Anda di halaman 1dari 20

Pemeriksaan Tenggorok

KELOMPOK 3
-DEWI OKTAVIA SINAGA
-DIAN AYU PERTIWI
-G U S T I
FARINGOSKOPI

Alat yang digunakan :


-Lampu kepala
-Spatel
-Cermin nasofaring

Inspeksi, perhatikan:
- Ptialismus, trismus
- Gerakan bibir dan sudut mulut (N.VII)
- Mukosa dan ginggiva atau geraham rusak  sinusitis
maksilaris (caries gigi P2, P1, M1, M2, M3)
- Lidah  paresa N. XII, atrofi, tumor malignant
- Palatum durum (torus palatinus), prosesus alveolaris
bengkak  radang atau tumor sinus maksilari
Palpasi :
- Bila ditemukan ulkus di lidah  karsinoma

Perkusi :
- Gigi dan geraham rasa sakit  radang
Alat-alat pemeriksaan tonsil

 spatel

 Lampu kepala
Tonsil dan Faring
Teknik pemeriksaan:

1. Atur tempat duduk

2. Mulut dibuka lebar-lebar, lidah tarik ke dalam, dilunakkan,


lidah ditekan ke bawah,dibagian medial.
 Penderita disuruh bernapas:
- tidak boleh menahan napas
- tidak boleh napas keras-keras
- tidak boleh ekspirasi atau mengucap “ch”
 Lidah ditekan dengan spatel anterior tonsil
Inspeksi
- Warna tonsil (merah muda atau hiperemis)
- Penentuan besar tonsil:
T0 : tonsil dalam fosa tonsil atau telah diangkat
T1 : besarnya ¼ arkus anterior – uvula
T2 : besarnya ½ arkus anterior – uvula
T3 : besarnya ¾ arkus anterior – uvula
T4 : besarnya mencapai uvula atau
lebih
- Mobilitas tonsil (Terfiksasi atau dapat digerakkan)
- Permukaan tonsil (Rata atau berbenjol)
Pemeriksaan Laring

Pemeriksaan laring terdiri dari:


- Pemeriksaan luar
inspeksi, palpasi
- Laringoskopi indirek
lampu kepala, cermin laring, kasa
- Laringoskopi direk
laringoskop rigid/ fiber optik
Laringoskopi indirek

Tujuan : melihat laring tidak langsung dengan bantuan


cermin yang disinari dengan cahaya
Syarat :
- terdapat jalan lebar untuk cahaya yang dipantulkan cermin dari
faring ke laring
 lidah dikeluarkan  radiks lingua ke ventral
- tempat yang luas buat cermin, tidak tertutup uvula.
 penderita bernapas lewat mulut  uvula bergerak
ke atas menutup jalan nasofaring
Alat yang dipergunakan:
- Lampu kepala

- Cermin laringoskop

- Kasa

- Lampu spiritus
Bahan:
- Tetrakain 1 % (untuk anastesi biar tidak merasa mual )
Cara pemeriksaan laringoskopi indirek

 Penderita duduk tegak, pinggang membungkuk ke depan,


kepala sedikit tengadah
 Penderita membuka mulut dan menjulurkan lidah
 Lidah dipegang optimal dan dipertahankan dengan jari
tengah kiri menggunakan kasa
 Cermin dihangatkan diatas lampu spiritus atau alat lainnya, suhu
diperiksa pada punggung tangan pemeriksa sebelum digunakan
 Pasien bernafas melalui mulut agar uvula menutup nasofaring
 Cermin laring ditempatkan di depan palatum mole dan diangkat
ke atas sehingga tidak menyentuh lidah dan faring posterior maka
akan tampak pandangan hipofaring dan laring
 Penderita diminta untuk mengucap i i i, tindakan ini diulang
beberapa kali untuk melihat gerakan pita suara.
Hal yang dinilai dari pemeriksaan:
- Epiglottis, radiks linguae, dan sekitarnya
Adanya tanda patologi pada struktur tersebut,
warna, ulkus, pergerakan korda vokalis ke arah
median.
- Laring (ada tanda peradangan +/-, ulkus, udem,
masa
Laringoskopi direk

Maksud : melihat laring secara langsung tanpa bantuan


cermin tetapi dngan prantara alat yaitu
laringoskop
Macam-macam laringoskop :
1. Laringoskop kaku
- Penderita di tidurkan di atas meja pemeriksaan
- Pemeriksaan baru dapat dimulai kira-kira 10 menit
setelah kedalam faring dan laring di teteskan
tetralkain 1% (masing-ming 10 tetes)
- Pipa di masukkan sampai kedalam introitus laringis.
2. Laringoskop fiber
3. Mikrolaringoskop dengan memakai mikroskop
- Penderita berbaring, posisi kepala di depan pemeriksa
- Bagian kanan penderita adalah bagian kanan penderita
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai