Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

Otitis Eksterna Akut


1

Rahayu Purwitasari
I11109006
Narasumber: dr. Eva Nurfarihah, M.Kes, Sp. THT-KL
Pendahuluan
2

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun


kronis disebabkan oleh bakteri dapat terlokalisir atau
difus, telinga rasa sakit

Otitis eksterna difus merupakan tipe infeksi bakteri


patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas
(41%), stafilokokus dan proteus (15%), atau jamur

Januari 2000 – Desember 2000 di Poli THT RS Adam


Malik Medan didapati 867 kasus OE (8,07%)
Anatomi Telinga
3

Saharia, PS dan Sinha, Depti. 2013. Clinical Atlas of ENT And Head & Neck Disease.
Page 90. New Delhi: Jaypee Bothers Medical Publisher.
Anatomi Telinga
4

Saharia, PS dan Sinha, Depti. 2013. Clinical Atlas of ENT And Head & Neck Disease.
Page 91. New Delhi: Jaypee Bothers Medical Publisher.
Definisi Otitis Eksterna Difus
5

Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear


(telinga perenang) atau telinga cuaca panas ( hot
weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang
telinga akibat infeksi bakteri yang menyebabkan
pembengkakan stratum korneum kulit sehingga
menyumbat saluran folikel.

Kartika, Henny. 2008. Otitis Eksterna. Availble from


http://library.usu.ac.id/modules.php&id. Accessed : Agustus 28th 2017.
Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga
Klasifikasi
6

 Berdasarkan perjalanan waktu, otitis eksterna dibagi


menjadi:
Otitis eksterna akut :
Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul).
Otitis eksterna difus
Otitis eksterna kronik

Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok. Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : Agustus
28th 2017.
Etiologi
7

Pseudomonas Proteus
aeruginosa mirabilis

Staphylococcus,
Aspergillus
Streptococcus

Candida sp
Patofisiologi
8
Gejala Klinik
9

 Rasa penuh pada telinga


 Gatal
 Rasa sakit
 Kurang pendengaran

Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring


dengan Salep Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Available from :
www.usudigitallibrary.com. Accessed : Agustus 28th 2017.
Diagnosis(1)
10

 Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan


dengan gejala awal berupa gatal. Rasa gatal berlanjut
menjadi nyeri yang sangat dan terkadang tidak
sesuai dengan kondisi penyakitnya (mis, pada
folikulitis atau otitis eksterna sirkumskripta). Nyeri
terutama ketika daun telinga ditarik, nyeri tekan
tragus, dan ketika mengunyah makanan.
Diagnosis(2)
11

Pemeriksaan Fisik pada pasien biasanya menunjukkan:


 Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke
membran timpani, liang MAE penuh dengan sekret.
 Nyeri tragus (+)
 Tidak adanya partikel jamur
 Adenopati reguler dan terkadang didapatkan nyeri
tekan.

Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok. Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : Agustus
28th 2017.
Penatalaksanaan (1)
12

Non medikamentosa
 Pasien diberitahu bahwa pasien mengalami infeksi
pada liang telinga
 Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan
kekambuhan yang mungkin terjadi pada pasien
 Pasien harus menjaga agar telinganya selalu kering
 Pasien diingatkan agar tidak menggaruk
/membersihkan telinga dengan cotton bud terlalu
sering
Penatalaksanaan (2)
13

Rosenfeld, Richard M, et al. 2014. Clinical Practice Guideline : Acute Otitis


Externa. Volume 150(15) S1-S24. American Academy of Otolaryngologi-Head and
Neck Surgery.
Rosenfeld, Richard
M, et al. 2014.
Clinical Practice
Guideline : Acute
Otitis Externa.
Volume 150(15) S1-
S24. American
Academy of
Otolaryngologi-
Head and Neck
Surgery.
14
Prognosis
15

 Dubia ad bonam
PENYAJIAN KASUS
16

Identitas :
 Nama : Tn. U
 Usia : 61 Tahun
 Alamat : Gg. Duku Baru 2 No. 5A
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status Marital : Menikah
 Pekerjaan : PNS
 Tanggal Pemeriksaan : 29 Agustus 2017
ANAMNESIS
17

Keluhan Utama :
 Pasien datang dengan keluhan perasaan penuh dan
nyeri pada telinga kiri
ANAMNESIS
18

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Pasien datang dengan keluhan perasaan penuh dan nyeri
pada telinga kiri sejak 10 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan pendengaran pada telinga kiri sedikit terasa
berkurang, liang telinga kiri sedikit gatal dan rasa berair.
Pasien mengaku kerap membersihkan liang telinganya
menggunakan cotton bud dan pasien masukkan air.
ANAMNESIS
19

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Riwayat telinga berdengung (-). Pasien tidak mengeluhkan
demam. Riwayat batuk, pilek dan nyeri tenggorokan juga
disangkal oleh pasien. Namun pasien menyangkal
terdapat riwayat keluar cairan dari dalam telinga.
ANAMNESIS
20

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
sejak setahun yang lalu, riwayat sinusitis (-), riwayat rinitis
(-), hipertensi (-), asma (-), riwayat trauma pada telinga (-),
riwayat penyakit pada telinga sebelumnya (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan serupa dengan pasien
PEMERIKSAAN FISIK
21

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
Tanda Vital :
 TD : 140/80 mmHg
 Nadi : 84x/menit
 RR : 18 x/menit
 Suhu : 36,8oC
PEMERIKSAAN FISIK
22

Kepala: (I) Bentuk simetris, jejas pada wajah (-), benjolan (-)
(P) Teraba pulsasi a. temporalis, nyeri tekan wajah (-), nyeri
tekan tragus (+)
Leher: (I) Bentuk simetris, jejas (-), benjolan (-)
(P) Teraba tiroid, kenyal, mobil, nyeri tekan (-)
(A) Stridor (-)
Thorax: (I) Bentuk simetris, jejas(-), retraksi (-), ictus tidak terlihat
(P) Nyeri tekan (-) teraba ictus cordis ICS IV midclavicula
(P) Sonor pada kedua hemithorax
(A) Suara napas normal, rhonki (-) wheezing (-) S1/S2 +/+
PEMERIKSAAN FISIK
23

Abdomen: (I) Bentuk simetris, jejas (-), kelainan pigmentasi (-)


(A) Bising usus dalam frekuensi normal (8 kali per menit)
(P) Nyeri tekan (-)
(P) Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, ruam (-), jejas (-)
Neurologis:
 (N.V) m. masseter dan temporalis baik, sensorik wajah V1/V2/V3 baik
dengan light touch
 (N. VII) wajah simetris, ekspresi wajah termasuk mengangkat alis, menutup
mata baik
 (N. IX, X, XII) lidah dan uvula di tengah pada cavum oris, deviasi (-),
gerakan lidah dan uvula baik, deviasi saat gerakan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
24
Status Lokalis Telinga
PEMERIKSAAN FISIK
25
Status Lokalis Telinga
Endoskopi
26

AD AS
PEMERIKSAAN FISIK
27

Tes Pendengaran
DIAGNOSIS
28

Diagnosis Kerja
 Otitis Eksterna Difus
TATALAKSANA
29

Lokal :
 Antibiotik topikal : dapat diberi antibiotik topikal
polimiksin B dan neomisin, 3-4 tetes / 3-4 kali perhari.
Sistemik :
 - Antibiotik : amoxicilin tab 500 gr 3x1
 - Analgesik : Asam mefenamat 500gr 3x1 jika perlu
PROGNOSIS
30

 Ad Vitam : bonam
 Ad Functionam : bonam
 Ad Sanationam : dubia ad bonam
Pembahasan (1)
31

 Pada kasus ini diagnosis otitis eksterna dufus


sinistra ditegakkan berdasarkan anamnesis
gejala klinis dan pemeriksaan fisik pasien. Dari
anamnesis di dapatkan bahwa pasien mengeluh
telinga kiri terasa penuh dan sedikit nyeri yang
dirasakan sejak 10 hari yang lalu.
Pembahasan (2)
32

 Dimana sebelumnya pasien memiliki kebiasaan


mengkorek-korek telinga karena telinga terasa
gatal dan berair. Hal ini yang kemungkinan dapat
menyebabkan trauma ringan sehingga terjadi
perubahan pada kulit liang telinga yang
memudahkan terjadinya infeksi kuman.
Pembahasan (3)
33

 Pada pemeriksaan fisik telinga kiri pasien


didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna
dufus berupa nyeri tekan tragus selain itu terdapat
peradangan pada meatus akustikus telinga kiri
yaitu terdapat edema, hiperemi, secret(+), dan
liang telinga sangat sempit.
Kesimpulan
34

 Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik laki – laki 61


tahun didiagnosa dengan Otitis Eksterna Difus.
Thank You 
35

Anda mungkin juga menyukai