DISUSUN OLEH :
B. ETIOLOGI
1. Determinan Massa Tulang
Massa tulang maksimal pada usia dewasa ditentukan oleh berbagai factor
antara lain :
a. Faktor genetic
Perbedaan genetic mempunyai pengaruh terhadap kepadatan
tulang
b. Faktor mekanik
Beban mekanik berpengaruh terhadap massa tulang,
bertambahnya beban akan menambah massa tulang dan
berkurangnya massa tulang. Ada hubungan langsung dan nyata
antara massa otot dan massa tulang. Kedua hal tersebut
menunjukkan respon terhadap kerja mekanik. Beban mekanik
yang berat akan mengakibatkan massa otot besar dan juga massa
tulang yang besar.
c. Faktor makanan dan hormon
Pada seseorang dengan pertumbuhan hormon dengan nutrisi
yang cukup (protein dan mineral), pertumbuhan tulang akan
mencapai maksimal sesuai dengan pengaruh genetic yang
bersangkutan
2. Determinan pengurangan massa tulang
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan massa tulang pada
usia lanjut yang dapat mengakibatkan fraktur osteoporosis pada dasarnya
sama seperti pada factor-faktor yang mempengaruhi massa tulang.
a. Faktor genetik
Faktor genetik berpengaruh terhadap resiko terjadinya fraktur.
Pada seseorang dengan tulang yang kecil akan lebih mudah
mendapat resiko fraktur dari seseorang denfan tulang yang besar.
b. Faktor mekanis
Pada umumnya aktifitas fisik akan menurun dengan
bertambahnya usia dan karena massa tulang merupakan fungsi
beban mekanik, massa tulang tersebut pasti akan menurun
dengan bertambahnya usia.
c. Faktor lain
1) Kalsium
2) Kalsium merupakan nutrisi yang penting, dengan masukan
kalsium yang rendah dan absorbsinya tidak baik akan
mengakibatkan keseimbangan kalsium yang negatif begitu
sebaliknya.
3) Protein
4) Parotein yang berlebihan akan mengakibatkan kecenderungan
keseimbangan kalsium yang negatif
5) Estrogen
6) Berkurangnya/hilangnya estrogen dari dalam tubuh akan
mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan kalsium,
karena menurunnya efisiensi absorbsi kalsium dari makanan
dan juga menurunnya konservasi kalsium diginjal.
7) Rokok dan kopi
8) Merokok dan minum kopi dalam jumlah banyak cenderung
akan mengakibatkan penurunan massa tulang, lebih-lebih bila
disertai masukan kalsium yang rendah. Mekanisme pengaruh
rokok terhadap penurunan massa tulang tidak diketahui, akan
tetapi kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium melalui
urin maupun tinja.
9) Alkohol
10) Individu dengan alkoholisme mempunyai kecenderungan
masukan kalsium yang rendah, disertai dengan ekskresi lewat
urin yang meningkat. Mekanisme yang pasti belum diketahui.
D. PATOFISIOLOGI
Remodeling tulang normal pada orang dewasa akan
meningkatkan massa tulang sampai sekitar usia 35 tahun. Genetik,
nutrisi, gaya hidpu (merokok, minum kopi), dan aktifitas fisik
mempengaruhi puncak massa tulang. Kehilangan karena usia mulai
segera setelah tercapai puncaknya massa tulang. Menghilangnya
estrogen pada saat menopause mengakibatkan percepatan resorbsi
tulang dan berlangsung terus selama tahun-tahun pasca menopause.
Faktor nutrisi mempengaruhi pertumbuhan osteoporosis. Vitamin
D penting untuk absorbsi kalsium dan untuk mineralisasi tulang normal.
Diet mengandung kalsium dan vitamin D harus mencukupi untuk
mempertahankan remodelling tulang dan fungsi tubuh. Asupan kalsium
dan vitamin D yang tidak mencukupi selama bertahun-tahun
mengakibatkan pengurangan massa tulang dan pertumbuhan
osteoporosis.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Osteoporosis teridentifikasi pada pemeriksaan sinar-x rutin bila
sudah terjadi demineralisasi 25% sampai 40%. Tampak radiolusesnsi
tulang. Ketika vertebra kolaps, vertebra torakalis menjadi berbentuk baji
dan vertebra lumbalis menjadi bikonkaf.
Pemeriksaan laboratorium (missal kalsium serum, fosfat, serum,
fosfatase alkalu, ekskresi kalsium urine, ekskresi hidroksi prolin urine,
hematokrit, laju endap darah), dan sinar-x dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan diagnosis medis lain (missal ; osteomalasia,
hiperparatiroidisme, dlll) yang juga menyumbang terjadinya kehilangan
tulang.
Absorbsiometri foton-tunggal dapat digunakan untuk memantau
massa tulang pada tulang kortikal pada sendi pergelangan tangan.
Absorpsiometri dual-foton, dual energy x-ray absorpsiometry (DEXA) ,
dan CT mampu memberikan informasi mengenai massa tulang pada
tulang belakang dan panggul. Sangat berguna untuk mengidentifikasi
tulang osteoporosis dan mengkaji respon terhadap terapi.
F. TERAPI
a. Diet kaya kalsium dan vitamin D yang mencukupi sepanjang
hidup, dengan peningkatan asupan kalsium pada permulaan umur
pertengahan dapat melindungi terhadap demineralisasi tulang
b. Pada menopause dapat diberikan terapi pengganti hormone
dengan estrogen dan progesterone untuk memperlambat
kehilangan tulang dan mencegah terjadinya patah tulang yang
diakibatkan.
c. Medical treatment, oabt-obatan dapat diresepkan untuk
menangani osteoporosis termasuk kalsitonin, natrium fluoride, dan
natrium etridonat. Efek samping (misal : gangguan
gastrointestinal, aliran panas, frekuensi urin), biasanya ringan dan
hanya kadang-kadang dialami. Natrium florida memperbaiki
aktifitas osteoblastik dan pembentukan tulang.
d. Pemasangan penyangga tulang belakang (spinal brace) untuk
mengurangi nyeri punggung
G. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Pengumpulan data
a) Identitas klien
b) Keluhan utama
c) Riwayat kesehatan sekarang
d) Riwayat kesehatan dahulu
e) Riwayat kesehatan keluarga
f) Riwayat psikososial
g) Pola fungsi kesehatan
h) Pemeriksaan fisik
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinnik tentang respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah aktual atau potensial,
dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawata secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara
pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah
status kesehatan klien. (carpenito,2000, Gordon,1976 & NANDA).
Kemungkinan diagnosa yang akan muncul :
DAFTAR PUSTAKA
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a) Identitas klien
Nama : Ny. M
Umur : 63 th
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Sunda / Indonesia
Status : Sudah menikah
Tanggal pengkajian : 27 januari 2021
Diagnosa medis : Osteoporosis
Alamat : Dsn. Sukamukti RT/RW. 03/02 Ds.
Sukawening Kec. Cipaku Kab. Ciamis
b) Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. R
Umur : 20 th
Jenis kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Suku bangsa : Sunda/ indonesia
Hubungan dengan klien : Saudara klien
Alamat : Dsn. Sukamukti RT/RW. 03/02 Ds.
Sukawening Kec. Cipaku Kab. Ciamis
c) Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengatakan sakit lutut
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan nyeri pada bagian lutut, nyeri terasa ditusuk-tusuk ,
nyeri menjalar sampai ke seluruh kaki dengan skala nyeri 4 (0-10), nyeri
timbul saat klien beraktivitas.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit
penyakit yang sama
d) Pola aktivitas
2. Minum
- Frekuensi 8 gelas/hari 6 gelas /hari
- Jenis Air Putih Air Putih
- Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
3. Pola eliminasi
BAB
- Frekuensi 2x /hari 1x /hari
- Konsistensi Padat Padat
- Warna Kuning khas feses Kuning khas feses
- Bau Bau khas feses Bau khas feses
- Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
BAK
- Frekuensi 4x /hari 4x /hari
- warna Kuning Jernih Kuning jernih
- Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
4. Pola Istirahat Tidur
- Malam 8 jam /hari 8 jam /hari
- Siang
5. Personal Hygiene
- Mandi 3x /hari 2x /hari
- Gosok Gigi 3x /hari 2x /hari
- Ganti Pakaian 2x /hari 2x /hari
- Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Berat Badan : 45 kg
Tinggi : 150 cm
R : 20x/menit
S : 36,5 C
a) Sistem pernapasan
1. hidung
Inspeksi : Bersih, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik, tidak
terdapat pernapasan cuping hidung
2. dada
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : Tidak terdapat pembengkakan pada dada
b) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : tidak terdapat pembesaran vena jugularis
Palpasi : nadi 90x/menit
Auskultasi : bunyi jantung Lup-Dup
c) Sistem pencernaan
1. mulut
Inspeksi : keadaan mulut lembab,fungsi pengecapan baik, mampu
membedakan rasapahit, manis, asam, asin
2. abdomen
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara timpani
d) Sistem integumen
1. kulit
Inspeksi : warna kulit sawo matang, keadaan bersih
Palpasi : turgor kulit baik
2. rambut
Inspeksi : bentuk rambut lurus, dengan warna hitam, beruban,
keadaan bersih
Palpasi : tidak terdapat benjolan
Data Penunjang
1. Data psikologi
2. Data sosial
3. Data spiritual
Klien beragama islam, klien selal melaksanakan solat 5 waktu dan selalu berdo’a
untuk kesembuhannya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Nama : Ny. M
Umur : 63 th
Jenis kelamin :P
Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing