Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 4

SEORANG IBU HAMIL DENGAN KELUHAN ADA INFEKSI DI JALAN


LAHIR

Seorang perempuan G1P0A0, 18tahun, hamil 9 bulan, datang ke puskesmas membawa


surat rujukan bidan dengan terdapat infeksi condiloma akuminata di bibir kemaluan. Pada saat ini
ibu tersebut datang untuk pemeriksaan kehamilan usia kehamilan 36 minggu dengan didampingi
suami. Sejak 3 bulan terakhir pasien mengeluh sering diare dan muncul sariawan di rongga mulut.

Puskesmas dengan layanan VCT (voluntary counselling test) mem iliki program
PMTCT/PPIA (Program Pencegahan Penularam HIV dari Ibu ke Anak). Dokter puskesmas
dengan adanya program PITC (provider-initiated HIV testing and counselling) memberi konseling
untuk pemeriksaan HIV di klinik VCT. Setelah 1 minggu kemudian hasil tes anti HIV dinyatakan
reaktif.

Pasien khawatir jika bayinya tertular HIV. Saat ini datang ke puskesmas tempat anda bertugas
hendak konsultasi mengenai kehamilannya dan cara mencegah penularan HIV ke bayinya.
Riwayat Sosial : suami bekerja sebagai penjaga keamanan tempat hiburan malam (tampak
bertato di beberapa bagian tubuh)
Keadaan Umum : baik, kesadaran komposmentis.
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37,2 oC
Pem. Obsetri : janin tunggal intrauterine letak kepala taksiran berat janin 1550gram
DJJ : 140x/menit
Status Genitalis : Tampak lesi papilloma bergerombol di vulva dekstra

Kata kunci: hamil, HIV/AIDS, ARV, PITC (provider-initiated HIV testing and counselling), VCT
(voluntary counselling test), PMTCT/PPIA (Program Pencegahan Penularam HIV dari Ibu ke
Anak), condiloma akuminata

A. Terminologi
1. Condiloma aquminata
Kutil Kelamin yang merupakan IMS minor (penularan tidak selalu dari
berhubungan seksual dan autoinokulasi) disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11
dengan ukk papilloma berbagai bentuk (akuminata/kubis, papuler/kubah,
keratotik/kusta, makuler/datar) dengan kejadian terbanyak pada wanita.
2. PMTCT/PPIA
Program pemerintah untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi, pada usia
produktif, remaja pra nikah, kehamilan HIV (+) melalui berbagai cara seperti
konseling, edukasi, dan skrining. Permenkes No 51 Th 2013 menyarankan semua
ibu hamil untuk dilakukan screening HIV. Tanpa pengobatan penularan mencapai
25% - 50% ibu ke bayi.
3. PITC
Merupakan suatu tes dan konseling HIV yang diprakarsai oleh petugas kesehatan
pada pengunjung yankes sebagai bagian dari standar pelayanan medis yang
bertujuan untuk membuat tujuan klinis yg tidak mungkin dilaksanakan tanpa
mengetahui status HIV seperti pada keputusan pemberian ART.
4. Tes anti HIV Reaktif
Tes HIV yang mendapat hasil positif yang menandakan pasien positif menderita
HIV.
5. VCT
Layanan konseling dan tes HIV yang dibutuhkan oleh klien secara aktif dan
individual yang dilakukan oleh konselor. Menekankan pada pengkajian dan
penekanan faktor resiko klien, mendiskusikan keinginan menjalani tes HIV dan
indikasi, serta strategi untuk mengurangi resiko.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah BB janin 1550 gram sesuai dengan usia kehamilan 36 minggu termasuk
normal?
2. Apakah hubungan suami bertato dengan kasus yang dialami ibu hamil pada kasus?
3. Apa hubungan keluhan ibu hamil dengan status HIV reaktif?
4. Apa yang harus dilakukan dokter umum untuk mengurangi kekhawatiran yang dialami
ibu?
5. Bagaimana perbedaan VCT dengan PITC?

C. Hipotesis
1. BB normal usia aterm adalah 2500-4000 gram, atau menggunakan taksiran fundus uteri
yaitu 34cm pada usia kehamilan 36 minggu. Jadi janin pada kasus tersebut mengalami
taksiran berat janin yang rendah.
2. Kemungkinan yang memengaruhi adalah pekerjaan suami sebagai penjaga keamanan
tempat hiburan malam dapat menjadi salah satu tempat yang berisiko sebagai penularan
HIV. Tattoo juga sebagai salah satu factor risiko karena jarum (bisa jadi bekas orang
yg +HIV) yang digunakan saat proses pembuatan tattoo tersebut.
Faktor risiko penularan HIV antara lain: penggunaa jarum bergantian, hubungan
sexual, dan menyusui.
3. HIV reaktif menyebabkan penurunan system kekebalan tubuh  memudahkan masuknya
mikroba pathogen terutama mukosa saluran cerna. Sehingga menyebabkan diare dan
sariawan. Gejala mayor: diare kronis >1bulan dan candidiasis oral.
4. Sambil menunggu hasil lab dapat memberi motivasi dan edukasi (bagaimana cara pemberian
asi, perawatan neonates, dan pemberian profilaksis pd ibu) kpd ibu. Bila diperlukan juga
dapat diberi ARV.
5. Perbedaan VCT dan PITC
VCT: lebih volunteer dilakukan secara mandiri atau sukarela.
PITC: inisiasi dr provider  atas anjuran pemeriksa.

D. SKEMA
E. SASARAN BELAJAR
1. Definisi, etiologi dan factor risiko HIV
2. Patofisiologi penularan HIV
3. Screening HIV (sblm hamil)
4. Penegakkan diagnosis ibu dengan HIV (Pemeriksaan Fisik dan Penunjang)
5. Cara persalinan kehamilan dengan HIV
6. Cara menyusui ASI pada bayi yang lahir dari ibu dengan HIV
7. Tatalaksana dan program untuk kehamilan dg HIV
8. Edukasi dan pencegahan ibu hamil dg HIV

Anda mungkin juga menyukai