Angina Ludwig
Oleh:
Yenny Frida Setiawan (1915133)
Preseptor:
dr. Hiro S. Mangape, Sp.THT-KL
Tn. X, 40 tahun, datang ke IGD membawa surat rujukan, dengan keluhan kesulitan
membuka mulut, disertai dengan bengkak dan rasa nyeri terutama pada rahang
bawah sebelah kiri. Bengkak meluas sampai ke dagu dan rahang bawah sebelah
kanan sejak 2 hari SMRS. Selain itu, pasien juga mengeluhkan sulit bernapas
dan menelan (hanya bisa menelan saliva, itu pun nyeri).
Pasien mengaku sempat sakit gigi 4 hari SMRS.
**nyeri VAS 6/10
• RPO : (-)
• RPD: (-)
•RPK : (-)
•Riwayat alergi : (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Kepala & Leher
• Wajah asimetris; tampak edema difus pada area submandibula bilateral
& submental yang meluas ke area buccal sinistra & colli; pada palpasi
dirasakan hangat, fluktuasi (-), nyeri (+)
• Mata konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Mulut tampak trismus (bukaan terbatas pada 2 cm); bibir kering
• Thorax retraksi suprasternal (+)
• Abdomen dbn
• Ekstremitas akral hangat, CRT <2s
• Kulit dbn
Status
Lokalis
THT
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel. Kongenital - -
Trauma - -
Radang - -
Daun Telinga
Kel. Metabolik - -
Telinga
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan - -
Cukup lapang (N) cukup lapang cukup lapang
Sempit - -
Dinding Liang Telinga Hiperemi - -
Edema - -
Massa - -
Bau - -
Warna - -
Sekret / Serumen
Jumlah - -
Jenis serumen serumen
Membran Timpani
Warna Putih Putih
Refleks cahaya + +
Utuh Bulging - -
Retraksi - -
Telinga
Atrofi - -
Jumlah - -
Jenis - -
Perforasi
Kuadran - -
Pinggir - -
Tanda radang - -
Fistel - -
Mastoid Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Rinne Tidak dilakukan
Telinga
Nyeri tekan - -
Sinus Paranasalis
Nyeri ketok - -
Vibrise + +
Vestibulum
Radang - -
Cukup lapang (N) + +
Kavum Nasi Sempit - -
Lapang - -
Jenis - -
Hidung
Sekret Jumlah - -
Bau tidak berbau tidak berbau
Rinoskopi
Ukuran eutrofi eutrofi
Anterior
Warna merah muda merah muda
Konka Inferior
Permukaan licin licin
Edema - -
Ukuran eutrofi eutrofi
Warna merah muda merah muda
Konka Media Permukaan licin licin
Edema
- -
Cukup lurus/deviasi cukup lurus
Permukaan licin licin
Warna merah muda merah muda
Septum Spina - -
Krista - -
Hidung
Abses - -
Perforasi - -
Lokasi - -
Bentuk - -
Ukuran - -
Massa
Permukaan - -
Warna - -
Konsistensi - -
02
DB: (+ dehidrasi ringan-sedang)
Angina Ludwig
03
Abses peritonsiler
Abses submandibuler
04
Abses retrofaringeal
Karsinoma oral
05
DK:
Angina Ludwig + dehidrasi ringan-sedang 06
Penatalaksanaan
Algoritma:
Penatalaksanaan
Prognosis 01
02
06
Anatomi
Angina Ludwig/
Angina Ludovici
Definisi
Selulitis odontogenik pada area dasar mulut & leher (regio
suprahyoid), dengan/tanpa keterlibatan area submaxillaris.
Biasanya tidak melibatkan sistem limfatik & tidak membentuk
abses.
Etiologi & FR
• Polimikrobial (aerob & anaerob); tersering Staphylococcus,
Streptococcus, Peptostreptococcus, Fusobacterium, Bacteroides, and
Actinomyces.
• Sumber infeksi
• Gigi 2nd/3rd mandibular molars; sering menyebar ke sublingual
terlebih dahulu karena alveolus dentalis yang menghadap ke lingua
lebih “tipis”.
• Dasar mulut
Epidemiologi
• Tidak ada predileksi gender.
• 1/3 kasus berkaitan dengan penyakit sistemik (e.g HIV, DM, dll.),
perkembangan & susunan gigi (dentition) yang kurang baik, serta
oral hygiene yang buruk.
Patogenesis
Patogenesis
Patofisiologi & Manifestasi Klinis
• Selulitis pada area sublingual & suprahyoid edema (bull neck),
neck pain :
• Trismus; stiff neck
• Lidah terdorong ke posterosuperior (palatum molle)
obstruksi upper airway dyspnea; stridor
• Dysphagia, odynophagia, dysarthria
• Sistemik febris, malaise;
• Manifestasi lain yang mungkin muncul: edema pada lingua,
drooling, dysphonia (hoarseness), pharyngitis
• Perluasan infeksi lebih jauh para-pharyngeal space, mediastinum
Diagnosis & PP
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis & PF.
• Penanganan utama tetap membebaskan jalan napas.
• PP yang dapat dilakukan:
• Hematologi rutin dapat ditemukan leukositosis, LED
meningkat
• Kimia darah
• Imaging: foto polos cervical AP-lateral; CT scan cervical;
radioagrafi panoramik;
• Kultur dan tes sensitivitas bakteri
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
• Prinsip utama mengatasi obstruksi jalan napas
• Tracheostomy dilakukan tanpa menunggu dyspnea/cyanosis.
• Antibiotik IV penicillin G dosis tinggi; bisa kombinasi dengan
anti-Staphylococcus/metronidazole; jika pasien alergi penicillin
bisa pakai clindamycin hydrochloride
• Dexamethasone IV diberikan dalam 48 jam u/ mengurangi edema
& perlindungan jalan napas.
Komplikasi & Prognosis
Komplikasi Prognosis
• Obstruksi jalan napas • Angka mortalitas karena
• Mediastinitis obstruksi jalan napas sebelum
• Perluasan selulitis ke leher berkembangnya terapi
• Pneumonia aspirasi antibiotik >50%
• Sepsis • Dengan berkembangnya
modalitas terapi (antibiotik &
operatif) serta imaging
angka mortalitas ±8%
01
Terima
02
03
Kasih!
04
05
06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik