Diagnosis
a. Anamnesis
Gejala yang mungkin dialami berupa 2 atau lebih seragan vertigo, gangguan
pendengaran, yang berfluktuasi, tekanan pada telinga, dan atau telinga berdenging
(Basura et al., 2020). Vertigo yang terjadi pada MD berupa 2 atau lebih episode
vertigo yang berlangsung 20 menit hingga 2 jam (Basura et al., 2020). Fruktuasi
semua frekuensi. Tinnitus sering terjadi dan ipsilateral (Koenen dan Claudio, 2021).
b. Pemeriksaan Fisik
Jika dicurigai MD maka dilakukan pemeriksaan otologik lengkap, tes saraf wajah,
dan penilaian nistagmus dengan kacamata fenzel, test rinne, dan test weber. Test
nistagmus horizontal dengan komponen yang berdetak cepat jauh dari organ
vestibular yang terkena dalam keadaan akut (Koenen dan Claudio, 2021).
c. Pemeriksaan penunjang
et al., 2020). Jika gangguan pendegaran hanya pada satu telinga atau satu sisi perlu
telinga bagian dalam (Basura et al., 2020). Selain untuk menyingkirkan tumor, MRI
timbulnya gejala. Pada pemeriksaan MRI resolusi tinggi dapat secara langsung
menunjukan hydrops endolimfatik pada organ yang terkena (Koenen dan Claudio,
2021)
AAO-HNS telah menetapkan klasifikasi klinis yang ketat untuk mendiagnosis pasti atau
kemungkinan MD. Kriteria tersebut telah di revisi oleh Barany Society, penegakan
a. 2 atau lebih serangan vertigo spontan, masing masing berlangsung 20 menit hingga
12 jam
c. Gejala aural yang berfluktuasi (gangguan pendengaran, tinnitus, atau rasa penuh
Basura, Gregory J, Adams Meredith E., Mondared Ashkan, Schwartz Seth R., Antonelli Patrick
J., Robert Burkard, et al. 2020. Clinical Practice Guideline: Meniere’s Disease.
Otolaryngology-Head and Neck Surgery. Vol 162(2S): SI-SSS.
Basura, Gregory J., Maria Colandrea, Sandra A. Walsh. 2020. Plain Language Summary:
Meniere’s Disease. Otolaryngology-Head and Neck Surgery. Vol 162(4) 435-445.
Koenen, Lukas dan Claudio Andaloro. 2021. Meniere Disease. NCBI. Diakses online dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536955/ pada tanggal 21 Agustus 2021.