Oleh:
dr.Erysha Kartika Anggraini
Pembimbing:
Dr. Benidiktus Setyo Untoro
Dr. Hendryk Kwandang , M.Kes
Rhinoskopi anterior :
Vestibulum - -
Edema - -
Sekret - -
massa - -
Kavum nasi
luas Lapang Lapang
mukosa Licin Licin
hiperemi - -
massa - -
sekret - -
Konka
edema - -
pucat - -
hiperemi - -
Septum hiperemi - -
Fenomena palatum mole + +
Rinoskopi posterior :
Septum nasi Deviasi –
Kauda Konka Kesan massa –
Meatus nasi Kesan massa –
Muara tuba eustachius Kesan massa –
Fossa rosenmuller Dalam batas normal
Atap nasofaring Dalam batas normal
Koane Dalam batas normal
Transluminasi SF T T
SM T T
Tenggorok Palatum molle N N
Uvula Di tengah
Tonsil T1 T1
Hiperemi - -
Kripte melebar - -
Detritus - -
Arcus anterior - -
Arcus posterior - -
Faring : edema (-), hiperemi (-), lendir (-), granula (-), post nasal drip (-)
Laringoskopi indirek
Hipofaring :N
Epiglotis : hiper: (-) massa: (-)
Supraglotis :N
Korda vokalis :N
Edema : (-)
Massa : (-)
Gerak : add +/+ abd +/+
Gambar:
Prognosis
Dubia ad
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi telinga tengah
Membran Tuba
Timpani : Eustachius :
pars tensa dan hubungkan
pars flaksida kavum timpani
Dengan
nasofaring
Kavum
Timpani : Rongga
Berisi udara mastoid
OTITIS MEDIA SURATIF KRONIK
Definisi
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah radang
kronis telinga tengah dengan adanya perforasi pada membran
timpani dan riwayat keluarnya cairan sekret dari telinga lebih
dari 2 bulan, baik terus menerus atau hilang timbul.
OMSK
Epidemiologi
• Pasien OMSK meliputi 25% dari pasien-pasien yang
berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia.
• Berdasarkan Survei Nasional Kesehatan Indera
Penglihatan dan Pendengaran oleh Departemen
Kesehatan R.I Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT)
di Indonesia prevalensi otitis media supuratif kronis
antara 2,1-5,2%.4 Data poliklinik THT RSUP H. Adam
Malik Medan tahun 2016 menunjukkan pasien OMSK
merupakan 26% dari seluruh kunjungan pasien.
Otitis Media Supuratif Kronis
Etiologi
Bakteri Virus
Penyebab 95% kasus pada OMSK. prevalensi sekitar 5-7%
Didapatkan dari isolasi bakteri terhadap respiratory syncytial virus
kultur cairan atau efusi telinga tengah. (RSV)
influenza virus
Streptococcus pneumoniae (40%) adenovirus (sebanyak 30-40%)
Haemophilus influenzae (25-30%) parainfluenza virus (10-15%)
Moraxella catarhalis (10-15%) rhinovirus atau enterovirus
Kira-kira 5% kasus dijumpai
Streptococcus pyogenes (group A
betahemolytic), Staphylococcus (Kerschner, 2007)
aureus, dan organisme gram negatif
(pada anak dan neonatus yang MRS)
OMSK
Faktor Resiko
Umur : bayi dan anak-anak >>
Ras : ras Native American, Inuit, dan Indigenous
Australian menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi
dibanding dengan ras lain
Faktor genetik
Status ekonomi : kemiskinan kepadatan penduduk
Lingkungan
Abnormalitas kraniofasial kongenital
OMSK
Patogenesis
OMSK
Diagnosis
Ditegakkan dari : Anamnesa, Pem. Fisik dan Pem. penunjang
Menurut Kerschner (2007), kriteria diagnosis OMSK harus memenuhi
Tiga hal:
Otorrhea secara terus menerus atau hilang timbul lebih dari 2 bulan.
Cairan dapat berwarna kuning/ kuning-kehijauan/ bercampur darah/
jernih atau berbau.
Gangguan pendengaran.
OMSK
Diagnosa Banding
OMSK
Tatalaksana
1. Non Medikamentosa
membersihkan dan mengeringkan saluran telinga
dengan kapas lidi. Obat cuci telinga berupa Nacl 0,9%,
asam asetat% atau Hidrogen Peroksida 3%.
2. Medikamentosa
Antibiotik topical golongan ofloxacin 2x4 tetes
per hari di telinga yang sakit.
Antibiotik oral.
OMSK
Antibiotik Analgetik
Berdasarkan american guidline of
AOM and CDC of AOM
Analgesik antipiretik :
First line : Paracetamol
Amoxicilin
Eritromisin (bila alergi penisilin) NSAID :
Natrium diclofenak
Second line :
Ibuprofen
Co-Amoxciclave
Sefalosporin Asam mefenamat
Trimetropim sulfamethoxazole
OMSK
Pembedahan :
Timpanosintesis
Timpanoplasti
OMSK
Komplikasi
komplikasi intratemporal (perforasi membran
timpani, mastoiditis akut, paresis nervus fasialis,
labirinitis)
Komplikasi ekstratemporal (abses subperiosteal)
Komplikasi intracranial (abses otak, tromboflebitis)
Prognosis
Dubia ad bonam dengan diagnosa yang tepat dan tata
laksana adekuat
PEMBAHASAN
Penegakan diagnosa OMSK pada pasien ini
berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan Fisik.
Sesuai epidemiologi OMSA dapat mengenai
usia berapapun meskipun sering pada anak-anak
Terapi yang diberikan pada pasien sesuai teori
cuci telinga, antibiotik, dan analgetik-
antiinflamasi
KESIMPULAN
OMSK adalah peradangan pada sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid. Otitis media supuratif
kronik adalah peradangan telinga tengah dengan gejala
dan tanda-tanda yang bersifat kronis.
Penegakan diagnosis dilakukan atas dasar
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Terapi dibedakan
berdasarkan stadium dari penyakit
Pada pasien ini, ditemukan bahwa pasien
menderita OMSK telinga dextra sinistra, sehingga pada
pasien ini direncanakan terapi dengan medikamentosa
dan diberikan komunikasi edukasi mengenai penyakit dan
tata laksananya.