DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Devi Listiana, S.Kep,M.Kep
Disusun Oleh :
1. Zellyn Thania (2026010008)
2. Tendri Sakna (2026010002)
3. Santi Komalasari (2026010011)
4. Nabila Parameswari (2026010036)
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmad dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga laporan studi kasus
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn.K Dengan Susp Ca Paru (Karsinoma
Paru) Di Ruang Rawat Inap Paru Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2018”
tanpa nikmat yang diberikan oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk
menyelesaikan Laporan Studi Kasus ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 3
1.3 Manfaat ............................................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian. ........................................................................................ 64
4.2 Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 65
4.3 Intervensi keperawatan ..................................................................... 68
4.4 Implementasi ..................................................................................... 68
4.5 Evaluasi ............................................................................................. 69
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………… 70
5.2 Saran……………………………………………………………...... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
Lembar Konsul
Bimbingan ..........................................................................................
Manuskrip ..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Paru-paru merupakan salah satu organ paling vital pada tubuh manusia
hasil sisa proses pernapasan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
bentuk jaringan sel atau ekspansi dari sel itu sendiri. Jika dibiarkan
pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang
dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%),
sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel,
klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan
kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga
merokok.
Kanker paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar pada wanita
dilakukan dengan jalan pembedahan, di mana sekitar 13% dari klien yang
Di perkirakan 87% dari kanker paru terjadi akibat merokok. Oleh karena
itu pencegahan yang paling baik adalah ”jangan memulai untuk merokok”.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
dari sel-sel di dalam paru-paru, tetapi bisa juga berasal dari kanker
2.1.2 Etiologi
a. Merokok
Kanker paru beresiko 10 kali lebih tinggi dialami perokok berat
b. Polusi udara
c. Penyaki-penyakit paru
risiko yang meningkat sedikit (empat sampai enam kali risiko dari
ditiadakan.
diferensiasi sel.
e. Faktor herediter
familial.
2.1.3 Klasifikasi
namun berjarak lebih dari 2 cm, dari karina, serta belum ada efusi
pleura
kelenjerlimferegional
kontralateral
a. Anatomi
Sistem organ yang terkait dengan penyakit ini adalah sistem
1) Hidung (Nasal)
mencapai 100%.
2) Faring
pada faring.
3) Laring
pernafasan.
terdiri dari :
a) bronkiolus respiratorius
b) duktus alveolaris
tenis.
5) Paru-paru
2008).
b. Fisiologi
aspek :
jaringan
1) Gejala awal
obstruksi bronkus
2) Gejala umum
a) Batuk
c) Hemoptisis
e) Kelelahan
f) Suara serak
metastasis
b. Manifestasi kanker baru berdasarkan fase metastase tumor
b) Hemoptisis
nafas
e) Atelektasis
2) Infasi local
a) Nyeri dada
atau aritmia
(laryngeal recurrent)
(hiperkalsemia)
Sesak nafas
Anemis
Malas makan/anoreksia
Kelelahan
Dipsnea ringan
Karsinoma sel bronchial
Membesar/metastase
alveolus Obstruksi bronkus
2.1.7. Pemeriksaan Penunjang
belakang
d. Pemeriksaan Sitologi
sputum. Pemeriksaan
e. Pemeriksaan histopatologi
f. Pemeriksaan Serologi
Beberapa petanda kanker paru yang dipakai sebagai penunjang
19)
g. Bronkoskopi
h. Thorakosintesis
2.1.8. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1) Kuratif
2) Paliatif
maupun keluarga.
4) Suporotif
Keperawatan, 2000).
b. Medis
1) Pembedahan
Indikasi
a) Tumor stadium I
masak-masak.
2) Toraktomi eksplorasi
5) Reseksi segmental
(potongan es)
7) Dekortikasi
viscelaris).
8) Radiasi
mediastinal.
supraklavikula
d) Pasien kambuh sesudah lobektomi atau pneumonektomi
9) Kemoterapi
kemoterapi.
e) Skala Karnofsky
2.1.9. Komplikasi
a. Efusi pleura
Hal ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruangan yang
sakit, sakit kepala, mual atau tanda tanda dan gejala lain
c. Sesak nafas
d. Batuk darah
e. Nyeri
2.2.1. Pengkajian
(Nursalam 2001).
a. Pengkajian
c. Riwayat kesehatan
d. Kebutuhan dasar
2) Eliminasi
hygiene.
4) Aktivitas/ istirahat
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien Ca paru menurut Wijaya (2013):
1) Inspeksi
adekuat diperlukan
kesadaran
4) TTV
devisiasi trakea.
atau perifer, yang dapat dilihat pada bibir atau ujung jari/
perifer.
8) Jari dan kuku : biasanya ditemukan adanya sianosis,
clubbing finger
serak.
bendungan
11) Thorak
jalan nafas.
menurun.
13) Sistem urogenital, biasanya adanya peningkatan frekuensi atau
jumlah urine.
status mental.
berkonsentrasi.
g. Pemeriksaan Diagnostik
dll.
pasca operasi.
2) Pemeriksaan invasif
Scan.
hilus, dll.
yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melakukan
2.2.5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
4.1. Pengkajian
Nama/initial : Tn. K
Umur : 68 Thn
Satus : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
No MR : 421136
Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 66 Thn
Pekerjaan : IRT
pada tanggal 31 Mai 2018 Jam 09:03 WIB dengan keluhan demam
Pada saat pengkajian tanggal 06 juni 2018 pada pukul 09.00 WIB,
dan mudah
lelah.
5555 5555
5555 5555
meninggal tidak dengan penyakit yang sama dan tidak ada DM dan
Hipertensi.
Genogram
Tn.K Ny.A
68 th/ th
66 /
SD SD
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: tinggal serumah.
GCS : 15 (E = 4, V= 5, M=6)
BB/TB : 45 kg / 165 cm
Tanda Vital
Suhu : 36oc
Pernafasan : 23x/i
Nadi : 80 x/i
TD : 110/80 mmHg
a. Kepala
• Rambut
Rambut klien tampak bersih, tidak ada ketombe, rambut sudah ada
• Mata
Mata simetris kiri dan kanan, keadaan bersih, conjungtiva
mampu tetapi saat membaca sudah tidak jelas), klien tidak ada
• Telinga
Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada
• Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen , tidak ada polip
normal.
Mukosa bibir kering, keadaan mulut tidak bersih dan gigi ada
b. Leher
Tidak ada pembengkakan pada leher, tidak ada lesi tidak ada
c. Thorak
1) Paru-paru
I. : Dada simetris kiri dan kanan gerakan dinding dada terlihat
paru.
2) Jantung
dextra.
sinistra
murmur/ gallop.
d. Abdomen
I. : Bentuk abdomen flat (datar), abdomen simetris kiri dan kanan, tidak
P. : Timpani
e. Punggung
Tidak terlihat adanya luka pada daerah sekitar punggung, dan tidak
terdapat adanya nyeri tekan dan tidak terdapat fraktur pada tulang
vertebra.
f. Ekstremitas
Atas :
Bawah :
Pada ekstremitas bawah kiri dan kanan lengkap, tidak terdapat fraktur,
Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
g. Genetalia
Klien tidak terpasang kateter, keluarga mengatakan genetalia klien
tidak ada kelainan, saat klien BAK dan BAB dibantu oleh keluarg.
h. Integument
Warna kulit pasien sawo matang dan tekstur kulit klien lembab.
Klien mengatakan tidak ada alergi pada makanan dan obat, makan, cuaca,
b. Perilaku verbal.
1) Cara menjawab :
c. Emosi
d. Persepsi penyakit
sakitnya sekarang.
e. Konsep diri
segera pulang.
f. Adaptasi
g. Mekanisme koping
a. Pola komunikasi
a. Keyakinan
Allah
b. Ketaatan beribadah
penyakitnya.
