keberadaannya.
Asal perdarahan di rongga hidung, krusta yang bau dan lain-lain perlu
diperhatikan.
Pada Kasus di Skenario didapatkan Cavum nasi sempit , Konka Nasi Inferior
Udem dan Pucat, bisa dipastikan terjadinya Inflamasi karena normalnya konka media
berwarna merah muda, Secret Mukopurulen di meatus medius diperkirakan disini Pasien
menderita Sinusitis Maksila, Sinusitis Frontal ataupun Sinusitis Etmoid Anterior.
Ini hanya pada Rhinoskopi Anterior Dextra, pada Rhinoskopi Anterior Sinistra tidak
ditemukan Kelainan.
2. Pemeriksaan Rhinoskopi Posterior
Untuk pemeriksaan ini dipakai kaca tenggorok. Kaca ini dipanaskan dulu dengan
lampu spritus atau dengan merendamkannya di air panas supaya kaca tidak menjadi kabur
oleh nafas pasien. Sebelum dipakai harus diuji dulu pada punggung tangan pemeriksa apakah
tidak terlalu panas.
Lidah pasien ditekan dengan spatula lidah, pasien bernafas melalui mulut kemudian
kaca tenggorok dimasukkan ke belakang uvula dengan arah kaca ke atas. Setelah itu pasien
diminta bernafas melalui hidung. Perlu diperhatikan kaca tidak boleh menyentuh dinding
posterior faring supaya pasien tidak terangsang untuk muntah. Sinar lampu kepala diarahkan
ke kaca tenggorok dan diperhatikan :
-
Pada scenario Pasien didapatkan Post Nasal drip bisa diperkirakan terdapat akumulasi
cairan/secret pada dinding posterior dari Faring.
3. Tes Penghidu
Pada scenario Pasien didapatkan Hiposmia yaitu berkurangnya kepekaan
terhadap bau, ini disebabkan oleh proses-proses patologis di sepanjang jalur
olfaktorius.
4. Tes Transluminasi
Pada pemeriksaan transluminasi sinus maksila dan sinus frontal, dipakai lampu
khusus sebagai sumber cahaya dan pemeriksaan dilakukan pada ruangan yang gelap.
Transluminasi Sinus Maksila dilakukan dengan memasukkan sumber cahaya ke rongga
mulut dan bibir dikatupkan sehingga sumber cahaya tidak tampak lagi. Setelah beberapa
menit normalnya tampak daerah infra orbita terang seperti bulan sabit dan jika terlihat
gelap yang terjadi adalah sebaliknya . Untuk pemeriksaan sinus frontal, lampu letakkan di
daerah bawah sinus frontal dekat kantus medius dan daerah sinus frontal tampak cahaya
terang.
posisi lateral.
Pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui secara pasti bakteri/virus yang
menginfeksi sehingga membuat pasien bersin-bersin alergi pada kasus, dan juga
untuk mengetahui antibiotic yang akan digunakan sesuai dengan hasil yang
didapatkan nantinya .
REFRENSI :
1. Soepardi EA, Iskandar N, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung - Tenggorok
Kepala leher, 2010, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
2. Anonim. Penuntun Skills Lab, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang:
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas