Suami dengan HIV. Ibu tinggal di kampung
bersama keluarga suami yang belum mengetahui status serologis HIV
mereka.

Ibu, 16 tahun, baru melahirkan, tidak menikah. Pasangan seorang IDU


melarikan diri. Ibu tinggal bersama keluarga, kondisi ekonomi
menengah. Nenek memiliki usaha rumahan (home industry) kue kering.
Kakek telah meninggal. Di rumah tersebut tinggal pula keluarga kakak
kandung Ibu, bersama isterinya yang memiliki seorang bayi usia 2 bulan
Kelompok 3
G1, 21 tahun, ANC pertama. Ingin mengetahui apakah sudah terinfeksi
HIV, tetapi merasa khawatir & takut apabila mertuanya berusaha untuk
mengetahui status serologisnya tersebut. Informasi apa yang perlu
diberikan kepada klien tersebut?

G1, 27 tahun, pekerjaan PSK, hamil 28 minggu, ANC pertama.Sudah


berusaha negosiasi penggunaan kondom dengan pelanggan, tetapi banyak
yang menolak, sehingga ia hamil. Hasil pemeriksaan serologis HIV positif.
Aspek apa dari perilaku berisiko dan kesehatan bayinya yang harus
ditekankan pada sesi konseling pasca tes?
Kelompok 4

Ibu dengan HIV, G1, 28 tahun, hamil 28 minggu.


Penatalaksanaan obstetri apa yang direncanakan untuk klien
ini?

Ibu dengan HIV, G2P1A0, 30 tahun, hamil 40 minggu, Bekas SC


ai Letak Lintang 1 tahun yang lalu. Penatalaksanaan obstetri
apa yang direncanakan untuk klien ini?
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai