PENDAHULUAN
pankreas tidak dapat memproduksi insulin dengan cukup atau tubuh tidak dapat
merupakan penyakit yang dapat membunuh seseorang secara perlahan atau diam-
diam sehingga diabetes melitus disebut sebagai “Silent Killer” (Lathifah, 2017).
merupakan pembawa atau induk dari penyakit lain seperti jantung, stroke,
berdasarkan data dari WHO tahun 2014, prevalensi angka kejadian diabetes
melitus di dunia mencapai 422 juta jiwa atau 8,5% dari total populasi penduduk
penderita diabetes melitus sebanyak 8,4 juta penduduk pada tahun 2000 dan akan
diperkirakan akan meningkat sebanyak 21,3 juta penderita pada tahun 2030,
dokter dan pada semua umur mencapai 2,0% (Kemenkes RI, 2019).
1
2
sebanyak 63,5% (Yuhelma et al., 2015). Neuropati diabetik merupakan salah satu
antara 60%-70% pada pasien diabetes melitus tipe I dan tipe II dan memperburuk
kualitas hidup akibat penurunan sensasi sensori yang berakibat pasien diabetes
melitus lebih rentan mengalami luka pada daerah kaki (Suyanto and Andreawan,
durasi penyakit, usia, tingkat kontrol glikemik yang buruk, dan tingginya kadar
kolesterol dalam darah, serta 42% dari penderita diabetes melitus mengalami
Muhammadiyah Malang, namun karena masih baru 5 tahun berdiri masih jarang
penelitian yang dilakukan di rumah sakit ini sehingga masih belum adanya data
Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang. Oleh sebab itu, peneliti perlu
Muhammadiyah Malang.
3
Muhammadiyah Malang.
penyakit diabetes melitus dan terhindar dari gejala neuropati diabetika. Dari
penelitian ini diharapkan masyarakat dapat merubah pola hidup menjadi lebih