Anda di halaman 1dari 41

KEMATIAN AKIBAT

ASFIKSIA MEKANIK &


TENGGELAM
Oleh:
Aditya Rachmansyah Pinem (130100154)
Muhammad Habibi (130100043)

Pembimbing:
dr. Ismurizal, S.H, Sp. F
LATAR BELAKANG
• Asfiksia merupakan penyebab kematian terbanyak yang
ditemukan dalam kasus kedokteran forensik.

• Asfiksia yang diakibatkan oleh karena adanya obstruksi pada saluran


pernafasan disebut asfiksia mekanik. Asfiksia jenis inilah yang paling
sering dijumpai dalam kasus tindak pidana yang menyangkut tubuh
dan nyawa manusia.

• Mengetahui gambaran asfiksia, khususnya pada postmortem serta


keadaan apa saja yang dapat menyebabkan asfiksia, khususnya
asfiksia mekanik mempunyai arti penting terutama dikaitkan dengan
proses penyidikan.
ASFIKSIA MEKANIK
DEFINISI ASFIKSIA
Keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan
pertukaran udara pernafasan Oksigen darah berkurang
(hipoksia) Peningkatan CO2 (hiperkapnia) Organ tubuh
mengalami kekurangan oksigen kematian.
ETIOLOGI:
1. ALAMIAH :
- PENYAKIT SAL NAFAS.
2. MEKANIK :
- TRAUMA
- SUMBATAN SAL. NAFAS.
3. KERACUNAN :
- CNS DEPRESANT.
ASFIKSIA MEKANIK

Mati lemas akibat udara pernafasan


terhalang masuk ke saluran pernafasan oleh
berbagai kekerasan yang bersifat mekanik
FASE ASFIKSIA

1. Fase dispnea
2. Fase Konvulsi
3. Fase Apnea
4. Fase akhir
ADA 4 STADIUM GEJALA / TANDA
DARI ASFIKSIA
Fase dispneu / Fase akhir /
Fase konvulsi Fase apneu
sianosis terminal / final
• Berlangsung • Berlansung kira- • Berlangsung • Paralisis pusat
kira-kira 4 kira 2 menit. kira-kira 1 pernapasan
menit. • Awalnya berupa menit. lengkap.
• Pernapasan kejang klonik • Depresi pusat • Denyut jantung
terlihat cepat, lalu kejang tonik pernapasan beberapa saat
berat. kemudian (napas lemah), masih ada lalu
• Nadi teraba opistotonik. kesadaran napas terhenti
cepat. • Kesadaran menurun kemudian mati.
• Tekanan darah mulai hilang, sampai hilang
terukur pupil dilatasi, dan relaksasi
meningkat. denyut jantung spingter.
lambat, dan
tekanan darah
turun.
TANDA ASFIKSIA PADA JENAZAH

1. Sianosis
2. Lebam mayat:
1. Lebih gelap
2. Lebih luas
3. Lebih cepat terbentuk
3. Busa halus:
1. Depan hidung dan mulut
2. Saluran pernafasan
TANDA ASFIKSIA PADA JENAZAH(2)

4. Darah berwarna lebih gelap dan encer


5. Perbendungan sirkulasi pada seluruh organ tubuh
6. Petekie/tardieu’s spot/bintik perdarahan, pelebaran
pembuluh darah
7. Edema paru
Tanda Kardinal (Klasik) Asfiksia

1. Tardieu’s spot (Petechial hemorrages )


 Ditemukan pada jaringan longgar, seperti kelopak mata,
dibawah kulit dahi, kulit dibagian belakang telinga,
circumoral skin, konjungtiva dan sklera mata. Selain itu juga
bisa terdapat dipermukaan jantung, paru dan otak, mukosa
laring dan faring.
LANJUTAN...

2. Kongesti dan Oedema


Terjadi akibat bendungan pada pembuluh darah
3. Sianosis
Terjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb
tereduksi (Hb yang tidak berikatan dengan O2).
4. Tetap cairnya darah
Terjadi karena peningkatan fibrinolisin paska
kematian
ASFIKSIA MEKANIK

1. PEMBEKAPAN/SMOTHERING.
2. GAGGING & CHOKING.
3. PENCEKIKAN.
4. PENJERATAN / STRANGULASI.
5. GANTUNG / HANGING.
6. TRAUMATIC ASFIKSIA.
Asfiksia Mekanik

• Mati lemas yang


terjadi bila udara
pernapasan
terhalang memasuki
Definisi saluran pernapasan
oleh berbagai
kekerasan (yang
bersifat mekanik)
MEKANISME

• Penutupan saluran napas bagian atas: Pembekapan (smothering) dan


Penyumbatan (gagging dan choking)

• Penekanan dinding saluran nafas: Penjeratan (strangulation)Pencekikan


(manual strangulation, throttling),Penggantungan (hanging)

• Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)

• Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning)


PEMBEKAPAN

Tanda kekerasan yang ditemukan tergantung :


jenis dan kekuatan benda yang digunakan

Kekerasan yang mungkin ditemukan:


Luka lecet tekan/goreskuku pada hidung, pipi, dagu, bibir
Luka memar bibir bagian dalam,gusi,lidah,kepala bagian
belakang
GAGGING & CHOKING
Sumbatan jalan nafas benda asing
Gagging orofaring
Choking laringofaring
Sebab Kematian:
Asfiksia
Reflek vagal
GAGGING & CHOKING

