Tn. Jhonson berusia 36 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan yang terasa
nyeri di daun telinga sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Pasien merupakan
seorang atlet tinju yang baru saja selesai bertanding 2 hari yang lalu. Diketahui
saat bertanding, telinga pasien sempat terkena pukul oleh lawannya. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 20
kali/menit, suhu 36,9C. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan edema,
hiperemis, nyeri pada perabaan, tampak massa berisi darah pada daun telinga
kanan, serta fluktuatif (+). Dokter melakukan aspirasi pada benjolan dan
didapatkan cairan berwarna kemerahan. Diagnosis yang mungkin pada pasien
diatas adalah...
lobules Auricula Normal
"
"
④ thflamasi
a. Perikondritis
:
X
b. Othematoma
c. Abses aurikular :
Asperasi → pus .
e. cauliflower ear
kompukasi
"
othematom .
p04u@oll.JernihGpegulat.p
↳ Ku tneeksifldlopal.lk
etingu
① trauma
①
④ Nyeri .
Kompukasl :
Aspirasi → serum i .
Paran -0 diasporas, → cauliflower ear -
2 .
An. Adli berusia 17 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan yang terasa
nyeri di daun telinga sebelah kiri. Keluhan diawali dari benjolan yang berisi darah di daun
telinga kiri setelah pasien tertinju oleh temannya saat berolahraga di sekolah kurang lebih
seminggu yang lalu. Setelah muncul benjolan pasien datang ke rumah sakit dan cairan
tersebut dikeluarkan menggunakan suntikan. Namun pasien tidak merawat bekas luka di
telinganya sehingga benjolan kembali muncul. Keluhan penurunan pendengaran
disangkal. Tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, RR: 18x/menit dan suhu: 36.7C.
Pada pemeriksaan status lokalis auricula sinistra: didapatkan pinna edema, hiperemis,
nyeri pada perabaan, tampak massa berisi pus disertai bekas drainase cairan serta
fluktuatif (+). Pemeriksaan otoskopi: meatus accusticus ekstena dalam batas normal.
Membran timpani dalam batas normal. Diagnosis yang mungkin pada pasien diatas
adalah...
a. Perikondritis ① Flathead
X
b. abses auricular
c. Othematoma
d. Wrestler’s ear
e. Mastoiditis :
121W OMAIOMSK ⑦ tanda tnflamasi Retro auricular
-
,
p0lw@oll.JernihGpegulat.p
↳ ku tnfeksildlopatik
etingu
① trauma
①
⑦ Nyeri .
Kompukasl :
Aspirasi → serum i .
Paran -0 diasporas, → cauliflower ear -1 wrestler @ar .
2 .
ng
"
farad (
Tertutup tnfeksi
→
.
Jagahlgenitas ←
→
Teran :
Insisi drainage
,
Jgndimanipulasi
/
Merah , nyeri
Keloarcalran ① ttuktuasi
NO 4
Tn. Dannis usia 36 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada telinga kiri
sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam, badan terasa lemas, dan
muncul lentingan berisi cairan yang menggerombol awalnya di pipi kemudian
menyebar sampai belakang telinga. Saat ini otot wajah kiri juga melemah.
Riwayat cacar air saat masih kecil. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/i, RR 20 x/i, suhu 36.9C. Pada pemeriksaan
status lokalis tampak vesikel bergerombol disertai makula eritema.
Pemeriksaan neurologis didapatkan: paralisis otot wajah kiri (+). Diagnosis
kasus diatas adalah…
a. Bells palsy :
pares e N UH
. ,
FR Idlopatlk
: .
(
.
Farese
ix. viii. Nttacialis di Auricular
.
o
Murut Marot
'
Rasa manis
a. Viii :
dependency aran
Acyclovir
.
Teran :
511000mg 7- 10ham
hari
Valacydouir 391000mg 7 .
et : reakteuasi U 2- u .
(
NO 5
An. Raisya usia 8 tahun dibawa ke Puskesmas oleh orang tuanya dengan
keluhan nyeri pada telinga kanannya sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut
diperberat saat pasien membuka mulut. Saat ini pasien juga mengeluh
mengalami penurunan pendengaran. 5 hari sebelumnya, pasien berenang dan
waktu pulang mengeluh telinganya kemasukan air kemudian dibersihkan
menggunakan cotton bud oleh neneknya. Tanda vital pasien didapatkan HR
69kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 37.5C. Pada pemeriksaan telinga kanan
didapatkan nyeri tekan tragus. Pada pemeriksaan otoskopi meatus acusticus
eksternus bagian dalam tampak edema, hiperemis, sempit, batas tidak jelas,
membran timpani sulit dievaluasi. Diagnosis kasus diatas adalah ….
a. Otitis media serosa : ④ Air fluid level
. lxpendengaran
b. Otitis eksterna sirkumkripta x
c. Otitis media efusi x
£d.
e.
Otitis eksterna difusa
Otitis eksterna maligna :
otalgia Berat otore Cpus Darrah ) pareseN.ua
, ,
,
, , .
otoskopl : edema Gang tell nga 43 Medial ( Dalam
(
→ FR : Beren ang
MT
→ Tera pi
sunt din'll ai
:
Tampon Antibiotic
( swimmer car .
Antibiotic Sistemlk
C'
AMOKsullen 1AM purlin ,
Eretromiscn
Otalgia Nyentekan
↳
,
tragus TR : Korea
otoskopi Bengo Ian ④ Punctate furan Kel
,
:
tekngal
,
Beren
ang its lateral / Luar .
↳ Anoka silent
Terapi :
Salep Antibiotic ( Ampisdin ,
•N
Ceyhan
.
OES .
OED
O
.
40 -50mg
,zp,
Eritromisin 250mg 4×1
NO 6
Tn Jack usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan rasa penuh pada
telinga sejak 3 hari yang lalu. Keluhan diseratai rasa gatal dan saat ini pasien
merasa pendengarannya menurun. Pasien seorang atlet renang. Tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 72 x/menit, RR 18 x/menit, suhu
36,6C. Pemeriksaan otoskopi ditemukan liang telinga tampak hiperemis, sedikit
edema, dan tampak filamen putih dengan titik-titik hitam yang tumbuh dari kulit.
Dari pemeriksaan KOH dijumpai hifa dan spora. Etiologi yang paling mungkin
adalah...
a. Pseudomonas aeruginosa '
x
b. Aspergillus niger
c. Staphylococcus aureus x
d. Candida albicans
e. Rhizopus oligosporus
Oto mitosis
PFR :
Berenang
Debris patch ,
- - - - -
g p Debris patch ,
Menggumpal
-
-
: : : : ::
spt
tapas
€÷
Et :
Aspergillus
"
Niger Et : Candida Albicans .
TYMI name 2x .
Teran :
Nystatin
2X I
1- 2mlnggU
1-2
mlnggu
An. Roma, usia 5 tahun, dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan nyeri
pada telinga sejak satu hari yang lalu. Pasien merasa ada sesuatu yang
bergerak - gerak di dalam telinganya. Tanda vital HR 90kali/mnt, RR 20,
suhu 37C. Pada pemeriksaan otoskopi telinga kanan, tampak gambaran
seperti berikut. 2x:
Corpus
Alienism
Auricula # Benda hidup
Tatalaksana yang tepat ?
. .
Corpus Akenum
I wer
't
.is:: "
Ekstraksi carpal
::
.
"
,
in
Graspable " no.ae.am
W/
:
⑨ lidocaine Rwanol
,
Teeling Tengah
a
seamen
poop
:
( Sennen -0 Keluar ,
f)
Air Bubble
X
b. Otitis media serosa thetraksi
p Mt Saram
:
O
c. Otitis media akut stadium oklusi
→ Mt
:
Bulging 0
d. Otitis media akut stadium supuratif
Bonbons a
e. Otitis media kronik supuratif
↳ Mt perforasi
:
Keypoint :
t.pendengar.am Teknga
,
Spt Rem asukan air
Otoskopi :
Air bubble ( Air fluid level M -
Timpani
faktor Resto :
gangguan .
