Anda di halaman 1dari 6

PREVALENSI KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN

DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF


KOTA PONTIANAK

ALDI DZAKY ZHARFANY ADIL


I1011211077

OUTLINE PENELITIAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus terjadi akibat rusaknya organ pankreas yang
tidak dapat memproduksi insulin dengan baik atau kondisi tubuh yang
tidak dapat menggunakan insulin yang di produksi secara efektif, sehingga
terjadi gangguan metabolit dengan karakteristik hiperglikemia (tingginya
kadar gula darah).1 Penyakit Diabetes Mellitus (DM) dapat mempengaruhi
kualitas sumber daya manusia dan memiliki dampak pada peningkatan
biaya kesehatan. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2019 sebanyak
3 juta penduduk Indonesia menderita Diabetes Mellitus dan diperkirakan
jumlah tersebut akan terus bertambah tiap tahunnya.3 Prevalensi Diabetes
Mellitus di Indonesia pada semua usia sebesar 1,5% dan prevalensi yang
terdapat di Kalimantan barat sebesar 1,15%.2
Diabetes Mellitus diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, yaitu
DM tipe 1 yang disebabkan tidak terproduksinya insulin, DM tipe 2 yang
disebabkan kurang dan tidak efektifnya kerja insulin, DM tipe Gestasional
yang terjadi pada wanita hamil, dan DM tipe lain yang disebabkan oleh
banyak faktor.4 Diabetes mellitus tipe 2 merupakan bentuk hiperglikemia
yang paling banyak dijumpai dengan jumlah sekitar 90% sedangkan DM
tipe 1 dan bentuk lainnya mencapai 10%.6 International Diabetes
Federation (IDF) mengungkapkan pada tahun 2015 orang yang mengalami
Diabetes Mellitus (DM) menyentuh angka 415 juta jiwa dan diantara
jumlah tersebut 98% nya adalah pengidap DM Tipe 2.5
Diabetes mellitus memiliki hubungan dengan peningkatan tekanan
darah (hipertensi). Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum.
Biasanya terjadi pada orang dewasa, tetapi terdapat juga pada beberapa
anak dan remaja. Keadaan ini disebabkan karena tubuh mampu
berproduksi insulin tetapi menjadi resisten sehingga insulin tidak efektif
dan mengakibatkan adanya disfungsi endotel dan ateroksklerosis pada
pembuluh.7 Peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang biasanya dimiliki
oleh penderita diabetes mellitus berkisar antara 140/90 mmHg.8 Keadaan
ini disebut dengan hipertensi stadium 1.9

2
Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti jenis
kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat dikendalikan seperti pola
makan, kondisi makanan, olah raga, kopi, dan alkohol. Faktor tersebut
akan meningkat resikonya apabila terjadi bersama-sama (common
underlying risk factor), dengan kata lain satu faktor risiko saja belum
cukup menyebabkan timbulnya hipertensi.1
Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukanlah penelitian
mengenai prevalensi kejadian hipertensi pada pasien diabetes mellitus tipe
2. Penelitian ini akan dilakukan dengan pengambilan data rekam medik
pasien di RSUD Sultan Syarif Pontianak. Berdasarkan pengetahuan
penulis, penelitian tentang Diabetes Mellitus dan Hipertensi pernah
dilakukan di Pontianak pada tahun 2019. Penelitian tersebut bertujuan
untuk mengetahui karakteristik pasien DM tipe 2 dengan komplikasi
hipertensi essensial. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian
dengan judul “Prevalensi Kejadian Hipertensi Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di RSUD Sultan Syarif Kota Pontianak”.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Prevalensi Kejadian Hipertensi Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di RSUD Sultan Syarif Kota Pontianak pada Tahun 2023?

C. TUJUAN PENELITIAN
 Tujuan Umum
Mengetahui Prevalensi Kejadian Hipertensi Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di RSUD Sultan Syarif Kota Pontianak pada
Tahun 2023.
 Tujuan Khusus
Mengetahui seberapa besar peningkatan/pengurangan jumlah
pasien Hipertensi dan DM tipe 2 dari tahun sebelumnya.

3
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini memiliki manfaat di antaranya :
1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besarnya
prevalensi Kejadian Hipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Di RSUD Sultan Syarif Kota Pontianak pada Tahun 2023 sehingga
dapat menambah wawasan peneliti juga menjadi pembelajaran
mengenai topik yang dibahas.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kepustakaan juga acuan
untuk para peneliti dalam melakukan penelitian berikutnya untuk
beberapa tahun kedepan untuk mengetahui Prevalensi Kejadian
Hipertensi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Sultan
Syarif Kota Pontianak pada tahun-tahun berikutnya..

E. METODE PENELITIAN
 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan
cross sectional yang bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan
sampel yaitu purposive sampling.
 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2023 – Januari 2024

Kegiatan Jadwal

4
Januari- Mei - November-
April Januari
Maret Oktober Desember
2023 2024
2023 2023 2023
Penyusunan
Proposal
Penelitian
dan Studi
Pendahulua
n
Seminar
Proposal
Pelaksanaan
Penelitian
Pengolahan
dan Analisis
Data
Penelitian
Penyusunan
Laporan
Akhir

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. Infodatin Diabetes. jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik indonesia; 2014. 1–8 p.
2. Ministry of Health Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan
Dasar 2018. 2018;582.
3. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Vol. 42,
Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia. 2020. 1 p.
4. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik.
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
5. Utomo, Alya Azzahra, Sayyidah Rahmah, and Rizki Amalia. "Faktor
Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2: A Systematic Review." AN-NUR: Jurnal
Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat 1.1 (2020): 44-53.
6. Tanggo, Yunus. "Diabetes Melitus Tipe 1 pada Orang Dewasa." Majalah
Kedokteran FK UK 28 (2012): 188-193.
7. Internasional Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas Seventh Edition.
7th ed. Internasional Diabetes Federation; 2015. 1–140 p.
8. World Health Organization. A global brief on Hypertension World Health
Day 2013. Switzerland; 2013.
9. Abel N, Contino K, Jain N, Grewal N, Grand E, Hagans I, et al. Eighth
joint national committee (JNC-8) guidelines and the outpatient
management of hypertension in the African-American population. N Am J
Med Sci. 2015;7(10):438–45.
10. Fitriayani, Yosi, Sugiarto Sugiarto, and Cici Wuni. "Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Esensial Di Desa Kemingking
Dalam Kabupaten Muaro Jambi." Journal of Healthcare Technology and
Medicine 6.1 (2020): 449-458.

Anda mungkin juga menyukai