Di susun oleh :
9.Pemeriksaan penunjang
Menurut (Asikin,2016) yaitu, sejumlah pemeriksaan penunjang yang
dilakukan pada osteoporosis yaitu pemeriksaan sinar X, CT scan densitas
tulang, rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan penilaian masa tulang.
10.Dampak psikologis
Dampak psikologis osteoporosis pada wanita, merupakan bahasan
yang banyak disampaikan dan akan diuraikan secara singkat pada buku ini.
Menurut Pudiastuti (2011), fraktur osteoporosis menimbulkan banyak
kesulitan bagi penderitanya. Perubahan bentuk tubuh(deformitas, kifosis),
kehilangan kemampuan aktivitas mandiri, gangguan nyeri kronis, dan
keterbatasan aktivitas. Depresi , ansietas, gangguan tidur, dan ketakutan
akan jatuh (Suarni L. & Heni A.2017).
11. Terapi Komplementer
pengobatan alternatif.terapi komplementer tidak dilakukan dengan
tindakan Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan
untuk menangani berbagai penyakit dengan tehnik tradisional , yang juga
dikenal sebagai bedah dan obat komersial yang diproduksi secara masal
namun biasanya menggunakan berbagai jenis terapi dan obat herbal
(https://www.docdoc.com/id/info/specialty/pengobatan-alternatif)
Ada bebera jenis terapi komplementer yang bisa digunakan untuk
pasien osteoporosis yang mengalami nyeri antara lain :
1. Akupuntur
Akupuntur adalah tehnik pengobatan cina kuno dengan menggunakan
jarum yng sangat tipis untuk merangsang titik tertentu dalam tubuh
2. Kiropraktik
Kiropraktik adalah bidang ilmu kesehatan yang dapat memperbaiki atau
mengembalikan susunan rangka tubuh.terapi ini dapat mengobati nyeri
pada bagian bawah punggung.
12. Penyimpangan KDM
Defisiensi kalsium
Spasme otot
fraktur
Thalamus
Korteks cerebri
Perubahan status
dipersepsi kesehatan
Kurang pengetahuan
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Apakah terdapat riwayat osteoporosis dalam keluarga
2) Apakah klien pernah mengalami fraktur sebelumnya
3) Apakah klien mengonsumsi kalsium diet harian sesesuai dengan
kebutuhan
4) Bagaimana pola latihan klien
5) Apakah klien mengunakan kortikostroid selain mengonsumsi
alkohol, rokok, dan kafein
6) Apakah klien mengalami gejala lain, misalnya nyeri pinggang,
konstipasi, atau gangguann citra diri
b. Pemeriksaan fisik
Menurut (Asikin,2016) pada pemeriksaan fisik ditemukan:
1) Adanya “punuk dowager” (kifosis)
2) Nyeri punggung: thoracic dan lumbar
3) Penurunan tinggi badan
4) Gaya berjalan bungkuk
5) Nyeri sendi
6) Kelemahan otot
7) Masalah mobilitas dan penafasan akibat perubahan postur
8) Adanya konstipasi yang disebabkan oleh aktivitas
c. Pemeriksaan penunjang
1). Radiologi
Gejala radiologi yang khas adalah desintas atau massa tulang yang
menurun yang dapat dilihat pada ruas tulang belakang,dinding dekat
korpus ruas biasanya merupakan lokasi yang paling berat,penipisan
korteks dan organ trabekula. Lintang merupakan kelainan yang
sering ditemukan.lemahnya korpus tulang belakang menyebabkan
penonjolan yang menggelembung dari inti pilpousus kedalam ruang
intervertabralis dan menyebabkan deformitas bikonkaf,dll.
2). CT-Scan
Dapat mengukur tulang secara kuantitatif yang mempunyai nilai
penting dalam diagnostik dan terapi mengikuti naik. Mineral ruas
diatas 110 mg/cm biasnya tidak menimbulkan fraktur ruas atau
penonjolan sedangkan mineral ruas dibawah 65 mg/cm ada pada
semua klien yang hampir mengalami fraktur.
2. Diagnosa
Diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan (PPNI, 2016)
a. Nyeri akut berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur vertebras
pasme otot
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses osteoporosis dan
program terapi
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakkan integritas
struktur tulang
d. Resiko terhadap cedera: fraktu berhubungan dengan tulang osteooporosis
3. Rencana keperawatan
Rencana asuhan keperawatan pada klien osteoporosis di bawah ini
disusun meliputi pdiagnosa keperawatan, tindakkan keperawatan, dan kriteria
keberhasilan tindakan (kriteria hasil).
Rencana keperawatan berdasarkan NANDA NIC-NOC SIKI , dan
menurut (Asikin;dkk 2012: 109).
DX.KEP Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Pantau tingkat nyeri 1. Tulang dalam
berhubungan tindakan pada pungung,nyeri peningkatan jumlah
dengan keperawatan 1x24 terlokalisasi atau trabekular akan pergi
dampak jam diharapkan menyebar pada perut bergeraka ke tulang
sekunder dai nyeri berkurang atau pinggang belakang
fraktur Dengan kriteria 2. Ajarkan pada klien 2. Alternatif lain untuk
vertebra hasil : tentag alternatif lain mmengatasi nyeri
pasme otot 1. Klien akan untuk mengatasi dan pengaturan
mengekspresika mengurangi rasa posisi,kompres
n nyerinya nyerinya hangat,dll
2. Klien dapat 3. Kaji obat-obatan 3. Keyakinan klien tidak
tenang dan untuk mengatasi dapat menoleransi obat
istirahat yang nyeri yang adekuat atau tidak
cukup 4. Rencanakan pada adekuat untuk
3. Klien dapat klien tentang periode mengatasi nyerinya
mandiri dalam istirahat adekuat 4. Kelelahan dan
perawatan dan dengan berbaring keletihan dapat
penanganan dalam posisi menurunkan minat
secara terlentang selama untuk aktivitas sehari-
sederhana kurang lebih 15 hari
menit
C. MIND MAPPING
Etiologi ANAMNASE
PENGKJAN
PEMERIKSAAN
Penurunan masa Definisi FISIK
tulang
Faktor yang OSTEOPOROSIS ASUHAN
mempengaruhi KEPERAWATAN
Gnetik
DIAGNOSA
makananan
Mekanis
GANGGUN
NYERI RESIKO CEDERA MOBILITAS FISIK
INTERVENSI INTERVENSI
DAFTAR PUSTAKA