“sinusitis dentogen”
Oleh :
Ahtianti Ramdani Sahputri
(013.06.0004)
Pembimbing :
dr. I Made Arjana, Sp.THT
PENDAHULUAN
2
1
Tinjauan pustaka
sinusitis
Definisi sinusitis → kejadian inflamasi pada bagian
mukosa hidung dan melibatkan sinus paranasalis.
Umumnya disertai atau dipicu oleh rhinitis sehingga
sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya ialah
selesma (common cold) yang merupakan infeksi virus,
yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri.
4
Epidemiologi
Eropa → 10-30%
Amerika → lebih
dari 30 juta.
orang dewasa
antara 10-15% dari
seluruh kasus
sinusitis yang
berasal dari infeksi
gigi
5
Faktor resiko
✗ ISPA akibat virus
✗ Rhinitis → rinitis alergi
✗ Polip hidung
✗ Kelainan anatomi (deviasi septum atau hipertrofi konka,
sumbatan kompleks ostio-meatal (KOM), infeksi tonsil,
infeksi gigi.
6
patofisiologi
Inflamasi mukosa hidung → edema dan eksudasi →
mengakibatkan obstruksi ostium sinus → gangguan ventilasi
dan drainase, resorbsi oksigen yang ada di rongga sinus →
terjadi hipoksia (oksigen menurun, pH menurun, tekanan
negatif) → permeabilitas kapiler, sekresi kelenjar →
penurunan fungsi silia → akhirnya terjadi retensi sekresi di
sinus ataupun pertumbuhan kuman.
7
Klasifikasi dan gejala klinis
Sinusitis akut Sinusitis sub-akut Sinusitis kronis
1. Sinusitis maksilaris berlangsung Lebih dari 3 bulan
2. Sinusitis etmoidalis antara 4 minggu
3. Sinusitis frontalis sampai 3 bulan
4. Sinusitis spenoidalis
8
Diagnosis sinusitis
Anamnesis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang
9
89,526,124$
That’s a lot of money
185,244 users
And a lot of users
100%
Total success!
10
Diagnosis banding
11
penatalaksanaan
12
Tindakan operatif
13
komplikasi
Kelainan orbita → Edema palpebra, selulitis orbita, abses
subperiostal, abses orbita dan selanjutnya dapat terjadi
thrombosis sinus kavernosus.
Kelainanintracranial → meningitis, abses ekstradural atau
subdural, abses otak dan thrombosis sinus kavernosus
Kelainan paru → bronchitis kronik dan bronkiektasis.
Osteomielitis dan abses subperiostal → fistula oroantral atau
fistula pada pipi.
14
2
Laporan kasus
Identitas pasien
• Nama : Tn. IWS
• Pendidikan : SMA
• Agama : Hindu
• Suku/Bangsa : Indonesia
16
anamnesis
✗ Keluhan utama : Hidung kiri keluar ingus berbau, disertai nyeri pipi kiri
17
Riwayat Penyakit dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
• Alergi (-) • Alergi (+) Dingin dan debu
• DM (-) • DM (-)
• HT (-) • HT (-)
• Jantung (-) • Jantung (-)
• Maag (+) 6 bulan
18
Pemeriksaan fisik
✗ STATUS PRESENT :
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6)
• Tensi : 110/70 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 36.0˚C
• Pernapasan : 20x/menit
• Berat badan : 61 kg
19
Status generalis
Kepala Normocephali, warna rambut hitam putih, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, refleks pupil (+/+).
Mulut Bentuk normal, bibir pucat (-), sianosis (-), lidah kotor (-)
Leher Bentuk leher normal, pergerakan leher bebas, kelenjar tiroid tidak membesar,
trakea di tengah.
Kelenjar getah bening Kelenjar getah bening pada preaurikular, retroaurikular, submandibula,
submental, supraklavikula dan aksila tidak teraba pembesaran
20
21
22
23
KANAN KIRI
Status lokalis
Bentuk Daun Telinga Normal Normal
25
•RHINOPHARYNX (RHINOSKOPI POSTERIOR)
Tampak pus pada nasofaring (post nasal drip)
•PEMERIKSAAN TRANSILUMINASI
KANAN KIRI
26
tenggorok
PHARYNX
Uvula : Letak di tengah, hiperemis
- Dinding pharynx : Merah muda, (-)
hiperemis (-), granular (-) Gigi : Gigi lengkap,caries (-)
Lain-lain : Radang ginggiva (-), post
- Arkus pharynx : Simetris, nasal drip (-)
hiperemis (-), edema (-)
• Hiperemis -/-
LEHER
Kelenjar limfe submandibula :
• Permukaan mukosa tidak rata/granular Tidak teraba membesar
(-/-) Kelenjar limfe servikal : Tidak teraba
• Kripta melebar -/-
membesar
• Detritus -/-
• Perlengketan -/-
27
diagnosis
✗ Sinusitis Maksilaris Akut sinistra et causa
Dentogen
28
penatalaksanaan
✗ Konsul poli gigi
✗ Farmakologi :
■ Lansoprazol 30mg caps 2x1
■ Paracetamol 300mg 3 x 1
■ Clindamycin 300mg tab 3x1
■ Ambroxol 30mg tab 3x1
29
3
pembahasan
Pasien berusia 47 tahun datang dengan keluhan hidung kiri
keluar ingus berwarna putih berbau disertai nyeri pipi kiri
dengan cairan terasa jatuh di tenggorokan sejak 5 hari yang
lalu, demam disangkal. Pasien mengaku menderita infeksi pada
gigi graham bagian kiri atas yang sudah dialaminya sejak 2
bulan lalu. Riwayat alergi (-), merokok (+). Berdasarkan hasil
anamnesis yang dilakukan, keluhan tersebut sesuai dengan
yang didapatkan oleh penelitian gita augesti dkk di poliklinik
THT RSUD Abdul Moeloek pada tahun 2016.
31
Sinusitis maksilaris akibat infeksi gigi rahang atas → infeksi
bakteri anaerob → karies profunda → jaringan lunak gigi rusak
→ Pulpa terbuka → kuman akan masuk dan mengalami
pembusukan pada pulpa → membentuk gangrene pulpa →
Infeksi meluas → mengenai selaput periodontium →
periodintitis dan iritasi akan berlangsung lama sehingga
terbentuknya pus.
32
kesimpulan
Pasien berusia 47 tahun datang ke Poliklinik RSUD
Klungkung dengan keluhan hidung kiri keluar ingus berbau
disertai nyeri tekan dan terasa tebal pipi kiri, sejak 5 hari yang
lalu, sampai pasien merasa ingusnya berbau dengan cairan
berasa jatuh di tenggorokan. Pasien ini mengaku mengalami
infeksi gigi rahang atas sejak 2 bulan yang lalu. Dari hasil
anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang diagnosis pasien
mengarah ke sinusitis dentogen maksilaris akut sinistra.
33
Terima kasih