Anda di halaman 1dari 92

SOAL LIPAT THT

BACTH MEI 2021


dr. Elvira Miranda
NO 1

Tn. Jhonson berusia 36 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan yang terasa
nyeri di daun telinga sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Pasien merupakan
seorang atlet tinju yang baru saja selesai bertanding 2 hari yang lalu. Diketahui
saat bertanding, telinga pasien sempat terkena pukul oleh lawannya. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86 kali/menit, RR 20
kali/menit, suhu 36,9C. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan edema,
hiperemis, nyeri pada perabaan, tampak massa berisi darah pada daun telinga
kanan, serta fluktuatif (+). Dokter melakukan aspirasi pada benjolan dan
didapatkan cairan berwarna kemerahan. Diagnosis yang mungkin pada pasien
diatas adalah...
lobules Auricula Normal
"
"
④ thflamasi
a. Perikondritis
:

X
b. Othematoma
c. Abses aurikular :
Asperasi → pus .

d. Pseudoothematoma Asperasi → Serum


.

e. cauliflower ear
kompukasi
"

othematom .
p04u@oll.JernihGpegulat.p
↳ Ku tneeksifldlopal.lk
etingu
① trauma

④ Nyeri .

① Hcperemis ⑦ nyeri ① nyeri


④ Heperemis ① Hiperemis
Terapi :
Aspirasi ,
Bebattekan KU : Benatar Pd pinna auricula
Pseudoothematom :

Kompukasl :

Aspirasi → serum i .
Paran -0 diasporas, → cauliflower ear -

2 .

Daran diasporas → ① steal →


perlchondritis
NO 2

An. Adli berusia 17 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan yang terasa
nyeri di daun telinga sebelah kiri. Keluhan diawali dari benjolan yang berisi darah di daun
telinga kiri setelah pasien tertinju oleh temannya saat berolahraga di sekolah kurang lebih
seminggu yang lalu. Setelah muncul benjolan pasien datang ke rumah sakit dan cairan
tersebut dikeluarkan menggunakan suntikan. Namun pasien tidak merawat bekas luka di
telinganya sehingga benjolan kembali muncul. Keluhan penurunan pendengaran
disangkal. Tanda vital TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, RR: 18x/menit dan suhu: 36.7C.
Pada pemeriksaan status lokalis auricula sinistra: didapatkan pinna edema, hiperemis,
nyeri pada perabaan, tampak massa berisi pus disertai bekas drainase cairan serta
fluktuatif (+). Pemeriksaan otoskopi: meatus accusticus ekstena dalam batas normal.
Membran timpani dalam batas normal. Diagnosis yang mungkin pada pasien diatas
adalah...
a. Perikondritis ① Flathead

X
b. abses auricular
c. Othematoma
d. Wrestler’s ear
e. Mastoiditis :
121W OMAIOMSK ⑦ tanda tnflamasi Retro auricular
-

,
p0lw@oll.JernihGpegulat.p
↳ ku tnfeksildlopatik
etingu
① trauma

⑦ Nyeri .

① Hcperemis ⑦ nyeri ① nyeri Thltnsisi Drainage


Terapl :
tnsisi clan drainage ④ Hiperemis ① Hiperemis
Terapi :
Aspirasi ,
Bebattekan KU : Benatar Pd pinna auricula
Pseudoothematom :

Kompukasl :

Aspirasi → serum i .
Paran -0 diasporas, → cauliflower ear -1 wrestler @ar .

2 .

Daran diaspcrasi → ① Steal →


perlchondritis → Abses auricula
NO 3

An. Debora berusia 7 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh ibunya


dengan keluhan keluar cairan pada lubang kecil didekat telinga kanannya.
Menurut keterangan dari ibu pasien, lubang kecil yang ada didekat telinga
kanannya sudah diketahui sejak anak berusia 3 tahun. Namun akhir-akhir
ini keluar cairan keruh dan tidak berbau. Diketahui 1 tahun yang lalu
pernah bengkak dilubang tersebut. Pemeriksaan fisik didapatkan lubang
didepan tragus diameter 1 mm, bila dipencet keluar cairan keruh, tanda
radang (-). Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah...
x
a. Fistula preaurikula
b. Cauliflower ear x
c. Hematoma auricula x
d. Abses preaurikula ④ tanda Radang .

e. Kista preaurikula terinfeksi


- -
④ Benjolan ⑦ tanda Rada
'

ng
"

farad (
Tertutup tnfeksi

.

Jagahlgenitas ←

Teran :
Insisi drainage
,

Jgndimanipulasi
/
Merah , nyeri
Keloarcalran ① ttuktuasi
NO 4

Tn. Dannis usia 36 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada telinga kiri
sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai demam, badan terasa lemas, dan
muncul lentingan berisi cairan yang menggerombol awalnya di pipi kemudian
menyebar sampai belakang telinga. Saat ini otot wajah kiri juga melemah.
Riwayat cacar air saat masih kecil. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/i, RR 20 x/i, suhu 36.9C. Pada pemeriksaan
status lokalis tampak vesikel bergerombol disertai makula eritema.
Pemeriksaan neurologis didapatkan: paralisis otot wajah kiri (+). Diagnosis
kasus diatas adalah…
a. Bells palsy :
pares e N UH
. ,
FR Idlopatlk
: .

b. Herpes zooster otikus


x
c. Ramsay hunt syndrome
d. Otitis eksterna maligna x
e. Otitis esterna sirkumskripta x
Herpes zoster

(
.

Farese
ix. viii. Nttacialis di Auricular
.

o
Murut Marot
'

• ⑦ dpt Meng @cap .

Rasa manis

a. Viii :

dependency aran

Acyclovir
.

Teran :
511000mg 7- 10ham

hari
Valacydouir 391000mg 7 .
et : reakteuasi U 2- u .

(
NO 5

An. Raisya usia 8 tahun dibawa ke Puskesmas oleh orang tuanya dengan
keluhan nyeri pada telinga kanannya sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut
diperberat saat pasien membuka mulut. Saat ini pasien juga mengeluh
mengalami penurunan pendengaran. 5 hari sebelumnya, pasien berenang dan
waktu pulang mengeluh telinganya kemasukan air kemudian dibersihkan
menggunakan cotton bud oleh neneknya. Tanda vital pasien didapatkan HR
69kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 37.5C. Pada pemeriksaan telinga kanan
didapatkan nyeri tekan tragus. Pada pemeriksaan otoskopi meatus acusticus
eksternus bagian dalam tampak edema, hiperemis, sempit, batas tidak jelas,
membran timpani sulit dievaluasi. Diagnosis kasus diatas adalah ….
a. Otitis media serosa : ④ Air fluid level
. lxpendengaran
b. Otitis eksterna sirkumkripta x
c. Otitis media efusi x
£d.
e.
Otitis eksterna difusa
Otitis eksterna maligna :
otalgia Berat otore Cpus Darrah ) pareseN.ua
, ,
,

FR Immunocompromised CPM HIV Usiatua )


:

, , .
otoskopl : edema Gang tell nga 43 Medial ( Dalam

(
→ FR : Beren ang
MT

→ Tera pi
sunt din'll ai
:
Tampon Antibiotic
( swimmer car .

Antibiotic Sistemlk
C'
AMOKsullen 1AM purlin ,
Eretromiscn
Otalgia Nyentekan

,

tragus TR : Korea
otoskopi Bengo Ian ④ Punctate furan Kel
,
:

tekngal
,

Beren
ang its lateral / Luar .

↳ Anoka silent
Terapi :
Salep Antibiotic ( Ampisdin ,

Antibiotic Sistema Erittomisln -


HE
~ OTOSKOPI "HE

•N
Ceyhan
.

OES .
OED
O

OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA OTITIS EKSTERNA DIFUSA


Ampisllin 4×1
Antibiotic
1µg
Sistemlk :
250mg Anak Anak
-

.
40 -50mg
,zp,
Eritromisin 250mg 4×1
NO 6

Tn Jack usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan rasa penuh pada
telinga sejak 3 hari yang lalu. Keluhan diseratai rasa gatal dan saat ini pasien
merasa pendengarannya menurun. Pasien seorang atlet renang. Tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 72 x/menit, RR 18 x/menit, suhu
36,6C. Pemeriksaan otoskopi ditemukan liang telinga tampak hiperemis, sedikit
edema, dan tampak filamen putih dengan titik-titik hitam yang tumbuh dari kulit.
Dari pemeriksaan KOH dijumpai hifa dan spora. Etiologi yang paling mungkin
adalah...
a. Pseudomonas aeruginosa '
x
b. Aspergillus niger
c. Staphylococcus aureus x
d. Candida albicans
e. Rhizopus oligosporus
Oto mitosis
PFR :
Berenang

Debris patch ,
- - - - -

① Binti hitam '

g p Debris patch ,

Menggumpal
-
-

: : : : ::
spt
tapas

€÷
Et :
Aspergillus
"
Niger Et : Candida Albicans .

TYMI name 2x .
Teran :
Nystatin
2X I
1- 2mlnggU
1-2
mlnggu

Ear toilet : Asam as etat 2%


NO 7

An. Roma, usia 5 tahun, dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan nyeri
pada telinga sejak satu hari yang lalu. Pasien merasa ada sesuatu yang
bergerak - gerak di dalam telinganya. Tanda vital HR 90kali/mnt, RR 20,
suhu 37C. Pada pemeriksaan otoskopi telinga kanan, tampak gambaran
seperti berikut. 2x:
Corpus
Alienism
Auricula # Benda hidup
Tatalaksana yang tepat ?
. .

a. Ekstraksi dengan hook x


b. Ekstrasi serangga dengan anestesi umum x
c. Irigasi dengan NaCl x
x
d. Beri anestesi topical, biarkan serangga mati kemudian lakukan ekstraksi
dengan forcep alligator
e. Matikan serangga dengan irigasi minyak sayur kemudian ekstraksi
dengan \ hook
Hook .

Corpus Akenum

I wer
't
.is:: "
Ekstraksi carpal

::
.

"

,
in
Graspable " no.ae.am
W/
:

⑨ lidocaine Rwanol
,

Olive oil ( Minyak


,
Curiam

sterile Non intake )


Boa dyepit :
forceps
Alatiforcep Alligator Alligator
pin set Bayonet
NO 8
Dx : Saruman proop 106furans Itmpaksi serum en

An Rickman, usia 12 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan


penurunan pendengaran pada telinga kanan sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan ini disertai dengan suara berdenging dan telinga terasa penuh.
Tanda vital HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36.8C Pemeriksaan
otoskopi tampak massa kecoklatan menumpuk dan mengumpal diliang
telinga kanan, MT sulit dinilai. Pemeriksaan garpu tala yang
kemungkinan didapat?
-
a. Rinne (-/+), Weber lateralisasi ke kanan, Swabach memendek/normal
b. Rinne (+/-), Weber lateralisasi ke kanan,- Swabach memendek/normal
Ka Ki

X Ap Weber lateralisasi ke kanan, Swabach memanjang/normal


c. Rinne (+/-),
.

d. Rinne (-/+), Weber lateralisasi ke kiri, Swabach memanjang/normal


e. Rinne (+/-), Weber lateralisasi ke kanan, Swabach
- memendek/normal
Telling a Luar -

Teeling Tengah
a

I Tuli Comparan Gabungan


/
→ :
.

seamen
poop
:

( Sennen -0 Keluar ,

tertahan Kang telega) →


Telling a Dalam

Rinne -0 , KondaKsi Swabach


, ,
Weber lateralBasi ke telling a Saket
NO 9

Tn. Malvis, usia 25 tahun, datang ke Puskesmas mengeluhkan telinga


kirinya sulit mendengar sejak 1 hari yang lalu. Pasien merasa
telinganya seperti berbunyi air yang bergerak. Keluhan ini muncul
setelah pasien berlibur ke beberapa negara dengan pesawat. Tanda
vital TD 130/80mmHg, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36.8C.
Pada pemeriksaan otoskopi telinga kanan, didapatkan gambaran
berikut. Diagnosis pada kasus di atas adalah…
a. Miringitis bulosa X MT Bula Hiperemis
. .

f)
Air Bubble

X
b. Otitis media serosa thetraksi
p Mt Saram
:
O
c. Otitis media akut stadium oklusi
→ Mt
:
Bulging 0
d. Otitis media akut stadium supuratif
Bonbons a
e. Otitis media kronik supuratif
↳ Mt perforasi
:
Keypoint :
t.pendengar.am Teknga
,
Spt Rem asukan air

Otoskopi :
Air bubble ( Air fluid level M -

Timpani

otitis Media serosa


/
Efusi
Tuba

faktor Resto :
gangguan .

↳ Barotrauma
Cpesawat penyelam ) ,

Alergi
NO 10

An. Mimi, usia 8 tahun, dibawa oleh orangtuanya ke RS dengan


keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari yang lalu. Diketahui pasien
memiliki demam disertai batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan anak tampak gelisah, HR 90
kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 39,C. Pada otoskopi auricula sinistra
didapatkan gambar seperti berikut. Tatalaksana yang tepat untuk
kasus tersebut adalah… MT Bulging 1130M bans

(
.

a. H2O2 3% + antibiotic topical


b. Oksimethazolin 0,05% + antibiotic oral
c. Oksimethazolin 0,05% + analgetik
d. Antibiotik oral + Miringoplasti
e. Antibiotik oral + Miringotomi
Otitis Media → akut 43 Kronk 72 Bulan
Ming gu → :

↳ subakut 3
Ming gu -
2 Bulan

1.pendengaran
Tekngaterasapenuh .

d.pendengaran
Deman otalgia,

I Deman it
-

Bombanslmenongol otalgia #
t
pendengaran
Demand , otalgia 1,

keluar Cavan Kekuningan


menutup .
o Oklusi →
Dekongestan
:

Oxymetazolene Phenyleprin Efedrln,


.

°
Hiperemis → Antibiotic oral : Beta laktam ( Amo Kashin # mplsilin
, , Eritromisin )
34500mg 44500mg 44500mg
o
Supurasi → Antibiotic oral

Ryuk →
Miringotomi

operforasi Antibiotic Toplkal ofloksascn totes telinga estates 1125am )


:
→ -

+ 3
Mlnggu .

o
Pnesolusi → Obseruasi Amoksiskin
25
-50mg /k9BB/Han
'

Anak
10mg 1kg
:

zxsehari

Anak #IF 'm't


ENTNMISIH
Anak :
4kg
10mg
'

,,

/kgBB
q,

4x
hari

hari
1 044 hari G Doses) .
NO 11

Ny Aurelia, usia 55 tahun datang ke RS dengan keluhan penurunan pendengaran


pada kedua telinga sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan tersebut makin lama makin
memberat. Keluhan disertai telinga berdenging dan terkadang pusing. Tidak ada
riwayat trauma sebelumnya. Bila di keramaian pasien cenderung bicara pelan dan
merasa pendengarannya membaik. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 82 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37,3C. Pinna dalam batas
normal, otoskopi didapatkan MAE edema (-), eritema (-),secret (-), membran
timpani intak, Schwartze sign. Pemeriksaan garpu tala didapatkan ADS rinne (-).
Diagnosis kasus diatas adalah …
a. Prebiaskusis : cocktail party deafness
b. Otosklerosis
c. Miringitis bulosa x
d. Timpanosklerosis : MT chalk patch
e. Keratosis obturans
Ise
t pendencyaran O Massa Putih warn a dgn Kang Teelinga
"
: : .
Key point : Parakusiswilis
Otoskopi : Schwarte sign I
f- lamming go sign .

to

µ
Otosklerosis .

↳ Tuli
Konduksi → Tuli sensorineural

Teran :
Stapedektomi
NO 12

Tn. Marco berusia 28 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan


penurunan pendengaran pada telinga kanan. Keluhan disertai keluar cairan
kekuningan berbau. Pasien mengatakan bahwa sejak 6 bulan yang lalu
telinga kanan pasien sering mengeluarkan cairan berbau busuk. Pasien
mengaku takut untuk berobat ke dokter sehingga dari awal keluhan muncul
pengobatannya tidak tuntas. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR 78kali/mnt,
RR 20kali/mnt ,suhu 37,8C. Pemeriksaan otoskopi auricula dextra
ditemukan perforasi marginal, kolesteatom (+), dan tampak jaringan
granulasi. Diagnosis pasien tersebut adalah...
a. Otitis Media Efusi x
b. Otitis Media Akut
x stadium perforasi
c. Otitis Media Akut
x stadium resolusi
d. Otitis Media Supuratif Kronis tipe Maligna
x
e. Otitis Media Supuratif Kronis tipe Benigna
Tubotimpani I Hate ltangerousltttlkoantral
④ Kolesteatomlgranulasi
① Kolesteatom ④ komplusasi
① Kompukasi [safe Gtualegna
↳ Subtotal ↳ Atik
↳ Sentral diparstensa ↳ Marginal

'

Total
parsflauda OMSK BENIGN
f)


hampirseluruh

\u
OMSK
-
"
MAUGNA

parstensa
tfiaada @
.
NO 13

Tn Robbie usia 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan gangguan


pendengaran sejak 1 bulan terakhir. Sebelumnya pasien merasa ada yang
aneh dengan pendengarannya, namun pasien belum sempat berobat.
Gangguan pendengaran dirasakan makin berat akhir-akhir ini. Keluhan
nyeri atau gatal pada telinga tidak ada. Riwayat infeksi telinga (+). Tanda
vital TD 130/80mmHg, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37.1C. Pada
pemeriksaan otoskopi didapatkan patch putih ireguler pada membran
timpani seperti kapur. Diagnosis kasus diatas adalah….
a. Otosklerosis x
b. Keratosis obturans x
c. Timpanosklerosis
X
d. Kolesteatom Massa patch → granulose
: → OMSK Cperforasi MT)

e. Otomikosis fatal it pen


Teeling a uh New
(cotton won
:

,
pen
,
,
paper
lvpendengaran → Tempanosklerosls
O :
chalk patch

Rcw


of R :

perforce
si MT
,

Rcw operas i telling a .

Thi R'
Y
,
qmpanopiasti + ossicular

Reconstruction
NO 14

Ny. Messa usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing


berputar sejak 2 hari ini. Keluhan pusing berputar dipengaruhi dengan
posisi kepala. Keluhan disertai demam, mual, dan muntah. Pasien
juga mengeluhkan telinga berdenging, dan penurunan pendengaran.
Beberapa bulan yang lalu, pasien memiliki riwayat penyakit keluar
cairan dari telinga dan riwayat sakit batuk pilek berulang. Tanda vital
TD 110/70mmHg, HR 70 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 37.9C.
Diagnosis yang tepat ?
trpendengaran fin Hus Vertigo ( progress E )
a. Meniere disease
'
.

, ,

b. Otitis media akut stadium supurasi x


c. Otitis media supurativa kronik x
d. BPPV x
x
e. Labirintitis
plasma
Neuritis Vestibular : Vertigo
Rew OMAIOMSK
①I
.
:

pendengaran
d. pendengaran Labrinth's
Vertigo -

Handles Semiscrkular
( Vertigo
:
Tlnitus .

Basis
'

crank

f)
medial :

qr-sla?td←#→
bircn-slabirinitishskokiean.pend@ngaranIm.qm
path "

Lehrer
Posterior : Os .
mastoid
( saw , .
NO 15

Ny. Rossa usia 26 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan bengkak di
belakang telinga kanan sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengaku dua tahun
yang lalu, telinga kanan pernah mengeluarkan cairan berwarna kuning
kental berbau dan pendengaran menjadi berkurang. Tanda vital TD
110/70mmHg, HR 71/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 38.2C Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pembengkakan di belakang telinga kanan sehingga
mendorong daun telinga ke depan, tampak hiperemis (+), nyeri tekan (+),
fluktuasi (+). Pemeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan?
a. Foto Ro spot nasal x
sinus frontalis
b. Foto Ro Caldwell
c. Foto Ro waters Sinus Matsuri

y
d. Foto Ro schuller
e. Foto Ro submentovertex Basis crank
fraktur
.
Tanda Padang Retro auricular
Rew .
OMAIOMSK -

① Fluktuasi ④ fluktuasi

Mastoiditis Absa Mastoid .

pemerlksaan penury ang :


Xray :
Schuller dan Steuer

Teran : Mastoldektomi
normal Honeycomb

(
i.

↳ Mastoiditis Huang nya


:
honeycoomb

T
NO 16

Tn Damar, usia 42 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan bengkak pada
leher kanan sejak satu minggu yang lalu. Sekitar sebulan yang lalu, keluar cairan
kuning kental dari telinga kanan. Sebelumnya pasien juga beberapa kali
mengalami hal tersebut sejak kecil. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/70 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 21 x/menit, suhu 38,8C. Pada pemeriksaan
otoskopi telinga kanan terdapat perforasi membrane timpani subtotal dengan
jaringan granulasi. Terdapat sekret mukopurulen pada kanalis akustikus. Pada
leher kanan bagian atas, terdapat massa hiperemis berfluktuasi dengan nyeri
tekan. Diagnosa pada pasien ini...
a. Abses Luc FR :Row OMSK
.

b. Abses Citeli
c. Abses Mandibula
x
d. Abses Bezold
e. Abses Zigomatikus
Kompllkasi OMSK

Ck
.

Ekstratemporal Intratemporal .

°
-

Mastoiditis :

Petro sits paresen.lu


° :

Intracranial Ekstrakranlal olabcrinitis :

l -

Meningitis 1 .
Absesateli :
Abses ④ occipital
2. Ensepalltis 2. Abses botold : Abses ④ Mstemodecdomastocdeus
Absesotak Abses Abses ④ M
3. 3.
Zygomaticum : -

tygomatecuscplpi)
4.
Thnmboflebitis 4. Abses LUC "
Antrum -3 MAE
sinus sigmoid
Ooh
Y
-0
A④ betold
NO 17

Tn Ray, usia 40 tahun datang ke Rumah Sakit dengan benjolan pada area
belakang kepala. Benjolan muncul 1 bulan yang lalu. Pasien memiliki
riwayat keluar cairan pada telinga sebelumnya. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 21 x/menit,
suhu 38,8C. Pada bagian belakang telinga, terdapat massa hiperemis
berfluktuasi dengan nyeri tekan. Dokter mengatakan dari pemeriksaan
didapatkan abses memanjang searah m.digastricus venter (belly) posterior.
Diagnosa pada pasien ini...
a. Abses Luc x
X
b. Abses Citeli
c. Abses Mandibula x
d. Abses Bezold x
e. Abses Zigomatikus x
Absesateli

Abs es ZygomaHS
NO 18

Tn. Robert berusia 40 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan


pendengaran sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan makin lama makin berat. Pasien
sulit diajak komunikasi karena sering tidak mendengar. Tidak ada riwayat trauma
dan kerja ditempat bising. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan rutin
mengkonsumsi obat antihipertensi sejak 10 tahun lalu. Tanda vital didapatkan
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 18 kali/menit, suhu 36,7C.
Pasien dilakukan pemeriksaan dengan garputala didapatkan tes rinne +/+, tes
weber menunjukkan lateralisasi ke kanan, schwabach memendek pada telinga
kiri. Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah...
a. Presbiaskusis 765tahan
Xb. Tuli Sensorineural et Causa Drug Induce
c. Noice induced hearing loss × klmlateral
d. Trauma akustik x ft .
pendengaran
,

e. Akustik neuroma Tumor Janak N.vn



Vertigo Eperefer )
ftp.usiatua
1-

thwmaeathmemende
[
,
-
Weber lateralisasi
Lama
iketelingasehat PFR :
Papa ran being


fr :
papa ran being tha Tha
-

(Telinga Dalam )
I Am Anti E
"
smart "

penggunaan
way 06 at

.

fr : .

loop
DiuretikCfUrosemide7AmiAminoglikosidaCg@ntamiscn.Strepton
L :

Isin )
Anti :
Antitumor ( cisplatin , Karboplaten ) ,
Anti Malaria ( Kina klorokoin ? Anti tnflamasi (aspirin )
.

E :
Erith MGM
NO 19

Tn. Levin berusia 68 tahun datang ke RS dengan keluhan penurunan


pendengaran sejak 2 tahun yang lalu. Pasien tidak bisa memahami
perkataan apalagi jika suasana ribut dan kerumunan. Keluhan pusing
berputar maupun berdenging disangkal. Riwayat HT (-), DM (-). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/mnt
It swabach
dan suhu 37C. Dari pemeriksaan garpu tala dijumpai rinne test (+),
memendek pada kedua telinga. Apakah kemungkinan diagnosis pasien
tersebut?
a. Otosklerosis parakusiswllis Tuli Sensorineural
:

b. Trauma akustik
X
c. Presbiaskusis cocktail party deafness
:

d. NIHL
e. Sensorineural hearing loss

I
::&: : ::S::

f. 85 db
08dB
91 db

94dB i
:
:

:
O jam
4 jam

2) am
Ham .
NO 20

Tn. Tono berusia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan penurunan


pendengaran sejak 12 bulan yang lalu. Keluhan makin lama makin berat. Saat
ini pasien harus menggunakan speaker jika berkomunikasi dengan handphone
karena merasa kurang jelas. Pasien merupakan buruh yang bertanggung jawab
atas alat bor selama 30 tahun terakhir. Pasien bekerja 8 jam perhari tanpa
pelindung telinga. Tanda vital didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90
kali/menit, RR 18 kali/menit, suhu 36,7C. Pasien dilakukan pemeriksaan dengan
garputala didapatkan tuli sensorineural. Tatalaksana untuk mengurangi gejala
adalah...
a. Menggunakan ear plug X Dx: NIHL
×
b. Menyarankan pasien untuk pindah pekerjaan :Th Al at Bantu Deng ar
c. Menggunakan helm x
Terapi Beara
X
.

d. Menggunakan alat bantu dengar


e. timpanoplasti x
NO 21

Tn. Noah, usia 28 tahun datang ke Rumah sakit dengan keluhan


pendengarannya berkurang tiba-tiba setelah mendengar ledakan pabrik 1 jam
yang lalu. Pasien merupakan salah satu karyawan pabrik sekaligus korban dari
ledakan tersebut. Sebelum ledakan pendengaran pasien tidak ada masalah.
Riwayat nyeri atau keluar cairan dari telinga disangkal. Pasien bekerja sebagai
manager di pabrik tersebut dan riwayat paparan suara keras dalam jangka
waktu lama disangkal. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR 98kali/mnt, RR
22kali/mnt, Tax 36.7C. Pada pemeriksaan fisik kanalis akustikus dan membran
timpani tampak seperti gambaran berikut. Diagnosis pada pasien yang
paling mungkin adalah
a. Presbiaskusis x
b. Noise induced hearing loss X
X
c. Trauma akustik
#
④ perforas

d. Timpanosklerosis chalk patch


i.

e. Otosklerosis parakusiswilis
i.
I.
pendengaran
Huat

Trauma Akustik
Papa ran basing Tha Tha
-


t MT
perforasi
( Tuli Konduksiltulicampuran )
perforasi MT

TY
-

Alat Bantu Dengar ( Tuli sensorineural )


Terapi Beara .
NO 22

Ny. Feby berusia 31 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing berputar


sejak 1 hari yang lalu. Bila muncul, keluhan dirasakan sekitar 2 menit
dengan intensitas berat. Keluhan disertai mual dan muntah sebanyak 3x.
Keluhan memberat dengan pergerakan kepala. Keluhan telinga
berdenging maupun penurunan pendengaran disangkal. Dari pemeriksaan
fisik, didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, RR
20x/menit, suhu 36,6 C. Tatalaksana non-farmakologi yang tepat untuk
pasien dan bisa dilakukan di rumah adalah...
a. Manuver Semont x
b. Dix-Hallpike manuver penegakan Diagnosis
X
c. Brandt-Daroff maneuver
d. Betahistin x
e. Epley maneuver x
Vertigo

Non Uestibular vestibular ( Berputar )


( Melayang)
t
Neuritis Vestibular Motion sickness paneer Sentral

Vertigo llkstagmus Hontontal llertikal


: ←
I
( Lama 1am ) .

+ Mua ! muntah minim mud tnuntah


,

pares e. Tremor dll


BPPV
.

Menier Disease Lablrinitis


Vertigo
VERTIGO tpendengaran Vertigo tpendengarqnttinitus
°

Cperubahanposisi )
°
, ,
,

"
lintels RIW OMSK
:

Sing Kat
.
"

toes gllserin ④

"t

Tempi :
Nonfarmakologi :
Manuoer epley
Hanover Brandt daroff
Manu var Sem ont
.

Farmakologi :

Betahistin ,
3×6
my

Dcmenhidrlnat 2-3×50
100mg
-

.
NO 23

Ny. Lucia usia 61 tahun datang ke UGD RS diantar oleh anaknya dengan
keluhan keluar darah dari kedua lubang hidung. Darah merah segar dengan
volume sekitar 300 cc, keluhan baru pertama kali dirasakan. Pasien
merasakan ada cairan mengalir dari hidung ke tenggorokan. Keluhan muncul
tiba-tiba. Tidak ada riwayat trauma. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol. Pemeriksaan fisik: kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg,
N 84 x/m, RR 20 x/m, suhu afebris. Status generalisata tidak ada kelainan.
pemeriksaan penunjang dalam batas normal. Pembuluh darah yang
terlibat pada kasus tersebut adalah…
a. Arteri Etmoidalis Anterior X Dx :
Epistasis
b. Pleksus Kisselbach x
x
c. Arteri Faringeal Ascendens
x
d. Arteri Sfenopalatina
e. Arteri Palatina Mayor x
Faktor Resto :
fatter Rcslko i

Anak Anak
-
.

Hipertensi
Trauma °
Arteriosclerosis
trotter
fnfeksi pmanuuer Teran :
Tampon Bellocg
Teran Tehan Hiding
'

: 10-15 ment 2-3ham

↳ ④
pembuluhtampak Kaustlk Agnos ckktrik,

↳ ① Pembuluh Damn →
tampon Anterior 2×24jam

( Vaseline AB)
NO 24
An. Vincent usia 15 tahun, dibawa orangtuanya ke IGD setelah
mengalami mimisan saat sedang bermain kejar-kejaran dengan
temannya. Diketahui hidung pasien menabrak pintu mobil saat berlari.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, TD 110/70
mmHg, nadi 84 x/m, RR 20 x/m, suhu afebris. Status generalisata tidak
ada kelainan. Pada rhinoskopi anterior didapatkan konka hiperemis dan
terdapat darah mengalir di rongga hidung, tidak tampak asal perdarahan.
rhinoskopi posterior tidak didapati post nasal drip. Tatalaksana yang
tepat adalah…
Dx Epistasis anterior
:
a. Kaustik dengan AgNO 3 25% X
b. Tekan hidung dari luar 10 – 15 menit Awal .

c. Pasien diminta duduk tegak dengan posisi kepala sedikit


membungkuk ke depan x
xd. Tampon anterior dengan dilumasi vaselin
e. Tampon bellocq 3 x 24 jam x
NO 25

Ny. Romania usia 30 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
parau sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri ternggorokan dan kadang
disertai batuk. Pasien menyangkal adanya nyeri menelan. Pasien sehari-hari
bekerja sebagai penyayi yang ramai job sejak satu tahun ini. Riwayat merokok
dan konsumsi minuman beralkohol disangkal. Pada pemeriksaan vital sign TD
110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 22kali/menit, Tax 37C. Pemeriksaan fisik di
dapatkan tonsil T1/T1 tidak hiperemis, Pada pemeriksaan laringoskopi indirek
didapatkan benjolan tidak bertangkai sebesar kedelai warna putih, simetris,
bilateral tanpa tanda radang di pita suara. Diagnosis yang paling mungkin
untuk pasien tersebut adalah...
Saara Serai (parah
a. Laringitis kronis taring hiperemis Pita Saara
-


.

b. Ca laring X Alarm symptom


c. Polip laring
d. Epiglotitis # cherry like Appearance
,
Xray Cervical
: Thumb sign

×
e. Vocal nodule
→ FR Guru pony any i
:
,

Modal selvesar ka ca h
ng yau Bilateral

,

1/3 Anterior

fr : lrltasi Kron is
→ Massa berta ng Kai

→ FR : USla tua ,
Pero Kok ,
AIKO hot ,

Radiasi
↳ Massa rap uh mud ah berdarah
→ fr : Irlta si Kron is
↳ ④ Kota ( Massa t
Pending )

FR : Kron is vocal Abuse
(Mta si ,

→ Massa Leah besar dr nodal


↳ posterior
→ FR
tnfeksi HPU 6 l l
:
,
-

↳ Massa raspberry like


NO 26

Tn. Christopher berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan


suara serak sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri tenggorokan.
Seminggu sebelumnya pasien menderita batuk pilek dan meriang namun
sudah membaik. Pasien bekerja sebagai presenter pada salah station TV.
Pasien juga sering merokok untuk menenangkan pikirannya. Tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82 kali/menit, RR 18
kali/menit, tax 37.5C. Pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T1/T1.
Pemeriksaan laringoskopi indirek tampak rima glotis terbuka, hiperemis,
edema, gerak simetris. Diagnosis yang mungkin adalah...
a. Tonsilitis akut

E
b. Vocal nodul
c. Faringitis akut
d. Laringitis TB
e. Laringitis akut
Saara Sera k
LI :
haring hipere.ms , edema

v 23 Ming gu
/ Makua
:

'

yeakel
ultras
taring itis

% ↳ Kunis 73 mcnggu
""
: .

et tneeksi

N
:
"" '

Non -

tnfeksi ( GERD ,
Mero Kok )

, ⇐ : mouse bite
"
NO 27

By. Silvia berusia 2 minggu dibawa ibunya ke RS dengan keluhan


sering mengorok dan nafas sering berbunyi. Keluhan makin berat
saat pasien menangis, makan dan tidur terlentang. Saat ini pasien
sangat sulit untuk makan karena sering tersedak. Tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik laringoskopi ditemukan omega
shape epiglottis. Diagnosis yang mungkin adalah...
a. Vocal nodul × Keypoint Napa, berbunyi Saat barbering huang Ilka
:

b. Faringitis akut x
,

c. Laringitis TB x dimming Kan

d. Laringitis akut x lanngoskopi Omega shape


:

X
e. Laringomalasia
Remisi atahun
r
{ ,. . ↳ man

µ eg
,
NO 28

Tn. Jorse berusia 27 tahun datang ke UGD Rumah Sakit diantar anaknya
dengan keluhan sulit menelan sejak 5 hari yang lalu. keluhan ini semakin hari
dirasa semakin berat. Keluhan disertai demam tinggi. Akhir-akhir ini pasien jadi
tidak jelas saat berbicara lebih sering terdengar menggumam. Pasien memiliki
riwayat menderita tonsilitis. Tanda vital TD 110/70mmHg, HR 90x/menit, RR
23x/menit, dan suhu 38,1°C. Pemeriksaan didapatkan tonsil T3/T2, hiperemis,
tampak sedikit detritus, edema palatum mole, fluktuasi (+), uvula terdorong ke
sisi kiri. Diagnosis yang tepat kasus diatas adalah …..
a. Tonsilitis bacterial akut
b. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
x
c. Abses submandibula pembengkakan Regio Submandibular Unilateral , ,

d. Abses Quincy ① Fluktuasi


e. Abses parafaring
↳ Abses Regio
Parataring mandibular
tndurasipdangulus
Nyeri Mandan ,
Denham Tremors
, ,
de

( "%uµ Riwayat
,
Tonsillitis

llvulatterdorong
Hot potato voice

Hallahan Mole
Uden ①fluktoasi ① fluktuasi
t t
,

Abses Quincy
/ Infiltrate peritonsll
Pentothal
NO 29

Ny. Rolin berusia 32 tahun datang RS dengan keluhan sesak napas sejak tadi
malam. Keluhan diawali dengan nyeri tenggorokan dan leher. Keluhan disertai
bengkak pada dasar mulut. Pasien memiliki riwayat sakit gigi sejak 5 tahun yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, napas 28
x/menit, nadi 70 x/menit suhu 38,1C, pasien tampak lemah dan terdapat trismus
2 jari. Pada inspeksi dan palpasi ditemukan pembengkakan ekstraoral pada
rahang bawah bilateral simetris teraba keras dan terlihat lidah terangkat.
Diagnosis yang tepat kasus diatas adalah ….. Posterior

E
'

a. Angina Ludwig

) (
b. Abses submandibula
c. Abses Quincy ⑤
d. Abses retrofaring faring posterior menongol
'

e. Abses parafaring
A
Nyeri Mandan
Trismus
Bilateral Karas nglna Ludwig /
Pembengkakan Submandibular , ,

Ludovic
ledah Terangkat
Sesak Natas

FR :
tnfeksi gigi molar Dawah

piercing kdah .
NO 30

Nn Stefania, usia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan pilek sejak 6


bulan yang lalu. Keluhan ini disertai buntu pada hidung. Awalnya lendir
berwarna putih encer kemudian 1 bulan terakhir menjadi kental dan
berbau busuk. Pasien memiliki riwayat bersin dan pilek jika terkena debu.
Pemeriksaan tanda vital TD: 120/80mmHg, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt,
suhu 38.1C. Pemeriksaan didapatkan nyeri ketok pipi kiri, rinoskopi
ditemukan konka edema, sekret kekuningan, post nasal drip (+). Tidak
didapatkan gigi berlubang. Pemeriksaan penunjang awal yang dapat
dilakukan adalah...
a. Darah lengkap Rhinosinusitis Maksilaris
DX:

b. Transiluminasi
c. CT Scan
d. Foto waters
e. Nasoendoskopi
Rhinitis hidungtersumbah Rino re
(
:

Transilumcnasi
pemfis sinusitis Nyeri Pada sinus
(
→ :

④ Post Nasal Drip

Nyeri pepi Nyeri didahi Nyeri dipangkal Nyeri Retroorbita


ttidungldlantara Nyeri Telugu .

Mata
Kray
}
:
Waters Caldwell sche del Moa sinus

AP lateral
Goldstar dart
,

,
: CT SCAN
NO 31

Ny. Lora 35 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada


pangkal hidung sejak satu minggu ini. Keluhan diawali keluar ingus
berbau. Keluhan disertai hidung tersumbat dan demam.
Pemeriksaan tanda vital TD: 120/80mmHg, HR 89kali/mnt, RR
22kali/mnt, suhu 38.1C. Pemeriksaan fisik dijumpai secret
mukopurulen, nyeri tekan kantus, tes regurgitasi (-). Diagnosis yang
-
tepat adalah…
a. Dakrioasistitis akut ④ Hidunglersumbat
b. Sinusitis frontalis subakut × Nyeri Pada sinus
c. Sinusitis maxillaris akut pppix
.

Akut :
Edlmlnggu
d. Sinusitis ethmoidalis akut
SUGAKUT 4- tdmlnggu
!

e. Sinusitis sphenoidalis akut ×


Kronk : >
Rmlnggu
NO 32

Tn. Rudy berusia 37 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan rasa


mengganjal di tenggorokan sejak 7 hari yang lalu. Keluhan ini sebenarnya
telah dialami sejak 6 bulan yang lalu namun hilang timbul. Keluhan
disertai nyeri tenggorok, demam, dan batuk pilek. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, pernapasan 20 x/menit, nadi 86
x/menit suhu 37.8C. Pemeriksaan mulut didapatkan tonsil T3-T3
hiperemis, detritus, kripta melebar, dan terdapat halitosis. Apakah
diagnosa yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Tonsilitis kronis x
b. Tonsilitis akut x
c. Tonsilitis septik x
d. Tonsilitis difteri pseudo membrane Kotor dcangkat Gerdarah
,
-

y
e. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
Nyeri Mencken Deman
Aleut : ,

ZTz/Tz , Alper@mis ④ Detritus


,

Tonsihtis Kron is
:
Salt Mandan ,
Rasa menggaryal
Krista Melman .
Halitosis

Kron is etsaserbasi akut : Akuttkronis


NO 33

An. Duncan, berusia 6 tahun diantar ibunya ke RS dengan keluhan


nyeri pada tenggorokannya sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai
berupa suara serak dan demam. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
HR 90 kali/mnt, RR 22 kali/mnt, temperatur aksila 38,7C. Pemeriksaan
fisik ditemukan anak tampak nyeri, disfonia, tonsil T3/T2 serta
membran putih kotor dan mengalami perdarahan saat diangkat,
tampak benjolan pada leher. Etiologi kasus tersebut adalah…

}④
a. Haemophyllus influenzae Dx
:
Dieter i
b. Streptococcus beta haemolyticus grup A
c. Corynebacterium minutissimum
d. Candida albicans
X
e. Corynebacterium diphteriae
Nyeri men @Ian
,
Bull neck ,
Sesak na pas ,
Dem am

pseudo Mcmoran →
Chang Kat Berdarah

t
Dieter
et :

Corynebacterium Depth ride @ II


↳ Basil gram ,
t
,
"

Drum stick
"

↳ Gg : Kultur di media Tellurite

Koloni berwama hitam


"
"
%;g% : : ttodu:{ faring
pot skin
Pr
Deeteritpenyulit
, caring
✓ I Ullneok
Anti Dtfteri serum CADS) 60.000 Naso
faring
:

20.000 -

100.000 Ill 80.000 -


100.000

✓ Antibiotic 5000041kg BB Hari


penisilin prokain 25.000 -
:

14 hari
Eritromisln 90mg 1kg BB Mari Cdlbagi 4 posts)

Khari
Antipiretik ,
Analgetik

kortlko Steroid
tergaditompllkasi
"

Ilka Sudan
"

prednlson 2mg 1kg BB Hari C 2minggu →


tapp off )

Tatalaksana Emergency : tntubasiitrakeostomi

oikompllkasi :
Obstruksi Jalan tapas tniokarditis
.
NO 34

An. Tino, usia 8 tahun, dibawa ke poliklinik anak dengan keluhan


perkembangan anak kurang baik disekolah. Guru pasien sering
mengeluh pada orang tua bahwa pasien sering bengong selama
pelajaran. Menurut orang tuanya, pasien sering mengorok ketika
tidur, dan kadang terbangun dimalam hari karena sesak nafas. Tanda
vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik: pandangan
tampak kosong, mulut terbuka, gigi atas prominen, tonsil T1/T1.
Pasien juga dominan bernafas melalui mulut. Diagnosis yang tepat
adalah…
X
°
Facies Adenoid
a. Tonsilitis akut
.

b. Epilepsi general absans


c. obstructive sleep apnea x
d. tonsillitis kronis x
x
e. hipertrofi adenoid
Keypoint :

LgBggfqp@Gangguantidur.A
Anak

Tidier
ctenoid
face
Ngorok

I
,
Kompukasi
Hlpertroei Adenoid → OMA
( Th : Adenoid ektomi
NO 35

Ny. Laurence, usia 30 tahun, datang ke RS dengan keluhan hidung tersumbat


sejak 3 bulan yang lalu. Pasien sering sesak nafas pada malam hari sehingga
tidurnya menjadi terganggu. Pasien sudah beberapa bulan ini menggunakan
obat semprot hidung, namun satu minggu ini keluhan tidak membaik. Tanda
vital: TD 130/80mmHg, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36.8C. Pada
pemeriksaan rhinoskopi anterior, didapatkan konka edema, hiperemis dengan
sekret yang kental dan kavum nasi yang sempit. Terapi yang tepat diberikan
adalah...
Rw
a. Antibiotik oral ×
G
.

penggunaanobat
b. Vasokontriktor oral x
Nasal Datong@Stan
c. Dekongestan intranasal x
d. Dekongestan oral x
G Rhinitis Medikamentosa
×
e. kortikosteroid intranasal
Rhinitis thedikamentosa

