Anda di halaman 1dari 19

REFLEKSI KASUS

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN


MASTOIDITIS KRONIK SINISTRA
Disusun Oleh

Lenny Sukmawati
20090310139

Pembimbing

dr. Pramono, Sp. THT-KL

PENGALAMAN
Seorang pasien laki-laki usia 10 tahun ng dengan keluhan nyeri telinga
kiri sudah sejak 4 bulan yang lalu. Keluar cairan berwarna kekuningan
dan terkadang berwarna merah kecoklatan seperti darah dari lubang
telinga kiri. Keluhan telinga berdengung (-). Pendengaran berkurang
(+). Nyeri tekan kadang-kadang dirasakan pada daerah depan dan
belakang telinga. Keluhan disertai dengan nyeri kepala (+). Mual(-),
muntah (-), demam(-). Keluhan hidung tersumbat, keluar cairan dan
rasa tidak nyaman pada hidung disangkal. Keluhan nyeri tenggorokan,
kering dan sulit menelan disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sedang, kesadaran
compos mentis. Pemeriksaan vital sign nadi 86 kpm, (isi dan tegangan
cukup), respirasi 20 kpm, suhu 36.7 0C. pemeriksaan status lokalis THT
memperlihatkan adanya secret telinga berwarna coklat di auricular
sinistra, tampak adanya jaringan di canalis auricularis eksternus
berwarna kemerahan, seperti daging bercampur nanah. Tidak Terdapat
nyeri tekan di daerah tragus dan di posterior auricular. Tidak terdapat
pembesaran limfonodi submandibula dextra dan sinistra.

MASALAH YANG DIKAJI

Apa jaringan yg ada di


CAE, dan bagaimana bisa
terbentuk? Bagaimana
menegakkan diagnosis
mastoiditis ? dan
bagaimana
Penatalaksanaannya?

Mastoiditis suatu proses infeksi pada sel udara


mastoid
Biasanya terjadi setelah otitis media akut
komplikasi

Mastoiditis terbagi dua, yaitu :


1.Mastoiditis akut
2.Mastoiditis kronik

DIAGNOSIS MASTOIDITIS
didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
1)Anamnesis
Keluhan yang paling sering adalah
nyeri,
otorea terus menerus atau kadang kambuh lebih dari
6-8 minggu dan pendengaran menurun.
Perlu diperdalam untuk mengetahui riwayat penyakit
sebelumnya pada pasien terkait dengan faktor resiko
mastoiditis. Yaitu adanya infeksi telinga tengah yang
akut maupun kronis dan adekuat atau tidaknya
pengobatan untuk infeksi tersebut.

2). Pemeriksaan fisik


a. Febris/subfebris
b.Nyeri pada telinga
c.Hilangnya sensasi pendengaran
d.Bahkan kadang timbul suara berdenging pada
satu sisi telinga (dapat jugapada sisi telinga yang
lainnya)
e.Kemerahan pada kompleks mastoid
f.Keluarnya cairan baik bening maupun berupa
lendir.
g.Matinya jaringan keras (Tulang, Tulang
Rawan).
h.Adanya abses (Kumpulan jaringan mati dan
nanah).

3). Pemeriksaan penunjang


Untuk menunjang tegaknya diagnosis dapat
dilakukan kultur mikrobiologi,
pengukuran sel darah merah dan sel darah putih
untuk menandakan adanya infeksi,
pemeriksaan cairan sumsum tulang untuk
menyingkirkan adanya penyebaran ke dalam
ruangan intracranial.
Pemeriksaan lainnya adalah foto mastoid, CTScan kepala (didapatkan sel-sel udara dalam
prosesus mastoideus terisi oleh cairan dan
melebar) MRI-kepala dan foto polos kepala.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan dari mastoiditis adalah dengan


membersihkan telinga tengah, sel-sel mastoid,
dan tulang mastoid dari jangkitan sebelum
terjadi kerosakan yang menetap atau terjadinya
komplikasi intrakranial yang serius

Menurut Higler (1997) penatalaksanaan medis pada


mastoiditis antara lain:
Pemberian antibiotic sistemik diberikan beberapa minggu
sebelum operasi dapat mengurangi dan menghentikan
supurasi aktif dan memperbaiki hasil pembedahan.
Pengobatan dengan obat-obatan seperti antibiotic, anti nyeri,
anti peradangan dan lain-lain adalah lini pertama dalam
pengobatan mastoiditis. Terapi pemilihan antibakteri harus
tepat sesuai dengan hasil tes kultur dan hasil resistensi.
Pembedahan pada tulang mastoid. Pengobatan ini merupakan
pengobatan yang lebih intensif. Bedah yg dilakukan adalah
bedah terbuka, hal ini dilakukan jika dengan pengobatan
tidak membantu mengembalikan fungsi yg normal. Ada
beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yg dapat
dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronik, baik tipe
benigna maupun maligna.,

Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)


-Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman yang dengan
pengobatan tidak sembuh,
-operasi ini dilakukan dengan pembersihan diruang
mastoid dari jaringan patologik agar infeksi menjadi tenang
dan telinga tidak berair lagi.
-Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
Mastoidektomi radikal
-Pada operasi ini rongga mastoid dibersihkan dari semua
jaringan patologik.
-Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah
dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga
daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan.
-Tujuan operasi ini adalah membuang semua jaringan
patologik dan mencegah komplikasi intra cranial.
-Fungsi pendengaran tidak diperbaiki. Kerugian operasi ini
adalah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidup.

Mastoidektomi radikal dengan modifikasi


-Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan
dinding posterior liang telinga direndahkan.
-Tujuan operasi ini adalah untuk membuang
semua jaringan patologik dari rongga mastoid
dan mempertahankan pendengaran yang masih
ada .

DOKUMENTASI
identitas Pasien
Nama
: An. Tri Setiawan
Umur : 10 Tahun
Alamat
: Ngadimulyo Temanggung.

Keluhan Utama : nyeri di telinga kiri


Keluhan Tambahan : keluar cairan berwana kekuningan dan terkadang
berwarna merah kecoklatan seperti darah dari lubang telinga kiri.
Riwayat penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan nyeri telinga kiri
sudah sejak 4 bulan yang lalu. Keluar cairan berwarna kekuningan dan
terkadang berwarna merah kecoklatan seperti darah dari lubang telinga kiri.
Keluhan telinga berdengung (-). Pendengaran berkurang (+). Nyeri tekan
kadang-kadang dirasakan pada daerah depan dan belakang telinga. Keluhan
disertai dengan nyeri kepala. Mual(-), muntah (-), demam(-). Keluhan hidung
tersumbat, keluar cairan dan rasa tidak nyaman pada hidung disangkal.
Keluhan nyeri tenggorokan, kering dan sulit menelan disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
-Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
-Keluhan pertama kali dirasakan 4 bulan yang lalu. Awalnya sakit pada
telinga kiri dan tidak berdenging. Keluar cairan kuning kental, bau , dan
tidak ada darah. Awalnya disertai demam.
-Riwayat pengobatan (+) kambuh-kambuhan, riwayat sering kemasukan air di
telinga saat mandi (+).
Riwayat Penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.

Pemeriksaan Fisik
KU: Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
Nadi: 86 kpm
RR: 20 kpm
Suhu: 36,60C
Pemeriksaan Status Lokalis THT
Telinga
Inspeksi AD/AS : bentuk dan ukuran dalam batas normal, simetris
(+), tanda-tanda radang (-/-), hiperemis (-/-), hematoma (-/-)
Canalis Auricularis : Serumen (+/-)minimal, hiperemis (-/-), edema
(-/-), otorhoe (-/+) terlihat adanya jaringan seperi daging berwarna
kemerahan bercampur dengan nanah di dekat membrane tympani
dan sedikit menutupi membrane timpani pada telinga kiri
Membran timpani : retraksi (-/-), bulging (-/-), perforasi (-,perforasi
sentral/-), cone of light (+/-).
Hidung dan tenggorokan dalam batas normal

Pemeriksaan penunjang
Foto mastoid dextra et Sinistra, towne/Schuller view,
kondisi cukup, hasil;
-air cellulae mastoidea bilateral tertutup opasitas
homogeny
-tampak penyempitan CAE sinistra
-tak tampak lesi lusent di canalis auricularis
-tak tampak destruksi tulang yang tervisualisasi

KESAN : mastoiditis bilateral, Penyempitan CAE


Sinistra suspect granuloma.

Diagnosis
Otitis Media Supuratif Kronik Auricula Sinistra
dengan Komplikasi mastoiditis kronik Auricula
Sinistra dan jaringan granulasi Auricula
Sinistra.
Terapi
rencana mastoidektomi (pasien menolak)
cefspan syr 2X1cth, Collergys syr 3X1cth,
Tarivid Otic Sol 2XIV gtt (AS)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai