Anda di halaman 1dari 5

NO NAMA JARINGAN CIRI-CIRI

PENYAMBUNG/IKAT
JARINGAN PENYAMBUNG AREOLAR
1 Jaringan Mesenkim  Terdiri atas sel-sel berbentuk seperti bintang.
 Sitoplasma sel bila terlihat akan tampak berwarna kebiruan, pucat, dan
mempunyai banyak cabang.
 Inti sel tampak biru, berbentuk bulat/lonjong, dan kromatinnya halus.
 Zata antarsel terlihat pucat dan tampak homogen.

2 Jaringan Gelatinosa  Sitoplasma sel-selnya tampak kemerahan dan tidaka banyak bercabang.
(Jaringan Ikat Mukosa)  Terdapat sel fibroblas yang berinti lonjong, biru, dan berkromatin halus.
 Di dalam zat antarsel terdapat serat-serat kolagen halus yang dihasilkan oleh
fibroblas.

3 Jaringan Ikat Longgar  Terdapat unsur-unsur sel sebagai berikut:

3.1 Fibroblas  Inti sel lonjong, biru, pucat dengan kromatin halus dan anak inti yang jelas.
 Sitoplasmanya sukar dilihat.
 Sitoplasma bila terlihat biasanya berwarna merah pucat dan bercabang.

3.2 Fibrosit  Intinya lonjong mengarah gepeng, berwarna biru tua, kromatinnya padat dan
tidak tampak anak inti.
 Sitoplasmanya biasanya tidak terlihat, bila terlihat berwarna merah pucat.
 Sitoplasmanya mungkin bercabang mungkin tidak.

3.3 Sel Lemak  Merupakan sel besar dan tampak seperti gelembung, bentuknya mungkin bulat,
lonjong atau poligonal bila berdesakan.
 Sitoplasmanya bervakuol besar biasanya hanya satu, atau dapat juga bervakuol
banyak, besar dan kecil.
 Vakuol ini hampir memenuhi seluruh sitoplasma sel.

3.4 Histiosit  Intinya tampak besar, lonjong, kadang bertakik, dengan kromatin kasar.
 Bila tampak, sitoplasmanya berwarna pucat, merah, kadang tampak berbusa
atau ada benda asing di dalamnya.
 Batas sel biasanya tidak rata, mungkin terlihat cabang sitoplasma yang pendek-
gemuk atau panjang dan langsing.

3.5 Sel Mast  Sering kelihatan berkelompok.


 Sitoplasmanya enuh dengan granula kasar yang berwarna merah/merah
kebiruan terang.
 Bentuk sel bulat atau lonjong.
 Inti sel relatif kecil, berwarna biru, jarang terletak di tengah, dengan kromatin
padat.

3.6 Perisit  Tampak mirip endotel kapiler.


 Melekat di sisi luar dinding kapiler sehingga intinya yang berkromatin padat
tampak menonjol keluar.
 Ditemukan pada dinding kapiler pembuluh darah.

4 Sel Lemak Univakuolar  Terdiri atas satu vakuol besar.


 Bentuk sel bulat/polihedral.
 Mempunyai inti gepeng atau lonjong, berwarna biru dan terdesak ke tepian sel.
 Sitoplasmanya terlihat hanya tinggal seperti garis saja dengan penebalan di
daerah yang ada intinya.

5 Sel Lemak Multivakuolar  Vakuolnya banyak dan lebih kecil-kecil.


 Bentuk selnya umumnya poligonal karena berdesakan.
 Inti biasanya bulat dan terletak lebih di tengah.
 Diantar sel-sel tersebut terdapat jar. Ikat longgar yang kaya akan pembuluh
darah.

6 Jaringan Ikat Retikular  Dengan pewarnaan impregnasi perak, serat atau berkas serat retikulin tampak
bewarna hitam.
 Serat -seratnya tampak berjalin satu sama lain.
 Unsur selnya tidak dapat dikenali dengan baik.

JARINGAN PENYAMBUNG PADAT


7 Jaringan Ikat Padat  Tampak terdiri atas serat-serat yang tersusun tidak demikian padat satu sama
elastis lain.
(Potongan memanjang)  Terdapat serat-serat yang bercabang.
 Di celah antara serat-serat tsb terapat inti fibroblas atau fibrosit yang berbentuk
lonjong/gepeng.

8 Jaringan Ikat Padat  Serat-serat elastin terlihat berupa bintik-bintik bundar.


elastis  Diantara serat-serat tersebut terlihat potongan fibroblas/fibrosit yang tampak
(Potongan melintang) intinya sebagai bintik-bintik biru.

9 Jaringan Ikat Padat  Terlihat terdiri atas serat-serat halus yang tersusun padat dalam berkas-berkas.
Kolagen  Serat-serat tidak bercabang.
(Potongan memanjang)  Di antara serat terdapat inti-inti fibrosit yang berwarna biru dan amat gepeng
karena terjepit oleh berkas serat yang padat tsb.

10 Jaringan Ikat Padat  Serat-seratnya agak sukar dilihat.


Kolagen  Di antara berkas-berkas serat kolagen terdapat jaringan ikat longgar.
(Potongan melintang)  Dapat dilihat inti-inti fibrosit yang gepeng dan sering tampak seperti sel
bersayap.
NO NAMA JARINGAN CIRI-CIRI
PENYAMBUNG/IKAT
JARINGAN PENYAMBUNG KHUSUS
1 Jaringan Tulang Rawan

1.1 Pembentukan Tulang  Terlihat banyak pusat pembentukan tulang rawan tampak sebagai pulau-pulau
Rawan tulang rawan.
 Di dalam pulau tersebut terdapat kondrosit yang berbentuk bulat/lonjong.
 Di tepian pulau tulang rawan terdapat sel-sel gepeng berderet beberapa lapis
membentuk perikondrium yang terdiri atas sel kondrogenik dan kondroblas.
 Di luar pulau tulang rawan ini terdapat jaringan mesenkim.

1.2 Tulang Rawan Hialin  Tampak perikondrium yang terdiri atas serat kolagen dengan sel gepeng di
antaranya (fibroblas, fibrosit, sel kondrogenik, dan kondroblas).
 Sel-sel tersebut sulit dibedakan satu sama lain.
 Kondroblas yang sudah meletakkan dan dikelilingi oleh matriks tulang rawan
disebut kondrosit. Kondrosit yang masih dekat dengan perikondrium bentuknya
masih gepeng/lonjong.
 Makin ke tengah kondrosit makin membulat atau lonjong.
 Sering terlihat kondrosit membelah diri, dan kemudian terlihat berhimpitan satu
sama lain dalam suatu kelompokan (sel isogen/cell nest).
 Kondrosit biasanya kelihatan mengeriput di dalam lakuna.

1.3 Tulang Rawan Elastis  Susunan sel-selnya sesuai dengan tulang rawan hialin, hanya matriksnya saja
yang berbeda.
 Dalam matriksnya tampak banyak serat elastin yang berwarna tengguli karena
dipulas dengan orsein.
 Di sini teritorium tidak jelas. (teritorium: Matriks tulang rawan di sekitar lakuna
berwarna gelap)

1.4 Tulang Rawan Fibrosa  Tidak terdapat perikondrium.


 Kondrositnya hampir semuanya gepeng karena terhimpit di antara jalinan berkas
serat kolagen dalam matriks.
 Serat-serat kolagen di dalam matriks menyusun diri membentuk berkas-berkas
yang tersusun sepusat membentuk bangunan lonjong dan kondrositnya tersusun
searah dengan serat kolagen tersebut.
 Di dalam massa tulang rawan di bagian tengah dapat dilihat nukleus pulposus
yang berwarna merah kebiruan.
1.5 Tulang Rawan Turgesen  Tidak terdapat perikondrium.
(kondroid)  Jaringan ikat padatnya terdiri atas serat-serat kolagen kasar.
 Kondrosit di sini berbentuk khas, seperti gelembung, berhimpitan satu sama lain,
tidak teratur. Kondrosit tidak mengeriput di dalam lakuna.

1.6 Degenerasi Tulang  Terlihat garit kasar pada matriks.


Rawan  Kondrosit yang berada di dekat atau di dalam daerah degenerasi juga
mengeriput dan pecah.
 Gambaran matriks menjadi tidak homogen lagi.

2 Jaringan Tulang
2.1 Tulang Panjang  Pada lingkar luar, dapat dilihat deretan lakuna yang dalam keadaan segar berisi
potongan Melintang osteosit. Lakuna ini tampak mempunyai cabang-cabang berupa saluran kecil
(kanalikuli).
 Lakuna ini tersususun berderet-deret membentuk beberapa lingkaran sepusat di
sepanjang tepian luar tulang dan bersama-sama zat antar sel tulang membentuk
lamel umum luar. Sedangkan deretan lakuna terletak di sepanjang tepian dalam
tulang bersama zat interselnya membentuk lamel umum dalam.
 Lebih ke dalam dari lamel umum luar, terlihat lamel yang membentuk lingkaran
sepusat dengan pusatnya sebuah lubang kecil disebut saluran Havers. Lamel-
lamel yang sepusat ini disebut lamel Havers. Lamel bersama saluran Havers dan
isinya disebut sistem Havers.
2.2 Penulangan (osifikasi)
Kondral

Zona rihat  Terletak pada lempeng epifisis.

Zona proliferasi  Terletak pada daerah metafisis.


 Terlihat deretan kondrosit yang tersusun searah dengan sumbu panjang tulang.
 Selnya kecil-kecil, gepeng, tersusun dalam deretan mirip tumpukan uang logam.

Zona pematangan  Kondrosit yang telah berproliferasi membesar.

Zona pengapuran  Terjadi pelekatan zat kapur di dalam matriks sehingga matriks berwarna
kebiruan.
 Tampak kondrosit mulai ada yang mati dan pecah.

Zona degenerasi  Kondrosit banyak yang sudah pecah.


 Lakunanya bersambungan satu sama lain membentuk kolom lakuna yang
sebagian telah diisi oleh jaringan ikat sumsum tulang.
 Di antara jaringan ikat yang mengisi kolom lakuna tadi terdapat sisa balok tulang
rawan.

Zona penulangan  Sel-sel osteogenik masuk bersama dengan jaringan ikat dan pembuluh darah
yang terus tumbuh menembus periosteum dan mengisi kolom lakuna bekas
kondrosit.
 Sel osteogenik ini kemudian menjadi osteoblas yang tersusun berderet-deret
sepanjang tepian balok tulang rawan.
 Sel ini mengeluarkan matriks tulang yang terpulas lebih kebiruan di sepanjang
tepian balok tulang rawan karena banyak mengandung zat kapur.

Sumsum tulang  Terdapat di antara balok-balok tulang.


 Berupa jaringan ikat longgar yang mengandung sel-sel darah muda dan
pembuluh darah.

Periosteum  Jaringan ini melapisi bagian luar proses penulangan kondral.


 Terdiri atas jaringan ikat yang banyak berserat.
 Di dalamnya terdapat fibroblas, sel osteogenik, osteoblas yang sukar dibedakan
satu sama lain.

2.3 Penulangan Desmal  Hanya terdapat balok tulang yang dikelilingi oleh sel osteogenik dan osteoblas.
 Sumsum tulang dan osteoklas tampak jelas.
 Osteoklas cukup sering dapat dilihat berada di dalam lakuna Howship.
 Di antara balok tulang terdapat jaringan sumsum tulang.

NO KULIT & TURUNANNYA CIRI-CIRI


1 Epidermis

1.1 Stratum Germinativum  Terdiri atas selapis sel kuboid atau silindris.
Epidermis  Lapisan sel tersusun berderet di atas membran basal.
 Kadang-kadang dapat ditemukan sel yang bermitosis.

1.2 Stratum Spinosum  Lapisan ini agak tebal dan sel-selnya bertaju (spina).
Epidermis  Terdiri atas beberapa lapisan sel yang besar-besar berbentuk poligonal dengan
inti lonjong.
 Pada perbatasan antar dinding sel, akan tampak taju-taju yang seolah-olah
menghubungkan sel yang satu dengan yang lain.

1.3 Stratum Granulosum  Terdiri atas 3-5 lapis sel gepeng.


Epidermis  Di dalam sitoplasma terdapat butir-butir keratohialin yang berwarna biru hitam.
 Inti sel terkadang masih nampak jelas, tetapi pada lapisan yang lebih ke
permukaan inti itu tampak pucat dan tertimbun butiran granula.

1.4 Stratum Lusidum  Bentuk sel-selnya sudah tidak jelas lagi.


Epidermis  Sel-selnya tidak berinti lagi, tampak menyatu, homogen, dan membentuk garis
merah terang bergelombang di atas lapis berbutir.
 Kadang-kadang lapisan ini tidak terlihat jelas, sehingga hanya terdapat lapis
tanduk (stratum korneum) di atas lapis berbutir.

1.5 Stratum Korneum  Tampak sebagai lapisan merah homogen.


Epidermis  Lapisan ini sering terlihat bergaris-garis sejajar permukaan kulit.
 Pada permukaannya, lapisan ini terlihat terkelupas dan disebut stratum
disjungtum atau lapis kelupas karena sel-sel disini selalu terkelupas akibat
gesekan.

2 Dermis

2.1 Stratum Papilar Dermis  Lapisan ini membentuk papil-papil yang menonjol ke dalam epidermis di atasnya.
 Jaringan ikat yang membentuk lapisan ini lebih banyak mengandung unsur sel
daripada unsur serat, sehingga tampak lebih longgar.
 Sebagian papil mengandung pembuluh darah (papil vaskular) sedangkan
sebagian lainnya mengandung badan akhir saraf (papil saraf).

2.2 Lapis Retikular Dermis  Lapisan ini cukup padat, zat antarselnya atau unsur seratnya lebih menonjol.
 Serat-serat kolagen kasar tersusun silang-menyilang seperti jala-jala.
 Di antara serat-serat tersebut terdapat juga serat elastin.
 Dapat ditemukan saluran keluar kelenjar keringat.

3 Hipodermis

3.1 Kulit Tipis

3.2 Rambut  Mempunyai 3 lapisan utama:

Medula Rambut  Terletak paling tengah, terlihat lebih terang daripada bagian yang lain.
 Sel-sel berbentuk poligonal, tersusun longgar satu sama lain.
 Di dalam sitoplasma dapat terlihat sedikit pigmen melanin.

Korteks Rambut  Merupakan bagian paling tebal.


 Struktur sel tidak jelas karena tertutup pigmen melanin.

Kutikula Rambut  Lapisan ini kadang terlihat jelas.


 Sel-sel penyusunnya sangat pipih, saling berselip, dan berhimpitan dengan sel-sel
kutikula sarung akar rambut dalam, sehingga sulit dibedakan satu sama lain.
 Berkeratin banyak dan melapisi korteks rambut.

4 Kelenjar Mamma  Jaringan interlobular dan jaringan interlobar merupakan jaringan ikat agak mirip
Nonlaktans lapis retikular dermis.
 Sedangkan jaringan intralobular merupakan jaringan ikat lebih longgar mirip
dengan lapis papilar dermis.
 Di dalam lobulus yang terlihat hanya sistem duktus saja yang dibatasi oleh epitel
selapis kuboid.

5 Kelenjar Mamma  Jaringan ikat inter- dan intralobular sulit dikenali karena seluruh lapangan
Laktans dipenuhi oleh alveolus dan duktus kelenjar.
 Jaringan interlobar terlihat lebih tipis daripada saat rihat.
 Alveolus kelenjar tidak semua terisi getah atau sekret.
 Alveolus yang kosong epitelnya kuboid tinggi atau silindris.

Anda mungkin juga menyukai