Anda di halaman 1dari 12

* Program Studi Profesi Dokter/Mei 2019

** Pembimbing: dr. Lusiana Herawati Yammin, Sp.THT-KL

ANATOMI DAN PEMERIKSAAN FISIK OROFARING

Oleh:

Rizki Sariwahyuni, S.Ked G1A217009


Siti Sarah Elvia, S.Ked G1A218081
ANATOMI OROFARING
Orofaring → bagian dari tenggorokan yang tepat di
belakang mulut.

Orofaring terletak di belakang cavum oris dan terbentang

dari palatum molle sampai ke pinggir atas epiglotis. Orofaring

mempunyai atap, dasar, dinding anterior,dinding posterior, dan

dinding lateral.
Tonsila palatina merupakan dua massa jaringan limfoid yang

terletak pada dinding lateral orofaring di dalam fossa tonsilaris.

Batas
Anterior dari tonsila palatina adalah arcus palatoglossus.
Posterior terdapat arcus palatopharyngeus.
Superior terdapat palatum molle, disini tonsila palatina dilanjutkan oleh jaringan limfoid di permukaan bawah palatum
molle.
Inferior dari tonsila palatina terdapat sepertiga posterior lidah.
Medial dari tonsila palatina terdapat orofaring.
Lateral tonsila palatina adalah kapsula yang dipisahkan dari m. constrictor pharyngis superior oleh jaringan alveolar
TONSIL
5 arteri:
• Cabang a. Fasialis (cabang utama)
• a. Faringeal ascendens dari a. Karotis eksterna
• Palatina ascendens cabang a.fasialis
• Dorsal lingual cabang a. lingual
• Palatina descendens cabang a. Maxillaris

Aliran Vena : v. Tonsilaris → v. paratonsillar → v. Fasialis komunis → pharyngeal venous


plexuses
Aliran Limfa: dari nodus cervical interna tonsil khususnya nodus jugulodigastik dibawah
angulus mandibula
Aliran Nervus: cabang palatina inferior dari ganglion sphenopalatina (5th CN) dan n.
Glossopharyngeal (suplai nervus sensoris)
PEMERIKSAAN RONGGA MULUT DAN FARING
Pasien duduk lurus menghadap ke pemeriksa
Gunakan lampu kepala
Pasien diminta membuka mulut, proyeksi cahaya lampu kepala diarahkan kemulut pasien
Inspeksi
- Mintak pasien membuka mulut lihat
 Trismus
 Sudut bibir dan nasolabia---> nilai N.VII
 Periksa Mukosa dasar mulut dan orifisium kelenjar submandibula
 Mintak pasien menjulurkan lidah , perhatikan adakah deviasi ( disfungsi N.XII), atropi
atau tumor
 Lihat ke palatum durum dan molle , perhatikan adakah ulkus, tumor , lengkungan
palatum yang abnormal
Jenis Spatel
Tonsil dan faring
 Pasien diminta menjulurkan lidahnya dan kemudian
pemeriksaan menggunakan spatel menekan lidah
kebawah dan kemudian daerah tonsil dan faring dapat
dinilai
 Tonsil
 Warna tonsil , normal = merah muda
 Simetris
 Ukuran
Derajat pembesaran tonsil :
T0 : tonsil telah diangkat
T1 : tonsil masih berada dalam fossa tonsilaris
T2 : tonsil melewati arkus posterior hingga
mencapai linea paramediana
T3 : tonsil melewati linea paramediana hingga
mencapai linea mediana (peretngahan uvula)
T4 : tonsil melewati linea mediana (uvula)
 Permukaan: apakah rata, berbenjol-benjol, kripte
melebar
• Pemeriksaan oropharynx dengan menggunakan spatel dan cahaya.
Spatel diletakkan ditengah lidah pada perbatasan antara 2/3 anterior
dan 1/3 posterior lidah, lidah ditekan dengan kuat untuk melihat
faring kemudian nilai tonsil palatina. Tonsil memiliki permukaan yang
ireguler
• Pembengkakan satu sisi dengan pergeseran uvula kontralateral dapat
menjadi indikasi adanya abses peritonsillar atau tumor
parapharyngeal
Faring
• Uvula
• Palatum mole
• Palatum durum
• Plika anterior
• Tonsil
• Plika posterior
• Mukosa orofaring
 Faring
 Warna
 Tanda-tanda peradangan
 Terdapat ulkus atau tidak
 Nilai ada parese atau paralisis
 Nilai reflek muntah dengan menggunakan spatel sentuh dinding posterior faring
secara lembut untuk merangsang reflek muntah
Palpasi
Jika terdapat lesi di dalam mulut atau kelenjar saliva, gunakan sarung tangan dan
palpasi dengan satu tangan diluar pipi atau dirahang pasien dengan jari anda yang
bersarung tangan di dalam mulut.

Anda mungkin juga menyukai