They
↳ et : Vasokonstrlktor
stop o6at

Phenyleprin
Epedrcn
lfortikosteroid Intranasal

Napatoline Cfhttlcason ,
Mondadori ,
Bud @sonde)
t

O Ximetaetollne
ftortikosterold oral .
NO 36

Tn. Junno usia 32 tahun datang ke tempat praktek dokter umum dengan keluhan
hidung tersumbat selama 1 tahun terakhir. Keluhan hidung tersumbat dirasakan
bergantian kanan kiri. Pasien memiliki riwayat bersin-bersin dan keluar sekret
kental berwarna putih. Keluhan membaik jika menghirup minyak kayu putih.
Riwayat alergi disangkal, Riwayat alergi di keluarga juga disangkal. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 72 kali/menit, RR 18
kali/menit, suhu 36.8C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konka hipertrofi,
edema, berwarna merah gelap dan terdapat sekret seromukosa. Hasil
pemeriksaan penunjang yang diharapkan adalah...
a. Skin prick test positif kuat X Rhinitis alergi
b. Leukosit meningkat → Lnfeksi
c. Eusinophilia bermakna → Rhinitis alergi
X
d. IgE total normal
e. Kadar eosinophil meningkat → KA .
Hiding Tersumbat
"

Bergan tian Kiri Kanan


"

RA : Concha edem ,
berwarna Merah gaap .

I "

Diagnosis per cksklusionam


"


-

Rhinitis Vasomotor
Gfp
.

:
cuaca ,
Asap Roko k i Bau '

Menyengat
↳ test -0
pp
: skin
Priok
IgE normal
NO 37

An. Veronika berusia 10 tahun datang ke Puskesmas diantar orang tuanya dengan
keluhan bersin-bersin dan pilek sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai hidung yang
O
tersumbat. Keluhan tersebut hilang timbul dan sudah terjadi sejak 3 bulan yang lalu.
Orang tuanya juga mengatakan bahwa anaknya sampai sering sulit tidur dan merasa
tidak nyaman setiap harinya. Tidak diketahui riwayat alergi pada pasien, namun ayah
pasien menderita asma, dan ibu pasien memiliki riwayat alergi seafood. Pemeriksaan
tanda vital nadi: 90x/m RR: 22x/m suhu 37C. Pemeriksaan fisik ditemukan garis
melintang pada hidung dan ditemukan warna hitam dibawah mata. Rhinoskopi anterior

↳ Allergic
ditemukan tampak konka inferior pucat, edema, dan sekret serosa. Diagnosis pasien
tersebut adalah…
Crease
↳ Allergic stunner
a. Rhinitis vasomotor
.

b. Rhinitis intermiten ringan ×


Rhinitis Alergi
c. Rhinitis alergi persisten ringan
d. Rhinitis alergi intermiten sedang berat
t
e. Rhinitis alergi persisten sedang berat
Intermitten
Serang an 44×1 minggu
ATA 4 44 Ming gu

Frekuensi
persisten Serang an 344minggu
Rhinitis alergi
DAN 7,4
Ming gu

king an
-09g Kuahtas hidup
Deroy at

Sedang - Berat
④ ggkualitashldup
-
NO 38

Nn. Lea usia 17 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan hidung tersumbat.
Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan ingus yang
purulen. Terkadang pasien juga merasa pusing. Pasien sering bernafas melalui
mulut untuk memperingan keluhannya. Pasien memiliki riwayat sering kontrol ke
dokter karena sering mengalami bersin dan mengeluarkan cairan bening, hilang
timbul, dan mengganggu aktivitas. Diketahui ayah pasien memiliki riwayat alergi
seafood. Tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 72 kali/menit,
RR 18 kali/menit, suhu 36.7C. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior terlihat
massa bertangkai berwarna pucat yang berasal dari meatus media yang mudah
digerakkan. Diagnosis yang paling mungkin adalah...
a. Rhinitis alergi x
b. Angiofibroma nasofaring juvenile x
c. Rhinitis atrofi Concha merged IIA tnfi
'

d. Corpus alienum nasal X


X
e. Polip nasal cmudahohgerakkan )
HI dung Tersumbat ,
Rino re ,
Raw . Binetti Atergi
RA : Massa bertangkdi ,
pucat ,
Meng Ki lap .

t.

Polip Nasal
NO 39

Tn. Gulman berusia 56 tahun datang ke rumah sakit diantar anaknya dengan keluhan
keluar ingus bercampur darah. Pasien mengalami keluhan sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan disertai telinga kanan berdenging dan hidung sebelah kanan buntu. Sejak 2
bulan terakhir muncul benjolan di leher yang semakin hari semakin besar, tidak nyeri
tetapi sudah untuk digerakkan. Pasien juga mengeluh pandangannya ganda. Pasien
memiliki riwayat merokok sejak remaja. Tanda vital TD 130/90mmHg, HR 89kali/mnt, RR
22kali/mnt, suhu 36.8C. Pemeriksaan fisik didapatkan membran timpani retraksi dan bola
mata tidak dapat melirik kearah lateral. Pada pemeriksaan rhinoskopi posterior
didapatkan adanya massa pada fossa Rosenmuller. Dijumpai limfadenopati coli dextra
Pemeriksaan gold standard untuk menegakkan diagnosis adalah…
a. CT-Scan
b. MRI
c. Skull x-ray
d. Serologi
×
e. Biopsi
Tumor pada NasoFaring
fossa Rossen Muller
(
.

Anglofibroma Juvenile Karson oma Nasofaring

(
Usca : Muda G lgtahan)
-
Isla tua 730

Ggala :
Epistasis hidungtersvmbat
,
Mata Diplopia
:

e,
Teknga Telinga Berdenging
:

H'dung Hedong Tersombat


:

GS Blopsi
.

Epistasis
CPA ) KGB
Alarm symptom
NO 40

An. Tama usia 16 tahun datang ke RS dengan keluhan perdarahan pada


hidung sebelah kanan. Keluhan disertai dengan hidung tersumbat, akhir-akhir
ini pasien juga sering merasa pusing. Keluhan tersebut dialami sejak satu
tahun yang lalu namun hilang timbul . Tanda vital TD 110/70mmHg, HR
89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36.8C. Pemeriksaan fisik hidung ditemukan
massa warna keabuan di cavum nasi kanan yang mudah berdarah.
Rhinoskopi posterior ditemukan massa melekat pada nasofaring berwarna
merah keabuan yang menonjol ke kavum nasi. Kemungkinan diagnosis
kasus diatas adalah…
a. Epistaksis anterior
b. Epistaksis posterior
X
c. Angiofibroma juvenile
-

d. Karsinoma nasofaring
e. Polip nasi

Anda mungkin juga menyukai