1. Bunuh diri kelainan jiwa


2. Pembunuhanbayi,fisik lemah
3. Kecelakaantersedak, regurgitasi makanan

Pemeriksaan jenazah: benda asing di dalam saluran


pernafasan
PENCEKIKAN

Penekanan leher dengan tangan dinding sal nafas bagian


atas tertekanpenyempitan saluran pernafasanudara
tidak bisa lewat
Mekanisme kematian:
Asfiksia
Reflek vagal  rangsangan pada carotid body (jarang)
PEMERIKSAAN JENAZAH

Luka lecet kecil kecil berbentuk bulan sabit di leher kuku


Luka memar pd kulit, otot bagian dalam leher
Patah tulang lidah unilateral
Patah tulang rawan gondok unilateral
PERBENDUNGAN –MUKA/KEPALA
PENJERATAN

Jeratjejas jerat/simpul
Beda Bunuh diri jeratpembunuhan
JEJAS = LUKA LECET TEKAN
1. MENDATAR ,SELURUH LEHER
2. DIBAWAH RAWAN GONDOK.
3. SIMPUL MATI
PENJERATAN(2)

Mekanisme Kematian:
Asfiksia
Reflek vasovagal
Jerat masih terdapat di leher  Disimpan
Dibuka dengan tehnik yang benar (digunting serong pd
tempat yg berlawanan dg simpul)
Simpul harus diamankan
PENJERATAN(3)
Gambaran jejas bervariasi:
Jerat lunak,lebar jejas tidak ditemukan
Jerat kasar luka lecet tekan (kulit mencekung
berwarna coklat,perabaan kaku seperti kertas perkamen)
Otot leher resapan darah
GANTUNG / HANGING
JEJAS JERAT ;
1. MENGARAH KEATAS KE SIMPUL
2. DIATAS RAWAN GONDOK
3. SIMPUL HIDUP
LEBAM MAYAT PD UJUNG EXTERNA DAN
GENITALIA EXTERNA
GANTUNG / HANGING(2)

POSISI GANTUNG :
1. KOMPLIT HANGING
2. INKOMPLIT HANGING ;
A. DUDUK/ BERLUTUT
B. BERBARING TERLUNGKUP
GANTUNG / HANGING(2)

LETAK SIMPUL :
1. TYPICAL HANGING:
- BELAKANG KEPALA
2. ATYPICAL HANGING :
- SAMPING LEHER KIRI, KANAN
- DEPAN.
SEBAB KEMATIAN (GANTUNG)

1. ASFIKSIA.
2. ANOKSIA JARINGAN OTAK.
JERAT KECIL DAN KERAS,
LETAK SIMPUL, POSISI GANTUNG
3. VAGAL REFLEX.
4. FRAKTUR OS CERVICAL
 KASUS HUKUM GANTUNG.
PEMBUNUHAN & BUNUH DIRI
KASUS GANTUNG

1. ALAT PENJERAT :
SIMPUL, LILITAN, ARAH.
2. KORBAN :
JEJAS DILEHER, PERLAWANAN
LUKA LAIN, JARAK DG LANTAI.
3. T.K.P. :
LOKASI,KONDISI,PAKAIAN,SURAT
TENGGELAM
TENGGELAM / DROWNING

Definisi : masuknya air ke dalam saluran pernafasan


Seluruh tubuh terbenam/hanya wajah yang terbenam
Sudah meninggal baru masuk air/meninggal ketika
berada didalam air
JENIS2 DROWNING :

1. Wet Drowning
2. Dry Drowning
3. Secondary Drowning
4. Immersion Syndrome
WET DROWNING

TENGGELAM YANG DI AIR TAWAR : (Hypotonik)

Air masuk aliran darah Hemodilusi Hemolisis

Ion K. Fibralasi Ventrikel Tekanan


darah meningkat Cerebral Anoksi Mati
dalam 5 menit
TENGGELAM DI AIR ASIN (Hypertonik) :

Konsentrasi elektrolit > dari darah air ditarik dari sirkulasi

Pulmonal Ke jaringan Interstitial Oedem Pulmonal

Haemokonsentrasi Sirkulasi lambat

payah jantung Mati dalam 8 – 9 menit.


SEBAB KEMATIAN LAIN AKIBAT TENGGELAM

- Asphyxia akibat Spasme Larynx

- Vagal Reflex
TUJUAN PEMERIKSAAN JENAZAH

1. Tentukan identitas korban


2. Apakah korban masih hidup waktu tenggelam
3. Apakah sebab kematiannya
4. Faktor-faktor apa yg berperan pada proses
kematian
5. Tempat dimana korban pertama kali
tenggelam
Untuk itu perlu pem.teliti

1. Pemeriksaan luar jenazah

2. Pemeriksaan dalam jenazah


*PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH :

Tanda-tanda terendam dalam air

1. Basah, berlumuran pasir, lumpur, dll

2. Telapak tangan & kaki keriput

(Washer Woman Hand)

3. Kulit permukaan kasar Kulit

bebek

(Cutis Anserina)
Tanda-tanda Intravital

1. Kaku pada sebagian otot/cadaveric Spasme


Posisi & Kekuatan sesuai Orang hidup.
2. Luka-luka lecet  gesekan / benturan dalam air
Luka-luka lecet  tempat-tempat lain 
kekerasan pada kasus pembunuhan
3. Busa halus pada hidung & mulut
4. Perdarahan / pelebaran pembuluh darah pada
mata
4. Membusuk cairan aspirasi di paru

infiltrasi ke rongga dada.

Bila > 100 cc kemungkinan besar

tenggelam.

5. Lambung dapat sangat membesar, isi air,

lumpur, dll diusus halus.

6. Otak, hati, ginjal tanda perbendungan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai