Anda di halaman 1dari 34

PORTOFOLIO

ABSES BEZOLD

Pratiwi Purnama
111 2018 2132

Pembimbing :
dr. Ahmad Ardhani, Sp. THT-KL
Identitas Pasien
Nama :Ny. S
Jenis Kelamin :Perempuan
Umur :58 tahun
Status :Sudah Menikah
Pekerjaan :IRT
Anamnesis
Seorang perempuan beusia 58 tahun

datang ke instalasi gawat darurat, dengan keluhan bengkak pipi kiri dan kanan yang
meluas ke kedua sisi leher 3 hari sebelumnya.

Diawali nyeri di belakang telinga kiri diikuti bengkak di belakang telinga kiri 7 hari
sebelumnya.

Pasien susah makan karena nyeri menelan, ada riwayat demam dan dirawat selama 5
hari di rumah sakit Siti Khotijah.

Dua hari sebelum datang ke rumah sakit, dilakukan operasi (insisi), namun bengkak
tidak berkurang dan bertambah berat.

Riwayat telinga kiri sering berair dan nyeri yang muncul hilang timbul.
Anamnesis

● Riwayat penyakit hipertensi dan DM : disangkal

● Riwayat operasi sebelumnya : riwayat operasi pada telinga kiri


tahun 1980 karena telinga berair dan riwayat pendengaran menurun
pada telinga kiri
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Sakit sedang


Kesadaran : Composmentis

Vital sign
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 112x/menit
Pernafasan : 28x/menit
Temp : 38 °C
Status Generalisata

Kepala : Bentuk mesosefal, rambut hitam dengan distribusi merata.


Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra
(-/-).
Mulut : Mukosa bibir basah (+), bibir sianosis (-), gusi berdarah (-).
Paru
Inspeksi : Simetris (+), ketinggalan gerak (-), retraksi dinding
dada (-), edema (-), luka (-).
Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan, nyeri tekan (-), massa (-).
Perkusi : Sonor (+) seluruh lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+) normal, suara tambahan (-)
Jantung : Bunyi S1-S2 reguler, bising (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Datar, benjolan (-), luka (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tak
teraba
Perkusi : Timpani (+) seluruh kuadran, asites (-)
Ekstrimitas : Akral hangat, Capillary refill time (CRT) <2
detik, edem (-), luka (-)
Status Lokalisata

Regio Post aurikular sinistra

Pada telinga kiri didapatkan sekret mukopurulen pada meatus akustikus


eksterna, terdapat jaringan granulasi, rongga mastoid yang lebar dan
foetor.

Di dapatkan bengkak dan hiperemis di daerah belakang telinga kiri., dan


pus keluar dari bekas insisi
Dextra SInistra
Bentuk telinga luar Normal Normal

Status Daun telinga Normotia Normotia

Lokalisata Tragus
Nyeri tarik
Normal
(-)
Normal
(-)
Retroaurikuler Normal Tampak bekas insisi,udem dan
hiperemis di retroaurikuler
TELINGA MAE Lapang Sempit
Warna epidermis Normal Normal
Sekret (-) (+) mukopurulen
Serumen (-) (-)
Membran timpani Normal Jaringan granulasi (+)
Kelainan lain (-) rongga mastoid yang lebar dan
foetor
Status Lokalis Hidung

Inspeksi
Deformitas : (-)
Deviasi Septum : (-)
Mukosa :dalam batas normal
Cavum nasi : edema (-), hiperemi (-)
Septum : edema (-), hiperemi (-)
Konka : merah muda, edema (-), hiperemi (-)
Meatus : sekret (-), massa (-)
Palpasi
Krepitasi : (-)
Nyeri tekan daerah sinus : (-)
Status Lokalis Tenggorokan dan Leher

Mukosa faring : hiperemi (+), edema (+), granulasi (-)


Uvula : deviasi (-), hiperemi (-) detritus (-)
Arcus Faring : hiperemi (-), edema (-)
Lidah : Massa(-) ulkus(-)
Tonsil : ukuran T1-T1, hiperemi -/-, kripte tidak
melebar, detritus -/-, permukaan tidak rata.
Laring : hiperemis(-) edema(-) massa(-)
Leher : Bengkak pada submandibula kiri dan kanan
yang meluas pada kedua sisi leher dengan kulit hiperemis dan
mengkilat. Trismus (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin: ditemukan leukosit 11.000 u/L, lainnya dalam batas


normal

Kultur pus dari Punksi daerah submandibular kiri Hasil:


didapatkan kuman Proteus mirabilis
Pemeriksaan Penunjang

Foto Servikal AP/lateral didapatkan kesan gambaran soft tissue


mass di regio submandibula (Gambar A dan B)

Foto thorax AP didapatkan kesan kardiomegali dan tidak ada tanda-


tanda mediastinitis (gambar C).
MSCT dengan dan tanpa kontras

Ditemukan kemungkinan fokus kelainan di mastoid (soft tissue dengan


contrast enhancement dan bony defect) dan kesan abses di otot
sternokleidomastoideus kiri.

