TENGGOROKAN
Ketut Dian Tini 15710040
I Made Aridana Sandika 15710008
Pendahuluan
• Tenggorok adalah membantu proses bernafas dan menelan
• Selain itu tenggorok mempunyai bagian dan fungsi
Anatomi Tenggorokan
• Batas – batas :
Atas : palatum mole
Bawah : tepi atas epiglotis
Belakang: vertebra servikal
Depan : ismus fausium
Lateral : m.konstriktor faring superior
HIPOFARING
Hipofaring adalah bagian dari faring yang paling
bawah, dan meluas dari tulang hyoid sampai
kebagian atas dari esophagus yang merupakan batas
bawah dari kartilago krikoid. Dan bagian paling
kaudal dari faring
- Letak sangat berdekatan dengan laring
- Batas – batas :
atas :tepi atas epiglotis
bawah :introitus esofagus
belakang :vertebra servikalis
depan :laring
FISIOLOGI NASOFARING
• Fungsi utama : sebagai tabung kaku & terbuka
untuk udara pernapasan
• Saluran ventilasi & drainase dari auris media
melalui tuba Eustachius
• Saluran & drainase dari hidung
• Sebagai ruang resonansi (pembentukan suara)
ANATOMI TONSIL
• Terletak di fosa tonsilaris, di orofaring
• Anterior : m.palatoglosus (plika anterior)
Posterior : m.palatofaringeus (plika posterior)
Kedua otot bergabung di palatum mole
• Permukaan tonsil dilapisi epitel skuamus berlapis,
8 – 20 kripta
• Dinding lateral : melekat longgar pd m.konstriktor
faringeus superior
12
ANATOMI LARING
Laring merupakan organ penting karena berfungsi sebagai :
1. Jalan atau pintu pernapasan : jika terganggu dapat terjadi sesak
dan berakibat fatal.
2. Sumber suara , untuk komunikasi : jika terganggu dapat terjadi
suara parau.
Laring terdiri dari beberapa tulang rawan yaitu tiroid , krikoid,
dan aritenoid yang dihubungkan oleh ligamen atau membrane
elastis dan dapat digerakan oleh muskulus.Organ penting dalam
laring ini ialah korda vokalis.
ANATOMI LARING
Epiglotis : Ostium katup kartilago yang menutupi
ostium ke arah laring selama menelan
Glotis : ostium antara pita suara dan laring
Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trachea, sebagian dari
kartilago membentuk jakun (Adam’s apple).
Kartilago krikoid : Satu-satunya cincin kartilago yang komplit
dalam laring (terletak dibawah kartilago roid)
Kartilago critenoid: digunakan dalam gerakan pita suara dengan
kartilago tiroid
Pita suara : ligamen yang terkontrol oleh gesekan otot
yang menghasilkan bunyi suara
15
FISIOLOGI LARING
17
FARINGOSKOPI
Alat yang digunakan :
-Lampu kepala
Inspeksi, perhatikan:
- Ptialismus, trismus
- Gerakan bibir dan sudut mulut (N.VII)
- Mukosa dan ginggiva atau geraham rusak sinusitis
maksilaris (caries gigi P2, P1, M1, M2, M3)
- Lidah paresa N. XII, atrofi, tumor malignant
- Palatum durum (torus palatinus), prosesus alveolaris
bengkak radang atau tumor sinus maksilari
Palpasi :
- Bila ditemukan ulkus di lidah karsinoma
Perkusi :
- Gigi dan geraham rasa sakit radang
Alat-alat pemeriksaan tonsil dan faring
• spatel
• Lampu kepala
Tonsil dan Faring
Teknik pemeriksaan:
Digunakan 2 spatula
Spatula 1 : letakkan diatas lidah anterior tonsil
(paramedian)
Spatula 2 : posisi ujungnya vertikal
menekan jaringan peritonsil,
sedikit lateral dari arkus anterior
• Tonsilitis kronis
• Peritonsiler abses
Tonsilitis difteri
Ca tonsil
d. Memeriksa Patologi Faring
• Paresis bilateral
istirahat : seperti normal ucapkan “aaa, eee” : mungkin
uvula sedikit bergerak
• Paresis unilateral
istirahat : seperti normal
ucapkan “aaa, eee” : palatum mole terangkat ke sisi sehat,
uvula miring, menunjuk ke sisi sehat, konkavitas asimetris
tumor nasofaring, paresa N. X
f. Memeriksa Paresis Faring
• Normal
saat faring disentuh spatula refleks muntah (+)
• Paresis bilateral
tumpukan air ludah saat faring disentuh spatula
refleks muntah (- )
• Paresis unilateral
saat faring disentuh spatula gerakan coulisse
Pemeriksaan Laring
Pemeriksaan laring terdiri dari:
- Pemeriksaan luar : inspeksi, palpasi
- Laringoskopi indirek : cermin laring
- Laringoskopi direk : laringoskop rigid/ fiber optik
- Pemeriksaan kelenjar leher
- Pemeriksaan X – foto rontgen
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : warna dan keutuhan kulit, benjolan
daerah leher sekitar laring.
- Cermin laringoskop
- Kasa
- Lampu spiritus
Bahan:
- Tetrakain 1 % (untuk anastesi agar tidak merasa mual )
Cara pemeriksaan laringoskopi indirect