Anamnesis
Skret (Rinorrhea)
1. Apakah dari satu sisi atau keduanya?
2. Lamanya? Terus-menerus atau intermiten?
Dan bagaimana terjadinya? Usia saat
awitan?
3. Apakah encer atau kental? Purulen atau
berdarah?
4. Apakah ada hubungannya dg perubahan
lingkungan atau musim?
5. Apakah sekret bau atau tidak?
Anamnesis
Hidung tersumbat
1. Apakah satu sisi atau keduanya?
2. Lamanya? Terus-menerus atau
intermiten? Dan bagaimana terjadinya?
Usia saat awitan?
3. Adakah riwayat trauma?
4. Adakah riwayat alergi terutama yg
berkaitan dg perubahan musim?
Anamnesis
Perdarahan
1. Berapa lama ? Frekuensi?
2. Apakah perdarah unilateral atau
bilateral
3. Apakah ada riwayat trauma?
4. Apakah ada hipertensi?
5. Apakah ada infeksi sistemik?
Anamnesis
Kehilangan atau perubahan dalam
menghidu
1. Apakah berkaitan dengan trauma, ISPA,
atau penyakit sistemik?
2. Apakah kehilangan atau perubahan
penghiduan sebagian atau sama sekali?
3. Adakah riwayat penyakit hidung atau
sinus?
4. Apakah ada gejala sistemik lainnya?
Terdiri atas:
Pemeriksaan Luar
Rinoskopi Anterior
Rinoskopi Posterior
Transiluminasi-diaphanoscopia
X-foto rontgen
Pungsi percobaan
Biopsi
Pemeriksaan. Lab rutin, bakteriologi,
serologi, sitologi
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Kerangka dorsum nasi: lebar (polip),
miring (fraktur), saddle nose (lues),
lorgnet nose (abses septum nasi)
Luka, warna, edem (kulit ujung hidung
jadi mengkilap), ulkus nasolabial
Bibir atas: maserasi (sekresi sinusitis)
PEMERIKSAAN LUAR
PALPASI
Dorsum nasi: krepitasi, deformitas
(tanda fraktur os nasal)
Ala nasi: nyeri (furunkel vestibulum nasi)
Regio Frontalis untuk Sinus Frontalis
- Menekan lantai Sinus Frontalis ke arah
mediosuperior, optimal,
simetris
Nilai: adakah perbedaan reaksi, sinus yg
sakit=sinus patologis
- Menekan dinding Sinus Frontalis ke medial,
optimal, simetris.
Nilai: seperti diatas
Fossa Canina untuk Sinus Maksilaris
PEMERIKSAAN LUAR
PERKUSI
Bila palpasi menimbulkan reaksi hebat,
maka dilakukan perkusi.
RINOSKOPI ANTERIOR
ALAT:
Spekulum hidung
Hartmann
Pinset (angulair)
Bayonet (Lucae)
Aplikator
Pipa penghisap
Kaca rinoskopi
posterior
Pemakaian Spekulum
Memeriksa
Memeriksa
Memeriksa
Memeriksa
Memeriksa
Vestibulum Nasi
Kavum Nasi bagian Bawah
Fenomena Palatum Mole
Kavum nasi bagian Atas
septum nasi
Negatif pada:
Diperiksa keseluruhan
Septum deviasi berbentuk spina septi,
krista septi, huruf S.
RINOSKOPI POSTERIOR
Alat-alat
Cermin kecil
Spatula
Lampu spiritus
Solusio tetrakain 1% atau xylocain 10%
(mengurangi refleks muntah)
Rinoskopi Posterior
Melihat Koane
PERHATIKAN:
RADANG:
Kesulitan-kesulitan
Pihak Dokter
Menekan lidah
Terlalu kuat sakit
Kurang kuat faring tidak keliatan
Fiksasi spatula
Kesulitan-kesulitan
Pihak Penderita
Bernapas dari hidung dg mulut yg terbuka
Refleks yg kuat
Alat
Kaca yg terlalu panas sakit
Kaca yg terlalu dingin kabur
Kaca menyentuh faring muntah
Spatula dr logam rasa logam di lidah
refleks
DIAPHANOSCOPIA
(TRANSILUMINASI)
SINUS FRONTALIS
Mulut dibuka
Ke dalam mulut dimasukkan lampu yg telah
diselubungi tabung gelas
Mulut ditutup rapat-rapat
Cahaya yg memancar dari mulut dan bibir atas
ditutup dengan tangan kiri
Normal: daerah dinding depan di bawah orbita
terlihat bayangan terang berbentuk seperti bulan
sabit
Penilaian
Pemeriksaan hanya mempunyai nilai bila
ada perbedaan antara kiri dan kanan
Bila kedua sinus terang,
kemungkinannya:
Pria sinus normal
Wanita sinus normal / tdpt cairan (krn
tulang tipis)
Bila kedua sinus gelap,
kemungkinannya:
Pria sinus normal (krn. Tulang tebal)
Nasoendoskopi
Pungsi Percobaan
X FOTO RONTGEN
Posisi Water
Sinus yg gelap berarti sinus yg patologis
Perhatikan batas-batas sinus, apakah
masih utuh, atau tidak
Biopsi
Pada sinus maksilaris dpt dilakukan:
Lubang pungsi di meatus inferior
42