OTITIS EKSTERNA
Disusun oleh:
dr. Anna Rahmania Sari
Pendamping:
dr. Rundy Hardianto
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. M Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 20 tahun Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Belum Menikah No. CM : 27***
Alamat : Tegal Tgl Masuk RS : 10 Februari 2023
V. RESUME
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada telinga kanan. Keluhan
dirasakan sudah 4 hari sebelum datang ke IGD. Keluhan lain yaitu telinga
terasa penuh. Pemeriksaan fisik: TTV normal. Pemeriksaan status lokalis
yaitu pada regio telinga kanan didapatkan nyeri tekan tragus, nyeri pinna bila
ditarik, CAE tampak edema minimal dan terdapat furunkel minimal. Keluhan
lain pasien seperti mual, muntah, pusing, gangguan BAB maupun BAK
disangkal. Pasien memiliki kebiasaan sering membersihkan telinga hingga
terluka.
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
A. DEFINISI
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluran
pendengaran bagian luar (CAE), daun telinga, atau keduanya. Penyakit ini
merupakan penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua kelompok umur.
Otitis eksterna (OE) biasanya merupakan infeksi bakteri akut kulit saluran telinga
(paling sering disebabkan Pseudomonas aeruginosa atau Staphylococcus aureus,
tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain, virus, atau infeksi jamur).
Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang
dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh
liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap
pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna difusa merupakan tipe infeksi
bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus dan
proteus, atau jamur.
Otitis Eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang
disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan virus. Faktor yang mempermudah radang
telinga luar adalah perubahan pH di radang telinga luar adalah perubahan pH di
liang telinga, yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi
terhadap infeksi menurun.
Otitis eksterna, juga dikenal sebagai telinga perenang atau swimmer’s ear ,
adalah radang telinga luar baik akut maupun kronis. Kulit yang melapisi saluran
telinga luar menjadi merah dan bengkak karena infeksi bakteri atau jamur dengan
tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi, sekret di liang
telinga, dan kecenderungan untuk kambuh kembali. Pengobatan amat sederhana
tetapi membutuhkan kepatuhan penderita terutama dalam menjaga kebersihan liang
telinga.
C. PATOFISIOLOGI
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan
dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih
kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel
kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga
diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang telinga.
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga
ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang
telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan
berkurangnya lapisan protektif protektif yang menimbulkan menimbulkan edema
epitel skuamosa. skuamosa. Keadaan Keadaan ini menimbulkan menimbulkan
trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan
cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi
pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Proses infeksi menyebabkan
peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan perubahan rasa tidak nyaman
dalam telinga. telinga. Selain itu, proses infeksi infeksi akan mengeluarkan
mengeluarkan cairan/nanah yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus
akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan
pendengaran. Infeksi pada liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler
dan tulang temporal.
Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh:
a. Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan
bantalan jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain
itu, edema dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa
sakit yang hebat.
b. Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga telinga luar
bersambung bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga
sehingga gerakan sedikit saja pada daun telinga akan dihantarkan ke kulit
dan tulang rawan liang telinga luar sehingga mengakibatkan rasa sakit
yang hebat pada penderita otitis eksterna.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia). Gejala dan
tanda pasien otitis eksterna:
Otalgia
Gatal-gatal (pruritus)
Rasa penuh ( fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap
awal otitis eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan
daun telinga
Pendengaran berkurang atau hilang
Deskuamasi
Tinnitus
Discharge dan otore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga
(otore)
Demam
Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut
Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna
sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah dan
nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga
Rasa sakit di dalam telinga (otalgia) bisa bervariasi dari yang hanya berupa
rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti
terbakar hingga rasa sakit yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit
sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan
gejala mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan derajat
peradangan peradangan yang ada. Ini diterangkan diterangkan dengan
kenyataan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar langsung
berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema dermis
menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula,
kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan
tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun
telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan
mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.
E. DIAGNOSIS
Manifestasi klinis daro otitis eksterna yaitu
- Otalgia
- Rasa penuh di telingan
- Gatal
- Discharge
- Penurunan pendengaran
- Tinnitus
- Demam
Tanda klinis
- Nyeri tekan tragus
- Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
- Discharge purulent
- Eczema dari daun telinga
- Adenopati periauricular dan servical
- Demam
Pada kasus berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, termasuk
kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang mastoid,
sendi tempomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf kranial VII
(wajah), IX (glossofaringeal), X ( vagus), XI (aksesori), XII ( hupoglosus) data
terpengaruh.
F. TATALAKSANA
Tatalaksana utama dari otitis eksterna yaitu simtomatik, pembuangan debris
dari canalis auditori, penggunaan obat topikal untuk mengontrol edema dan
infeksi, dan menghindari faktor pencetus.
- Membersihkan debris dari canalis auditorus eksternal dengan irigasi atau
dengan menggunkan kuret plastic lembut atau kapas.
- Obat topikal berupa antibiotik, antijamur, dan kortikosteroid.
- Obat oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi, diabetes,
adenopati, atau pada individu-individu dengan infeksi di luar saluran
telinga
G. KOMPLIKASI
Komplikasi dari otitis eksterna adalah :
1. Perikondritis
Radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu
trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan
perikondrium dan kartilago telinga luar. Umumnya trauma berupa laserasi
atau akibat kerusakan yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga.
Adakalanya perikondritis terjadi setelah memar tanpa tanpa adanya
hematoma. Dalam stage awal infeksi, pinna dapat menjadi merah dan
kenyal. Ini diikuti oleh hematoma. Dalam stage awal infeksi, pinna dapat
menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh pembengkakan dan
membentuk membentuk abses subperikondrial dengan pus terkumpul
diding antara perikondrium dan tulang rawan dibawahnya.
2. Sellulitis
Peradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari
infeksi umum, biasanya dengan bakteri Staphylococcus atau
Streptococcus. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat dari trauma kulit atau
infeksi bakteri sekunder dari luka terbuka, seperti luka tekanan, atau
mungkin terkait dengan trauma kulit. Hal ini paling sering terjadi pada
ekstremitas, terutama kaki bagian bawah.
H. PROGNOSIS
Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor
pencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika kebersihan
telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti diabetes yang menyulitkan
penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor pencetus dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Kunarto (2011). Otitis Eksterna di Poliklinik THT BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado periode Januari 2007-Desember 2010. Universitas Sam
Ratulangi. Waitzman AA (2013). Otitis Externa.
http://emedicine.medscape.com/article/994550-overview. Diakses tanggal 1
Oktober 2022.