Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PMTCT (PREVENTION MOTHER TO CHILD

TRANSMISSION)

NO. DOKUMEN No. Revisi Halaman

1 1/3
011/SPO-RJ/TP/2022

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh,

Direktur RSUD Tanjung Priok,

STANDAR 6 Juli 2022


PROSEDUR
OPERASIONAL
drg. Rully Dewi Anggraeni, MM
NIP.196909082000032005

Pengertian Pencegahan penularan dari ibu HIV positif kepada bayi


yang dikandungnya adalah kegiatan yang termasuk dalam
PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission) dari
Tim Penanggulangan HIV / AIDS RSUD Balikpapan.

Prosedur pelaksanaan PMTCT adalah alur pelayanan


yang wajib dilalui oleh ibu hamil, sebelum dan sesudah tes
HIV.

1. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil


Tujuan
HIV positif ke bayi yang dikandungnya.
2. Memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan
kepada ibu HIV positif beserta bayi dan
keluarganya
1. Permenkes RI Nomor: 74 tahun 2014 tentang
Kebijakan

Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV.

2. Surat Keputusan Direktur RSUD Tanjung Priok tentang

Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS nomor: 418


tahun 2022

a. Ibu hamil yang datang ke poli Kebidanan dan/atau IGD


Prosedur
PONEK RSUD Tanjung Priok atas kehendak sendiri
atau tanpa rujukan dari dokter atau fasilitas
PROSEDUR PMTCT (PREVENTION MOTHER TO CHILD
TRANSMISSION)

NO. DOKUMEN No. Revisi Halaman

1 1/3
011/SPO-RJ/TP/2022

kesehatannya lainnya.

b. Ibu hamil yang belum diketahui status HIV, dilakukan


VCT atau PITC.
c. Status HIV ibu hamil positif adalah : bila didapatkan
hasil positif pada pemeriksaan laboratorium secara
serologis dengan 3 cara pemeriksaan yang berbeda.
d. Status HIV ibu hamil negatif adalah : bila didapatkan
hasil negatif pada pemeriksaan laboratorium secara
serologis dengan 3 cara pemeriksaan yang berbeda.
Pemeriksaan diulang 3 bulan kemudian bila memiliki
faktor risiko tertular hiv, untuk memastikan tidak dalam
kondisi window periode.
e. Ibu hamil yang ditemukan HIV (+) pada saat masa
kehamilan trimester I/II/III dirujuk ke Poli PDP
Lavender RSUD Tanjung Priok untuk mendapatkan
pengobatan ARV. \
f. Ibu hamil yang ditemukan HIV (+) pada saat
persalinan dan belum mendapatkan pengobatan,
dilaporkan kepada dokter Kandungan dan Kebidanan
untuk dilakukan terminasi sesuai protab.
g. Bayi dari lahir Ibu HIV (+) yang lahir dengan Seksio
Sesaria, ditolong oleh dokter spesialis Obgyn dan
dokter spesialis anak.
h. Bayi yang lahir dari ibu HIV (+), mendapat ARV
pencegahan dalam 48 jam pertama kehidupan.
1. Poli Kandungan dan kebidanan
Unit Terkait
2. Poli Lavender VCT
3. Dokter Anak
4. Rawat Inap Kebidanan

5. IGD PONEK

Anda mungkin juga menyukai