Anda di halaman 1dari 7

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama : An. Q.A.N.H
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Pagak RT 01/03, Banjarnegara
Tanggal periksa : 25 Agustus 2021
No. CM : 02161606
B. Anamnesis
Keluhan utama : Keluar cairan dari telinga kiri
Keluhan tambahan : Telinga kiri gatal, pendengaran berkurang
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang anak perempuan usia 9 tahun datang ke poliklinik THT pada
tanggal 23 Februari 2021 rujukan dari RS Emanuel dengan keluhan keluar
cairan dari telinga kiri sejak 4 tahun yang lalu. Awalnya keluhan muncul sejak
pasien gemar mengorek telinganya sendiri, kemudian pasien sempat demam
dan nyeri telinga, lama kelamaan Ibu pasien mengeluhkan keluarnya cairan
berwarna kuning agak kental dan berbau. Saat ini cairan yang muncul berwarna
jernih, agak kental, kadang berbau, keluar sedikit, darah (-), nanah (-) dan
bersifat hilang timbul. Keluar cairan timbul terutama saat pasien beraktivitas
diluar dan terkena sinar matahari. Selain itu, pasien juga mengeluhkan telinga
kiri terasa gatal dan pendengaran sedikit berkurang. Pasien sempat berobat
sebanyak 5x ke RS Emanuel diberikan obat tetes telinga namun keluhan belum
membaik. Keluhan nyeri telinga, telinga berdenging, telinga terasa penuh,
nyeri tulang disekitar telinga, batuk, pilek, demam disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
DULU KETIKA BENJOLAN DITELINGANYA BESAR, YANG SAKIT
BENJOLANNYA, SEKARANG KEPALAYA YANG SAKIT. SAKIT
ENGGAK SAKIT ENGGAK KEPALANYA. SECARA TIBA TIBA
SKAITNYA. :
- Riwayat keluhan serupa (-)
- Riwayat pengobatan (+) tetes telinga
- Riwayat operasi (-)
- Riwayat demam, batuk, pilek (+)
- Riwayat trauma (+) mengorek telinga
- Riwayat telinga kemasukan air (-)
- Riwayat paparan suara keras (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat keluhan serupa (-)
- Riwayat gula darah (+) nenek
- Riwayat darah tinggi (-)
- Riwayat alergi (-)
Riwayat Sosial Ekonomi :
- Pasien sering mengorek telinga menggunakan tangan dan cotton bud sejak
usia 5 tahun.
- Pekerjaan Ayah pasien buruh sawah, pekerjaan ibu sebagai ibu rumah
tangga.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign
Tekanan darah : -/- mmHg
Nadi : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36.7 C
Antropometri
BB : 26 kg
TB : 128 cm
Status gizi baik
Pemeriksaan Status Lokalis
a. Pemeriksaan Telinga
Daun Telinga : normotia, nyeri tekan tragus (-/-)
Retroauricular : nyeri tekan RA (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), edema (-/-)
Preauricular : nyeri tekan (-/-), hiperemis (-/-), edema (-/-), benjolan (-/-
MAE : mukosa edem (-/-), hiperemis (-/-), serumen (+/-),
discharge (-/+ bening, kental, berbau)
M Timpani : intak (+/- perforasi sentral), refleks cahaya (+ di
anteroinferior/-), hiperemis (-/-)
b. Pemeriksaan Hidung (Rinoskopi anterior)
Mukosa : hiperemis (-/-)
Discharge : (-/-)
Konka media : edema (-/-)
Konka inferior : edema (-/-)
Septum : tidak deviasi
Massa : (-/-)
c. Pemeriksaan Tenggorok
Lidah : kotor (-), tremor (-)
Uvula : deviasi (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-/-), detritus (-/-), kripte tidak melebar
Faring : hiperemis (-), massa (-), post nasal drip (-)
D. Pemeriksaan Penunjang
Foto Rontgen Mastoid Rumah Sakit Emanuel 17/02/2021
Kesan: tak tampak jelas adanya kelainan pada mastoid bilateral
E. Diagnosis Kerja
Auricula Sinistra OMSK tipe Tubo Timpani
F. Tatalaksana
1. Medikamentosa
- Cuci liang telinga 3 – 5 hari (menggunakan NaCl 0,9%, asam asetat
2%, peroksida 3%)
- Antibitoik
Topikal : tetes telinga otozambon 3-4x 2-3tetes/hari
Sistemik : Sefadroksil 250 mg/5 ml 3x1 cth
2. Non Medikamentosa
- Bedah : miringoplasti/timpanoplasti
3. Edukasi
- Menjelaskan hasil pemeriksaan serta informasi mengenai penyakit
- Menjelaskan rencana terapi baik medikamentosa maupun non
medikamentosa
- Rutin kontrol kembali
- Memotivasi pasien untuk segera dan harus dilakukan operasi
- Telinga tidak boleh kemasukan air
- Jangan mengorek telinga
- Istirahat yang cukup dan menjaga pola hidup sehat
G. Komplikasi
- Telinga tengah : tuli konduktif, parese nervus facialis
- Telinga dalam : fistula labirin, labirinitis supuratif
- Ekstradural : abses ekstradural, thrombosis sinus lateralis
- SSP : meningitis, abses otak, hidrosefalus otitis
H. Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam

DAFTAR PUSTAKA

Aarhus L. 2015. Childhood otitis media: A cohort study with 30-year-follow-up


of hearing (The HUNT Study). Ear Hear. Vol. 36(3):302-8
Aduda DS, Macharia IM, Mugwe P, Oburra H, Farragher B , Brabin B, et al.
2013. Bacteriology of chronic suppurative otitis media (CSOM) in children
in Garissa district, Kenya: a point prevalence study.Int J Pediatr
Otorhinolaryngol. Vol. 77: 1107-11
Aquinas, R. 2017. Tatalaksana Otitis Media Efusi pada Anak. Vol. 44(7) : 472 –
477
Browning GG, Merchant NS, Kelly G, Swan RCI et al., 2008. Chronic Otitis
Media. In Gleeson M, ed. Scott-Brown‟s Otolaryngology. Vol. 3. 7th .
Butterworth-Heinemann. London. p 3396-439.
Chole R. A., Nason R. 2009. Chronic Otitis Media and Cholesteatoma.
Ballenger’s Manual of Otorhinology Head and Neck Surgery. Connecticut:
BC Decker.
Chole RA, Nasor R, 2009. “Chronic Otitis Media and Cholesteatoma,”
Ballengger‟s Manual of Otorhinology Head and Neck surgery. Connecticut:
BC Decker, 2009. p : 217-27.
Dhingra PL, 2010. Cholesteatoma and Chronic Suppurative Otitis Media, in
Disease of Ear, Nose, and Throat.5rd ed. Elsevier. New Delhi. p : 75-82.
Djaafar Z. A., Helmi, Restuti R. D. 2012. Kelainan telinga tengah. Dalam: Efiaty
AS, Nurbaiti I, Jenny B, Ratna DR, Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Elemraid AM, Brabin JB, Fraser DW, Harper G, Faragher B et al.l, 2010.
Characteristics of hearing impairment in Yemeni children with chronic
suppurative otitis media: A case-control study. Internasional Journal of
Pediatric Otorhinolaryngology. Elsevier. p 283-86.
Farida, Y. Sapto, H., Oktaria, D. 2016. Tatalaksana Terkini Otitis Media Supuratif
Kronis (OMSK). J Medula Unila. Vol. 6(1) : 180 – 184
Guyton, A.C., Hall, J.E. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 1. EGC,
Jakarta. Hal 827-834.
Harry A.A., Siregar, D.R., Aboet, A. 2013. Profil Penderita Otitis Media Supuratif
Kronis. s, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7(12) : 567 – 571
Imanto, M. 2015. Radang Telinga Luar. Jurnal Kesehatan. Vol. VI(2) : 201-210
Iqbal K, Khan IM, Satti L, 2011. Microbiology of Chronic Suppurative Otitis
Media : Experience at Dera Ismail Khan. Gomal Journal of Medical
Sciences. Vol.9, No.2.
Kelly. G. 2008. Aetiology and Epidemiology of Chronic Otitis Media. In Gleeson
M, ed. Scott-Brown‟s Otolaryngology. Vol. 3. 7th . Butterworth-
Heinemann. London. p 3408-411.
Khrisna, E.A., Sudipta, I.M. 2019. Karakteristik Pasien Otitis Media Supuratif
Kronis di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2015. Jurnal Medika Udayana.
Vol. 8(8):1-5.
Kong, K. and Coates, H. L. C. (2009) Natural history, definitions, risk factors and
burden of otitis media, Medical Journal of Australia. doi: coa10515_fm
[pii].
