Anda di halaman 1dari 21

KELAINAN TELINGA LUAR

1. DAUN TELINGA / auricular


Fungsi :
- Menangka dan mengumoulkan gelombang bunyi
- Menentukan arah dan sumber bunyi
- Estetika
- Proteksi telinga dalam

Otot :

Persarafan dan vaskularisasi


2. Meatus acusticus externus
a. Ada dua bagian
1/3 luar = tulang rawan elastic
2/3 dalam = tulang kelenjar serumen
b. Fungsi : melanjutkan gelombang bunyi
c. Persarafan :
Sensoris
n.auriculotemporalis V3, cabang auriculus N10 dma N8

3. Membrane timpani
a. Td dari
- Pars flaksida /atas
- Pars tensa/ bawah
b. Terdapat reflex cahaya karena bentuknya tdk datar melainkan kerucut
c. Vaskularisasi dan inervasi

4. JENIS2 KELAIANANYA  MENYEBABKAN KELAINAN KONDUKTIF


KELAINAN KONGENITAL

1. Bet ear = ukuran daun telinga besar dan floppy seperti kelelawar /lunak
2. Preauricular appendages = didepan aurcula ada aksesoris lain yg abnormal
3. Sinus prearurcular = psosinya sama dngn nomor 2, tapi dia bentuknya lubang didepan auricular
yg keluarkan cairan
4. Anotia= tdk terbentuk telinga
5. Macrotia= bebrbentuk lebih besar
6. Microtia= daun telinga kecil

7. Atresia meatal= liang telinga tdk terbentuk


INFLAMASI /INFEKSI PINNA /AURIKULA

1. Haematoma
2. Laceration
3. Frostbite = cedera karenad ingin
4. Keloid
5. Perichondritis= peradangan pada auriocula
Causa : staphylococcus aereus dan oseudomonas aeriginosa  inflamasi perikondrium disertai
pus danatra perikondrium dan kaartilagi  perlu penanaganan krn bsa mengalami kouli
flower/bentuk kek buka kol

I= insisi
D= drainase
Insersi drainage= asi keluar pusnyaq
6. Chondri dermatititis nodularis kronik

SERUMEN OBTURANS/WAX

1. Pencampuran dari kelenjar serumen dan sebasea serta desquamasi epithelium pada eac yg
sifatnya fisiologi.
2. WAX= patologi kalau sdh berkumpul menyumbat
3. Fungsi = anti bakteri , pembersihan debu, dan benda asing
4. Penyebab terkumpulnya serumen :
a. Formasi yg berlebihan  terjadi Karen memang dasranya kt kulit kering sehingga
deskuamasi epitelnya jg berlebihan
b. Kurang minyak
c. Kanal sempit = sulit membersihkan dan gambar oenuh
d. Iklim oanas dan kering = produksi serumen lebih bannyak
e. Rambut kanal yg kaku
5. Gejala :
a. Gangguan pendengaran
b. Iritasi dan gatal
c. Otalgia
d. Tinnitus
e. Reflex batuk
6. Treatment :
a. Waxolytic agen = kalu serumennya keras
b. Syringing = di semprot dngn air d liang telinga
c. Ekstraksi = cerumen hook

BENDA ASING

1. ISI :
a. Organic= kacang ijo jagaung, binatang
b. Anorganik : cutton bud, mainan,

2. Metode ektraksi berdbead2 sesuai jenis dan konsistensi benda asing


- Forcep = kalau benda asing gampang di jepit= tisu
- Syringing= bulat instrumennya seperti manik2 dan kacang ijo
- Suction = benda asing lunak , misalnya serangga atau sayap serangga
- Mecroscopic removal
- Post aural approach-> kalau tindakan yg lain sdh tdk bsami
3. Sign and symptom :
a. Biasa tdk disaari kalau tdk infeksi
b. Ear pain
c. Ear discharge= keluar cairan tanda infeksi benda asing
d. Kehilangan pendengaran di satu telinga
e. Reduced hearing
f. Frestfulness of chil= rasa penuh
g. Rasa gatal
4. Terjebak paling sering:
a. Terjebak di bagian lateral isthmus= perantara antara pars cartilage dan pars osseus
b. Kalau lebih dalam maka stuck di ressus anterior= di bagianya pars osseus
5. Pemeriksaan otoscopy :
a. Pasien diposisikan kepala fleksi ke lateral menjauh dari pemeriksa
b. Kanalis akustikus eksternus tdk terhalangi dari pandangan pemeriksa
c. Pinna telinga yg diperiksa ditarik dengan perlahaan ke posterioranterior unt meluruskan
aksis liang telinga
6. Alat yg digunakan ut otoscopy :

Paling ideal = microscopic otoscope


Gauze = it lap2 air
Olive oil = teteskan ditelinga kalau serangga yg masuk
Blunt hook dan ear spoon= bermanfaat ut pemukaan yg licin
Crocordile forcep : yg bsa dijepit, jangan gunakan yg kecil dan bulat

Microsuction = tisu hancur atau benda asik lunak


Ear syringnga =sempto perlahan2 , dihindarkamn pada material yg gambak membengkak
=kacang2an, spons

Insect removal = pake olieve oil dlu spya serangganya mati


7. Komplikasi :
a. Visualisasi kurang bagus cederai struktur di liang telinga
b. Akut : abrasi, perdarahan, infeksi
c. Perforasi membrane timpani = kalau pas kt tarik tdk sengara tusuk MT
d. Otitis esxterna/otiti media= kalau spoling telinganya pakai air yg tdk steril
e. Granuloma benda asing = baterai bersifat korosif, metal= berkarat mengaikibatkan
erosive/ranuloma
f. Tetanus = bendaa asing tajam dan kotor
8. Tips and warning
a. Hindari tindakan berulang
b. Jangan lakukan prosedur kalau benda asing tdk kelihatan
c. Lakukan tindakan dnegan hati2= jagan sampai lukaim membaran timpani

INFLAMASI EAC/EKSTRAKSI AUDITORI KANAL

1. ETIOLOGI :

2. Otomikosis= alergi jamur


a. Fraktor predisposisis :, alergi= timbul karena perulangan , diabetes dan
imunocompramised
b. Jenis jamur :

 Aspergilus nigger = spora hitam


 Candida albicans = hifa putih
 Aspergillus fumigates = warana abau2 / kehijauahn
c. Gejala
 Irtasi
 Nyeri telinga
 Rasa tersumbat= KARENA JAMUR PRODUKSI HIFA = BENTUK JARING DAN
KAPAS
 GATAL
 Otore/dischare
d. Pemeriksaan :
 Swab telinga c/s= kalau spora dan hifa ada langsung tegakanmi janmi
tunggu swab telinga
 Pemeriksaan gula darah
e. Tata laskana :
 Pembersihan,but ingat KONTRAINDIKASI= SPULING TELINGA Krn air media
yg sangat bagus ut tumbuhnya jamur
 Cara terbaik : Suction
 2%salicylic acid setelah di suction
 Atau langsung antifungal drips/nystatin
 Jaga teling tetap kering
 Kembali di hari ke 5 dan ke 7
 Treatmen underlying dissiease = diabetes
3. OTITIS EKSTERNA
A. MERUPAKAN INFLAMASI folikel rambut
B. Etiologi :
 Koreng telinga
 Alergi
 Depresi
 Diabetes
 Imunocompramised
C. Gejala :
 Gatal superficial
 Neyri telinga
 Rasa tersumbat
 Cairan/otore purulent= YAKIN HANYA LIANG TELING JI
Kalau mukopurulent= yain dia dari telinga tenngah infeksinya ingat baik2 ya
 NYERI TELINGA SAAT MENGGERAKAN PINNA ATAU TRAGUS
d. TREATMEN :
 10% icthtmol glycerin pain 2-3 kali
 Antibiotic analgesik
 Cegah rekurensi

4. OTITIS EKSTERNA MALIGNA


a. = infeksi pseudomonas, tersering pseudomonas aeroginosa
b. Sering pd pasien diabetes dan imunocompramised
c. GEJALA DAN TANDA
 Nyeri telinga HEBAT
 Otore
 Pembengkakan telinga liang luar
 Mencong muka krn lumpuh nervus fascialis
 Dapoat menyerang skull base= makanya bahaya
 Ct scan ut liat penyebaranya
d. Treatmen :
 IV antibiotic wajib = tobramycin, tcarcilin, minimal 6-8 minggu. Yg IV 10 hari
awal
 Kontrol gula drah
 Surgical debridement  devitalisasi tulang dan jaringan ikat

5. MIRINGITIS BULLOSA
a. Peradangan pada membrane timpani
b. Gejala
 Nyeri pendek = 4-6 jam
 Awalnya itu PILEK
 Kalau bulla pecah = secret blood stain
 Infeksi sal nafas atas
 Demam
 Otolgia ebat <6
 Sel limiti 4-6 ari
c. Pentalaksanaan

6. NEOPLASMA

TELINGA TENGAH

OTITIS MEDIA

1. Otitis media = infeksi saluran telinga tengah :


a. Om. Suouratif akut, bakteri/virus
b. Nekrotikan akut
c. Alergika
d. Tuberkulosa kronis
e. Supuratif kronis
2. FRAKTOR PREDISPOSISIS :
A. USIA 6-12 BULAN = tuba eustachi masih dara
B. Sosio ekonomi rendah
C. Musim dingin
D. Alergi
E. Penyakit nafas
F. Kelaianan konegiital
G. Palatoskisis
3. SUPURATIF AKUT
a. Radang akut oleh infeksi bakteri : h.influensa , streptococsu pneumonia, mycobacterium
catarrahalis
b. Masuk ke cavum timpani lewat
- Tuba auditiva
- timpani yg perforasi/rupture
- hematogen
c. gejala klinik
 Stadium hiperemi
 Otalgia
 Rasa penuh dlm teling= oklusi tuba
 Demam= krn infeksi
 Pendengaran mendekati normal
 Otoskopi : injeksi pembuluh darah pada membrane timpani
 Stadium eksudasi (serum + fibrin+rbc+pmn)
 Otalgian dan demam bertambah
 Pendengaran terganggu
 Pada bayi : mutah, kejangng, meningismus
 Nyeri tekan mastoid
 Otoskopi : ototskopi : MT bombans dan hiperemis
Ada pendorongan sehingga bomban/mirip apel
 Xray : selula mastoid kabur
 Stadium supurasi
 Otore : (serosanguinolen mukopurulen
 Otalgia berkurang
 Demam berkurang
 Pendengaram membaik
 Keadaan umum membaik
 Otosko[o : perforasi kecil pars tensa +otore
 Stadium koalsen/mastoiditis
 Otalgia = biasanya nokturnal
 Demam
 Mastoid nyeri tekan/tanda abses
 Otore >2 minggu
 Otoskopi : meatus ekst namak sempit karena dindong post superior
mengalami penurunan  sagging
 Stadium komplikasi
 Abses subperiosteum retroaurikuler
 Parese n.fasialis
 Labirintis
 Abses perisinusus/ekstradural
 Thrombophlebtis sinus sigmoideus
 Abses otak
 Meningitis
 Petrositis
 Stadium resolusi
 Otore berkurang/ tdk ada
 Pendengaran membaik// normal
 Otoskopi : oerforasi sentral/kecil  menutup
d. Terapi :
 Antibiotic
 Simtomatik : antipitrtik , analgetik
 Nasal dekongestan/terapi alergi
 Operasi : miringotomi ut drainage misalnya pada yg bombans spya tdk perforasi
Mastoidektomi : kolonsen

4. OTITIS MEDIA NEKROTIKAN AKUT


a. Pada bayi dan anaak dnegn infeksi akut scarlet fever, campak,, pneumonia influenza 
perhatin hanya pada infeksi sitemik
b. Gejala klinik : OM supuratif akut kecuali
- Perforasi spontan lebih awal dan luas  geala otore dini
- Otore mukoid+ foeter  mukoperriost
- Ketulian lebih berat
c. End result

5. OTITIS MEDIA CAUSA VIRUS


a. Causa = cirus common cold
b. Patologi : silia sel mukosa hilang, oklusi tuba, produksi mukosa berambah  media serosak
c. Kompilaksi : infeksi sekunder bakteri
d. Penanganan : simtomatis, antibiotic ut cegah infeksi sekunde

6. OTITIS MEDIA ALERGIKA


a. Merupakan reaksi alergi pada mukosa telinga tengah
b. Mukosa tuba eust tersumbat  tekanan negative cavum timpani  kasus
eksudasi(keluaranya sekres serosa
c. Edema mukosa tuba= infeksi bakteri recuren
d. Demam tdk ada, otalgia tdk ada
e. Sekret mukoid kental/glue ear
f. Terapi : anti alergi

7. OTITIS MEDIA dengan efusi (OME)


a. Inflamasi telinga tengah tanpa ada gejala dan tanda infeksi telinga akut tapi ditandai dnegan
adanya cairan dicavum timpani
b. Diagnosis
a. Otoskopi pneumatic
b. Timpanometri
c. Penatalaksaanaan
- Tunggu sampai 3 bulan dan kasi terapi simtomati :
Antibiotic dan steroid 14 hari ut mempercepat resoles
Anntihistami dan dekongestan = tdk efektif
- pembedahan : timpanosintesis miringotomi = inisisi ut mengeluarkan cairan sereus  kalau
tdk berhasil lakuakan insersi tympanostomy tube (grommet) guna memperbaiki aerasi

8. OM TUBERKULOSA KRONIS
a. Jarang
b. Cirri khsa : tuli progresif berat +
c. Suspek : tdk responsive trhdp terapi rutin , pasien tbc, infeksi kronis telinga
d. Diagnosis : xray, biakan/apusan biopsy
e. Terapi : TBC anti

9. M supuratif kronis
a. Jenisnya
- Tipe benigna
Gejalan :
 Otore mukoid/mukopurulent
 Gangguan pendengaran
 Perforasi sentral = kecil –luas
 Mukosa cavum timpani hiperemis dan tebal
 Infeksi aku : aksesarbasi
 Terapi : antibiotic /. Gol penisilin , gangguan fungsi tuba
- Tipe maligna = berbahyaa karena bisa destruktif tulang
 Perforasi khas : post sup, marginal, attic/pars flaksida, total
 Jaringan granulasi /polip
 Kolesteatoma  rujuk
 Otore foetor= nekrosis akibat destruksi tulang  aliran darah tutn  kuman
anaerob  busuk
 Ketulian berat
 Respon terapi : tdk bsa sembuh
 Disertai komplikasi
 Atasi : mastoidektomi radikal :
Hentikan erosi tulang
Antrum, selula, dan cavum timpani disatukan dengan meatus ext jadi satu rongga
besar,kering

10. KOLESTEAOTOMA
A. BERSIFAT KERATIN
B. DUA TIPE HISTO
Congenital
Prime sekundar
C. Erosive pada lapisan tulang
D. Serpihan putih mengapung pada air bilasan
E. Xeaary : radio lusen
F. Perforasi khas : attic, magrina, post sup
G. Otore foetor, tuli berat/unresponsive, punya komplikasi
H. Jaringan granulasi/ polip pada kasus mosk
I.
11. Komplikasi otitis media

TUBA AUDITIVA

1. Pada bayi lebi pendek dibanding orang dewasa


2. 1/3 lateral pasr osseus= terbuka terus
3. 2/3 medial pars kartilaineus terkatup saat istriahat
4. Saat menelan, emnguap : pars kertilageneus terbuka sekejao
5. Maneuver valsava = terbuka pars cratilageneus oleh tekanan udara yg tinggi dinasofaring
6. Fungsi tuba audtiva
a. Ventilasi = seimbanga tekanan udara cavum dan luar= 1 atm
b. Proteksi= sekret dan bunya yg tercetus dari naasofraiing
c. Drainase dna pemebersihabn sekeret kea rah nasofaring
7. Ganggaun fungsi tuba
a. Fungsi ventlasi : absorbasi oksigen jalan, suplai udara nasofaring tedk tdk ada = tekanan
udara dalam cavum turun retraksi membrane timpani
b. Gangguan prteksi
= sekret nasofaring masuk ke tuba dan dapat mencapi cavum timpani krn tdk ada tekanan
kontra]
c. Pars cartilageneus terbuka = bising
d. Gangguan fungsi drainase = sekret cavum timpani menurun
8. Kausa

9. Gejala klinik
a. Gangguan fungsi ventilasi : tekanan negtf dalam cavum timpani
- Retraksi membran
 Menubrium mallei mendatar
 Prv brevis menonjol
 Pantulana cahaya pende/hilah
 Plika maleolaris lebih jelas
- Gangguan pendemngaran konduktif
 Rasa tersumbat,mendengung
- Transduas pad om serosa
b. Paten tuba auditiva
- Pars cartilageneus teao terbuka
- Gejla autofoni = suara tercetu di nasofaring  dengar suara sendiri atau bunti udara
- Otoskopi : membrane timpani bergerak sesuai gerakan pernafasan
- Penangana :
SESUAI CAUSANA : adenoktomi
Pertolongan pertama +diagnosis : miringotomi /para centesis = liat carian keluar
Kasus cronis : mringotomi+pemasangan pipa ventilasi telinga luar dan dalam
TRAUMA TELIGA TENGAH

1. Penyebab : trauma tumpul, trauma tembus pada kepala, trauma telinga secara langsung ,
barotraumas = ledakan, perjalanan udara, menyelam
2. Mengakiabtkan : perforasi membrane timpani, cedar tulang pendengaran, hemotimpanum,
vertigo, fistula perilimfatik, tuli konduktif
3. Trauma penetrasi :
a. truam tumpul benturan daerah tulang tempuran , fraktur tulang temporal dna basis
crania cedera membrane timpani dan tajam
b. gejala klinis :edema , hematoma cevum timpani, laserasi
4. trauma kompresi/barotraumas/ perubahan tekanan tiba2 diluar telinga sehingga tuba gagal ut
membuka. dua macam tipe
a. barotraumas des , pas tekanan naik
paling sering
gejala klini eksternal ear barotrauma :
 OTALGI
 Gangguan ringan maneuver valsava
 Otoskopi : peteci hemorage, bulla beriisi drahm m.timpani dengan bula
 Terapi : pembersihan canal
 No diving
Gejala klinik middle ear barotraumas
 RASA TDK DINYAMAN DIIKUTI NYERI yg makin menignkat bila turun
 Blama makin nyeri jangan turun
 Kalau rupture equalisasi dengan valsava\
 Kadang ad abercak darah hidung varing
 Rasa tersumbat dlm telinga
 Gambarasan otoskopi 6 tingkatan barotraumas
 Pengobatan
Istirahata
Diberikan dekongestan
Diberikan antibiotik
 Komplikas i-= maneuver valsava. Kalau terlalu dipaksakan makandapat
terjadi ruptu
 Gradi otoskopi
Inner ear barotraumas
 SIMTOM : RASA Tersumbat ditelinga, tinnitus, vertigo, atacia, disorientasi,
gambaran barotrama, tuli sensorineural
 Penanganan : operasi mikrokonstruksi, melarnag berang lagi, pengobatan
vertigo
b. barotraumas sac, pas tekanan turun
simtom :
 rasa tertekanm neyri
 vertigo akternobaric/stimulasi vet tdk seimbang
 tinnitus/tuli ringan
 inner ear barotraumas
otoskospi :
 pendarahan membaran timpani
 pembuluh darag dekongesti
 bombans membrane timpani
treatment
 no diving
 antibitik
 decongestan

KELAINAN KONGENITAL TELINGA TENGAH

1. OTOSKELROSIS = kelaianan pada kapsul tulang labirn yg mengalami spongiosis didaerah ovale 
stapes menjadi kaku
a. Ptofisiologi
Osteoklas menggantikan osteoblas  bila terjadi pada basis stapes  stape jadi kaku
b. Diagnosis
- Keluhan menurun progresif
- Pemeriksaa mt : utuh, tuba paten
- Audiogram : gangguan pendengaran konduktif
- Timpani gram : tipe a dengan compliance renda
c. Terapi :
- Sodium florida 20-120 mg/hari  menghentikan proses otoskerosis
- Abd /alat dengar
- Stapedektomi

LESI JINAK TELINGA TENGA

1. TERDIRI DARI
a. Granuloma kolestrol= buka neuoplasma, cuman jista/cairan yg berisi hemosiderun, Kristal
kilestrol dan infalamasi kronik merupakan produk dari proses reaktf dalam tulang
Gejala : gangguan pedneanaga, nyeri kepala, tekanan pada kepala,lokasi neyeri orbital,
temporoparietal, oksipitalm vertx
Gejala lain: tinnitus, vertigo, palsi n3,6,7
Otsokopi : retarksi membrna timpani, bulging, kebiruan, miringootmi= keluar cokalt tua
Audiometric : normal, konduksim csampuran samapi snhl
Pemeriksaan ct dan mri : meluhat perluasa proses
Terapi : operatif
b. Glomus timpanikum= tumor jinak paraganglioma yg berasa dari glpmusepanjan nervus
Jacobson (cab . n 12) pad apromontorium
Pertumbuhan tumor lambat tapi invasive
Gejala klinis : tergantung ukuran dan ekstensi tumor, kalau terbatas intartimpanik didapati
gangguan pendengaran konduksi dan tinnitus pulsatif, sedangkan gejala karena kada
katekolamin yg naik adalah nyeri kepala, hperperspirasi, palpiatasi, pucat, nausea
Gejala sistemik timbul bila tumor sdh cukup besar  FUNGSIONAL TUMOR
Otoskopi : mt tampak biru kemerahan
Terapi operatif

Anda mungkin juga menyukai