SKRIPSI
NITA SARI
PO.71.4.201.15.1.075
SKRIPSI
NITA SARI
PO.71.4.201.15.1.075
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
Nita Sari
NIM. PO.71.4.201.15.1.075
Pada tanggal :
……………………………
Menyetujui,
Hj. Masdiana AR, SKM, S,Kep M.Kes Hj. Ningsih Jaya, SKM, S.Kep, M.Kes
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
NIP. 196504121988032002
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
Nita Sari
NIM. PO.71.4.201.15.1.075
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal :
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Penguji I,
Rahman, A.Kep, S.Pd, M.Kes (…………………………….)
NIP. 196306141990031003
Penguji II,
H.Rezki Djuntaha, SKM, M.Kes (…………………………….)
NIP. 196312311989031041
Pembimbing I
Hj. Masdiana AR, SKM,S.Kep M.Kes (…………………………….)
NIP. 196512311989032006
Pembimbing II,
Hj. Ningsih Jaya, SKM, S.Kep, M.Kes (…………………………….)
NIP. 196005161983032002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Tinjauan Teori
B. Hipotesis
A. Desain Penelitian
B. Kriteria Literatur
C. Metode Pengumpulan Data
D. Kerangka Pikir
A. Hasil
B. Pembahasan
6
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
7
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada pasien hipertensi
(stroke, demensia), penyakit ginjal kronik, penyakit arteri perifer dan retinopati.
bagian dalam arteri pada area mata dan beresiko terjadinya pembekuan darah.
Jika hal ini terjadi pada mata dapat menyebabkan terjadinya retinopati hingga
Juta orang mengalami kebutaan akibat katarak pada tahun 2012. Menurut Pusat
gangguan katarak pada posisi ke-2 (33%) Penyebab kebutaan. (Syawal et al.,
2019)
kebutaan di Indonesia adalah 3,0%. Data terakhir dari Hasil Survei RAAB
dan kebutaan berstandar yang sudah ditetapkan oleh WHO, melalui Global
Pada tahun 2008, sekitar 3,6 juta dewasa dengan diabetes dilaporkan memiliki
dengan Diabetes juga akan meningkat, Antara 2005 hingga 2050 diperkirakan
retinopati diabetik akan meningkat tiga kali hingga mencapai 16 juta dari 5,5 juta
penyakit yang diderita pasien maka disimpulkan semakin rendah kualits hidup
11
seseorang, hal ini karena gangguan penglihatan dan penyakit mata berdampak
Hipertensi. Hal ini disebabkan karena pada pasien Hipertensi akan merusak
vaskuler pembuluh darah pada retina sehingga terjadi gangguan sirkulasi yang
dari usia lanjut sehingga akan terlambat untuk ditangani. Pasien diabetes yang
mempunyai tekanan darah yang tinggi atau hipertensi sangat tinggi resikonya
hipertensi memiliki risiko untuk mengalami retinopati sebelas kali lebih besar
penglihatan pada penderita diabetes mellitus, oleh karena itu peneliti ingin
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menelaah literatur, artikel atau
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Terhadap Institusi
b. Terhadap Peneliti
perkuliahan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Diabetes Mellitus
a. Defenisi
14
Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan
(Kurniawan, 2018)
b. Patofisiologi
1) Diabetes tipe 1
15
yang tidak teratur oleh hati, disamping itu, glukosa yang berasal
16
diakibatkan dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti nyeri
2) Diabetes tipe 2
luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandagan yang kabur
17
18
3) Diabetes tipe 2
luka yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandagan yang kabur
c. Etiologi
(Damayanti, 2015)).
2) Obesitas
nsulin yang bekerja di dalam sel pada otot skeletal dan jaringan
3) Usia
30 tahun kadar gula darah akan meningkat 1-2 mg% tiap tahun, saat
4) Aktivitas fisik
5) Stress
20
sekresi insulin.
6) Riwayat DM gestational
2015)
tipe 1 sering terjadi pada anak atau dewa muda, dan biasa terjadi
oleh sel beta pancreas, diabetes tipe 1 ini terbagi atas 2 jenis :
2018)
penderita DM jenis ini adalah Ras Afrika atau Asia. Jenis ini
a) Usia
22
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
3) Diabetes Gestasional
Diabetes tipe ini disebabkan oleh infeksi, obat atau zat kimia,
(Damayanti, 2015)
Menurut Tarwoto, dkk (2016) tanda dan gejala yang lazim muncul
polydipsia.
pusat lapar.
24
pada lensa.
kulit.
7) Ketonuria
melalui ginjal.
1) Komplikasi makrovaskuler
stroke infark.
2) Komplikasi mikrovaskuler
a) Retinopati diabetikum
mata. Bentuk kerusakan bias bocor dan keluar cairan atau darah
b) Nefropati diabetikum
c) Neuropati diabetikum
2. Ketajaman penglihatan
27
a. Defenisi
kemampuan mata untuk dapat melihat suatu objek secara jelas dan
dan detail suatu benda dapat tertangkap oleh mata sehingga visus
minimum yaitu jarak yang paling kecil antara dua garis yang masih
2010)
dengan oftalmoslop
e) Edema retina.
2) Usia
3) Lama menderita
3. Hipertensi
ginjal, saraf, dan pembuluh darah darah. Sehingga semakin tinggi tekanan
dari jantung keseluruh tubuh. Dalam hal ini, jantung akan bekerja terus-
bagian tubuh mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah.
jika tidak ada gangguan. Tapi jika tekanan darah mengalami peningkatan
ini menemukan peningkatan tekanan darah, durasi lama mnderita DM, dan
menyebabkan kerusakan pada bagian dalam arteri pada area mata dan
beresiko terjadinya pembekuan darah. Jika hal ini terjadi pada retina mata
diabetes melitus tipe II. Pasien diabetes melitus tipe II dengan hipertensi
31
Jika kondisi tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri cukup
B. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tipe 2.
B. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder, data ini merupakan
data yang diperoleh secara tidak langsung. Data ini diambil dari dokumen-
Mellitus.
kedalam penelitian.
hasil publikasi ilmiah, juga dapat ditelusuri pada buku terkait hubungan
E. Kerangka Pikir
Hipertensi
Kerusakan vaskuler
pembuluh darah
Hiperglikemia
Vasokontriksi
Gangguan Vaskularisasi
Gangguan Sirkularisasi
Retina
Factor resiko
- Umur
Penurunan ketajaman - Jenis kelamin
penglihatan
- Lama menderita
DM
- Dislipidemia
Retinopati Diabetik
35
F. Alur penelitian
Kesimpulan
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Hasil
lieratur ilmiah meliputi jurnal dan naskah publikasi ilmiah yang sesuai dan
Tabel 4.1
SINTESIS GRID
M.Fadhol perbandingan . penelitian kelamin. data tentang yang mengalami hipertensi disertai
Romdhoni., resiko ini hipertensi atau tekanan darah dengan retinopati sebanyak 15
(2017)., terjadinya sebanyak dan retinopati diabetic orang (16,67%), yang mengalami
Perbandingan retiopati 90 didapatkan pada rekam medis hipertensi dan tidak mengalami
Resiko diabetik antara responden responden. retinopati sebanyak 20 responden
Terjadinya pasien (22,23). Pada responden yang non
Retinopati hipertensi dan hipertensi dan mengalami retinopati
Diabetik non hipertensi sebanyak 7 responden (7,78%), dan
Antara Pasien yang mengidap yang tidak mengalami hipertensi
Hipertensi diabetes serta tidak mengalami retinopati
Dan Non mellitus di sebanyak 48 responden (53,33%).
Hipertensi RSUD Perbandingan pasien diabetes
yang Majenang mellitus dengan hipertensi memiliki
Mengidap resiko mengalami retinopati 12 kali
Diabetes lebih besar daripada non hipertensi
Mellitus Di dan peningkatan resiko tersebut
RSUD secara statistik signifikan (OR
Majenang =12,3; 95%CI =3,7-56,5 ).
3 Putri Nirmala Tujuan Deskripti Responde Data yang dikumpulkan yaitu Hasil penelitian ini menunjukan
Dewi dkk., penelitian ini f n umur, jenis kelamin, durasi pasien retinopati diabetik dengan
(2019)., adalah observasi sebanyak menderita DM, tekanan hipertensi sebanyak 102 orang
Profil mengetahui onal 162 orang darah, Disiplidemia, (62,9%). Sementara itu, pasien
Tingkat profil tingkat dengan retinopati diabetik tentang yang tidak menderita hipertensi
Keparahan keparahan Kriteria tingkatan keparahan sebanyak 60 orang (37,1%).
Retinopati retinopati inklusi retinopati yang dialami Pada pasien dengan hipertensi
Diabetik diabetik adalah responden, data ini diperoleh ditemukan tingkat keparahan
Dengan Atau dengan atau responden dari rekam medik responden. retinopati diabetik yang berbeda-
39