Potongan Axial
MSCT dengan dan tanpa kontras
Potongan Koronal
Terdapat soft tissue swelling di
daerah submandibula kiri dan
kanan
Diagnosis

Abses Bezold kiri + abses


submandibula bilateral.
Tatalaksana

• Trakeotomi (mengamankan jalan nafas)


• Insisi dan drainase abses (anestesi general)
• Posisi Trendelenberg pasca operasi
• Ceftriaxone 2 x 1 gram
• Ketorolac 3 x 30 mg
• Metronidazole drip 3 x 500mg
• Masteidektomi ( kurang lebih 1 bulan berikutnya)
Trakeotomi dan Insisi Abses
Submandibula Kiri
Pemasangan Drain

A. Pemasangan drain di submandibula kiri dan leher kiri.


B. Drain di submandibula kanan.
C. Drain di retroaurikula kiri serta di dapatkan pus sebanyak ± 75 cc
dengan gas gangren
Mastoidektomi
Mastoidektomi revisi dilakukan pada tanggal 3 januari 2011,
dengan pendapatan intraoperatif yaitu pada mastoid tampak
kavitas yang terisi kolesteatom dan jaringan granulasi, dilakukan
pembersihan kolesteatom dan jaringan granulasi, dan pada
evaluasi dijumpai tegmen terbuka, osikula tidak ada, kanalis
semisirkularis tidak ada, nervus fasialis intak, sinus sigmoid intak
Diskusi
Pendahuluan
● Abses Bezold yang berkembang menjadi abses leher dalam merupakan
komplikasi sangat jarang dari mastoiditis akut dan diagnosisnya sering
terabaikan.

● Kasus ini sangat jarang terjadi sejak perkembangan antibiotik.

● sekitar 30 kasus dilaporkan dalam literatur sejak tahun 1996 sampai 2006.
ETIOLOGI

Streptococcus Staphylococcus
Enterococcus

Bakteri aerob Bakteri


gram negatif Anaerob
Proteus
Pasien memiliki riwayat otitis media berulang atau
otitis media kronis dengan perforasi membran
timpani dan telinga. Pada anamnesis biasanya Anamnesis
didapatkan adanya riwayat otore dan panas tinggi,
walaupun tidak jarang ditemukan kasus dengan suhu
normal

Pemeriksaan fisis
• sakit leher
• pembengkakan di leher lateral
• post auricular tendereness pada tulang mastoid yang terkena
• otalgia
• otorrhea
• gangguan pendengaran
Klinis pasien
● Pada pasien ini dapat dijumpai gejala klinis abses Bezold yaitu
pembengkakan di belakang telinga, nyeri telinga, otore dan foetor.

● Sekret atau jaringan granulasi pada liang menunjukkan adanya proses


infeksi.

● Foetor menunjukkan adanya kolesteatoma yang sangat berperan dalam


destruksi tulang mastoid,

● dan juga riwayat operasi mastoidektomi radikal sebelumnya berperan dalam


penipisan tulang yang mempermudah destruksi.
EVALUASI
Computed tomography (CT) berguna dalam diagnosis abses Bezold, mengidentifikasi
keterlibatan mastoid dan leher
Pemeriksaan penunjang
● Pada pasien ini dilakukan CT scan yang menemukan gambaran infeksi di
mastoid sinistra berupa densitas soft tissue, ditemukan bony defect yang
menunjukkan destruksi tulang mastoid,
● dan penyebaran abses di otot sternokleidomatoideus kiri dan kanan, yang
mengesankan suatu abses Bezold.
Penyebaran infeksi pasien
● Pada pasien ini terdapat abses di daerah submandibula kiri yang mungkin
menyebar dari otot sternokleidomastoid kiri melalui sisi medialnya yang
dekat dengan ruang submandibula kiri (secara anatomis dapat terhubung
dalam satu lapisan superficial di fasia servikalis profunda).

● Munculnya abses submandibula di sisi kontralateral dapat disebabkan oleh


penyebaran ruang submandibula yang saling terhubung ke sisi sebelahnya
melalui ruang submaksilaris, dan juga tidak ditemukan kemungkinan fokal
infeksi lain (misalnya dentogen).
TATALAKSANA/MANAGEMENT
• Mastoidektomi kortikal untuk mastoiditis
koalesen dengan eksplorasi yang cermat
untuk pembukaan fistula ke jaringan lunak
leher.
• Drainase abses leher melalui sayatan
terpisah
• Administrasi antibiotik intravena oleh hasil
kultur
Tatalaksana pasien
● Pada kasus ini dilakukan insisi pada tiga tempat yaitu, retroaurikular kiri,
submandibula kiri dan submandibula kanan yang memberikan drainase
cukup adekuat.

● Antibiotik intravena Ceftriaxone dan Metronidazol diberikan sebagai


regimen empiris terhadap kasus abses telinga dan leher sambil menunggu
hasil kultur dan sensitivitas.

● Hasil kultur pus 4 hari kemudian mendapatkan kuman Proteus mirabilis,


sensitif dengan Ceftriaxone, yang sesuai dengan terapi empiris.

● Pada pasien ini perlu dilakukan mastoidekromi revisi untuk menghilangkan


sumber infeksi dan faktor pencetus destruksi tulang.
Trakeostomi Elektif

● Sebagai Profilaksis, untuk menjaga agar tidak terjadi obstruksi pernapasan


atau aspirasi darah atau sekresi faring seperti dalam operasi lidah yang luas,
lantai mulut, reseksi mandibula, atau laryngofissure.
Kesimpulan
● Dilaporkan kasus abses Bezold pada telinga kiri yang meluas ke
submandibula kiri dan kanan.

● Ditemukan jaringan granulasi dan kolesteatom di mastoid sebagai sumber


infeksi terjadinya mastoiditis akut yang menyebabkan gangguan drainase,

● serta riwayat mastoidektomi radikal sebelumnya yang berperan dalam


penipisan tulang, sehingga mempermudah proses destruksi tulang mastoid
dan penyebaran abses ke leher dalam melalui incisura digastrika dan otot
sternokleidomastoideus, kemudian ke ruang submandibula.

● Munculnya abses di sisi kontralateral dapat merupakan penyebaran dari sisi


sebelahnya.

Anda mungkin juga menyukai