TULUNGAGUNG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian /seluruh
ostium uteri internum (implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan, dinding
belakang rahim atau di daerah fundus uteri).(Yuni Kusmiyati dkk, 2017, Perawatan Ibu Hamil,
hal. 158-159.
Menurut Cunningham (2015), plasenta previa merupakan implantasi plasenta di bagian bawah
sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentukan
segmen bawah rahim
B. Etiologi
Etiologi plasenta previa belum diketahui secara pasti. Frekuensi plasenta previa meningkat
pada grande multipara, primigravida tua, bekas secsio sesarea, bekas aborsi, kelainan janin,
dan leioma uteri. Penyebab secara pasti belum diketahui dengan jelas. Menurut beberapa ahli
penyebab plasenta previa yaitu :
a. Plasenta previa merupakan implementasi di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh
endometrium di fundus uteri belum siap menerima implanmtasi, endometrium yang tipis
sehingga diberpulakan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada janin dan
vili korealis pada chorion leave yang persisten.
b. Etiologi plasenta previa belum diketahui pasti namun meningkat pada grande multi para,
primigravida tua, bekas secsio sesarea, bekas operasi dan leiomioma uteri. (norma, dkk. 2018)
C. Klasifikasi
Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir premature, penderita dirawat tanpa
melakukan pemeriksaan dalam melalui kenalis servisis. Upaya diagnosis dilakukan secara
non invasive. Pemantauan klinis dilakukan secara ketat dan baik.
Syarat-syarat terapi ekspektatif :
1) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
2) Belum ada tanda-tanda in partu
3) Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal)
4) Janin masih hidup.
1. Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis.
2. Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasenta, usia kahamilan profil
biofisik, letak dan pesentasi janin.
3. Berikan tokolitik bila ada kontrksi :
MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam-
Nifedipin 3x20 mg/hari-
Betamethason 24 mg IV dosis tunggal pematangan paru janin-
4. Uji pematngan paru janin dengan test kocok dari hasil amniosentesis.
5. Bila setelah usia kehamilan di atas 34 minggu, plasenta masih berada di sekitar ostium
uteri internum, maka dugaan plasenta previa menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan
observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan keadaan gawat darurat.
6. Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien dapat
dipulangkan untuk rawat jalan (kecuali apabila pasien di luar kota dan jarak untuk
mencapai rumah sakit lebih dari 2 jam).
b. Terapi Aktif (tindakan segera)
Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus
segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin. Cara menyelesaikan
persalinan dengan plasenta previa :
sxSeksio sesarea-
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan ibu,
sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup, tindakan ini
tetap dilakukan.
Melahirkan pervaginam-
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada plasenta. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
- Amniotomi dan akselerasi
Umumnya dilakukan pada plasenta previa lateralis/marginalis dengan pembukaan >3
cm srta presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, plasena akan mengikuti segmen
bawah rahim dan ditekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih
lemah, akselerasi dengan infus oksitosin.
- Versi Braxton Hicks
Formulir Asuhan Keperawatan pada ibu hamil Page 4
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
Tujuan melakukan versi Baxton Hicks ialah mengadakan tamponade plasenta denan
bokong (dan kaki) janin. Versi Braxton Hicks tidak dilakukan pada janin yang masih
hidup.
- Traksi dengan Cunam Willet
Kulit kepala janin dengan Cunam Willet, kemudian beri beban secukupnya sampai
perdarahan berhenti. Tindakna ini kurang efektif untuk menekan plasenta dan seringkali
menyebabkan perdarahan pada kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada
janin yang telah meninggal dan perdarahan tidak aktif.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radio-isotop
Plasento grafi jaringan lunak (soft tissue plasenthografy). Untuk mencoba melokalisir
plasenta
Sitografi
Kepala ditekan kebawah kearah pintu atas panggul. Bila jarak kepala dan kandung kemih
berselisih lebih dari 1 cm, maka terdapat kemungkinan plasenta previa (memasukan 40cc
larutan NaCL 12,5% dengan kandung kemih kosong).
Plasentografi indirek
Menghitung jarak antara kepala-simfisis dan kepala promotorium (ibu dalam posisi berdiri
atau duduk setengah berdiri).
Arteriografi
Dengan memasukan zat kontras kedalam rongga amnion.dan akan jelas terlihat di daerah
.
G. Pathway
Plasenta previa
perdarahan
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b.d kekhawatiran kondisi kehamilan
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d Penurunan konsentrasi hemoglobin
I. Intervensi Keperawatan
Edukasi
Kolaborasi
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing. Mosby:
ELSIVER
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indone sia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia
I. IDENTITAS / BIODATA
Nama Pasien : Ny.S Nama Suami : Tn.A
Umur : 27th Umur : 30th
Suku / Bangsa : jawa indonesia Suku / Bangsa : jawa indonesia
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Bago Alamat Kantor : Tulungagung
2. Riwayat Menstruasi :
Formulir Asuhan Keperawatan pada ibu hamil Page 12
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
3. Riwayat Perkawinan :
Status perkawinan : Kawin 1 kali
Kawin I : Umur 26 tahun
Umur suami : 29 tahun
Lamanya : 1 tahun
Anak : ………………………orang
Lamanya : ……………………………..
Anak : ……………………….orang
4. Riwayat Persalinan :
( G 1 P 0 A 0)
Tanggal / Anak
Umur Jenis Tempat Keadaaan
No Tahun Penolong Hidup Nifas
Kehamilan Persalinan Partus BB PB sekarang
Partus /Mati
6. Riwayat Kesehatan Keluarga : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
7. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu
8. Riwayat Psikososial :
Pasien mengeluh cemas dan takut dengan keadaannya yang sekarang dan takut jika terjadi sesuatu pada
janinnya
Sklera : putih
C. Mulut
Gigi / Caries : normal tidak ada caries
: tidak ada
Stomatitis
: mukosa lembab
Bibir kering
: lidah normal
Lidah pucat
D. Leher
: tidak ada pembesaran
Pembesaran vena jugularis
: tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar thyroid
: tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar getah bening
E. Payudara
: normal simetris
Bentuk
: coklat
Areola
: menonjol
Puting susu
: belum keluar asi
Keluaran
F. Perut
Formulir Asuhan Keperawatan pada ibu hamil Page 14
STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
Leopold II : teraba bagian keras memanjang sebelah kiri (punggung sebelah kiri)
Leopold III : bagian terendah teraba bulat keras dan melenting dan sulit di gerakkan (kepala)
Auskultasi :
Cortenoen / DJJ : 114x/m
Teratur : teratur
Perkusi :
Reflek Patella : normal
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah : HB : 10,6g/dL
WR :
VDRL :
Urine : Albumin : 3,5gr/dL
Reduksi :
Pemeriksaan Penunjang Lain :
USG : terlampir
( ………………………….. ) ( ………………………… )
ANALISA DATA
DO Minor :
Palpitasi
Frekuensi nadi meningkat
TD:100/60mmHg
Nadi:105x/m
DS:
2 Px mengatakan badan terasa Plasenta previa INTOLERANSI AKTIVITAS
lemah dan jika di buat (D.0056)
bergerak/aktivitas darah akan Pembentukan segmen bawah
keluar uterus dan dilatasi ostium
uteri
DO Mayor:
Mengeluh lelah dan lemah Servix membuka
DO Minor:
Merasa lemah Tidak dapat di ikuti oleh
plasenta yang melekat
Perdarahan
COP menurun
DIAGNOSIS
No LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
1 Ansietas b.d krisis Tingkat ansietas (L.09093)Setelah Reduksi ansietas
situasional d.d
dilakukan tindakan keperawatan 2x
merasa khawatir Observasi
dengan akibat 24 jam diharapkan tingkat ansietas
perdarahan yang Identifikasi saat tingkat
menurun :
muncul
anxietas berubah (mis.
(D.0080) Perilaku gelisah menurun
Kondisi, waktu, stressor)
Tegang menurun Identifikasi kemampuan
Palpitai menurun mengambil keputusan
Monitor tanda anxietas
Pucat menurun
(verbal dan non verbal)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Nama Pasien :Ny.S. Umur :27th No. Register :028566 Kasus :plasenta previa
Nama Pasien :Ny.S. Umur :27th No. Register :028566 Kasus :plasenta previa