Kumar H, Sonia S. 2011.Bacterial and fungal study of 100 cases of chronic
suppuratives otitis media. Journal of Clinical and Diagnostic Research.;
5(6). hlm. 24-27.
Moore, K. L., Arthur, D., Anne, A. 2014. Clinically Oriented Anatomy, 7th
edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Morris, P. 2013. Chronic Suppurative Otitis Media. Am Fam Physician. Vol.
88(10); 694-696.
Munilson, J., Edward, Y., Yolazenia. 2017. Penatalaksanaan Otitis Media Akut.
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL).
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang
Mustafa A, Kuci S, Behramaj A. Management of cholesteatoma
complications: our experience in 145 cases. Indian Journal of Otology.
2014;20(4):45-7. DOI:10.4103/0971-7749.131862
Nora B, 2011. Gambaran otitis media supuratif kronis di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2008; tesis, hal. 1-31.
Nugroho, P.S., Wiyadi, H.M.S. 2009. Anatomi dan Fisiologi Pendengaran Perifer.
Jurnal THT-KL. Vol. 2(2):76-85.
Nursiah, S. 2008. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK dan Kepekaan Terhadap
Beberapa Antibiotika di Bagian THT FK USU/RSUP. H. Adam Malik
Medan. Medan : FK USU.
Pearce, E. C. 2014. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
PERHATI-KL. 2015. PPK/PPK Prosedur Tindakan/CP PP PERHATI-KL
Prakash, R. Juyal, D. Negi, V. Pal, S. Adekhandi, S et. Al. 2013. Microbiology of
Chronic Suppurative Otitis Media in a Tertiary Care Setup of Uttarakhand
State, India. North American Journal of Medical Sciences. vol.5(3). p.282-
87.
Saladin KS. 2014. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. 5th
ed. New York: McGraw-Hill. p. 617-618.
Siregar, DR 2013, Tesis FK USU, Profil Penderita Otitis Media Supuratif Kronis
(OMSK) Tipe Bahaya di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2006 –2010.
Snell, R. S. 2014. Anatomi Klinik berdasarkan Regio, edisi ke-9. Dialihbahasakan
oleh Suguharto, L. Jakarta: EGC.
Soepardi, A.A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., Restuti, R.D. 2012. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Soetirto, I, Hendarmin, H, Bashiruddin, J. 2015. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher Edisi Ketujuh. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
WHO. 2014. Chronic suppurative otitis media burden off illness and management
options. Child and Adolescent Health and Development Prevention of
Blindness and Deafness. Geneva Switzerland.
Yeo GS, Park CD, Hong MS, Cha IC, Kim GM, 2007. Bacterioloy of chronic
suppurative otitis media- a multicenter study. Acta OtoLaryngologica,
Korea. p 1062-67.
Zhang, Y. et al. (2014) ‘Risk factors for chronic and recurrent otitis media-A
meta-analysis’, PLoS ONE, 9(1). doi: 10.1371/journal.pone.0086397.

Anda mungkin juga menyukai