Anda di halaman 1dari 12

RHINOSKOPI ANTERIOR

Silvia Aruma Lestari


Rhinoskopi Anterior
Pembimbing : dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL
Silvia Aruma Lestari
20171040101162

SMF Telinga Hidung dan Tenggorok Rumah Sakit Bhayangkara Kediri


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
2019
ANAMNESIS
 Sekret
1. Apakah dari satu sisi atau keduanya?
2. Lamanya? Terus menerus atau intermitten, dan bagairnana terjadinya? Usia saat awitan?
3. Apakah encer atau kental? Purulen atau berdarah?
4. Apakah ada hubungannya denngan perubahan lingkungan atau musim?

 Hidung tersumbat
1. Apakah satu sisi atau keduanya?
2. Lamanya? Terus menerus atau intermitten, dan bagairnana terjadinya? Usia saat awitan?
3. Adakah riwayat trauma?
4. Adakah riwayat operasi hidung atau operasi THT lainnya?
5. Adakah ada riwayat gangguan alergi terutama yang berkaitan dengan perubahan musim? Bila ya, maka
diperlukan riwayat alergi yang lengkap
6. Apakah pasien menggunakan semprotan hidung atau obat-obatan?

Buku Ajar BOIES Penyakit THT, Edisi ke Enam, ECG


 Perdarahan
1. Berapa lama? Frekuensi? Kapan serangan yang terakhir?
2. Unilateral atau bilateral?
3. Apakah perdarahan berasal dari nares anterior, posterior atau kedunya?
4. Apakah hanya terjadi pada musim dingin?
5. Adakah riwayat trauma?
6. Apakah pasien mempunyai kecenderungan berdarah?
7. Apakah pasien menggunaan suatu pengobatan?
8. Apakah menggunakan obat hipertensi?

 Kehilangan atau perubahan dalam menghidu (Anosmia)


1. Apakah berkaitan dengan trauma, infeksi saluran nafas bagian atas atau penyakt
sistemik?
2. Apakah sebagian atau sama sekali?
3. Adakah riwayat penyakit hidung atau sinus?
4. Apakah ada gejala sistemik lainnya?

Buku Ajar BOIES Penyakit THT, Edisi ke Enam, ECG


Hidung Luar
 Bentuk hidung luar diperhatikan
apakah ada deviasi atau depresi
tulang hidung serta dinilai
kesimetrisannya
 Apakah ada tanda-tanda infeksi
inflamasi di daerah hidung dan
sinus paranasal.
 Apakah ada tanda tanda trauma
 Dengan jari dapat dipalpasi adanya
krepitasi tulang hidung atau rasa
nyeri tekan pada peradangan
hidung dan sinus paranasal.

• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, FK UI edisi ke Tujuh, Jakarta
• Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Rhinoskopi Anterior

 Pemeriksaan rongga hidung bagian dalam dari depan dengan


menggunakan spekulum hidung
 Alat:
- Lampu kepala Van Hasselt
- Spekulum hidung Hartmann

Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Metode Pemeriksaan

 Pasien duduk menghadap pemeriksa dengan kaki kanan pemeriksa bersentuhan dengan kaki
kanan pasien.
 Atur lampu kepala supaya fokus dan tidak mengganggu pergerakan, kira kira 20- 30 cm di
depan dada pemeriksa dengan sudut kira kira 60 derajat, lingkaran focus dari lampu, diameter
2-3 cm
 Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri (right handed), arah horizontal, dengan jari
telunjuk ditempelkan pada dorsum nasi sebagai bantalan jari.
 Spekulum dimasukkan ke dalam rongga hidung dalam posisi tertutup, Spekulum dimasukkan
ke dalam lubang hidung secara hati-hati, dan dibuka setelah spekulum berada di dalam, dan
dikeluarkan dalam keadaan sedikit tertutup namun tidak terlalu rapat agar bulu tidak
terjepit.

Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Evaluasi

 Rongga hidung  warna dan permukaan mukosa


 bila sempit bisa gunakan tampon efedrin
 Vestibulum hidung
 Septum  deviasi, krista, spina
 Konka inferior, media, superior  besar dan
warnanya
 Meatus sinus paranasalis
 Massa dalam rongga hidung, seperti polip atau
tumor perlu diperhatikan keberadaannya.
 Asal perdarahan di rongga hidung, krusta yang
bau dan lain- lain perlu diperhatikan

Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Rinoskopi Anterior dan tipe-tipe septum deviasi

Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Fenomena Palatum Molle
 Arahkan cahaya lampu kepala ke dalam dinding belakang nasopharynx secara tegak lurus.
Normalnya, pemeriksa akan melihat cahaya lampu yang terang benderang.
 Kemudian pasien diminta mengucapkan “iiiii”. Normalnya, dinding belakang akan nampak lebih
gelap akibat bayangan dari palatum molle yang bergerak.
 Bila ditemukan fenomena bayangan gelap saat pasien mengucap“iii ”, dikatakan hasil pemeriksaan
fenomena palatum molle positif (+).
 Sedangkan fenomena palatum molle dikatakan negatif (-) bila saat pasien mengucap‘iii’ ,tidak ada
gerakan dari palatum molle sehingga dinding belakang nasopharynx tetap terlihat terang
benderang
Hal ini dapat kita temukan pada 4 keadaan yaitu:
i. Paralisis palatum molle pada post difteri
ii. Spasme palatum molle pada abses peritonsil
iii.Hipertrofi adenoid
iv. Tumor nasofaring : karsinoma nasofaring, abses retrofaring dan adenoid

Sudrajad H dkk, 2017, “Buku Pedoman Keterampilan Klinis, Pemeriksaan THT”, Fakultas Kedokteran UNS
Sumber:

 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. FK UI edisi
ke Tujuh. UI
 Buku Ajar BOIES Penyakit THT. Edisi ke Enam. ECG
 Edward Y dkk, 2016, Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan
Pemasangan Tampon, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
 Sudrajad H dkk, 2017, Buku Pedoman Keterampilan Klinis, Pemeriksaan THT,
Fakultas Kedokteran UNS
 The Jornal of Laryngology & Otology. An innovative approach to anterior
rhinoscopy.

Anda mungkin juga menyukai