Anda di halaman 1dari 37

RESUME KASUS

Tn.K umur 50th datang ke rumah sakit dengan keluhan sudah 2 minggu yang lalu telinga kanannya
keluar cairan terasa nyeri gatal serta pendengarannya menurun, hal itu terjadi karena telinga Tn.K
kemasukan air laut saat berenang,Tn.K sering mengorek telinganya sejak kemasukan air karena telinga
terasa penuh dan kulit telinga mengelupas saat di korek memakai cuttobbud, beberapa hari setelah telinga
kemasukan air Tn.K mengalami demam, Tn.K bertanya tanya dan merasa cemas akan telinganya bisa
sembuh dan mendengar dengan jelas lagi atau tidak,setelah di lakukan pemeriksaan terdapat cairan yang
keluar dari telinga kanan,terdapat nyeri tekan di tragus kanan,nyeri hilang timbul,nyeri terasa tajam,skala
nyeri 4,px tampak menyeringai,terdapat oedem di liang telinga kanan,akral teraba panas,px tampak lemah
TD 100/80mmhg, RR 20x/m, HR 52x/m, suhu 38,2C.
Data Fokus
1. DS : Pasien mengeluh nyeri di telinga kanan
DO: Pasien tampak menyeringai dan memegangi bagian yang nyeri, terdapat nyeri tekan di tragus
telinga kanan,skala nyeri 4, nyeri hilang timbul,nyeri terasa saat dibuat aktivitas

2. DS : pasien mengatakan sejak telinga kemasukan air badan menjadi demam


DO : pasien tampak cemas, k/u lemah, akral teraba panas,bibir kering TD 100/80mmHg, RR
20x/m, HR 52x/m, Suhu 38x/m
3. DS : pasien mengatakan sudah 2 minggu yang lalu telinga kanan keluar cairan,terasa gatal dan
penuh kulit telinga mengelupas saat di korek memakai cutton bud serta pendengaran menurun
DO : terdapat luka di liang telinga kanan,keadaan luka terasa nyeri, area telinga kanan terasa
panas dan tampak kemerahan,terdapat benjolan/oedem di liang telinga,penurunan pendengaran

A. Hasil Pemeriksaan Penunjang Medis :


Laboratorium :
Pemeriksaan............................................................................................................... hasil
normal satuan
1. Hemoglobin 14,3 L:13-16 P:12-16 g/dl
2. Leukosit 12,000 4.000-10.000 /uL
3. Trombosit 300.000 150.000-450.000 /uL
4. Hematrokit 40% L:40-50 P:36-48 %
5. ESR(endap darah)40 0-20 mm/jam

Rontgen : tidak ada


ECG : tidak ada
USG : tidak ada
Lain-lain :
uji webber : suara lebih keras di telinga yg sakit
uji rinne : BC>AC
uji schwabah : memanjang

B. Diagnosa Medis : Otitis Eksterna sedang (Sirkumskripta)

ASKEP KMB
C. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul :
prioritas 1 :Nyeri akut b/d agen pecedera fisiologis d/d mengeluh nyeri(D.0077)
prioritas 2 :Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu tubuh di atas normal (D.0130)
prioritas 3 :Resiko infesksi d/d peningkatan paparan organisme patogen lingkungan (D.0142)

D. PENATALAKSANAA MEDIS
Betametason 0,5mg/hari PO
Amoxcillin 20-40mhg/kg
Paracetamol 500mg
Asam mefenamat 500mg
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari
Infus RL 15000 ml (15 tpm)

Mengetahui Pembimbing Tulungagung,20-09-2020


Mahasiswa

(Manggar P,S.Kep.,Ns.,M.kep) (Chania Widi Andini)

NIDN. NIM. A3R21013

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN


ASKEP KMB
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
SISTEM PERSEPSI SENSORI THT PADA KASUS
OTITIS EKSTERNA

Oleh :
CHANIA WIDI ANDINI
NIM. A3R21013

Dosen Fasilitator : Manggar P, S.Kep., Ners., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
TAHUN AJAR 2021/2022

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KASUS


OTITIS EKSTERNA
ASKEP KMB
A. DEFINISI
Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh kuman maupun jamur
(otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak diliang telinga, deskuamasi, sekret di liang
telinga dan kecenderungan untuk kekambuhan.
Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis
eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna seringkali
disebut sebagai telinga perenang (swimmer's ear).
Otitis eksterna adalah radang telinga akut maupun kronik yang disebabkan bakteri. Sering kali timbul dengan
penyebab lain seperti jamur, alergi, atau virus. (Kapita Selekta Kedokteran, 2018).
B. KLASIFIKASI
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi:
1. Otitis Eksterna Ringan: kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit.
2. Otitis Eksterna Sedang: liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif.
3. Otitis Eksterna Komplikasi: Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak.
4. Otitis Eksterna Kronik: Kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema positif.
C. ETIOLOGI
Etiologi otitis eksterna dibagi menjadi:
1. Otitis Eksterna Sirkumskripta
Etiologi: Staphylococus aureus, staphylococus albus.
2. Otitis Eeksterna Difus
Etiologi: Pseudomonas, Staphylococus Albus, Eschericia coli dan Enterobacter Aerogenes. Otitis eksterna difus
dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis.
3. Otomikosis
Etiologi: Jamur Aspergillus, Candida Albican
4. Otitis Eksterna Maligna
Etiologi: Pseudomonas
Faktor Predisposisi
Faktor Eksogen
a. Udara yang hangat dan lembab
b. pH liang telinga
c. Trauma ringan
d. Berenang.
e. Alergi
f. Benda asing dalam telinga.
Faktor Endogen
a. Diabetes Melitus
b. Irigasi Telinga
c. Imunodefisiensi/ imunosupresi
D. PATOFISIOLOGI
Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang

ASKEP KMB
telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa
mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang
telinga sehingga kotoran menumpuk disana.
Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam
saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga lebih mudah
terinfeksi oleh bakteri atau jamur.

E. PATHWAY
Otitis eksterna

ASKEP KMB
sirkumskripta Difus

Penggunaan
liang telinga luar

F. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri
ASKEP KMB
2. Gangguan pendengaran
3. Rasa penuh pada telinga
4. Gatal
5. Terdapat secret yang berbau
6. Liang telinga tampak bengkak
7. Hipertermi
8. Adanya edema

G. KOMPLIKASI
Komplikasinya meliputi :
1.      Kondritis
2.      Parotitis
3.      Penyempitan saluran telinga
4.      Otitis kronik
5.      Defisit pendengaran
6.      Osteomielitis tulang temporal dan basis kranii
7.      Kelumpuhan syaraf fasial serta syaraf otak lain
8.      Kematian

H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Otitis Eksterna
1. Liang telinga dibersihkan dengan menggunakan kapas lidi.
2. Pemasangan tampon pita ½ cm x 5 cm yang telah dibasahi dengan larutan Burowi filtrata pada MAE.
Tampon secukupnya, tidak boleh diletakkan terlalu ke dalam (nyeri/bahaya melukai membran timpani,
sulit mengeluarkan).
3. Tampon setiap 2-3 jam sekali ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap basah. Tampon diganti setiap hari.
Larutan Burowi dapat diganti dengan tetes telinga yang mengandung steroid dan antibiotik.
4. Apabila diduga infeksi kuman Pseudomonas diberikan tetes yang mengandung neomycine dan
hydrocortisone.
5. Pada infeksi jamur digunakan tetes telinga larutan asam salisilat 2-5% dalam alkohol 20%.
6. Pada otitis eksterna kronik difus dapat diberikan triamsinolone 0,25% krim/salep atau dexamethasone
0,1%.
7. Antibiotik oral tidak perlu diberikan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Evaluasi pendengaran pada kasus post herpetis zooster otikus.
Rencana Tindak Lanjut
a. Tiga hari pasca pengobatan untuk melihat hasil pengobatan.
b. Khusus untuk otomikosis, tindak lanjut berlangsung sekurangkurangnya
    2 minggu.

Konseling dan Edukasi


Pasien dan keluarga perlu diberitahu tentang:

ASKEP KMB
a. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau lainnya.
b. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang.
c. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar
    dalam kondisi kering dan tidak lembab.

Kriteria Rujukan

a. Pada kasus herpes zoster otikus


b. Kasus otitis eksterna nekrotikan

Sarana Prasarana

1. Lampu kepala
2. Corong telinga
3. Aplikator kapas
4. Otoskop

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A.    Pengkajian
1. Biodata
Identitas klien meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, alamat, tanggal masuk rumah sakit,
tanggal pengkajian, nomor register, dandiagnosa medis.
2. Keluhan Utama:  Biasanya pasien merasakan nyeri pada telinga kanan, perasaan tidak enak pada telinga,
pendengaran berkurang, ketika membersihkan telinga keluar cairan berbau busuk
3. Riwayat penyakit sekarang: pasien mengatakan Tanyakan sejak kapan keluhan dirasakan, apakah tiba-tiba atau
perlahan-lahan, sejauh mana keluhan dirasakan, apa yang memperberat dan memperingan keluhan dan apa
usaha yang telah dilakukan untuk mengurangi keluhan.
4. Riwayat penyakit dahulu: Tanyakan pada klien dan keluarganya ; apakah klien dahulu    pernah menderita sakit
seperti ini, apakah sebelumnya pernah menderita penyakit lain, seperti panas tinggi, kejang, apakah klien
sering mengorek-ngorek telinga dengan jepit rambut atau cutton buds sehingga terjadi trauma, apakah klien
sering berenang.
5. Riwayat penyakit keluarga: Apakah ada diantara anggota keluarga klien yang menderita penyakit seperti klien
saat ini dan apakah keluarga pernah menderita penyakit DM.
6. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
Inspeksi liang telinga, perhatikan adanya cairan atau bau, pembengkakan pada MAE, warna kulit telinga,
apakah terdapat benda asing, peradangan, tumor. Inspeksi dapat menggunakan alat otoskopik (untuk
melihat MAE sampai ke membran timpany). Apakah suhu tubuh klien meningkat.

Palpasi:
ASKEP KMB
Lakukan penekanan ringan pada daun telinga, jika terjadi respon nyeri dari klien, maka dapat dipastikan klien
menderita otitis eksterna sirkumskript.
7. Pemenuhan kebutusan dasar manusia
a. Pola pemenuhan nutrisi metabolic
b. Intake makanan dan cairan
c. Pola Persepsi Konsep Diri
1. Pandangan klien tentang sakitnya
2. Kecemasan
3. Konsep Diri
d. Pola peran dan hubungan
8. Komunikasi hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen pecedera fisiologis d/d mengeluh nyeri(D.0077)
2. Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu tubuh di atas normal (D.0130)
3. Resiko infesksi d/d peningkatan paparan organisme patogen lingkungan (D.0142)

INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)
SLKI SIKI
tingkat nyeri(L.08066) manajemen nyeri(1.0823)
Kriteria hasil: Observasi :
- Keluhan nyeri menurun 1. Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kua
- Meringis menurun
ntitas,intensitas nyeri.
- Sikap protektif menurun
2. Identifikasi skala nyeri
- Gelisah menurun 3. Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
- Kesulitan tidur menurun
Terapeutik :
- Frekuensi nadi membaik
1. Berikan tekhnik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri
2. Ajarkan tekhnik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Pemberian analgetik jika perlu.

ASKEP KMB
2. Hipertermia b/d proses penyakit (D.0130)
SLKI SIKI
termogulasi(L.14134)
manajemen hipertermia(1.15506)
kriteria hasil:
Observasi :
1. Menggigil menurun
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Suhu tubuh membaik
2. Monitor suhu tubuh
3. Suhu kulit membaik
3. Monitor haluaran urine
4. Tekanan darah membaik
Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Lakukan pendinginan eksternal
mis.kompres dingin pada
hadi,leher,dada,abdomen,aksila
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu

3. Resiko infesksi d/d peningkatan paparan organisme patogen lingkungan (D.0142)


SLKI SIKI
Tingkat infeksi (L.14137) Pencegahan infeksi (1.14540)
Kriteria hasil: Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
- Nyeri menurun dan sistemik
Terapeutik
- Kemerahan menurun 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Berikan perawatan pada kulit edema
- Bengkak menurun 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasein dan lingkungan
- Kadar sel darah putih membaik
pasien
4. Pertahankan teknik aseptik
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
3. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
4. Anjurkan menngkatan asupan nutrisi
5. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian imunisasi jika
perlu
ASKEP KMB
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2018). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

PPNI (2018).Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.

PPNI (2018).Standart Luaran Keperawatan Indonesia,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.

ASKEP KMB
PPNI (201).Standart Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,Edisi 1.
Jakarta:DPP PPNI.

Sudoyo, Aru W., dkk. (2018). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi kelima Jilid II. Jakarta:
Interna Publishing

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl :20-09-2020 Jam : 08.00

ASKEP KMB
Tanggal Masuk :18-09-2020 No. reg : 280997
Ruangan / Kelas :Cempaka
No. Kamar :01
Diagnosa Masuk : Otitis Eksterna sedang (Sirkumskripta)
Diagnosa Medis : Otitis Eksterna sedang (Sirkumskripta)

I. IDENTITAS
1. Nama : Tn.K
2. Umur : 50th
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Jawa
6. Bahasa : Indonesia
7. Pendidikan : SD
8. Pekerjaan : Petani
9. Alamat : Kalidawir
10. Alamat yg mudah dihubungi : Kalidawir
11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit :
telinga kanan terasa nyeri dan keluar cairan
b. Keluhan Utama :
Saat awal MRS : Px mengeluh telinga kanan nyeri terasa penuh dan keluar cairan
Saat pengkajian : Px mengeluh sudah 2 minggu yang lalu telinga kanan nyeri terasa penuh
dan keluar cairan

2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :


Tn.K umur 50th datang kerumah sakit dengan keluhan sudah 2 minggu yng lalu telinga kanan keluar
cairan,terasa nyeri dan gatal serta pendengarannya menurun,hal itu terjadi dikarenakan px kemasukan air
laut saat berenang px mengorek telinganyaa terus menerus karena terasa penuh,setelah itu px mengalami
demam,nyeri di bagian telinga kanan,nyeri hilang timbul,nyeri terasa tajam,skala nyeri 4,px menyeringai
menahan nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
Tidak ada riwayat penyakit
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :

ASKEP KMB
Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit

POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

A. Pola Tidur / Istirahat


1. Waktu Tidur 22.00 Sewaktu-waktu

2. Waktu Bangun 05.00 Sewaktu-waktu

3. Masalah Tidur Tidak ada Sering BAK

4. Hal-hal yang Suasana tenang Suasana tenang


mempermudah tidur

5. Hal-hal yang Suasana ramai Suasana ramai


mempermudah pasien
terbangun

B. Pola Eliminasi
1. B A B
- Warna Kuning Kuning
- Bau khas khas
- Konsistensi Padat Padat
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Frekwensi 1x sehari 1x sehari
- Kesulitan BAB Tidaak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

2. B A K
- Warna Kuning Kuning
- Bau Amoniak Amoniak
- Konsistensi Cair Cair
- Jumlah 400ml 450ml
- Frekwensi 4-5x/ hari 4-5x/hari
- Kesulitan BAK Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan
- Frekwensi 3x sehari 3x sehari tidak habis
- Jenis Nasi,sayur,lauk Makanan dari RS
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Semua suka
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah makan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

2. Minum
- Frekwensi 4-5x/hari Tidak terkaji
- Jenis Air Air
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Air mineral,teh.susu Air mineral,teh,susu
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
ASKEP KMB
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

D. Kebersihan diri / personal


hygiene :
1. Mandi 2x sehari Px di lap 2x sehari
2. Keramas 1x sehari Px belum keramas
3. Pemeliharaan gigi dan 2x sehari 1x sehari
mulut
4. Pemeliharaan kuku Seminggu sekali Px belum potong kuku
5. Ganti pakaian 1x sehari 1x sehari

E. Pola Kegiatan / Aktifitas Bercocok tanam Tirah baring


Lain

F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Tidak Tidak

III. DATA PSIKO SOSIAL


A. Pola Komunikasi :
Px dapat berkomunikasi dengan baik
B. Orang yang paling dekat dengan klien :
Istri
C. Rekreasi
Hobby : Berenang mencari ikan
Penggunaan Waktu Senggang :
memancing

D. Dampak dirawat di Rumah Sakit :


Px tidak dapat beraktifitas seperti biasa

E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :


Px dapat berhbungan baik dengan orang lain

F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan :


Anak

IV. KONSEP DIRI


A. Gambaran Diri
Px menyukai bentuk tubuhnya
B. Harga Diri
Px menerima sakit yang diderita
C. Ideal Diri
Px ingin cepat sembuh dan segera pulang
D. Identitas Diri
Px adalah Ny.M
E. Peran
Px adalah kepala rumah tangga

V. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Px taat beribadah
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit :
Px yakin akan segera sehat

ASKEP KMB
C. Keyakinan terhadap penyembuhan :
Px yakin akan segera sembuh

VI. PEMERIKSAAN FISIK


A. Kesan Umum / Keadaan Umum
k/u lemah
B. Tanda – tanda vital
Suhu Tubuh : 38,2C Nadi : 52x/menit
Tekanan darah : 130/80mmHg Respirasi : 20x/menit
Tinggi Badan : 160cm Berat Badan : 50kg
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : oval
Ubun-ubun : tertutup
Kulit kepala : sedikit kotor
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut: merata
Bau : khas keringat
Warna : putih
c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang
Struktur Wajah : simetris
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :
Lengkap dan simetris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
tidak ada oedem
c. Konjuctiva dan sklera :
merah muda,putih
d. Pupil :
isokor
e. Kornea dan iris
jernih tidak ada peradangan
f. Ketajaman penglihatan / visus:
tidak terkaji
g. Tekanan bola mata :
tidak terkaji
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi :
simetris
b. Lubang Hidung :
bersih
c. Cuping hidung :
tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris
Ukuran telinga : sedang
Ketenggangan telinga : lentur

ASKEP KMB
b. Lubang telinga : terdapat oedem di liang telinga kanan, terdapat nyeri tekan di bagian
tragus kanan,tampak kemerahan dan terasa panas di area telinga kanan.
c. Ketajaman pendengaran :
samar-samar tidak terdengar jelas seperti biasa
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir :
kering
b. Keadaan gusi dan gigi :
bersih
c. Keadaan lidah :
bersih
d. Orofarings :
tidak ada peradangan tonsil
6. Leher
a. Posisi trakhea : simetis
b. Tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
c. Suara : terdengar jelas
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran
e. Vena jugularis : tidak ada bendungan
: …………………………………………………
f. Denyut nadi coratis : teraba
: …………………………………………………
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit )
a. Kebersihan : bersih
b. Kehangatan : hangat
c. Warna : sawo matang
d. Turgor : normal < 3 detik
e. Tekstur : kasar
f. Kelembaban : lembab
g. Kelainan pada kulit : tidak ada
: …………………………………………………
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara :
simetris normal
b. Warna payudara dan areola :
coklat
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting :
tidak ada
d. Axila dan clavicula :
normal tidak ada pembesaran getah bening

F. Pemeriksaan Thorak / dada


1. Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : simetris
b. Pernafasan
Frekwensi : 20x/ menit
Irama : reguler
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas :
tidak ada
ASKEP KMB
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) :
getaran antara paru kanan dan kiri sama
b. Perkusi :
sonor
c. Auskultasi
Suara Nafas :
vesikuler
Suara Ucapan :
normal
Suara Tambahan :
Tidak ada
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : ada
- Ictus cordis : ics V mid clavicula sinistra
b. Perkusi
Batas-batas jantung :
Basic ics II linea sternalis dextra
Apex ics V midclavicula sinistra
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : lup
- Bunyi jantung II : dup
- Bunyi jantung Tambahan : tidak ada
- Bising / Murmur : tidak ada
- Frekwensi denyut jantung : 80x/menit

G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : normal rata
- Benjolan / Massa : tidak ada
- Bayangan pembuluh darah pada abdomen
Tidak ada
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 12x/m

c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : terdapat nyeri tukan di suprapubrik
- Benjolan / massa : tidak ada
- Tanda-tanda ascites : tidak ada
- Hepar : tidak ada pembesaran
- Lien : tidak ada pembesaran
- Titik Mc. Burne : tidak ada pembesaran
d. Perkusi
- Suara Abdomen
tympani
- Pemeriksaan Ascites
Tidak ada

H. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya


1. Genetalia
a. Kelainan – kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal
tidak terkaji
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus :
tidak terkaji
b. Kelainan – kelainan pada anus dan perineum :
tidak terkaji
ASKEP KMB
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )
a. Kesimetrisan Otot :
simetris
b. Pemeriksaan Oedem :
tidak ada oedem
c. Kekuatan Otot :
normal 5 5
5 5
d. Kelainan – kelainan pada ekstrimitas dan kuku :
tidak ada kelainan
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :
Compos mentis / 456
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :
Tidak ada
3. Syaraf otak( Nervus cranialis ) :
normal
4. Fungsi Motorik :
normal
5. Fungsi Sensorik :
Abnormal tidak bisa mendengar dengan jelas
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis
normal
b. Refleks Patologis
normal

K. Pemeriksaan Status Mental


a. Kondisi Emosi / Perasaan
Emosi stabil
b. Orientasi
px dapat berorentasi dg baik
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan )
proses berfikir baik
d. Motivasi ( Kemauan )
px ingin segera sembuh
e. Persepsi
baik
f. Bahasa
jawa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : OTITIS EKSTERNA
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium

Hasil pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,3 L 13-16 P 12-16 g/dl
Leukosit 12.000 4.000-10.000 /uL
Trombosit 300.000 150.000-450.000 /uL
Hematokrit 40 L 40-50 P 36-48 %
ESR(endap darah) 40 0-20 mm/jam

2. Rontgen
……………………………………………………………………………………………
ASKEP KMB
……………………………………………………………………………………………

3. E C G
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. U S G
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Lain – lain
Uji weber :suara terdengar lebih keras di bagian yang sakit
Uji rinne : BC>AC
Uji schwabah : memanjang

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

Betametason 0,5mg/hari PO
Amoxcillin 20-40mhg/kg
Paracetamol 500mg
Asam mefenamat 500mg
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari
Infus RL 15000 ml (15 tpm)

Mahasiswa

Chania Widi Andini


NIM. A3R21060

ANALISA DATA
Nama pasien : Tn.k
Umur : 50th
No. Register : 234234

NO KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH KEPERAWATAN


1. DS: Agen pencedera fisilogis Nyeri (D.0077)

ASKEP KMB
Px mengatakan
- Pasien mengeluh nyeri
- nyeri di telinga kanan
- telinga terasa penuh
DO:
Px tampak
Mayor:
- pasien menyeringai
- nyeri tekan di tragus
kanan
- px memegangi bagian
yang nyeri
- nyeri terasa tajam
- nyeri menyebar di
seluruh bagian telinga
kanan
- skala nyeri 4
- nyeri hilang timbul
DO minor:
- TD 100/80mmhg

- RR 20x/m

- Nadi 52x/m
2. - suhu 38,2C Proses penyakit (infeksi) Hipertermia (D.0130)

DS:
Px mengatakan badan terasa
demam
DO Mayor:
- Suhu tubuh di atas
normal (38,2C)
DO Minor:
- Kulit tampak merah
- Kulit terasa hangat

3. Peningkatan paparan Resiko infeksi (D.0142)


organisme patogen
lingkungan
DS:
Px mengatakan
- Mengorek telinganya
- Keluar cairan
- Pendengaran menurun

ASKEP KMB
- Telinga terasa nyeri
dan penuh
DO:
Faktor resiko peningkatan
paparan organisme patogen
lingkungan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn.K


Umur : 50th
No. Register : 234234

TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
1. 20-09-2021 Nyeri akut b/d agen pecedera fisiologis d/d mengeluh nyeri(D.0077)

2. 20-09-2021 Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu tubuh di atas normal (D.0130)

3. 20-90-2021 Resiko infesksi d/d peningkatan paparan organisme patogen lingkungan


(D.0142)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama pasien : Tn.K
Umur : 50th
No. Register : 234234
ASKEP KMB
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri(1.0823)
pecedera fisiologis d/d keperawatan diharapkan: Observasi :
mengeluh nyeri(D.0077) Tingkat nyeri 1. Identifikasi
menurun(L.08066) lokasi,karakteristik,durasi,
- Keluhan nyeri menurun frekuensi,kuantitas,intensi
tas nyeri.
- Meringis menurun
2. Identifikasi skala nyeri
- Sikap protektif menurun 3. Identifikasi faktor yang
- Gelisah menurun memperberat dan
memperingan nyeri
- Kesulitan tidur menurun
Terapeutik :
- Frekuensi nadi membaik 4. Berikan tekhnik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi :
6. Ajarkan tekhnik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
7. Pemberian analgetik jika
perlu.
2.
Hipertermia b/d proses
penyakit d/d suhu tubuh di Setelah di lakukan tindakan Manajemen hipertermia(1.15506)
atas normal (D.0130) keperawatan di harapkan: Observasi :
Termogulasi membaik(L.14134)
4. Identifikasi penyebab
kriteria hasil:
hipertermia
5. Menggigil menurun
5. Monitor suhu tubuh
6. Suhu tubuh membaik
6. Monitor haluaran urine
7. Suhu kulit membaik
Terapeutik :
8. Tekanan darah membaik
6. Sediakan lingkungan yang
dingin
7. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
8. Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
9. Berikan cairan oral
10. Lakukan pendinginan
ASKEP KMB
eksternal mis.kompres dingin
pada
hadi,leher,dada,abdomen,aksil
a
Edukasi :
2. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena,jika
perlu

3. Resiko infesksi d/d


Pencegahan infeksi (1.14540)
peningkatan paparan Observasi
Setelah dilakukan tindakan
1. Monitor tanda dan gejala
organisme patogen keperawatan diharapkan
infeksi lokal dan sistemik
Tingkat infeksi menurun
lingkungan (D.0142) Terapeutik
(L.14137) 2. Batasi jumlah pengunjung
- Nyeri menurun 3. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
- Kemerahan menurun pasein dan lingkungan
pasien
- Bengkak menurun 4. Pertahankan teknik
aseptik
- Kadar sel darah putih Edukasi
membaik 5. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
6. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
7. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka

ASKEP KMB
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : TN.K Umur :50th No. Register :234234 Kasus :otitis eksterna
Hari ke 1

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. 1 20-09-2021 1. mengidentifikasi 20-09-2021 S:
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kua - Px mengeluh nyeri gataldi bagian
08.30 14.00 telinga kanan dan terasa penuh
ntitas,intensitas nyeri.
- Px mengeluh belum bisa mendengar
Hasil:nyeri di telinga kanan,nyeri terasa dengan jelas
09.00 tajam dan hilang timbul O:
- Pasien tampak menyeringai
2. mengidentifikasi skala nyeri
- nyeri tekan di tragus kanan
hasil:skala nyeri 4
- px memegangi bagian yang nyeri
3. mengidentifikasi faktor yang - nyeri terasa tajam
09.15
memperberat dan memperingan nyeri - nyeri menyebar di seluruh bagian
hasil:nyeri bertambah jika saat tidur telinga kanan
- skala nyeri 3
miring ke kanan
09.30 - nyeri hilang timbul
4. memberikan tekhnik non farmakologis
terapi Betametason 0,5mg/hari PO
untuk mengurangi rasa
Amoxcillin 20mg
nyeri(mis.distraksi relaksasi)
Paracetamol 500mg
hasil:nyeri sedikit berkurang
Asam mefenamat 500mg
5. memfasilitasi istirahat dan
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari
tidur(mis.menyediakan tempat yang
Infus RL 15000 ml (15 tpm)
nyaman)

ASKEP KMB
6. mengajarkan tekhnik non farmakologis
A:
10.000 untuk mengurangi rasa nyeri(distraksi)
Masalah keperawatan nyeri belum teratasi
hasil: klien mengikutin dan melakukan
P:
teknik distraksi
Lanjutkan intervensi (2,4,5,8)
7. melakukan pemberian analgetik
terapi Betametason 0,5mg/hari PO
Amoxcillin 20mg
Paracetamol 500mg
Asam mefenamat 500mg
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari
Infus RL 15000 ml (15 tpm)

1. mengidentifikasi penyebab hipertermia


2. 2 20-09-2021 hasil:disebabkan oleh infeksi di bagian
telinga kanan
20-09-2021
2. memonitor suhu tubuh 14.00
S:
hasil:suhu tubuh px saat ini masih 38,2C
- Px mengeluh badan terasa panas
3. menyediakan lingkungan yang dingin O:
hasil: pasien merasanya nyaman - Akral teraba panas
4. melakukan pendinginan eksternal - Bibir tampak kering
(mis.kompres dingin pada - k/u lemah
- suhu 37,5C
hadi,leher,dada,abdomen,aksila)
A:
5. megnjurkan tirah baring Masalah kehipertermi belum teratasi
hasil: pasien bisa beristirahat denga P:
ASKEP KMB
tenang dan nyaman Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,6)
melakukan kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena(Infus RL 15000
ml (15 tpm)

1. memonitor tanda dan gejala infeksi lokal


dan sistemik
hasil: nyeri di bagian telinga
20-09-2021
3. 3 20-09-2021 kanan,terasa panas dan tampak 14.00
kemerahan di bagian telinga
S:
kanan,terdapat oedem di liang telinga - Px mengeluh nyeri di bagian telinga
08.45 kanan dan terasa penuh dan
kanan,penurunan pendengaran
mengeluarkan cairan
2. membaatasi jumlah pengunjung
- Px mengeluh belum bisa mendengar
hasil: pasien tampak beristirahat dengan dengan jelas
09.00 tenang - Px mengeluh panas di bagian telinga
kanan
3. mencuci tangan sebelum dan sesudah
- Px mengeluh gatal
kontak dengan pasein dan lingkungan O:
pasien - Terdapat luka di bagian liang telinga
09.15
4. mempertahankan teknik aseptik - Luka terasa nyeri
5. menjelaskan tanda dan gejala infeksi - Area telinga kanan terasa panas
- Tampak kemerahan di sekitar luka
hasil: pasien mengerti apa penyebab
09.30 - Terdapat benjolan/oedem
terjadinya infeksi pada telinganya
- Terdapat gangguan pendengaran
6. mengajarkan cara mencuci tangan
- Leukosit : 12.000/Ul
dengan benar - ESR : 40mm/jam
ASKEP KMB
hasil: pasien menerapkan cara mencuci - Pemberian obat tetes telinga,dan
tangan yang benar. amoxilin 20mg,betametason 0,5mg

A:
Masalah keperawatan resiko infeksi belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5,)

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : TN.K Umur :50th No. Register :234234 Kasus :otitis eksterna
Hari ke 2

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN

ASKEP KMB
1. 1 21-09-2021 8. mengidentifikasi 21-09-2021 S:
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kua - Px mengeluh nyeri gataldi bagian
08.30 14.00 telinga kanan dan terasa penuh
ntitas,intensitas nyeri.
- Px mengeluh belum bisa mendengar
Hasil:nyeri di telinga kanan,nyeri terasa dengan jelas
09.00 tajam dan hilang timbul O:
- Pasien tampak menyeringai
9. mengidentifikasi skala nyeri
- nyeri tekan di tragus kanan
hasil:skala nyeri 3
- px memegangi bagian yang nyeri
10. mengidentifikasi faktor yang - nyeri terasa tajam
09.15
memperberat dan memperingan nyeri - nyeri menyebar di seluruh bagian
hasil:nyeri bertambah jika saat tidur telinga kanan
- skala nyeri 2
miring ke kanan
09.30 - nyeri hilang timbul
11. memberikan tekhnik non farmakologis
terapi Betametason 0,5mg/hari PO
untuk mengurangi rasa
Amoxcillin 20mg
nyeri(mis.distraksi relaksasi)
Paracetamol 500mg
hasil:nyeri sedikit berkurang
Asam mefenamat 500mg
12. memfasilitasi istirahat dan
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari
tidur(mis.menyediakan tempat yang
Infus RL 15000 ml (15 tpm)
nyaman)
13. mengajarkan tekhnik non farmakologis

10.000 untuk mengurangi rasa nyeri(distraksi) A:


Masalah keperawatan nyeri belum teratasi
hasil: klien mengikutin dan melakukan
teknik distraksi P:
Lanjutkan intervensi (2,4,5,8)
14. melakukan pemberian analgetik
terapi Betametason 0,5mg/hari PO
Amoxcillin 20mg
ASKEP KMB
Paracetamol 500mg
Asam mefenamat 500mg
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari
Infus RL 15000 ml (15 tpm)

6. mengidentifikasi penyebab hipertermia


hasil:disebabkan oleh infeksi di bagian
2. 2 21-09-2021
telinga kanan
21-09-2021
7. memonitor suhu tubuh
14.00
hasil:suhu tubuh px saat ini masih 37,5C
S:
8. menyediakan lingkungan yang dingin
- Px mengeluh badan terasa panas
hasil: pasien merasanya nyaman O:
9. melakukan pendinginan eksternal - Akral teraba panas
(mis.kompres dingin pada - Bibir tampak kering
hadi,leher,dada,abdomen,aksila) - k/u lemah
- suhu 37 C
10. megnjurkan tirah baring
A:
hasil: pasien bisa beristirahat denga Masalah kehipertermi belum teratasi
tenang dan nyaman P:
Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,6)
melakukan kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena(Infus RL 15000
ml (15 tpm)

7. memonitor tanda dan gejala infeksi lokal


ASKEP KMB
dan sistemik
hasil: nyeri di bagian telinga
21-09-2021
3. 3 21-09-2021 kanan,terasa panas dan tampak 14.00
kemerahan di bagian telinga
kanan,terdapat oedem di liang telinga S:
08.45
kanan,penurunan pendengaran - Px mengeluh nyeri di bagian telinga
kanan dan terasa penuh dan
8. membaatasi jumlah pengunjung mengeluarkan cairan
hasil: pasien tampak beristirahat dengan - Px mengeluh belum bisa mendengar
09.00 tenang dengan jelas
- Px mengeluh panas di bagian telinga
9. mencuci tangan sebelum dan sesudah
kanan
kontak dengan pasein dan lingkungan - Px mengeluh gatal
pasien O:
09.15
- Terdapat luka di bagian liang telinga
10. mempertahankan teknik aseptik
- Luka terasa nyeri
11. menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Area telinga kanan terasa panas
hasil: pasien mengerti apa penyebab
- Tampak kemerahan di sekitar luka
09.30
terjadinya infeksi pada telinganya - Terdapat benjolan/oedem
12. mengajarkan cara mencuci tangan - Terdapat gangguan pendengaran
dengan benar - Leukosit : 10.000/Ul
hasil: pasien menerapkan cara mencuci - ESR : 40mm/jam
tangan yang benar. - Pemberian obat tetes telinga,dan
amoxilin 20mg,betametason 0,5mg

A:
Masalah keperawatan resiko infeksi belum
teratasi

P:

ASKEP KMB
Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5,)

TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : tn.k Umur :50th No. Register :234234 Kasus :otitis eksterna
Hari ke 3

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. 1 22-09-2021 1. mengidentifikasi 22-09-2021 S:
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kua - Px mengatakan nyeri sudah berkurang
08.30 14.00
- Px mengatakan sudah bisa mendengar
ntitas,intensitas nyeri.
agak jelas
Hasil:nyeri di telinga kanan berkurang O:
09.00 2. mengidentifikasi skala nyeri - Px tampak tenang

ASKEP KMB
hasil:skala nyeri 2 - nyeri tekan di tragus kanan berkurang
3. mengidentifikasi faktor yang - oedem berkurang
09.15 memperberat dan memperingan nyeri - Skala nyeri 1
hasil:nyeri bertambah jika saat tidur
A:
miring ke kanan Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian
4. memberikan tekhnik non farmakologis
09.30 P:
untuk mengurangi rasa Lanjutkan intervensi (2,4,5,8)
nyeri(mis.distraksi relaksasi)
hasil:nyeri sedikit berkurang
15. memfasilitasi istirahat dan
tidur(mis.menyediakan tempat yang
nyaman)
16. mengajarkan tekhnik non farmakologis
22-09-2021
untuk mengurangi rasa nyeri(distraksi)
14.00
hasil: klien mengikutin dan melakukan S:
teknik distraksi - Px mengatakan nyeri sudah berkurang
- Px mengatakan sudah bisa mendengar
17. melakukan pemberian analgetik
agak jelas
terapi Betametason 0,5mg/hari PO O:
10.00
Amoxcillin 20mg - Px tampak tenang
Paracetamol 500mg - nyeri tekan di tragus kanan berkurang
- panas dan kemerahan di area telinga
Asam mefenamat 500mg
kanan berkurang
Otopain tetes telinga 3 tetes/3xsehari - oedem berkurang
Infus RL 15000 ml (15 tpm) - Leukosit 9.000/Ul
- Endap darah 20mm/jam
A:
ASKEP KMB
Masalah keperawatan resiko infeksi teratasi
sebagian

P:
1. mengidentifikasi penyebab hipertermia Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5,)
2. 2 22-09-2021 22-09-2020
hasil:disebabkan oleh infeksi di bagian
08.15 14.00
telinga kanan
2. memonitor suhu tubuh
S:
hasil:suhu tubuh px saat ini 37C - Px mengeluh sudah tidak panas
3. menyediakan lingkungan yang dingin O:
08.45
- Akral teraba dingin/normal
hasil: pasien merasanya nyaman
- Bibir tampak lembab
4. melakukan pendinginan eksternal
- suhu 36,8C
(mis.kompres dingin pada A:
hadi,leher,dada,abdomen,aksila) Masalah kehipertermi teratasi
09.00 P:
5. megnjurkan tirah baring Hentikam intervensi
hasil: pasien bisa beristirahat denga
tenang dan nyaman
6. melakukan kolaborasi pemberian cairan
09.10 dan elektrolit intravena

1. memonitor tanda dan gejala infeksi


lokal dan sistemik
3. 3 22-09-2021 22-09-2021
2. hasil: nyeri berkurang,panas dan
14.00
kemerahan berkurang,oedem
berkurang
08.45
ASKEP KMB
3. membaatasi jumlah pengunjung S:
hasil: pasien tampak beristirahat - Px mengatakan sudah bisa mendengar
lebih jelas
dengan tenang O:
09.00
4. mencuci tangan sebelum dan - Px tampak tenang
sesudah kontak dengan pasein dan - nyeri tekan di tragus kanan berkurang
lingkungan pasien - oedem berkurang
- TD 120/80mmhg
09.15 5. mempertahankan teknik aseptik
- N 80x/m
6. menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- RR 22x/m
hasil: pasien mengerti apa penyebab
- Suhu 37C
terjadinya infeksi pada telinganya - Hasil uji webber suara sudah tidak lebih
7. mengajarkan cara mencuci tangan keras daripada kemarin
09.30 A:
dengan benar
Masalah keperawatan gangguan persepsi
hasil: pasien mencuci tangan dengan sensori pendengaran teratasi sebagian
benar
P:
Lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5,)

ASKEP KMB
FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN

Topik : ………………………………..
Sasaran : ………………………………..
Ruang : ………………………...……...

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI METODE AVA EVALUASI

ASKEP KMB
ASKEP KMB

Anda mungkin juga menyukai