Anda di halaman 1dari 18

1.

Tahapan pemeriksaan laringoskopi indirek


- Persiapan alat: masker, handscoon, lampu kepala, kasa, tongue spatel, cermin laring, kasa
steril
- Persiapan pemeriksa: cuci tangan, menggunakan APD (masker dan handscoon), memakai
lampu kepala, pastikan lampu menyala dan lampu fokus
- Persiapan pasien: Pasien duduk berhadapan dengan dokter, posisi pasien sedikit lebih tinggi
dibandingkan dokter dengan kaki pemeriksa dan pasien bersilangan
- Membuka mulut pasien dan inspeksi cavum oris dengan tongue spatel, Nilai keadaan
palatum, arkus faring, mukosa, tonsil, dan peri tonsil
- Anestesi menggunakan silocain spray
- Hangatkan cermin laring dengan pemanas agar tidak mudah berembun
- Meminta pasien menjulurkan lidah
- Tarik lidah dengan kasa steril
- Masukkan cermin laring kedalam mulut pasien dengan cermin menghadap ke bawah sampai
terlihat permukaan mukosa laring dan hipofaring, tanpa menyentuh mukosa cavum oris,
palatum mole, atau dinding posterior orofaring untuk mencegah reflek muntah
- Meminta pasien mengucapkan iiii, dan nilai supraglotis, glottis, dan suglotis. Amati gerakan
pita suara.
- Deskripsikan massa (jumlah, letak, permukaan, warna, batas, ukuran, sifat)
- Setelah selesai pemeriksaan, alat2 diletakkan pada bengkok
- Pemeriksa melepas APD kemudian cuci tangan
- Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien

Terdapat sebuah massa pada plika vokalis kanan, permukaan berbenjol-benjol tampak
jaringan nekrotik, berwarna putih kemerahan dengan permukaan berbenjol-benjol, kesan
rapuh dan mudah berdarah. Mukosa supraglotis, glottis, dan subglotis tampak hiperemis

DDx  Massa laring curiga ganas dd/ carcinoma laring, Papilloma laring agresif

Edukasi mengenai kemungkinan keganasan pada laring

Edukasi mengenai prosedur dan pemeriksaan yang akan dilakukan untuk pasien setelah
pasien dirujuk yaitu dapat dilakukan pembedahan, kemoterapi, dan radiasi sesuai dengan
pertimbangan dokter spesialis

Menjelaskan faktor risiko apa yang dapat menyebabkan hal ini yaitu merokok dan konsumsi
alcohol

Edukasi mengenai prognosis dari penyakit apabila tidak segera ditangani yaitu dapat
membesar maupun menyebar ke organ lain, dapat menimbulkan sumbatan jalan nafas yang
menyebabkan sesak napas

Kriteria jackson:

1. Retraksi suprasternal + stridor inspirasi

2. 1 + ret. supra-subclavikula

3. 2 + ret. interkostal-epigastrium + stridor ekspirasi

4. III + sianosis
1. Dari pemeriksaan otoskop telinga kanan/kiri didapatkan gambaran membrane timpani
intak (+/+), hiperemis (-/-), discharge (-/-), reflek cahaya (+/+), air bubble sign (+/+)

2. patofisiologi ome adalah akibat adanya disfungsi tuba eustachius. beberapa faktor risiko
yg dpt menyebabkan terjadinya disfungsi tuba antara lain adanya infeksi saluran napas atas,
trauma, obstruksi, dan alergi. gangguan fungsi tuba tersebut menyebabkan gg ventilasi,
proteksi, dan drainase yg menrupakan fungsi dari tuba eustachius dimana hal tersebut
menyebabkan adanya akumulasi cairan pada telinga tengah disertai gangguan fungsi
konduksi telinga

3. RA persisten ringan dengan OME aurikula dekstra et sinistra

4. Tatalaksana:
Diagnostic: spt

Terapi: cetirizine 10 mg 14 hari, fluticasone propionate nasal spray 50mcg fl. No I S3dd puff
II,

Cuci hidung, rujuk

Edukasi:

1. Edukasi mengenai kondisi


2. Edukasi mengenai tatalakasana selanjutnya dan prognosis
3. Edukasi tentang cara pemakaian obat dan cuci hidung
4. Edukasi mengenai ESO
5. Menghindari paparan alergen

Mendengkur?

Semarang, 10 Desember 2020

Yth. dr. Liya, Sp. THT-KL

Di tempat

Dengan surat ini saya mohon tatalaksanalebih lanjut atas pasien

Nama: An. A

Usia: 8 th

Dx: RA dengan OME kanan kiri

Tx: cetirizine, fluticasone propionate, cuci hidung

Usulan tindakan: miringotomi (kalo bodoh maapkan nggih dok, Namanya juga dr umum)

Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih

Dpjp

dr. Lia
1. PF: TTV (suhu naik), trismus, pemeriksaan cavum oris (gigi geligi, gingiva) inspeksi
submandibula (benjolan, warna kulit) , palpasi (perabaan hangat, nyeri tekan, keras seperti
papan), pembesaran kgb leher, tanda-tanda sesak napas (retraksi, stridor, sianosis)

PP: Foto polos leher AP/Lateral, Foto thoraks pa/lat (lihat mediastinitis), rontgen panoramic,
kultur dan sensitivitas AB

2. DD  Angina Ludwig, infiltrate submandibular, parotitis supuratif, abses submaseter,


hematoma submandibular kali, limfadenitis, ca nasofaring masa (keajohan)☹

3. tatalaksana

Diagnostic kek no 1
Tx:

Kuganti gini aja ya..

Apabila intake oral masih bisa:

R/ Ciprofosasin 500mg tab no XIV

S o12h tab I

Metronidazole 500mg tab no XIV

S o12h tab I

R/ metilpred 64mg tab no XXVIII

S o12h tab II

R/ Tramadol 100mg tab no XXI

S o8h tab I

RUJUK!!!

Semarang, 10 Desember 2020

Yth. dr. Kanti, Sp. THT-KL

Di tempat

Dengan surat ini saya mohon tatalaksana lebih lanjut atas pasien:

Nama: Ny. W

Usia: 30 th

Dx: Abses submandibula

Tx: ciprofloksasi, metronidazole, metilpred, tramadol

Usulan tindakan: insisi abses + drainase

Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih

Dpjp

dr. Lia
1. PF THT:

Hidung pemeriksaan luar: inspeksi (allergic shiner (itu di mata), nasal crease, allergic salute),
deformitas, edema, hiperemis, cairan yg keluar dari lubang hidung, nyeri tekan dan nyeri
ketok sinus

rinoskopi anterior (konka livid, konka hipertrofi/edema, discaj bening cair/serous)

Telinga: cae, mt intak, rt, discaj, air bubble sign, retraksi

Tenggorokan: tonsil, faring, arkus faring, uvula, post nasal drip

Tes garputala dong..

2. spt, audiometri, timpanometri

3. RA persisten sedang-berat dengan OME telinga kanan(?)


1. PF: Inspeksi (allergic shiner, allergic crease), rinoskopi anterior, point bleeding, mukosa,
konka, septum, liat juga ada post nasal bleeding ato ngga bisa pake rhinoskopi posterior

2. Epistaksis anterior, RA dd/ RV

3. Trauma, alergi house mite dust

4. Epistaksis  perhtikan ABC, stabil  pencet hidung (10-20 menit), aplikasi efedrin (1-2%
5-10)  tampon anterior (2x24jam), edukasi jgn korek2 hidung

RA  Cetirizin 10mg, oksimetazolin 0,025% s 2dd gtt II prn, cuci hidung (R/NaCl 0.9% Fl
No 1, R/ spuit 20cc No I)
1. PF:

- Nose sign: obstruksi, epistaksis, anosmia, discharge, deskripsi masa

- Ear sign: telinga gembrebeg, terasa penuh, kurang pendengaran

- Eye sign: diplopia, ptosis

- neck sign: limfadenopati ukuran 3x4x5 cm di level II

- intracranial sign: sakit kepala

2. knf, ca sinonasal

3. Nasoendoskopi, CT scan nasofaring dengan kontras, biopsy PA, (periksa metas jauh 
foto thoraks, usg abdomen)
1. Massa sinonasal curiga ganas dd/ ca sinonasal, ca nasofaring, lnh

2. MSCT-Scan spn dengan kontras, biopsy pa, metas jauh foto thoraks dan usg abdomen

3. Edukasi mengenai penyakit yang dialami pasien dan kemungkinan komplikasi


Edukasi rujukan dan kemungkinana tindakan yg akan dilakukan dengan penjelasan manfaat,
prosedur, komplikasi yang mungkin terjadi
Edukasi mengenai tatalaksana epistaksis apabila terjadi berulang
Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai prognosis penyakit jika tidak diobati dan diobati
Tidak merokok, makan bakar2an, paparan bahan kimia
4

Semarang, 10 Desember 2020

Yth. dr. Willy, Sp. THT-KL

Di tempat

Dengan surat ini saya mohon tatalaksana lebih lanjut atas pasien:

Nama: Tn. B

Usia: 60 th

Dx: Massa sinonasal curiga ganas

Tx: tampon anterior

Usulan tindakan: diagnostic MSCT-Scan spn dengan kontras, biopsy pa, metas jauh foto
thoraks dan usg abdomen, maksilektomi total

Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih

Dpjp

dr. Lia
1. Dari PEMERIKSAAn otoskopi telinga kanan didapatkan Mukosa CAE dalam batas normal, hiperemis (-),
serumen (+) pada dinding cae tmpak hifa berwarna putih keabuan dengan bintik hitam di pars oseus. Mt
tidak terlihat dengan jelas.

2. otomikosis dd/serumen

3. faktor predisposisi otomikosis  bentuk cae belok, kelembaban, hamil, penggunaan obat telinga (AB
berlebihan), renang, steroid, immunocompromised, gizi buruk, penggunaan alat bantu dengan

Pada pasien ini  bentuk cae mungkin, keramas kebanyakan? Wkwkwk, mengorek-korek telinga dg
cotton bud?

4. tatalaksana

Ear toilet  suction

R/ Cotrimoxazol 1% ear drops fl No 1

S o24h gtt iv a.d

R/Ketokonazol 2% cream tube No 1

S.ue

Jangan kena air, jangan berenang, control 1 mgg atauapabila memburuk


Anamnesis:

Onset v

Lokasi: lokasi sakit kepala

Kualitas: mengganggu aktivitas, hilang timbul, deskripsi sakit kepala

Kuantitas: VAS hidung tersumbat, VAS sakit kepala

Faktor memperingan: sudah pernah berobat, membaik saat apa

Faktor memperberat: apa pencetus sakit kepala, hidung tersumbat, dll, apa yg memperberat

Gejala penyerta: demam? Nyeri wajah? Ganggun penghidu? Hidung tersumbat?

Riwayat keluarga, riwayat sebelumnya, riwayat sosial ekonomi


2. deskripsi: pada pemeriksaan nasoendoskopi hidung kanan/kiri didapatkan discharge (-/+)
mukopurulen di meatus medius, mukosa hiporemis -/+, konka edem -/+, tumor -/-, deviasi septum –

3. rhinosinusitis akut sinistra (bacterial harus ditulis?)

4.

G pake AB

R/ Pseudoefedrin 60mg tab No XIV

S3dd tab 1

R/ NaCl 0.9% Fl No I

Suc

R/ Spuit 20cc No I

Suc

1. pf terkait: PF umum: demam, lemas, malaise

rinoskopi anterior (mukosa, konka, discharge, tumor) , rinoskopi posterior (post nasal drip)
perkusi/palpasi: nyeri ketok wajah

Uji transluminasi

PF Telinga: CAE, MT

2. ppx  nasoendoskopi, ct scan spn (waters/Caldwell)

3. RSK dekstra

4. cuci hidung R/ NaCl 0.9% fl no 1 suc , R/ fluticasone propionate fl 1 s 2dd puff2, rujuk

1. PPx : ige spesifik, spt

2. Rhinitis Alergi intermitten ringan

3. Antihistamin

4. ICS (Sebulan bgt nih btw)


5. hindari allergen dan faktor pencetus, ganti spray 2 mgg sekali, edukasi cara pake obat

1. massa nasofaring curiga gagas ddx/ ca nasofaring, ca sinonasal, lnh

2. akan dirujuk, kira2 apa penyakitnya, prognosis gimana, tatalaksna disana, tatalksana kalo mimisan

3. Yth. dr. Willy, Sp. THT-KL

Di tempat

Dengan surat ini saya mohon tatalaksana lebih lanjut atas pasien:

Nama: Tn. C

Usia: 60 th

Dx: Massa nasofaring curiga ganas

Tx: -
Usulan tindakan: diagnostic MSCT-Scan spn dengan kontras, biopsy pa, metas jauh foto
thoraks dan usg abdomen, kemoterapi

Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih

Dpjp

dr. Lia

1. Laringoskopi Indirek, dari pemeriksaan laringoskopi indirek didapatkan

Anda mungkin juga menyukai