Hidung tersumbat
1. Apakah satu sisi atau keduanya?
2. Lamanya? Terus menerus atau intermitten, dan bagairnana terjadinya? Usia saat awitan?
3. Adakah riwayat trauma?
4. Adakah riwayat operasi hidung atau operasi THT lainnya?
5. Adakah ada riwayat gangguan alergi terutama yang berkaitan dengan perubahan musim? Bila ya, maka
diperlukan riwayat alergi yang lengkap
6. Apakah pasien menggunakan semprotan hidung atau obat-obatan?
• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, FK UI edisi ke Tujuh, Jakarta
• Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Rhinoskopi Anterior
Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Metode Pemeriksaan
Pasien duduk menghadap pemeriksa dengan kaki kanan pemeriksa bersentuhan dengan kaki
kanan pasien.
Atur lampu kepala supaya fokus dan tidak mengganggu pergerakan, kira kira 20- 30 cm di
depan dada pemeriksa dengan sudut kira kira 60 derajat, lingkaran focus dari lampu, diameter
2-3 cm
Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri (right handed), arah horizontal, dengan jari
telunjuk ditempelkan pada dorsum nasi sebagai bantalan jari.
Spekulum dimasukkan ke dalam rongga hidung dalam posisi tertutup, Spekulum dimasukkan
ke dalam lubang hidung secara hati-hati, dan dibuka setelah spekulum berada di dalam, dan
dikeluarkan dalam keadaan sedikit tertutup namun tidak terlalu rapat agar bulu tidak
terjepit.
Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Evaluasi
Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Rinoskopi Anterior dan tipe-tipe septum deviasi
Edward Y dkk, 2016, “Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan Pemasangan Tampon”, Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Fenomena Palatum Molle
Arahkan cahaya lampu kepala ke dalam dinding belakang nasopharynx secara tegak lurus.
Normalnya, pemeriksa akan melihat cahaya lampu yang terang benderang.
Kemudian pasien diminta mengucapkan “iiiii”. Normalnya, dinding belakang akan nampak lebih
gelap akibat bayangan dari palatum molle yang bergerak.
Bila ditemukan fenomena bayangan gelap saat pasien mengucap“iii ”, dikatakan hasil pemeriksaan
fenomena palatum molle positif (+).
Sedangkan fenomena palatum molle dikatakan negatif (-) bila saat pasien mengucap‘iii’ ,tidak ada
gerakan dari palatum molle sehingga dinding belakang nasopharynx tetap terlihat terang
benderang
Hal ini dapat kita temukan pada 4 keadaan yaitu:
i. Paralisis palatum molle pada post difteri
ii. Spasme palatum molle pada abses peritonsil
iii.Hipertrofi adenoid
iv. Tumor nasofaring : karsinoma nasofaring, abses retrofaring dan adenoid
Sudrajad H dkk, 2017, “Buku Pedoman Keterampilan Klinis, Pemeriksaan THT”, Fakultas Kedokteran UNS
Sumber:
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. FK UI edisi
ke Tujuh. UI
Buku Ajar BOIES Penyakit THT. Edisi ke Enam. ECG
Edward Y dkk, 2016, Penuntun Keterampilan Klinis Pemeriksaan Hidung dan
Pemasangan Tampon, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Universitas Andalas, Fakultas Kedokteran,Padang.
Sudrajad H dkk, 2017, Buku Pedoman Keterampilan Klinis, Pemeriksaan THT,
Fakultas Kedokteran UNS
The Jornal of Laryngology & Otology. An innovative approach to anterior
rhinoscopy.