Anda di halaman 1dari 48

CBD

Angina Ludwig
Oleh:
Yenny Frida Setiawan (1915133)

Preseptor:
dr. Hiro S. Mangape, Sp.THT-KL

SMF/BAGIAN ILMU THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2021
Anamnesis
Keluhan utama : kesulitan membuka mulut

Tn. X, 40 tahun, datang ke IGD membawa surat rujukan, dengan keluhan kesulitan
membuka mulut, disertai dengan bengkak dan rasa nyeri terutama pada rahang
bawah sebelah kiri. Bengkak meluas sampai ke dagu dan rahang bawah sebelah
kanan sejak 2 hari SMRS. Selain itu, pasien juga mengeluhkan sulit bernapas
dan menelan (hanya bisa menelan saliva, itu pun nyeri).
Pasien mengaku sempat sakit gigi 4 hari SMRS.
**nyeri  VAS 6/10
• RPO : (-)
• RPD: (-)
•RPK : (-)
•Riwayat alergi : (-)
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : compos mentis, sakit berat; tampak


lemas
Tanda vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Suhu : 38.6 C
• Respirasi : 26x/menit
• Nadi : 110x/menit, regular, equal, isi cukup
• SpO2 : 94%
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
• Kepala & Leher
• Wajah asimetris; tampak edema difus pada area submandibula bilateral
& submental yang meluas ke area buccal sinistra & colli; pada palpasi
dirasakan hangat, fluktuasi (-), nyeri (+)
• Mata  konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Mulut  tampak trismus (bukaan terbatas pada 2 cm); bibir kering
• Thorax  retraksi suprasternal (+)
• Abdomen  dbn
• Ekstremitas  akral hangat, CRT <2s
• Kulit  dbn
Status
Lokalis
THT
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel. Kongenital - -
Trauma - -
Radang - -
Daun Telinga
Kel. Metabolik - -
Telinga

Nyeri tarik - -
Nyeri tekan - -
Cukup lapang (N) cukup lapang cukup lapang
Sempit - -
Dinding Liang Telinga Hiperemi - -
Edema - -
Massa - -
Bau - -
Warna - -
Sekret / Serumen
Jumlah - -
Jenis serumen serumen
 Membran Timpani
Warna Putih Putih
Refleks cahaya + +
Utuh Bulging - -
Retraksi - -
Telinga

Atrofi - -
Jumlah - -
Jenis - -
Perforasi
Kuadran - -
Pinggir - -

Tanda radang - -
Fistel - -
Mastoid Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Rinne Tidak dilakukan
Telinga

Schwabach Tidak dilakukan


Tes Garpu Tala
Weber Tidak dilakukan
Kesimpulan -
Audiometri Tidak dilakukan
Pemeriksaan Kelainan Dextra Sinistra
Deformitas - -
Kelainan kongenital - -
Hidung

Hidung luar Trauma - -


Radang - -
Massa - -

Nyeri tekan - -
Sinus Paranasalis
Nyeri ketok - -
Vibrise + +
Vestibulum
Radang - -
Cukup lapang (N) + +
Kavum Nasi Sempit - -
Lapang - -
Jenis - -
Hidung

Sekret Jumlah - -
Bau tidak berbau tidak berbau
Rinoskopi
Ukuran eutrofi eutrofi
Anterior
Warna merah muda merah muda
Konka Inferior
Permukaan licin licin
Edema - -
Ukuran eutrofi eutrofi
Warna merah muda merah muda
Konka Media  Permukaan licin licin
Edema
- -
Cukup lurus/deviasi cukup lurus
Permukaan licin licin
Warna merah muda merah muda
Septum Spina - -
Krista - -
Hidung

Abses - -
Perforasi - -
Lokasi - -
Bentuk - -
Ukuran - -
Massa
Permukaan - -
Warna - -
Konsistensi - -

Rinoskopi posterior  tidak dilakukan


Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Simetris/tidak sulit dievaluasi
Mulut & Orofaring Palatum molle + Warna sulit dievaluasi
Arkus faring Edema - -
Bercak/eksudat - -
Warna - -
Dinding Faring
Permukaan - -

Ukuran sulit dievaluasi


Warna - -
Permukaan - -
Muara kripti -
Tonsil
Detritus - -
Eksudat - -
Perlengketan dengan
- -
pilar
Warna merah muda
Peritonsil Edema - -

Mulut & Orofaring Abses - -


Lokasi - -
Bentuk - -
Tumor Ukuran - -
Permukaan - -
Konsistensi - -

Karies/radiks radix dentis gigi 28, 46, 47


Gigi Kesan gangrene pulpa gigi 37

Warna merah muda, kering


Bentuk normal
Lidah Deviasi - -
Massa - -
tampak edema sublingual, lingua sedikit terangkat
Pemeriksaan Penunjang

• Hematologi  didapatkan leukositosis (16.600/mm3)


• Kimia darah
• GDS 191 mg/dL
• Hiponatremia (131 mEq/L)
• Imaging
• Neck soft tissue  soft tissue mass pada area submandibula sinistra,
hingga mendorong trachea ke kanan
• Foto polos thorax  dbn
Resume
• Anamnesis
• Trismus + edema submandibular bilateral & submental, meluas hingga ke buccal sinistra +
colli
• Dyspnea + dysphagia + odynophagia; neck pain (VAS 6/10)
• Riwayat sakit gigi (suspek karies gigi) 4 hari SMRS
•Pemeriksaan Fisik
• Tampak lemas; TTV  febris, tachypnea, tachycardia, SpO2 94% (↓)
• Retraksi suprasternal (+)  tanda sumbatan jalan napas
• Wajah asimetris; tampak edema difus pada area submandibula bilateral & submental yang
meluas ke area buccal sinistra & colli; pada palpasi dirasakan hangat, fluktuasi (-), nyeri
(+); tampak trismus (bukaan terbatas pada 2 cm)
• Mulut & orofaring  radix dentis gigi 28, 46, 47; gangrene pulpa gigi 37; tampak edema
sublingual & lingua sedikit terangkat;
• Bibir dan lidah kering  dehidrasi ringan-sedang
• PP: leukositosis; foto polos leher  soft tissue mass pada area submandibula sinistra, hingga
mendorong trachea ke kanan
Diagnosis Banding & Diagnosis Kerja 01

02
DB: (+ dehidrasi ringan-sedang)
Angina Ludwig
03
Abses peritonsiler
Abses submandibuler
04
Abses retrofaringeal
Karsinoma oral
05
DK:
Angina Ludwig + dehidrasi ringan-sedang 06
Penatalaksanaan

• Stabilisasi (airway, breathing, circulation)


• Dilakukan tracheostomy (dengan anestesi lokal)
• Insisi dan drainase pada area submandibula bilateral & submental (pus
drainage ± 10 cc); pada area sublingual (pus drainage ± 5 cc)
• Ekstraksi gigi (37, 46, 47, 28)  kalau sudah reda infeksinya
• Observasi TTV selama tindakan.
• Rawat inap

Algoritma:
Penatalaksanaan
Prognosis 01

02

Quo ad vitam : ad bonam 03


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad 04
bonam
05

06
Anatomi
Angina Ludwig/
Angina Ludovici
Definisi
Selulitis odontogenik pada area dasar mulut & leher (regio
suprahyoid), dengan/tanpa keterlibatan area submaxillaris.
Biasanya tidak melibatkan sistem limfatik & tidak membentuk
abses.
Etiologi & FR
• Polimikrobial (aerob & anaerob); tersering  Staphylococcus,
Streptococcus, Peptostreptococcus, Fusobacterium, Bacteroides, and
Actinomyces.
• Sumber infeksi
• Gigi  2nd/3rd mandibular molars; sering menyebar ke sublingual
terlebih dahulu karena alveolus dentalis yang menghadap ke lingua
lebih “tipis”.
• Dasar mulut
Epidemiologi
• Tidak ada predileksi gender.
• 1/3 kasus berkaitan dengan penyakit sistemik (e.g HIV, DM, dll.),
perkembangan & susunan gigi (dentition) yang kurang baik, serta
oral hygiene yang buruk.
Patogenesis
Patogenesis
Patofisiologi & Manifestasi Klinis
• Selulitis pada area sublingual & suprahyoid  edema (bull neck),
neck pain :
• Trismus; stiff neck
• Lidah terdorong ke posterosuperior (palatum molle) 
obstruksi upper airway  dyspnea; stridor
• Dysphagia, odynophagia, dysarthria
• Sistemik  febris, malaise;
• Manifestasi lain yang mungkin muncul: edema pada lingua,
drooling, dysphonia (hoarseness), pharyngitis
• Perluasan infeksi lebih jauh  para-pharyngeal space, mediastinum
Diagnosis & PP
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis & PF.
• Penanganan utama tetap membebaskan jalan napas.
• PP yang dapat dilakukan:
• Hematologi rutin  dapat ditemukan leukositosis, LED
meningkat
• Kimia darah
• Imaging: foto polos cervical AP-lateral; CT scan cervical;
radioagrafi panoramik;
• Kultur dan tes sensitivitas bakteri
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
• Prinsip utama  mengatasi obstruksi jalan napas
• Tracheostomy dilakukan tanpa menunggu dyspnea/cyanosis.
• Antibiotik IV  penicillin G dosis tinggi; bisa kombinasi dengan
anti-Staphylococcus/metronidazole; jika pasien alergi penicillin 
bisa pakai clindamycin hydrochloride
• Dexamethasone IV diberikan dalam 48 jam u/ mengurangi edema
& perlindungan jalan napas.
Komplikasi & Prognosis
Komplikasi Prognosis
• Obstruksi jalan napas • Angka mortalitas karena
• Mediastinitis obstruksi jalan napas sebelum
• Perluasan selulitis ke leher berkembangnya terapi
• Pneumonia aspirasi antibiotik  >50%
• Sepsis • Dengan berkembangnya
modalitas terapi (antibiotik &
operatif) serta imaging 
angka mortalitas ±8%
01

Terima
02

03

Kasih!
04

05

06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik

Anda mungkin juga menyukai