↳ Barotrauma
Cpesawat penyelam ) ,
Alergi
NO 10
(
.
↳ subakut 3
Ming gu -
2 Bulan
1.pendengaran
Tekngaterasapenuh .
d.pendengaran
Deman otalgia,
I Deman it
-
Bombanslmenongol otalgia #
t
pendengaran
Demand , otalgia 1,
°
Hiperemis → Antibiotic oral : Beta laktam ( Amo Kashin # mplsilin
, , Eritromisin )
34500mg 44500mg 44500mg
o
Supurasi → Antibiotic oral
Ryuk →
Miringotomi
+ 3
Mlnggu .
o
Pnesolusi → Obseruasi Amoksiskin
25
-50mg /k9BB/Han
'
Anak
10mg 1kg
:
zxsehari
,,
/kgBB
q,
4x
hari
hari
1 044 hari G Doses) .
NO 11
to
µ
Otosklerosis .
↳ Tuli
Konduksi → Tuli sensorineural
Teran :
Stapedektomi
NO 12
Total
parsflauda OMSK BENIGN
f)
✓
→
hampirseluruh
\u
OMSK
-
"
MAUGNA
parstensa
tfiaada @
.
NO 13
,
pen
,
,
paper
lvpendengaran → Tempanosklerosls
O :
chalk patch
Rcw
}§
of R :
perforce
si MT
,
Thi R'
Y
,
qmpanopiasti + ossicular
Reconstruction
NO 14
, ,
pendengaran
d. pendengaran Labrinth's
Vertigo -
Handles Semiscrkular
( Vertigo
:
Tlnitus .
Basis
'
crank
f)
medial :
qr-sla?td←#→
bircn-slabirinitishskokiean.pend@ngaranIm.qm
path "
Lehrer
Posterior : Os .
mastoid
( saw , .
NO 15
Ny. Rossa usia 26 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan bengkak di
belakang telinga kanan sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengaku dua tahun
yang lalu, telinga kanan pernah mengeluarkan cairan berwarna kuning
kental berbau dan pendengaran menjadi berkurang. Tanda vital TD
110/70mmHg, HR 71/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 38.2C Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pembengkakan di belakang telinga kanan sehingga
mendorong daun telinga ke depan, tampak hiperemis (+), nyeri tekan (+),
fluktuasi (+). Pemeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan?
a. Foto Ro spot nasal x
sinus frontalis
b. Foto Ro Caldwell
c. Foto Ro waters Sinus Matsuri
y
d. Foto Ro schuller
e. Foto Ro submentovertex Basis crank
fraktur
.
Tanda Padang Retro auricular
Rew .
OMAIOMSK -
① Fluktuasi ④ fluktuasi
Teran : Mastoldektomi
normal Honeycomb
(
i.
T
NO 16
Tn Damar, usia 42 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan bengkak pada
leher kanan sejak satu minggu yang lalu. Sekitar sebulan yang lalu, keluar cairan
kuning kental dari telinga kanan. Sebelumnya pasien juga beberapa kali
mengalami hal tersebut sejak kecil. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/70 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 21 x/menit, suhu 38,8C. Pada pemeriksaan
otoskopi telinga kanan terdapat perforasi membrane timpani subtotal dengan
jaringan granulasi. Terdapat sekret mukopurulen pada kanalis akustikus. Pada
leher kanan bagian atas, terdapat massa hiperemis berfluktuasi dengan nyeri
tekan. Diagnosa pada pasien ini...
a. Abses Luc FR :Row OMSK
.
b. Abses Citeli
c. Abses Mandibula
x
d. Abses Bezold
e. Abses Zigomatikus
Kompllkasi OMSK
Ck
.
Ekstratemporal Intratemporal .
°
-
Mastoiditis :
l -
Meningitis 1 .
Absesateli :
Abses ④ occipital
2. Ensepalltis 2. Abses botold : Abses ④ Mstemodecdomastocdeus
Absesotak Abses Abses ④ M
3. 3.
Zygomaticum : -
tygomatecuscplpi)
4.
Thnmboflebitis 4. Abses LUC "
Antrum -3 MAE
sinus sigmoid
Ooh
Y
-0
A④ betold
NO 17
Tn Ray, usia 40 tahun datang ke Rumah Sakit dengan benjolan pada area
belakang kepala. Benjolan muncul 1 bulan yang lalu. Pasien memiliki
riwayat keluar cairan pada telinga sebelumnya. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 21 x/menit,
suhu 38,8C. Pada bagian belakang telinga, terdapat massa hiperemis
berfluktuasi dengan nyeri tekan. Dokter mengatakan dari pemeriksaan
didapatkan abses memanjang searah m.digastricus venter (belly) posterior.
Diagnosa pada pasien ini...
a. Abses Luc x
X
b. Abses Citeli
c. Abses Mandibula x
d. Abses Bezold x
e. Abses Zigomatikus x
Absesateli
Abs es ZygomaHS
NO 18
thwmaeathmemende
[
,
-
Weber lateralisasi
Lama
iketelingasehat PFR :
Papa ran being
→
fr :
papa ran being tha Tha
-
(Telinga Dalam )
I Am Anti E
"
smart "
penggunaan
way 06 at
→
.
fr : .
loop
DiuretikCfUrosemide7AmiAminoglikosidaCg@ntamiscn.Strepton
L :
Isin )
Anti :
Antitumor ( cisplatin , Karboplaten ) ,
Anti Malaria ( Kina klorokoin ? Anti tnflamasi (aspirin )
.
E :
Erith MGM
NO 19
b. Trauma akustik
X
c. Presbiaskusis cocktail party deafness
:
d. NIHL
e. Sensorineural hearing loss
I
::&: : ::S::
f. 85 db
08dB
91 db
94dB i
:
:
:
O jam
4 jam
2) am
Ham .
NO 20
e. Otosklerosis parakusiswilis
i.
I.
pendengaran
Huat
→
Trauma Akustik
Papa ran basing Tha Tha
-
•
t MT
perforasi
( Tuli Konduksiltulicampuran )
perforasi MT
•
TY
-
Cperubahanposisi )
°
, ,
,
"
lintels RIW OMSK
:
Sing Kat
.
"
toes gllserin ④
•
"t
Tempi :
Nonfarmakologi :
Manuoer epley
Hanover Brandt daroff
Manu var Sem ont
.
Farmakologi :
Betahistin ,
3×6
my
Dcmenhidrlnat 2-3×50
100mg
-
.
NO 23
Ny. Lucia usia 61 tahun datang ke UGD RS diantar oleh anaknya dengan
keluhan keluar darah dari kedua lubang hidung. Darah merah segar dengan
volume sekitar 300 cc, keluhan baru pertama kali dirasakan. Pasien
merasakan ada cairan mengalir dari hidung ke tenggorokan. Keluhan muncul
tiba-tiba. Tidak ada riwayat trauma. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol. Pemeriksaan fisik: kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg,
N 84 x/m, RR 20 x/m, suhu afebris. Status generalisata tidak ada kelainan.
pemeriksaan penunjang dalam batas normal. Pembuluh darah yang
terlibat pada kasus tersebut adalah…
a. Arteri Etmoidalis Anterior X Dx :
Epistasis
b. Pleksus Kisselbach x
x
c. Arteri Faringeal Ascendens
x
d. Arteri Sfenopalatina
e. Arteri Palatina Mayor x
Faktor Resto :
fatter Rcslko i
Anak Anak
-
.
Hipertensi
Trauma °
Arteriosclerosis
trotter
fnfeksi pmanuuer Teran :
Tampon Bellocg
Teran Tehan Hiding
'
↳ ④
pembuluhtampak Kaustlk Agnos ckktrik,
↳ ① Pembuluh Damn →
tampon Anterior 2×24jam
( Vaseline AB)
NO 24
An. Vincent usia 15 tahun, dibawa orangtuanya ke IGD setelah
mengalami mimisan saat sedang bermain kejar-kejaran dengan
temannya. Diketahui hidung pasien menabrak pintu mobil saat berlari.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, TD 110/70
mmHg, nadi 84 x/m, RR 20 x/m, suhu afebris. Status generalisata tidak
ada kelainan. Pada rhinoskopi anterior didapatkan konka hiperemis dan
terdapat darah mengalir di rongga hidung, tidak tampak asal perdarahan.
rhinoskopi posterior tidak didapati post nasal drip. Tatalaksana yang
tepat adalah…
Dx Epistasis anterior
:
a. Kaustik dengan AgNO 3 25% X
b. Tekan hidung dari luar 10 – 15 menit Awal .
Ny. Romania usia 30 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
parau sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri ternggorokan dan kadang
disertai batuk. Pasien menyangkal adanya nyeri menelan. Pasien sehari-hari
bekerja sebagai penyayi yang ramai job sejak satu tahun ini. Riwayat merokok
dan konsumsi minuman beralkohol disangkal. Pada pemeriksaan vital sign TD
110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 22kali/menit, Tax 37C. Pemeriksaan fisik di
dapatkan tonsil T1/T1 tidak hiperemis, Pada pemeriksaan laringoskopi indirek
didapatkan benjolan tidak bertangkai sebesar kedelai warna putih, simetris,
bilateral tanpa tanda radang di pita suara. Diagnosis yang paling mungkin
untuk pasien tersebut adalah...
Saara Serai (parah
a. Laringitis kronis taring hiperemis Pita Saara
-
→
.
×
e. Vocal nodule
→ FR Guru pony any i
:
,
Modal selvesar ka ca h
ng yau Bilateral
→
,
1/3 Anterior
→
fr : lrltasi Kron is
→ Massa berta ng Kai
→ FR : USla tua ,
Pero Kok ,
AIKO hot ,
Radiasi
↳ Massa rap uh mud ah berdarah
→ fr : Irlta si Kron is
↳ ④ Kota ( Massa t
Pending )
→
FR : Kron is vocal Abuse
(Mta si ,
E
b. Vocal nodul
c. Faringitis akut
d. Laringitis TB
e. Laringitis akut
Saara Sera k
LI :
haring hipere.ms , edema
v 23 Ming gu
/ Makua
:
'
yeakel
ultras
taring itis
% ↳ Kunis 73 mcnggu
""
: .
et tneeksi
N
:
"" '
Non -
tnfeksi ( GERD ,
Mero Kok )
, ⇐ : mouse bite
"
NO 27
b. Faringitis akut x
,
X
e. Laringomalasia
Remisi atahun
r
{ ,. . ↳ man
µ eg
,
NO 28
Tn. Jorse berusia 27 tahun datang ke UGD Rumah Sakit diantar anaknya
dengan keluhan sulit menelan sejak 5 hari yang lalu. keluhan ini semakin hari
dirasa semakin berat. Keluhan disertai demam tinggi. Akhir-akhir ini pasien jadi
tidak jelas saat berbicara lebih sering terdengar menggumam. Pasien memiliki
riwayat menderita tonsilitis. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR 90x/menit, RR
23x/menit, dan suhu 38,1°C. Pemeriksaan didapatkan tonsil T3/T2, hiperemis,
tampak sedikit detritus, edema palatum mole, fluktuasi (+), uvula terdorong ke
sisi kiri. Diagnosis yang tepat kasus diatas adalah …..
a. Tonsilitis bacterial akut
b. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
x
c. Abses submandibula pembengkakan Regio Submandibular Unilateral , ,
( "%uµ Riwayat
,
Tonsillitis
llvulatterdorong
Hot potato voice
Hallahan Mole
Uden ①fluktoasi ① fluktuasi
t t
,
Abses Quincy
/ Infiltrate peritonsll
Pentothal
NO 29
Ny. Rolin berusia 32 tahun datang RS dengan keluhan sesak napas sejak tadi
malam. Keluhan diawali dengan nyeri tenggorokan dan leher. Keluhan disertai
bengkak pada dasar mulut. Pasien memiliki riwayat sakit gigi sejak 5 tahun yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, napas 28
x/menit, nadi 70 x/menit suhu 38,1C, pasien tampak lemah dan terdapat trismus
2 jari. Pada inspeksi dan palpasi ditemukan pembengkakan ekstraoral pada
rahang bawah bilateral simetris teraba keras dan terlihat lidah terangkat.
Diagnosis yang tepat kasus diatas adalah ….. Posterior
E
'
a. Angina Ludwig
) (
b. Abses submandibula
c. Abses Quincy ⑤
d. Abses retrofaring faring posterior menongol
'
e. Abses parafaring
A
Nyeri Mandan
Trismus
Bilateral Karas nglna Ludwig /
Pembengkakan Submandibular , ,
Ludovic
ledah Terangkat
Sesak Natas
FR :
tnfeksi gigi molar Dawah
piercing kdah .
NO 30
b. Transiluminasi
c. CT Scan
d. Foto waters
e. Nasoendoskopi
Rhinitis hidungtersumbah Rino re
(
:
Transilumcnasi
pemfis sinusitis Nyeri Pada sinus
(
→ :
Mata
Kray
}
:
Waters Caldwell sche del Moa sinus
AP lateral
Goldstar dart
,
,
: CT SCAN
NO 31
Akut :
Edlmlnggu
d. Sinusitis ethmoidalis akut
SUGAKUT 4- tdmlnggu
!
y
e. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
Nyeri Mencken Deman
Aleut : ,
Tonsihtis Kron is
:
Salt Mandan ,
Rasa menggaryal
Krista Melman .
Halitosis
}④
a. Haemophyllus influenzae Dx
:
Dieter i
b. Streptococcus beta haemolyticus grup A
c. Corynebacterium minutissimum
d. Candida albicans
X
e. Corynebacterium diphteriae
Nyeri men @Ian
,
Bull neck ,
Sesak na pas ,
Dem am
pseudo Mcmoran →
Chang Kat Berdarah
t
Dieter
et :
Drum stick
"
20.000 -
14 hari
Eritromisln 90mg 1kg BB Mari Cdlbagi 4 posts)
Khari
Antipiretik ,
Analgetik
kortlko Steroid
tergaditompllkasi
"
Ilka Sudan
"
oikompllkasi :
Obstruksi Jalan tapas tniokarditis
.
NO 34
LgBggfqp@Gangguantidur.A
Anak
Tidier
ctenoid
face
Ngorok
I
,
Kompukasi
Hlpertroei Adenoid → OMA
( Th : Adenoid ektomi
NO 35
penggunaanobat
b. Vasokontriktor oral x
Nasal Datong@Stan
c. Dekongestan intranasal x
d. Dekongestan oral x
G Rhinitis Medikamentosa
×
e. kortikosteroid intranasal
Rhinitis thedikamentosa
They
↳ et : Vasokonstrlktor
stop o6at
Phenyleprin
Epedrcn
lfortikosteroid Intranasal
Napatoline Cfhttlcason ,
Mondadori ,
Bud @sonde)
t
O Ximetaetollne
ftortikosterold oral .
NO 36
Tn. Junno usia 32 tahun datang ke tempat praktek dokter umum dengan keluhan
hidung tersumbat selama 1 tahun terakhir. Keluhan hidung tersumbat dirasakan
bergantian kanan kiri. Pasien memiliki riwayat bersin-bersin dan keluar sekret
kental berwarna putih. Keluhan membaik jika menghirup minyak kayu putih.
Riwayat alergi disangkal, Riwayat alergi di keluarga juga disangkal. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 72 kali/menit, RR 18
kali/menit, suhu 36.8C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konka hipertrofi,
edema, berwarna merah gelap dan terdapat sekret seromukosa. Hasil
pemeriksaan penunjang yang diharapkan adalah...
a. Skin prick test positif kuat X Rhinitis alergi
b. Leukosit meningkat → Lnfeksi
c. Eusinophilia bermakna → Rhinitis alergi
X
d. IgE total normal
e. Kadar eosinophil meningkat → KA .
Hiding Tersumbat
"
RA : Concha edem ,
berwarna Merah gaap .
I "
→
-
Rhinitis Vasomotor
Gfp
.
:
cuaca ,
Asap Roko k i Bau '
Menyengat
↳ test -0
pp
: skin
Priok
IgE normal
NO 37
An. Veronika berusia 10 tahun datang ke Puskesmas diantar orang tuanya dengan
keluhan bersin-bersin dan pilek sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai hidung yang
O
tersumbat. Keluhan tersebut hilang timbul dan sudah terjadi sejak 3 bulan yang lalu.
Orang tuanya juga mengatakan bahwa anaknya sampai sering sulit tidur dan merasa
tidak nyaman setiap harinya. Tidak diketahui riwayat alergi pada pasien, namun ayah
pasien menderita asma, dan ibu pasien memiliki riwayat alergi seafood. Pemeriksaan
tanda vital nadi: 90x/m RR: 22x/m suhu 37C. Pemeriksaan fisik ditemukan garis
melintang pada hidung dan ditemukan warna hitam dibawah mata. Rhinoskopi anterior
↳ Allergic
ditemukan tampak konka inferior pucat, edema, dan sekret serosa. Diagnosis pasien
tersebut adalah…
Crease
↳ Allergic stunner
a. Rhinitis vasomotor
.
Frekuensi
persisten Serang an 344minggu
Rhinitis alergi
DAN 7,4
Ming gu
king an
-09g Kuahtas hidup
Deroy at
Sedang - Berat
④ ggkualitashldup
-
NO 38
Nn. Lea usia 17 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan hidung tersumbat.
Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan ingus yang
purulen. Terkadang pasien juga merasa pusing. Pasien sering bernafas melalui
mulut untuk memperingan keluhannya. Pasien memiliki riwayat sering kontrol ke
dokter karena sering mengalami bersin dan mengeluarkan cairan bening, hilang
timbul, dan mengganggu aktivitas. Diketahui ayah pasien memiliki riwayat alergi
seafood. Tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 72 kali/menit,
RR 18 kali/menit, suhu 36.7C. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior terlihat
massa bertangkai berwarna pucat yang berasal dari meatus media yang mudah
digerakkan. Diagnosis yang paling mungkin adalah...
a. Rhinitis alergi x
b. Angiofibroma nasofaring juvenile x
c. Rhinitis atrofi Concha merged IIA tnfi
'
t.
Polip Nasal
NO 39
Tn. Gulman berusia 56 tahun datang ke rumah sakit diantar anaknya dengan keluhan
keluar ingus bercampur darah. Pasien mengalami keluhan sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan disertai telinga kanan berdenging dan hidung sebelah kanan buntu. Sejak 2
bulan terakhir muncul benjolan di leher yang semakin hari semakin besar, tidak nyeri
tetapi sudah untuk digerakkan. Pasien juga mengeluh pandangannya ganda. Pasien
memiliki riwayat merokok sejak remaja. Tanda vital TD 130/90mmHg, HR 89kali/mnt, RR
22kali/mnt, suhu 36.8C. Pemeriksaan fisik didapatkan membran timpani retraksi dan bola
mata tidak dapat melirik kearah lateral. Pada pemeriksaan rhinoskopi posterior
didapatkan adanya massa pada fossa Rosenmuller. Dijumpai limfadenopati coli dextra
Pemeriksaan gold standard untuk menegakkan diagnosis adalah…
a. CT-Scan
b. MRI
c. Skull x-ray
d. Serologi
×
e. Biopsi
Tumor pada NasoFaring
fossa Rossen Muller
(
.
(
Usca : Muda G lgtahan)
-
Isla tua 730
Ggala :
Epistasis hidungtersvmbat
,
Mata Diplopia
:
e,
Teknga Telinga Berdenging
:
GS Blopsi
.
Epistasis
CPA ) KGB
Alarm symptom
NO 40
d. Karsinoma nasofaring
e. Polip nasi