Diagnosis
a. Hidung tersumbat
c. Nyeri pada wajah dan nyeri saat penekanan pada wajah, serta
halitosis, nyeri di daerah gusi atau gigi rahang atas, nyeri tenggorokan,
perjalanan penyakitnya
di rumah dan tempat kerja, dan lingkungan. Hal tersebut penting untuk
2. Pemeriksaan Fisik
antara lain adanya push di meatus medius (pada sinusitis maksila dan
etmoid anterior dan frontal) atau di meatus superior (pada sinusitis etmoid
posterior dan sphenoid). Pada rinitis akut mukosa edema dan hiperemis.
wajah, pipi, kelopak mata bawah atau sekitar dahi (Oendari et al., 2019).
edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang
spesifik lain pada anak adalah bayangannya gelap di daerah bawah mata
yang terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung (allergic
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Nasoendoskopi
nasal drip, terdapat polip, serta kelainan anatomi hidung yang menjadi
sinus conca septum deviasi (Oendari et al., 2019). Foto polos posisi
Waters, PA, dan lateral umumnya hanya mampu menilai kondisi sinus-
sinus besar seperti sinus maksila dan frontal. Kelainan akan terlihat
air fluid level, dan penebalan mukosa sedang sampai berat (Oendari et
et al., 2016)
C. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA