Anda di halaman 1dari 21

ASKEP OTITIS MEDIA

By : Rosmaliana. Purba. S.Kep,Ns


OTITIS MEDIA

 Otitis = Peradangan dari telinga


 Media = Tengah
 Otitis media = peradangan pada telinga
tengah
 Paradangan sering dimulai infeksi sakit
tenggorokan atau masalah2 pernapasan dan
menyebar ke telinga tengah.
Otitis Media Akut
 Otitis media akut
adalah peradangan
akut sebagian atau
seluruh periosteum
telinga tengah, tuba
eustahius, antrum
mastoid serta sel-
sel mastoid (Bruner
2002).
Otitis media
1. Otitis media akut (OMA)
- Biasanya timbul cepat dan durasi pendek
- Terjadi beberapa minggu
- Akumulasi cairan di bagian tengah disertai gejala infeksi telinga
- Gendang telinga menonjol disertai nyeri
- Cairan bermateri nanah
2. Otitis media kronik
-Durasi Lama
- Lama kejadian penyakit paling sedikit 1 bulan
-Sering kali nyeri disertai demam
- Cairan bernanah
Cont.....

 Insiden
Sering terjadi pada anak-anak usia dibawah 5
tahun
Bisa juga terjadi pada dewasa
Next...
 Etiologi
1 bakteri piogenik :
a. Streptococcus haemolyticus,
b. Staphylococcus aureus,
c. Pneumococcus
d. Haemophylus influenza,
e. Escherecia coli
f. Streptococcus anhaemolyticus
g.Proteus vulgaris.
h.Pseudomonas aerugenosa
Etiologi
1 bakteri piogenik :
a. Streptococcus haemolyticus,
b. Staphylococcus aureus,
c. Pneumococcus
d. Haemophylus influenza,
e. Escherecia coli
f. Streptococcus anhaemolyticus
g.Proteus vulgaris.
h.Pseudomonas aerugenosa
2. Daya tahan tubuh menurun
3. Infeksi fokal daerah hidung dan faring
4. Trauma : mengorek kuping, benturan, suara sangat keras,
masuk benda asing (air, biji-bijian.dll)
Patofisiologi

Riwayat Faringitis, batuk, pilek, Infeksi bakteri

Membocorkan membran timpani. MK : Gangguan rasa nyaman


nyeri
Hiperemi dan edema pada mukosa tuba eusthacius bagian faring.

Lumennya dipersempit oleh hiperplasi limfoid pada submukosa.

Terkumpulnya cairan eksudat dan transudat dalam telinga tengah

Penurunan persepsi sensori pendengaran

MK : Resiko tinggi injury


Manifestasi Klinis

 Sakit telinga/nyeri yang menetap


 Penurunan/tak ada ketajaman pendengaran
pada satu atau kedua telinga
 Perasaan penuh pada telinga
 Vertigo, pusing, gatal pada telinga
 Suhu meningkat sampai 39 C
Pemeriksaan Penunjang
 Otoskop pneumatik untuk melihat membran timpani yang
penuh, bengkak dan tidak tembus cahaya dengan
kerusakan mogilitas.
 Kultur dan uji sensifitas
Kultur cairan melalui mambran timpani yang pecah untuk
mengetahui organisme penyebab. Aspirasi jarum dari
telinga tengah dari membran timpani.
 Timponogram : untuk mengukur kekakuan membran
timpani
Pentalaksanaan
 Antibiotik : Ampisililin/amoksilin 3-4x 500 gram
per oral. Pada anak amoksisilin atau eritromisin
diberi 50 mg/kg BB/hari
 Obat cuci telinga H2O2 % selama 3-5 hari
 Miringotomi : Tindakan insisi bedah pada pars
lensa membran timpani agar terjadi drainase
cairan dari telinga tengah.
 Operasi radikal mastoidektomi
Komplikasi
 Intrakranial
- Meningitis
-Abses ektradural
- Abses otak
 Perdarahan akibat trauma liang telinga
 Dislokasi tulang pendengaran
 Trauma nervus facialis
Asuhan Keperawatan

A.Pengkajian
Data yang muncul saat pengkajian:
 Sakit telinga/nyeri
 Penurunan/tak ada ketajaman pendengaran
pada satu atau kedua telinga
 Tinitus (telinga berbunyi)
 Perasaan penuh pada telinga
Cont.....
 Suara bergema dari suara sendiri
 Bunyi “letupan” sewaktu menguap atau menelan
 Vertigo, pusing, gatal pada telinga
 Kaji Penggunaan minyak, kapas lidi, peniti untuk
membersihkan telinga
 Kaji Penggunanaan obat (streptomisin, salisilat, kuirin,
gentamisin)
 Tanda-tanda vital (suhu bisa sampai 40o C), demam
 Kaji Kemampuan membaca bibir atau memakai bahasa isyarat
 Reflek kejut
 Toleransi terhadap bunyi-bunyian keras
Cont..

 Tipe warna 2 jumlah cairan


 Cairan telinga; hitam, kemerahan, jernih,
kuning
 Alergi
 Dengan otoskop tuba eustacius bengkak,
merah, suram
 Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan
atas, infeksi telinga sebelumnya, alergi
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d proses peradangan pada telinga bagian


tengah
2. Gangguan komunikasi verbal b.d efek kehilangan
pendengaran
3. Hipertermi b.d infeksi pada telingan bagian tengah
4. Resiko tinggi injury b.d penurunan persepsi
sensori
5. Resiko tinggi infeksi b.d tidak adekuatnya
pengobatan
Rencana Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses peradangan
pada telinga
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang
Intervensi:
 Beri posisi nyaman ; dengan posisi nyaman
dapat mengurangi nyeri.
 Kompres panas di telinga bagian luar ; untuk
mengurangi nyeri.
 Kompres dingin ; untuk mengurangi tekanan
telinga (edema)
 Kolaborasi pemberian analgetik dan antibiotik
2. Gangguan komunikasi verbal b.d efek
kehilangan pendengaran
Tujuan : Gangguan komunikasi verbal berkurang
Intervensi :
1. Lakukan komunikasi dengan tulisan, bahasa
isyarat.
2. Kaji kempuan klien untuk menerima pesan
verbal
3. Dekati klien pada sisi telinga yang baik

4. Lihat langsung klien saat berbicara dan


berbicara lambat dan jelas
Cont....
4. Resiko tinggi injury berhubungan dengan penurunan
persepsi sensori
Tujuan : tidak terjadi injury atau perlukaan
Intervensi:
 Pegangi anak atau dudukkan anak di pangkuan
saat makan ; meminimalkan anak agar tidak
jatuh
 Pasang restraint pada sisi tempat tidur ;
meminimalkan agar anak tidak jatuh.
 Jaga anak saat beraktivitas ; meminimalkan agar
anak tidak jatuh
 Tempatkan perabot teratur ; meminimalkan agar
anak tidak terluka
Cont....

5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya


pengobatan
Tujuan : tidak terjadi tanda-tanda infeksi
Intervensi:
 Kaji tanda-tanda perluasan infeksi, mastoiditis, vertigo ;
untuk mengantisipasi perluasan lebih lanjut.
 Jaga kebersihan pada daerah liang telinga ; untuk
mengurangi pertumbuhan mikroorganisme
 Hindari mengeluarkan ingus dengan paksa/terlalu keras
(sisi) ; untuk menghindari transfer organisme dari tuba
eustacius ke telinga tengah.
 Kolaborasi pemberian antibiotik
Hello…kaka…
Jangan lupa mengulang
kembali membaca
meteri ini di asrama
yoo!!! AGAR pintar
,berhasil dan cantik
seperti saya………

Anda mungkin juga menyukai