2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA NARKOBA
A. TUJUAN
Tujuan Umum
Agar Anggota Karang Taruna Desa Kalijambe, Kabupaten Semarang dapat memahami
bahaya merokok dan narkoba
Tujuan Khusus
Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat ini bertujuan:
1. Sebagai salah satu wadah dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Sebagai sarana Pengabdian kepada Masyarakat dengan memberikan pendidikan
kesehatan pada remaja, dengan harapan remaja dapat menerapkan pola hidup sehat
sejak dini.
3. Sebagai sarana promosi dan publikasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
4. Sebagai wahana peningkatan keterampilan bagi mahasiswa untuk belajar dan dapat
menyaksikan langsung para dosennya dalam mengaplikasikan ilmu dan teknologi sesuai
bidang keilmuannya.
B. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan yaitu anggota Karang Taruna Desa Kalijambe yang berjumlah 35 orang.
C. MATERI (TERLAMPIR)
1. Kandungan rokok
2. Bahaya merokok
3. Cara mengatasi kecanduan rokok
4. Kandungan narkoba
5. Bahaya narkoba
6. Cara menghindari merokok dan narkoba
D. ALAT BANTU
Menggunakan alat bantu :
Laptop, LCD, vidio dan Poster
E. METODE
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab.
F. KEGIATAN PENYULUHAN
2. 35 menit Pelaksanaan :
Pengorganisasian
1. Penyaji
2. Moderator
3. Fasilitator
4. Notulen
5. Observer
6. Pembimbing Lahan Praktek
7. Pembimbing Akademk
MATERI
1. Rokok
Rokok adalah suatu bahan yang terbuat dari tembakau yang banyak dikonsumsi
oleh sebagian besar masyarakat yang merupakan salah satu produk industri dari
komoditi internasional yang mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Nikotin
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi,
dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar
nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat
seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran
memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar
nikotin 17 mg per batang.
Timah Hitam (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk
ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok
berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat
berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen
padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk
ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat
dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 45 mg.
b. Tipe-tipe perokok
Perokok Ringan
Disebut perokok ringan apabila merokok kurang dari 10 batang per hari.
Perokok Sedang
Disebut perokok sedang jika menghisap 10 20 batang per hari.
Perokok Berat
Disebut perokok berat jika menghisap lebih dari 20 batang (Bustan, 1997:
c. Bahaya merokok bagi kesehatan
Kurangi jumlah batang rokok yang dihisap per hari sedikit demi sedikit
Alihkan merokok dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat
Giat olah raga minimal 3 kali seminggu
Kurangi tidur larut malam
Dukungan keluarga
Gantikan kegiatan merokok dengan mengulum permen
e. Keuntungan berhenti merokok
Mengurangi resiko terkena serangan jantung, kanker paru,penyakit paru
kronik,obstruktif, stroke, tukak lambung, hambatan pertumbuhan janin,
gangguan kehamilan dan persalinan, impoten dan infertilitas dan osteoporosis.
Bernafas bisa lebih mudah dan mempunyai stamina yang lebih baik
Menghemat pengeluaran. Jika dalam sehari kita menghabiskan sebungkus
rokok, makan kira-kira kita akan menghemat Rp.3.650.000
(Rp.10.000/bungkus) selama setahun. Jika lebih dari sebungkus, maka semakin
banyak penghematan yang bi sa kita lakukan.
Menghemat biaya pengobatan dan pembayaran asuransi.
Memiliki gigi yang lebih bersih, nafas, baju, kamar,rumah dan mobil yang tidak
berbau.
Kita menyelamatkan orang-orang di sekeliling kita yang tidak merokok,
terutama anak-anak dan istri kita. Karena perokok aktif hanya mengisap 25
persen asap rokok yang berasal dari ujung yang terbakar, sementara 75 persen
lainnya di berikan kepada nonperokok.
2. Narkoba
Narkoba adalah istilah yang dipakai penegak hukum yang di sosialisasikan pada
masyarakat. Di Malaysia biasa disebut dadah sedangkan si barat biasa disebut
drugs. Sebagian jenis narkoba berguna dalam dunia pengobatan, tetapi karena
menimbulkan ketergantungan , penggunaannya harus mengikuti petunjuk dokter,
contoh : morfin dan petidin yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada
penyakit kanker ; obat bius pada pasien pada waktu operasi ; Ampetamin untuk
mengurangi nafsu makan dan masih banyak lagi.
Narkotika yang sama sekali tidak boleh digunakan dalam pengobatan adalah
narkotika golongan 1 (Kokain, Heroin, Ganja) dan psikotropika golongan 1(LSD ,
Ekstasi ) karena bukan tergolong obat, dan menyebabkan ketergantungan tingkat tinggi.
Karena bahaya ketergantungan , penggunaan, dan peredaran maka narkoba diatur
dalam undang undang no.22 tahun 1997 tentang narkotika dan undang undang no. 5
tahun 1997 tentang psikotropika.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baiksintetis maupun semisintetis yang menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan dan menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri. Menurut undang
undang narkotika dibagi menurut potensi ketergantungannya sebgai berikut:
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif dan susunan saraf pusat
dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku, yang dibagi
menurut potensi yang menyebabkan ketergantungan sebagai berikut :
a. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang
berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik,
emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
b. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan
zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi
penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini merupakan
suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja antara lain:
1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah,
orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
3. Perubahan teknologi yang cepat.
4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini
berarti perlu pembinaan Budi Pekerti Akhlaq)
5. Meningkatnya waktu menganggur.
6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi
etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7. Menjadi manusia untuk orang lain.
a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam
sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
contohnya kokain & LSD
Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat
seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
b. Menurut Jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
Opioid Kokain
depresi berat denyut jantung bertambah cepat
apatis gelisah
rasa lelah berlebihan rasa gembira berlebihan
malas bergerak rasa harga diri meningkat
banyak tidur banyak bicara
gugup kejang-kejang
gelisah pupil mata melebar
selalu merasa curiga berkeringat dingin
denyut jantung bertambah cepat mual hingga muntah
rasa gembira berlebihan mudah berkelahi
banyak bicara namun cadel pendarahan pada otak
rasa harga diri meningkat penyumbatan pembuluh darah
kejang-kejang pergerakan mata tidak terkendali
pupil mata mengecil kekakuan otot leher
tekanan darah meningkat
berkeringat dingin
mual hingga muntah
luka pada sekat rongga hidung
kehilangan nafsu makan
turunnya berat badan
Ganja Ectasy
mata sembab enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair berkeringat
sering melamun sulit tidur
pendengaran terganggu kerusakan saraf otak
selalu tertawa dehidrasi
terkadang cepat marah gangguan liver
tidak bergairah tulang dan gigi keropos
gelisah tidak nafsu makan
dehidrasi saraf mata rusak
tulang gigi keropos
liver
saraf otak dan saraf mata rusak
skizofrenia
Shabu-shabu Benzodiazepin
enerjik berjalan sempoyongan
paranoid wajah kemerahan
sulit tidur banyak bicara tapi cadel
sulit berfikir mudah marah
kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali konsentrasi terganggu
pernafasan hingga merasa sesak nafas kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
banyak bicara
denyut jantung bertambah cepat
pendarahan otak
shock pada pembuluh darah jantung yang akan
berujung pada kematian
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan
membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi,
yaitu
1. Primer
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini
meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 3 hari dengan melakukan pemeriksaan
fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan.
Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan
pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan
penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.
Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan
diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal
itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Sumber :
Makalah Bahaya Narkoba. http://divo-jepangkorea.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-jenis-
dampak-efek-dan.html