Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN PREVENTION MOTHER TO CHILD

TRANSMISSION (PMTCT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD SIWA 1/4
KABUPATEN WAJO

Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur UPT RSUD SIWA
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
01 April 2021 Dr. GUSAIDI, SKM.,M.Kes
NIP. 19680104200641001

Pelayanan PMTCT atau PPIA (Pencegahan Penularan HIV


dari Ibu ke Anak) merupakan bagian dari upaya
Pengertian pengendalian HIV-AIDS dan IMS serta program KIA.
Layanan PPIA diintegrasikan dengan paket layanan KIA,
KB. kesehatan reproduksi, dan kesehatan remaja.

1. Mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi. Hal


ini disebaban karena sebagian besar infeksi HIV
pada bayi ditularkan dari ibu. Diperlukan upaya
intervensi dini yangt baik, mudah dan mampu
laksana guna menekan proses penularan
tersebut.
Tujuan 2. Mengurangi dampak epidemu HIV terhadap ibu
dan bayi. Dampak akhir dari epidemi HIV
berupa berkurangnya kemampuan produksi
dan peningkatan beban biaya hidup yang harus
ditanggung oleh ODHA dari masyarakat
Indonesia dimasa mendatang karena
morbiditas dan mortalitas terhadap ibu dan
bayi.
PELAYANAN PREVENTION MOTHER TO CHILD
TRANSMISSION (PMTCT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD SIWA 2/4
KABUPATEN WAJO

Surat keputusan Direktur UPT RSUD Siwa


Kebijakan Nomor......................tentang Pelayanan Tes Konseling
HIV/AIDS.

1. Pelayanan ANC terpadu, konseling dan test HIV

Prosedur wajib ditawarkan pada ibu hamil pada


kunjungan ANC pertama. Jika ibu menolak
untuk di test HIV, petugas dapat melaksanakan
konseling pra test HIV atau merujuk ke
layananan konseling atau testing sukarela.
2. Jika status HIV positif , lakukan intervensi PPIA
komprehensif agar ibu tidak menularkan HIV
kepada bayi yang dikandungnya.
3. Jika status HIV negatif, konseling tentang cara
menjaga agar tetap HIV negatif.
4. Konseling pasca test bagi ibu hanil yang
hasilnya positif dilaksanakan beramaan (couple
counseling). Pemberian kondom diberikan
sebagai alat pencegahan penularan IMS dan
HIV.
5. Pemberian Terapi Antiretroviral (ART) untuk
ibu hamil dengan HIV mengikuti Pedoman
Tatalaksana Klinis dan Terapi Antiretroviral
pada orang dewasa. Pengobatan ARV pada ibu
PELAYANAN PREVENTION MOTHER TO CHILD
TRANSMISSION (PMTCT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD SIWA
3/4
KABUPATEN
WAJO
hamil, pasien TB dan penderita Hepatitis B kronik aktif yang
terikfeksi HIV dapat dimulai pada stadium klinis apapun atau
Prosedur
tanpa menunggu hasil pemeriksaan CD4. Pemeriksaan CD4
tetap diperlukan untuk pemantauan pengobatan.
6. Pemberian terapi pada situasi klinis
a. ODHA sedang terapi Art kemudian hamil.
b. ODHA hamil dalam situasi klinis 1 dan belum terapi
ART
c. ODHA hamil dalam situasi 2, 3, 4
d. ODHA hamil dengan tuberkulosis aktif
e. Ibu hamil dalam masa persalinan dan status HIV
tidak diketahui kemudian hasil test menunjukn
reaktif.
f. ODHA datang pada masa orsalinan dan belum
mendapat terapu ART.
g. Profilaksus ART untuk bayi, diberikan sesuai
rekomendasi pengobatan terapi ART pada bayi.
7. Konseling pilihan persalinan, risiko penularan, manfaat
terapi ART
a. Ibu hamil dengan ODHA dalam perencanaan
persalinan
1) Syarat persalinan pervagina
a) Pemberian ART mulai pada ≤ 14
minggu (ART > 6 bulan)
b) VL < 1.000 kopi/ul
2) Syarat persalinan perabdominal
a) Ada indikasi obstetric
b) VL > 1.000 kopi/ul
PELAYANAN PREVENTION MOTHER TO CHILD
TRANSMISSION (PMTCT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD SIWA
4/4
KABUPATEN WAJO

b. Ibu hamil dalam masa persalinan dan status HIV


tidak diketahui
1) Tawarkan VCT dalam masa persalinan atau
setelah persalinan
2) Jika hasil test reaktif, dapat diberikan ART
3) Persalinan sesuai keadaan obstetric
c. Ibu hamil dengan ODHA datang pada masa
persalinan dan belum mendapat terapi ART
1) Berikan langsung ART
2) Persalinan sesuai keadaan obstetric
8. Kontrasepsi yang disarankan untuk perempuan
yang terinfeksi HIV :
a. Perempuan dengan HIV yang tidak ingin
Prosedur
hamil dapat enggunakan kontrasepsi yang
sesuai dengan kondisinya dan disertai
penggunaan kondom
b. Perempuan dengan HIV yang memutuskan
untuk tidak mempunyai anak lagi
disarankan untuk menggunakan
kontrasepsi mantap dan tetap
menggunakan kondom.
c. Ibu dengan HIV positif yang ingin menunda
atau mengatur kehamilan, dapat
menggunakan kontrasepsi jangka panjang
disertai penggunaan kondom.

Anda mungkin juga menyukai