Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kasus

OTITIS EKSTERNA
Ni Wayan Sri Eka Yanti
0802005023
A. A. Ngr. Andika Damarnegara
0802005078

PENDAHULUA
N

ANATOMI

DEFINISI

DEFINISI

Otitis eksterna

OE adalah Radang pada liang


telinga baik akut maupun kronis
yang disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, atau virus.

ETIOLOGI

ETIOLOGI

Bakteri

Infeksi
Penyebab

Jamur
Virus

Bakteri Pseudomonas aeruginosa


(41%), streptococcus (22%),
Staphylococcus aureus (15%) dan
bakteroides (11%).

Jamur jamur Aspergilus sp dan


Candida albikans.

ETIOLOGI

Faktor Predisposisi
1. Udara.
2. Derajat keasaman (pH) liang telinga.
3. Trauma mekanik.
4. Berenang dan terpapar air.
5. Benda asing.
6. Bahan iritan
8. Psoriasis.
9. Eksim/dermatitis pada kulit kepala.
10. Diabetes
11. Penyumbat telinga dan alat bantu
dengar

ETIOLOGI

Penyebab OE Kronis
1. Pengobatan. Pengobatan infeksi bakteri
dan jamur yang tidak adekuat.
2. Trauma berulang.
3. Benda asing.
4. Alat bantu dengar (hearing aid).
Penggunaan cetakan (mould) pada
hearing aid.

PATOFISIOLO
GI

PATOFISIOLOGI

Membersihkan saluran telinga dengan cotton


bud mengganggu mekanisme
pembersihan dan bisa mendorong sel-sel
kulit yang mati gendang telinga,
menumpuk.
Penimbunan sel kulit mati dan serumen
penimbunan air ketika mandi atau
berenang.

PATOFISIOLOGI

Saluran telinga basah + lembab mudah


terinfeksi bakteri/jamur. respon
inflamasi, edema dan pembengkakan
liang telinga visualisasi membran
timpani terganggu.
Eksudat dan pus dapat terproduksi di liang
telinga. Pada keadaan yang berat, infeksi
dapat meluas ke wajah dan leher.

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

Otitis Eksterna Akut


Otitis Eksterna Sirkumskripta
Sepertiga luar liang telinga, Furunkel,
Penyebabnya Staphylococcus aureus atau
Staphylococcus albus.
Otitis Eksterna Difus
Liang telinga duapertiga dalam, Hiperemis,
Edema dengan batas tidak jelas,
Furunkel, Penyebabnya golongan
Pseudomonas, Staphylococcus albus,
Escherichia coli dan sebagainya.

KLASIFIKASI

Otomikosis
Infeksi jamur liang telinga kelembaban
yang tinggi.
Penyebab Pityrosporum, Aspergilus.
Kadang-kadang kandida albikans atau
jamur lain.
Pityrosporum terbentuk sisik
menyerupai ketombe predisposisi otitis
eksterna bakterialis.

KLASIFIKASI

Infeksi Kronis Liang Telinga


Infeksi bakteri/jamur tidak diobati baik,
trauma berulang, benda asing,
penggunaan cetakan (mould) pada alat
Bantu dengar radang kronis.
Keratosis Obliterans
Secara kebetulan ditemukan pada pasien
dengan rasa penuh di telinga.
Penumpukan deskuamasi epidermis di
liang telinga membentuk gumpalan
rasa penuh serta kurang dengar.

KLASIFIKASI

Otitis Eksterna Maligna


Infeksi akut difus penderita penyakit
diabetes mellitus.
Radang meluas secara progresif ke
lapisan subkutis dan organ sekitarnya
kondritis, oeteitis, dan osteomielitis
kehancuran tulang temporal.

KLASIFIKASI

(G.G BROWNING)

Klasifikasi

Subklasifikasi

Lokal (Furunkulosis)

Otitis Eksterna Difus

Idiopatik

Trauma

Iritan

Alergi

Bakteri, Fungal

Iklim dan Lingkungan

Keadaan umum kulit

Dermatitis seboroika

Dermatitis alergi

Dermatitis atopic

Psoriasis

Invasif (granula, necrotizing


maligna)
Lainnya (keratosis obturan)

PENATALAKSANAAN

Otitis Eksterna Sirkumskripta


Terapi keadaan furunkel.
Abses diaspirasi steril (mengeluarkan nanah)
Antibiotika
lokal

salep

Polymixin
B/Bacitrasin/Antiseptic(asam asetat 2-5% dalam
alcohol 2%).
Dinding furunkel tebal Insisi dipasang
drain(mengalirkan nanah).
Biasanya
tidak
perlu
diberikan
antibiotika
sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti
analgetik dan obat penenang.

PENATALAKSANAAN

Otitis Eksterna Difus


Memasukkan tampon antibiotika ke liang telinga
kontak yang baik antara obat dengan kulit yang
meradang.
Kadang-kadang diperlukan antibiotika sistemik
Otomikosis
Membersihkan liang telinga Larutan asam
asetat 2% dalam alcohol/larutan iodium povidon
5%/tetes telinga yang mengandung campuran
antibiotik dan steroid diteteskan liang telinga.
Kadang diperlukan obat antijamur (salep)
topikal nistatin dan klotrimazol

PENATALAKSANAAN

Infeksi Kronis Liang Telinga


Pengobatannya memerlukan operasi rekonstruksi
liang telinga.
Keratosis Obliteran dan Kolesteatoma
Eksterna
Obat tetes telinga campuran alkohol/gliserin dalam
peroksida 3% selama 3x seminggu. Erosi
dilakukan tindakan bedah.
Otitis Eksterna Maligna
Antibiotik dosis tinggi yang dikombinasi dengan
amino glikosid. Diperlukan tindakan debrideman.

LAPORAN
KASUS

LAPORAN KASUS

IDENTITAS:
Nama
: NMKA
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Suku Bangsa
: Bali
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Br. Tebuana, Sukawati
Status Perkawinan : Sudah menikah
Tgl Pemeriksaan
: 2 Juli 2012

ANAMNESIS

Keluhan Utama: Nyeri pada telinga kiri


Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri
sejak 7 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus.
Pasien juga mengeluhkan nyeri saat daun telinga
dipegang.
Pasien mengatakan pernah keluar cairan di telinga kiri.
Cairan berwarna agak kekuningan.
Pasien juga mempunyai kebiasaan sering mengorekngorek telinga dengan menggunakan kapas pembersih
(cotton bud).
Pasien mengatakan sempat mandi di pantai kurang lebih
1 minggu yang lalu.
Batuk (-), pilek (-), demam (-)

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Terdahulu :


keluar cairan di telinga kiri dan gendang telinga robek
kurang lebih 8 bulan yang lalu hipertensi(-), kencing
manis(-), penyakit jantung (-), maag(-), Operasi (-), Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit yang
sama seperti yang dialami pasien.
Riwayat Pribadi dan Sosial :
Pasien sehari-hari ada dirumah, mengurus pekerjaan
rumah tangga dan mengasuh anak. Pasien memiliki
kebiasaan mengorek-ngorek telinga.
Riwayat Pengobatan
:
Pasien belum sempat mengobati keluhan yang sekarang
dialaminya.

ANAMNESIS

Telinga Ka

Ki

Hidung

Ka

Ki

Tenggorokan

Sekret

Sekret

Riak

Tuli

Tersumbat

Gangguan

Tumor

Tumor

Suara

Tinnitu -

Pilek

Tumor

s
Sakit

Sakit

Batuk

Kospus

Korpus

Kospus -

alienum

alienu
m
Vertigo -

Bersin

alienum
-

Sesak nafas

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Temperatur axilla : 36,4 0C

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Mata
:
THT
:
Leher
:
Thorak
Abdomen :
Ekstremitas

: Normocephali
Anemis -/- ikterus -/Sesuai status lokalis
Dbn
: Cor/pulmo dbn
Sesuai status obstetri
: Dbn

PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis THT


Telinga
Kanan

Kiri

Daun telinga N

Liang telinga Lapang


Discharge

(-)

Membran timpani
Tumor (-)

(-)

Mastoid

Mikotic plug (+), hiperemis (+)

(-)
Intak Sulit dievaluasi
N

Tes pendengaran:
Weber Tidak dievaluasi
Rinne Tidak dievaluasi
Schwabach

Tidak dievaluasi

Tes Kesimbangan

Tidak dievaluasi

PEMERIKSAAN FISIK

Hidung
Kanan

Kiri

Hidung Luar

Normal

Normal

Cavum nasi

Lapang

Lapang

Septum nasi
Discharge

deviasi tidak ada


(-)

Mukosa
Muda

(-)
Merah Muda

Tumor

(-)

Concha nasi

Dekongesti

Sinus

Choana

Merah
(-)
Dekongesti
N

PEMERIKSAAN FISIK

Tenggorok
Dispneu

:-

Sianosis

:-

Stridor

:-

Suara

: N (tidak ada kelainan)

Mukosa

: Merah muda

Dinding belakang faring

: Granulasi (-)

Tonsil

: T1/T1 tenang

Laring

:N

RESUME

Perempuan 30 th, MKA keluhan nyeri


telinga kiri sejak 7 hari yang lalu. Nyeri
saat daun telinga dipegang. Pernah keluar
cairan di telinga kiri. Cairan berwarna
agak kekuningan. Pasien mempunyai
kebiasaan mengorek-ngorek telinga.
sempat mandi di pantai 1 minggu yang
lalu. Pasien pernah keluar cairan di telinga
kiri dan gendang telinga robek 8 bulan
yang lalu (November 2011).

DIAGNOSIS

Otitis Eksterna Difus Sinistra et


causa otomikosis

RENCANA TERAPI

02 July 2012
- Toilet telinga dengan H2O2 3%
- Tampon aluminium sulfida (burrowi) pada
telinga kiri
- Cefadroxyl 2x500mg
- Asam mefenamat 3x500mg
- Kontrol 2 hari lagi

FOLLOW UP

04 July 2012
- Pasien datang akan dilakukan Up tampon,
didapatkan hasil pemeriksaan THT yaitu :
nyeri (-), hiperemis (-), dilakukan ekstraksi
micotic plug.

PEMERIKSAAN FISIK
(04/07/2012)

Hasil Pemeriksaan setelah dilakukan ekstraksi:


Telinga
Kanan

Kiri

Daun telinga

Liang telinga
Lapang

Lapang

Discharge

(-)

(-)

Membran timpani

Intak

Intak

Tumor

(-)

(-)

Mastoid

PROGNOSIS

Prognosis pada pasien ini adalah Dubius ad


bonam

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

1. Pasien ini didiagnosis Otitis Eksterna Difus Sinistra


et causa otomikosis karena
Pasien mengeluh nyeri pada telinga kiri sejak 7 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri saat daun
telinga dipegang. Pasien mengatakan pernah keluar
cairan di telinga kiri. Cairan berwarna agak kekuningan.
Hal ini sesuai dengan gejala-gejala yang biasanya timbul
akibat otitis eksterna difus
Pada pemeriksaan fisik THT pada telinga didapatkan nyeri
tekan tragus telinga kiri, terdapat mikotic plug disertai
hiperemi telinga kiri. Adanya micotic plug merupakan
penyebab terjadinya otitis eksterna dalam kasus ini.
Dimana dalam teori disebutkan bahwa salah satu
penyebab dari otitis eksterna adalah jamur. Sedangkan
hiperemi menunjukkan terjadinya proses inflamasi.

PEMBAHASAN

2. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu :


Prinsip terapi Otitis Eksterna Difus adalah konservatif
atau medikamentosa.
Toilet Telinga dengan H2O2 3% :
Tujuan pemberian toilet telinga ini adalah untuk
mempermudah pembersihan serumen dan jamur
sebelum dipasang tampon burowi.
Tampon burowi :
Antiinflamasi untuk mengatasi peradangan yang
disebabkan oleh infeksi yang terjadi. Selain itu burowi
juga berfungsi sebagai antiseptik dan mengurangi rasa
gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur.

PEMBAHASAN

Cefadroxyl :
Untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan
oleh bakteri yang dapat memperberat otitis eksterna.
Antibiotik ini diberikan selama 5 hari. Cefadroxyl
dipilih karena pasien dalam keadaan hamil. Cefadroxyl
merupakan antibiotik kategori B dalam kehamilan.
Asam Mefenamat :
Untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. Asam
mefenamat diberikan 3x250mg, dan pemberiannya
dihentikan jika nyeri telah menghilang karena
pemberian asam mefenamat dalam jangka waktu yang
lama berisiko pada kehamilan.

PEMBAHASAN

3. Prognosis
Dubius ad bonam, karena pada pasien ini belum
didapatkan tanda-tanda komplikasi baik intratemporal
maupun komplikasi intrakranial.

KESIMPULAN

Otitis eksterna radang pada liang telinga


akut/kronis infeksi bakteri/jamur/virus, riwayat
pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan
goresan/benda asing di liang telinga.
Penegakan diagnosis otitis eksterna dari
pemeriksaan klinis (anamnesis dan pemeriksaan
fisik).
Anamnesis riwayat nyeri telinga dan nyeri tekan
telinga.
Pemeriksaan fisik hiperemi dan adanya mikotik
plug pada telinga.

KESIMPULAN

Prinsip terapi otitis eksterna terapi konservatif


dengan medikamentosa untuk mengurangi gejala
yang ada.
Dengan mengetahui pathogenesis penyakit ini,
diharapkan dokter umum sebagai lini terdepan
mampu mendiagnosis penyakit ini secara dini,
memberikan penanganan yang adekuat, sehingga
dapat mengurangi prevalensinya di masyarakat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai