Anda di halaman 1dari 48

ANATOMI FISIOLOGI

FARING & LARING

Disusun oleh :

DAYU ANDRIAWAN 1310070100008


OLYVIA MARANTIKA SARI 1410070100040
SUCI RAHMI PUTRI 1410070100123

Preseptor : dr. Elfahmi, Sp.THT-KL


FARING
Kantung fibromuskuler yang bentuknya seperti
corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian
bawah.
• Batas atas : berhubungan dengan rongga hidung
melalui koana
• Batas depan : berhubungan dengan rongga mulut
melalui isthmus faucium
• Batas bawah : berhubungan dengan laring melalui
aditus pharyngeus
Faring : tabung muskular
berukuran 12,5 cm.

Terdiri dari:
• Nasopharynx (Epipharynx)
• Oropharynx (Mesopharynx)
• Laryngopharynx (Hipopharynx)
Nasofaring

Batasatas Batasbawah Batasdepan Batasbelakang

Dasartengkora Vertebraservik
PalatumMolle Ronggahidung
k alis
Adenoid

Muara Tuba Eustachius Jaringan Limfe

Struktur-
Bagian petrosus os temporalis
&
struktur Fossa Rosenmuller

foramen Laserum penting

Foramen Jugulare Kantung Rathke

Torus Tubarius
Orofaring
Batas atas  Palatum mole
Batas bawah  Tepi atas
epiglotis
Batas depan  Rongga mulut
Batas belakang  Vertebra servikal
Dinding Posterior Faring

Foramen sekum Tonsil Palatina

Struktur-
struktur
penting
Tonsil lingual Fossa Tonsil

Arkus faring ant


Uvula &
post
Laringofaring

• Batas atas : Epiglotis


• Batas bawah : Esofagus
• Batas depan : Laring
• Batas belakang : Vertebra servikalis
Ruang Faringeal

1. Ruang Retrofaring: Berisi jaringan ikat jarang dan fasia


prevertebralis. Ruang ini bermula dari dasar tengkorak
di bagian atas sampai batas paling bawah dari fasia
servikalis.
2. Ruang Parafaring: ruang ini berbentuk kerucut dengan
dasar pada dasar tengkorak dekat foramen jugularis
dan puncak pada kornu majus os hyoid.
Otot Pharynx

Otot sirkular (konstriktor) Otot longitudinal (elevator)


 M. konstriktor faring superior M. stilofaring (N. IX)
 M. konstriktor faring media
 melebarkan dan menarik faring
 M. konstriktor faring inferior
M. palatofaring (N. X)

Kerja: mengecilkan lumen faring  mempertemukan ismus


Saraf: N. X orofaring
 menaikkan bagian bawah faring
dan laring
Perdarahan

Faring mendapat perdarahan dari :


 Arteri carotis eksterna
 Arteri maksila interna
Persarafan
• Persarafan motorik dan sensorik berasal dari pleksus faring
yang dibentuk oleh cabang faring dari N. Vagus, cabang dari
N.Glossopharyngeus dan serabut simpatis.
• N. X mempersarafi otot-otot faring kecuali M.Stilofaring yang
dipersarafi langsung oleh cabang N.Glossopharyngeus.
Cincin Waldeyer

Jaringan limfoid yang mengelilingi faring.


Tonsil

 Massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terdapat di


dalam faring
 Diliputi epitel skuamosa dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kriptus didalamnya
Tonsil Faringeal

• Terletak pada dinding atas nasofaring bagian


posterior
• Membesar pada anak 3 thn  mengecil,
menghilang pada usia 14 th
• Mengandung sedikit sekali kripta dan letak
kripta dangkal
• Tidak ada kapsul
Perdarahan :
1. Cabang-cabang faringeal A.
Karotis interna
2. Cabang-cabang palatina A.
Maksilaris.

Darah vena dialirkan sepanjang


pleksus faringeus ke dalam V.
Jugularis interna.

Persarafan sensoris :
N.nasofaringeal yaitu cabang dari
saraf kranial 9 dan juga melalui N.
Vagus
Tonsil Lingual
• Tidak berkapsul
• Terdapat pada basis lidah diantara kedua tonsil
palatina dan meluas ke arah anteroposterior dari
papilla sirkumvalata ke epiglottis
• Jumlah antara 30-100 buah
• Kripta sedikit dan dangkal
• Sel-sel limfoid ini sering mengalami degenerasi
disertai deskuamasi sel, epitel dan bakteri, yang
akhirnya membentuk detritus.
Perdarahan :
dari A.lingualis ,cabang
a.karotis eksterna.

Darah vena dialirkan :


V. Lingualis ke V. Jugularis
interna.

Aliran limfe menuju ke


kelenjar servikalis
profunda.

Persarafannya melalui
cabang lingual N.IX.
Tonsil Palatina

Samping belakang
orofaring, dalam fossa
tonsilaris, berbentuk oval
dengan ukuran dewasa
panjang 20-25 mm, lebar
15-20 mm, tebal 15 mm, dan
berat sekitar 1,5 gram.
• Perdarahan : a. palatina minor, a. palatina ascendens,
cabang tonsil a. maksila eksterna, a. faring ascenden
dan a. lingualis dorsal.

• Persarafan dari saraf trigeminus dan saraf


glossopharingeus.
 Atas tonsil : n. palatina cabang n.trigeminus.
 Bawah tonsil : n. glossopharingeus
Pada tonsil terdapat :
1. Sistem imun : sel M (sel membran),makrofag, sel
dendrit.
2. Juga terdapat sel limfosit B, limfosit T, sel plasma
dan sel pembawa IgG.

Fungsi :
1. Menangkap dan mengumpulkan bahan asing
dengan efektif
2. Sebagai organ utama produksi antibodi (sel
limfosit) dan sensitisasi sel limfosit T dengan
Pembesaran tonsil
Fungsi Faring

• Fungsi respirasi
• Fungsi dalam proses bicara
• Fungsi menelan
Fungsi Menelan
Fase Oral

Kontraksiototintrinsiklidahbolusbergerakdarironggamulutmelaluido Kontraksim.levatorvelipalatinilekukandorsumlidahdiperluas,palatu
Pembentukanbolusmakanan
rsumlidah mmole,bagianatasdindingposterior faringterangkat

Kontraksim.palatoglosusismusfausiumtertutupkontraksim.palatof
Kontraksim.levatorvelipalatinipenutupannasofaring Lidahterangkatkeatasbolusterdorongkeposterior
aringbolustidakakanberbalikkeronggamulut
Fase Faringeal

• Terjadi secara refleks pada akhir fase oral  perpindahan bolus


makanan dari faring ke esofagus
• Pada fase faringeal terjadi
 Kontraksi m.stilofaring, m.salfingofaring, m.tirohioid dan
m.palatofaring  faring dan laring bergerak ke atas
 Epiglotis tertekan ke bawah dan aditus laring tertutup 
melindungi masuknya bolus ke laring
 Sfingter laring (plika ariepiglotika, plika ventrikularis dan
plika vakalis) tertutup  kontraksi m. ariepliglotika dan m.
aritenoid obligus

 Bolus makanan akan meluncur ke arah esofagus valekula


dan sinus piriformis sudah dalam keadaan lurus

 Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari


introitus esofagus dan dorongan otot-otot faring ke inferior
 bolus makanan turun ke bawah dan masuk ke dalam
servikal esofagus.
Oropharyngeal
Hypopharyngeal
propulsion pomp
suction pomp (HSP)
(OOP)
• Tekanan yang • Tekanan negatif
ditimbulkan tenaga akibatterangkatnya
lidah 2/3 depan yang laring ke atas
mendorong bolus ke menjauhi dinding
orofaring yang posterior faring,
disertai tenaga sehingga bolus
kontraksi dari terisap ke arah
m.Konstriktor faring. sfingter esofagus
bagian atas.
Fase Esofagal

Relaksasim.krikofaringintroitusesofagusterbukabolusmasukkeeso Sfingterkontraksilebihkuatmelebihitonusintroitusesofagussemasaistir Gerakbolusdiesofagusbagianatasdipengaruhikontraksim.konstriktorfa


fagus ahatbolustidakkembalikefaring ring inferiordidorongkedistalolehgerakanperistaltikesofagus

Akhirfasesfingtertebukasecararefleksketikadimulainyaperistaltikeso Istirahatsfingteresofagusbagianbawahtertutupdengantekananrata-
fagalservikalsetelahboluslewatsfingtertertutupkembali rata 8mmHglebihdarilambungtidak terjadi regurgitasi
Penyakit Pada Faring
Faringitis Tonsilitis

Hipertrofi Adenoid

• Abses peritonsil
• Abses retrofaring
Abses Leher • Abses parafaring
Dalam
• Abses submandibula
• Angina ludovici
ANATOMI LARING

• Larynx adalah bagian dari saluran pernafasan bagian


atas yang merupakan suatu rangkaian tulang rawan yang
berbentuk corong dan terletak setinggi vertebra cervicalis
IV – VI

2
ANATOMI LARING
Kerangka laring :
• Os hyoid
• Kartilago epiglotis
• Kartilago aritenoid
• Kartilago tiroid
• Kartilago krikoid
• Kartilago kornikulata,
kuneiforme
4
5
6
7
• Supraglotic (vestibulum)
Dari pinggir atas epiglotis sampai pinggir atas
pitasuara palsu
• Ventrikel laring (morgagni)
Celah antara pita suara dengan pita suara palsu
• Subglotic
Antara pita suara dg pinggir bawah cartilago cricoid.
8
Otot Elevator :
1. M. Milohioid
2. M. Geniohioid
Otot Depresor : 3. M. Stilohioid
Otot
1. M.Sternotiroid 4. M. Digastrik
Ekstrinsik
2. M. Sternohioid Anterior
3. M. Omohioid 5. M. Digastrik
Posterior
6. M. Geniolosus
7. M. Hioglosus
9
Abduktor Adduktor Tensor

• M.Kriko- • M.Interaritenoid • M.Krikotiroid


aritenoidposteri • M.Krikoaritenoidl • M.Tiroaritenoid
or ateral • Vokalis
• M.Krikotiroid

10
Vaskulari
sasi Sistemli
mfatik Sistem
Laring CabangA.Tir
limfatik
oidSuperior
supraglotik

Cabang A. Sistem
Tiroid limfatik
inferior glotik

Sistem
limfatik
subglotik

11
NervusLaringeus NervusLaringeusi
superior nferior

Sensorissubglo
Cabangsensoris(c
tik,trakeabagian
ab.internal)
atas.

Cabangmotoris(c Motorik
ab.Ekternal) M.Intrinsik

12
Relatif/absolut < dewasa

Relatif lebih tinggi letaknya pada leher

Epiglotis relatif lebih panjang

Jaringan laring lebih lunak

Mukosa lebih sensitif


13
Fisiologi
 Fungsi proteksi  mencegah makanan masuk kedalam trakea menutup
aditus larynx dan rima glotis secara bersamaan
 Refleks batuk  benda asing yang telah masuk kedalam trakea akan
.dibatukkan ke luar
 Fungsi respirasi  mengatur besar kecilnya rima glotis, bila m. Krikoaritenoid
berkontraksi  prosessus vokalis aritenoid bergerak kelateral  rima glotis terbuka
 Fungsi fonasi  kontraksi dan relaksasi plika vokalis akan mengatur tinggi dan
rendahnya nada.

14
Kelainan pada laring

-Kelainan kogenital
-laringomalasi
-selaput di laring
-kista kongenital
-hemangioma
-fistel- laringotrakea-esofagal
-Peradangan laring
-Laringitis akut
-Laringitis kronis

15
-Lesi jinak laring
-nodul pita suara
-polip pita suara
-kista pita suara
-kelumpuhan pita suara
16

Anda mungkin juga menyukai