Polip Antrokoanal
Disusun Oleh :
Putri Pitaloka G4A020055
Arifatul Ulumiyah G4A020057
Annisa Mardianti S. G4A020059
Yusrina Nika Amalia G4A020137
Pembimbing:
dr. Bagus Condro Prasetyo, Sp. THT-KL, M.Kes
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT THT-KL
RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2021
Identitas Pasien
Nama : Nn. P
Usia : 20 tahun
JK : Perempuan
Alamat : Majenang, Kab. Cilacap, Jawa Tengah
Tgl Periksa : 16 Agustus 2021
No. RM : 02175372
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sulit bicara, nyeri tenggorokan hilang timbul dan kaku
terasa terus menerus, sulit makan dan minum. Keluhan dirasa sejak 1 tahun yang lalu,
awalnya terdapat benjolan kecil pada hidung dan terasa hidung tersumbat, semakin lama
semakin memburuk. Riwayat berobat ke puskemas pada awal keluhan dan diberikan obat
kemudian membaik dan benjolan kempes namun kambuh lagi setelah obat habis. Setelah
berulang kali berobat ke puskesmas keluhan tidak kunjung membauj khirnya dirujuk ke
rumah sakit. Rasa nyeri tenggorokan yang dirasakan hilang timbul dengan skala nyeri 6/10.
Nyeri memberat saat makan, minum, dan berbicara. Keluhan membaik setelah minum obat.
Keluhan lain yang dirasakan berupa sedikit sulit bernapas, nyeri kepala kanan, kadang
gangguan keseimbangkan, kadang nyeri dada, telinga terasa penuh/mampet, kadang
terdapat suara tambahan pada telinga, gangguan tidur dan mendengkur saat tidur, berat
badan turun sejak sulit menelan.
RPD
• Riwayat keluar
cairan jernih hingga RPK
darah dari hidung RSE
kanan kemudian dari Tidak ada
mulut terakhir 3 • Pernah menjadi ART di
bulan yang lalu Jakarta selama 7 bulan
• Riwayat tumor (-) • Riwayat gemar makanan
manis dan dingin
• Ayah penderita merupakan
perokok berat
• Hubungan keluarga baik
• Menggunakan BPJS PBI.
Pemeriksaan Fisik
KU/Kes: Baik, CM Mulut : Sianosis (-), basah (+)
Tanda Vital Leher : Pembesaran KGB (-)
Tekanan Darah : 106/76 mmHg Pemeriksaan Thorax
Nadi : 113 x/menit Dinding : Gerak simetris, retraksi (-)
Respirasi : 20 x/menit Paru : SD Vesikuler +/+, RBK (-),RBH(-),
Suhu : 36.5 C Wheezing (-)
BB : 33.65 Kg Jantung : S1>S2, gallop (-), murmur (-)
TB : 157 cm Pemeriksaan Abdomen
IMT : 13.6 Datar, distensi (-), BU (+) normal, timpani
seluruh kuadran, NT (-)
Kepala : Mesosephal Hepar/lien : Tidak teraba
Rambut : Distribusi rata, warna hitam Punggung : Deformitas (-)
Mata : CA -/-, SI -/-, pupil bulat Pemeriksaan Ekstremitas : Akral hangat
Isokor 3mm/3mm, RC +/+ (+/+//+/+), CRT < 2 detik
Status Lokalis
Auris Dextra Auris Sinistra
Konka media
Edema (-) Edema (-)
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
& inferior including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Deviasi (+) kesisi
Septum Deviasi (+)
kanan
(+), berwarna (+), berwarna
Massa
pucat pucat
Status Lokalis
1. Nasoendoskopi
Kesan:
Tampak masa berwarna pucat pada
meatus media bilateral
Pemeriksaan Penunjang
2. CT Scan Tanpa Kontras
Kesan:
• Lesi solid pada sinus maksila kanan
hingga ke nasodaringeal space kanan kiri
dan orofaring
• Lesi solid pada sinus maksika kiri hngga
ke koana kiri, cenderung polip
antrokoanal bilateral, kanan dominan
• Penebalan mukosa bentuk polypoid pada
sinus sphenoid kanan kiri, DD
polip, sinusitis
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Polip Antrokoanal
Tumor Sinonasal
Tatalaksana
Medikamentosa
Trifed Tab, 3x1/2 tab Non-Medikamentosa
Seritizin Tab 10 mg, 1x1 tab
Operatif berupa FESS
Deksametason Tab 0,5 mg, 2x1 tab
Ranitidin Tab 150 mg, 2x1 tab
Edukasi
Hindari faktor pencetus
Tatalaksana Operatif berupa FESS
Nasoendoskopi:
• Tampak tangkai polip keluar dari sinur maxilariss
• Tampakpolip di meatus media
Ad bonam Ad bonam
Ad Vitam Ad Functionam
Ad bonam
Ad Sanationam
Tinjauan
Pustaka
Pendahuluan
Polip 5% 4-6%
anterokoanal Dari seluruh Dari seluruh
(ACP) konsul THT polip
merupakan salah satu jenis polip yang
terletak pada antrum maksilaris hingga
hidung serta dapat mencapai nasofaring 35%
Pada anak
(Paulsen & Jens, 2015).
Fisiologi
● Proses awal informasi olfaktorius terjadi di dalam bulbus olfaktorius
● Setiap reseptor berespons hanya terhadap satu komponen suatu bau dan
bukan terhadap molekul odoran keseluruhan.
Fibrous/ fibroinflamatori
Polip dengan atipia stromal
Etiologi Polip Anterokoanal
Infeksi
Medikamentosa Non-medikamentosa
• Kortikosteroid Operatif berupa Pembedahan
• Antibiotik Sinus Endoskopi Fungsional
• Dekongestan (BSFE).
Edukasi
• Hindari faktor pencerus
• Cuci Hidung
Kesimpulan
1. Polip antrokoanal (ACP) atau polip nasi merupakan lesi jinak berupa massa lunak
berwarna putih atau keabuan yang muncul dari mukosa sinus maksilaris yang
tumbuh hingga mencapai koana akibat peradangan kronik.
2. Penyebab dari pembentukan polip antrokoanal antara lain adalah alergi dan
kerusakan saraf vaskuler akibat infeksi, intoleransi aspirin, dan kistik fibrosis.