Diagnose medis
Susp CA PARU
b. Pemeriksaan diagnostic
tanggal 02-06-2018)
33 mg/dl 15 - 43 Normal
4.1.11. Data Pengobatan
1 Ivfd Asering : 21 tetes Per 8 jm Terapi cairan pengganti Gagal ginjal, retensi Demam
D5 % (500 ml) untuk kondisi kehilangan natrium dan edema, ada ak Infeksi pada tempat injeksi
cairan secara akut, det Thrombosis vena atau
jantung, resusitasi tung,
suplemen glukosa jan flebitis pada tempat injeksi
retensi cairan,
Hipervolemia
Data subjektif :
untuk mengeluarkannya
Data objektif :
Nadi : 80 x/i
Pernafasan : 23 x/i
Suhu : 36oC
6. Klien tampak pusing
DO:
• Klien tampak batuk berdahak
• Klien tampak gelisah
• Klien tampak meringis
• Klien tampak sulit tidur dan
sering terbangun
2 DS : Nyeri akut Agen cidere
• Klien mengatakan sakit kepala fisik
• Klien mengatakan pusing
• Keluarga mengatakan klien sulit
tidur
• Klien mengatakan skala nyeri
klien 4-5 (sedang)
DO :
• Klien tampak meringis
• Klien tampak memegang kepala
yang sakit
• Klien tampak susah tidur
3 DS: Ketidakseimbangan Penurunan
• Keluarga klien mengatakan beratnutrisi kurang dari asupan oral
badan sebelumnya 45 kemudiankebutuhan tubuh
setelah sakit turun menjadi 43 kg.
• klien mengatakan klien tidak ada
nafsu makan
• Keluarga mengatakan badan klien
terasa letih
DO :
• Klien tampak mengalami penurunan
berat badan ditandai dengan berat
badan klien 43 kg
• Klien tampak tidak nafsu makan,
ditandai dengan klien tidak
menghabiskan ½ porsi makan yang di
berikan Rumah Sakit
• Klien tampak lemah
• Aktivitas klien tampak dibantu oleh
keluarga
bronkialis
Tabel
3.6
Implementasi Keperawatan Kasus
Hari/
No No Dx Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Tgl
1 Rabu/ I 11.00 1. Memposisikan pasien untuk S:
06-06-2018 WIB memaksimalkan ventilasi : dengan cara
mengatur posisi klien semi fowler Klien mengatakan batuk
dengean meletakan bantal di balakang klien berkurang
punggung pasien setelah dilakukan
2. Membuang secret dengan motivasi cara batuk yang baik dan
benar
pasien dengan cara mengajarkan klien
batuk efektif seperti : Klien mengatakan sakit
3. Posisikan duduk bersandar dengan leher kerongkongan
sedikit menunduk Klien mengatakan nyeri dada
4. Lakukan teknik pernafasan dalam dan saat batuk
lakukan batuk 2 kali, kemudian Keluarga mengatakan klien
keluarkan nafas perlahan melalui mulut sulit tidur
5. Pada tarikan nafas ke 5, lakukan batuk O :
bersamaan dengan mengeluarkan nafas
6. Kencangkan otot-otot perut saat batuk Klien tampak tenang Klien
tampak batuk berdahak
7. Melakukan Auskultasi suara napas, catat
area yang ventilasinya menurun atau Klien tampak gelisah
tidak ada dan adanya suara tambahan Klien tampak meringis
dengan cara : memantau Klien tampak sulit tidur
bunyi pernafasan setiap hari Suara nafas klien ronchi
8. Mencatat pergerakan dada, Gerakan dinding dada klien
ketidaksimetrisan, penggunaan otot bantu
terlihat tapi tidak beraturan
napas. A: Masalah keperawatan belum
2 06-06-2018 II 11.30 1. Mengkaji adanya alergi pada makan 3. Memonitor mual muntah
WIB 2. Memantau adanya penurunan BB
4. Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering kemudian setelah sakit turun • Klien tampak
5. Memonitor tugor kulit menjadi 43 kg. menghabiskan ½
6. Memberikan motivasi pada klien tentang • keluarga klien mengatakan klien porsi makan yang di
pentingnya nutrisi tidak ada nafsu makan berikan Rumah Sakit
teratasi • Warna kulit klien
P : Intervensi dilanjutkan O: sawo matandan
S: • Klien tampak tekstur kulit pasien
• Klien mengatakan tidak ada mengalami penurunan lembab A : Masalah
alergi terhadap makanan berat badan keperawatan belum
• Keluarga klien mengatakan • Klien tampak tidak nafsu teratasi
berat badan sebelumnya 45 makan
P : Intervensi dilanjutkan
3 06-06-2018 III 11.45 1. Melakuka pengkajian nyeri secara S:
WIB komprehensif • Klien mengatakan sakit kepala
P : Provocated / pencetus berkurang
Q : Quality / kualitas • Klien mengatakan
R : Region / daerah yang nyeri tidak pusing
S : Skala / nilai • Klien mengatakan tidak susah
T : Time / waktu tidur
Mengobservasi reaksi non verbal dari
2. ketidaknyamanan O:
Meningkatkan istirahat dengan batasi • Klien tampak tenang
3. pengunjung dan cipatakan lingkunagn • Klien tampak bersemangat
yang tenang. • Skala nyeri klien 3 (ringan)
Memantau TTV pasien (TD, Nadi, • TTV
4. Suhu, Pernafasan)
Suhu : 36,6°
RR :28x/i
Nadi : 86x/i
TD :110/80 Mmhg
P : Intervensi dilanjutkan
Hari/
NO No Dx Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Tgl
1 Kamis / I 09.00 Mempertahankan pasien untuk S:
07-06-2018 WIB memaksimalkan ventilasi : dengan cara • Klien mengatakan sakit
mengatur posisi klien semi fowler kerongkongan berkurang
dengan meletakan bantal di belakang • Klien mengatakan
masih
2 Kamis / II 11.00 07-06-2018 • Mempertahankan membuang secret pasien untuk cara batuk efektif
WIB punggung pasien melakukan batuk dengan • Memonitor suara nafas pasien
• Mencatat pergerakan dada, ketidaksimetrisan, • Klien mengatakan masih tidak ada
penggunaan otot bantu napas nafsu makan
• Klien mengatakan berat badan
sebelum masuk rumah sakit 45 kg
• Klien tidak menghabiskan
makanannya
O:
• Klien tampak kurus
• Klien tampak tidak mengabiskan porsi
• Memantau adanya penurunan BB makanya
• Memonitor mual muntah
• Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering • Klien tampak hanya makan 3
• Memberikan motivasi pada klien tentang
pentingnya nutrisi
• meyakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
batuk
• Klien mengatakan batuk dan susah
mengeluarkanya O :
• Klien tampak masih batuk
• Suara nafas klien ronchi
• Klien tampak tenang
• Klien tampak melakukan batuk efektif
• Gerakan dinding dada klien terlihat tapi tidak
beraturan
A : masalah keperawatan
teratasi sebagian P :
Intervensi dihentikan karena
pasien pulang
S:
3 Kamis / III 11.30 07-06-2018 berkurang dari yang RR
WIB kemaren :23x/i
1. Melakuka pengkajian nyeri secara • Klien mengatakan Nadi
komprehensif P : Provocated / pencetus pusing sudah berkurang :
Q : Quality / kualitas • Klien mengatakan nyeri 80x/i
R : Region / daerah yang nyeri karena disebabkan oleh TD :
S : Skala / nilai penyakit yamg di derita 120/80 Mmhg
T : Time / waktu klien, dan nyeri yang di A : Masalah te
2. Mengobservasi reaksi non verbal dari rasakan dihentikan karen
ketidak nyamanan klien seperti di tusuk-tusuk
3. Meningkatkan istirahat klien dengan • Klien mengatakan nyeri
membatasi kunjungan dan menciptakan di bagian kepala pasien,
lingkungan yang tenang. nyeri yang di rasakan
4. Memantau TTV klien hilang-hilang timbul.
– 6 sendok O:
• BB badan klien 43 kg • Klien tampak tenang
• Menganjurkan klien • klien sudah tau cara
PEMBAHASAN
Selama penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada klien Tn. K Dengan diagnose Susp
Ca Paru, Diruangan Rawat inap Paru RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi pada
tanggal 06-08 juni 2018. Beberapa hal yang perlu dibahas dan diperhatikan dalam
penerapan kasus keperawatan tersebut, penulis telah berusaha mencoba menerapkan dan
mengaplikasikan proses Asuhan Keperawatan pada klien dengan Susp Ca Paru sesuai
dengan teori-teori yang ada. Untuk melihat lebih jelas Asuhan Keperawatan yang
diberikan dan sejauh mana keberhasilan yang dicapai akan diuraikan sesuai dengan
Evaluasi.
4.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan tahap yang sistematis dalam mengumpulkan data tentang
Dalam melakukan pengkajian pada klien data didapatkan dari klien, beserta keluarga,
kesadaran penuh (compos mentis ) dan penulis juga mendapatkan data klien
dari keluarga.
Pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan data, karena
pada kasus yang di temui klien juga terpapar sama asap rokok.
Pada pengkajian riwayat kesehatan keluarga dari genogram keluarga tidak ada
mengalami penyakit yang sama seperti yang diderita klien, karena dikonsep
teoritis terdapat keluarga menderita penyakit kanker. namun pada teori kasus
tidak ada kelurga klien yang mengalami penyakit yang sama seperti yang
diderita klien.
Dalam pengkajian pemeriksaan fisik pada teoritis dan tinjauan kasus tidak
klien.
Menurut Edisi revisi jilid 1 Nanda NIC-NOC, 2015 Diagnosa keperawatan yang
muncul :
3. Nyeri akut berhubungan dengan cidera (karsinoma), penekanan saraf oleh tumor paru
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
penyakit.
Faktor pendukung diagnose pertama yaitu saat dilakukan pengkajian pada Tn. K
tanggal 06 juni 2018 pukul 09.00 WIB, klien mengatakan batuk berdahak dan sulit
untuk mengeluarkannya, klien mengatakan sakit kerongkongan saat batuk dan klien
juga mengeluhkan nyeri dada saat batuk. Maka dari itu penulis mengajarkan kepada
tanggal 06 juni 2018 pukul 09.00 WIB, klien mengatakan nyeri di bagian kepala
klien merasakan pusing, dan di saat penulis memperagakan skala nyeri dari 1-10,
rentang 1-3 yaitu nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktifitas tak terganggu) 4-6
nyeri sedang (mengganggu aktifitas fisik) sedangkan 7-10 nyeri berat ( tidak dapat
melakukan aktifitas secara mandiri) dan klien menjawab skala nyerinya 4-5
tanggal 06 juni 2018 pukul 09.00 WIB, klien mengatakan tidak ada nafsu makan
berat badan klien 45 kg dan setelah sakit berat badan klien 43 kg.
penyakit.
Karena klien tidak mempunyai keluhan yang dapat mendukung tegaknya diagnose
kesulitan atau hambatan. Hal ini didukung oleh tersedianya sumber buku diagnose
keperawatan, data-data yang ditunjukan oleh klien sesuai dengan konsep yang ada.
Adanya kerja sama yang baik dengan perawat ruangan dan klien seacara terbuka
dalam menyampaikan semua yang dikeluhkan dan dirasakan saat ini, sehingga dapat
menyimpulkan 3 diagnosa.
masalah yang ditemukan tidak semua rencana tindakan pada teori dapat ditegakkan
pada tinjauan kasus karena rencana tindakan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan
tersebut dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan pada klien terlebih dahulu
melakukan pendekatan pada klien dan keluarga klien agar tindakan yang akan
diberikan dapat disetujui klien dan keluarga klien, sehingga seluruh rencana tindakan
Dalam melakukan rencana tindakan, penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti, hal
a. Adanya faktor perencanaan yang baik dan keaktifan klien dan keluarga dalam
Keperawatan.
b. Pendekatan yang dilakukan dengan baik sehingga klien dan keluarga merasa
Keperawatan.
c. Adanya kerja sama yang baik antara penulis dengan petugas ruangan sehingga
4.5 Evaluasi
Dari 3 diagnosa Keperawatan yang penulis tegakkan sesuai dengan apa yang penulis
temukan dalam melakukan studi kasus dan melakukan asuhan keperawatan kurang
lebih sudah mencapai perkembangan yang lebih baik dan optimal, maka dari itu
memerlukan adanya keja sama antara penulis dengan klien, perawat, dokter, dan tim
secret dalam bronkialis sudah teratasi sebagian, karena klien sudah diajarkan
2. Pada diagnose 3 yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik Sudah
teratasi sebagian karena klien sudah tau cara mengatasi nyeri seperti
menghilangkan stres dan walaupun klien masih tampak meringis dan gelisah.
berhubungan dengan penurunan asupan oral belum teratasi karena klien masih
Rumah Sakit.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil dari asuhan keperawatan pada Tn. K
dengan Susp Karsinoma Paru (Ca Paru) yang dirawat di ruang rawat inap Paru RSUD Dr.
5.1. Kesimpulan
Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan
Karsinoma bronkogenik atau kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer.
Kebanyakan tumor ganas primer dari sistem pernapasan bawah bersifat epithelial
dan berasal dari mukosa percabangan bronkhus (Muttaqin Arif, 2008: 198).
5.1.1. Pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan Susp Karsinoma Paru (Ca
Paru) di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit Ahcmad mochtar bukittinggi
tahun 2018 dapat dilakukan dengan baik, dan data yang didapat dari keluarga
5.1.2. Pada diagnosa asuhan keperawatan pada pasien Susp Karsinoma Paru (Ca
Paru) di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit Ahcmad mochtar bukittinggi
bronkialis
5.1.3. Pada perencanaan asuhan keperawatan pada pasien Susp Karsinoma Paru
(Ca Paru) di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit Ahcmad mochtar
kasus.
5.1.4. Pada implementasi asuhan keperawatan pada pasien Susp Karsinoma Paru
(Ca Paru) di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit Ahcmad mochtar
bukittinggi tahun 2018 hampir semua dapat dilakukan, namun ada beberapa
rencana tindakan yang penulis tidak dapat dilakukan oleh perawat ruangan
tersebut.
5.1.5 Evaluasi pada pasien dengan asuhan keperawatan pada pasien Susp
Karsinoma Paru (Ca Paru) di ruang rawat inap Paru Rumah Sakit Ahcmad
dengan secret dalam bronkialis dan Nyeri akut berhubungan dengan agen
5.2. Saran
dengan Susp Karsinoma Paru (Ca Paru), maka penulis menganggap perlu adanya
asuhan keperawatan yang lebih baik lagi, terutama pada klien dengan Susp
Karsinoma Paru (Ca Paru). Kerja sama yang baik hendaknya tetap
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, dkk. (2008) Guidance to Anatomy 2. Surakarta : Keluarga Besar Asisten Anatomi
FKUNS.
Guyton, A. C. & John, E. Hall (2007) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Editor:
Irawati Setiawan. Jakarta : EGC.
Halim Danusantoso. 2000. Buku saku ilmu penyakit paru. Jakarta : Hipokrates. Hall. 169192.
LeMone, Priscilla dan Burke, Karen M, 2000, Surgical Nursing: Critical Thinking in Client
Care (ed.2nd), New Jersey: Prentice Hall Health.
Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta. Penerbit Salemba Medika.
Nurarif, Amin Huda Dan HardhiKusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc.Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta :MediAction.
Price, Sylvia A. & Wilson, Lorraine M. (2006) Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses
Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Saifuddin, A.B. (2008). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Sudoyo Aru, dkk. 2008. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta
Suryo, Joko. 2010. Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: B First
Suyono, Slamet (2001) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Agama : Islam
Anak Ke : 4 (empat)
Ayah : Wazirman