KONSUMSI OKSIGEN MYOCARDIUM • Oksigen dibawa oleh aliran darah ke jaringan sel- sel tubuh termasuk sel otot jantung. • Manfaat untuk menggiatkan proses metabolisme aerobik di dalam mitokondria, betaoksidasi lemak dan oksidasi pada siklus Krebs. • Selama istirahat, penggunaan O2 berkisar 65-80% • Suplai O2 ke otot jantung sangat penting krn adanya keterbatasan jantung dalam pengadaan energi melalui metabolisme anaerob. Lanjutan konsumsi O2 • Terdapat hubungan yg erat antara laju konsumsi O2 myocardium dengan kerja yg dihasilkan oleh jantung, makin kuat jantung bekerja, maka semakin banyak O2 yg dibutuhkan. • Terdapat hubungan yg erat antara penggunaan energi dengan konsumsi O2 myocardium SUMBER ENERGI KONTRAKSI MEKANIK JANTUNG • ATP yg berasal dari proses metabolisme sel otot jantung t.u Siklus Krebs, dibagi dlm 3 fase, yaitu: pertama: pembebasan energi kedua : konversi energi ketiga : penggunaan energi • Zat gizi sbr energi t.u karbohidrat, lemak jaringan dan sedikit protein (a.a. alanin dan glutamin) • Timbunan kreatinin fosfat otot jantung Lanjutan sumber energi • Proses anaerobik berlangsung dengan glikolisis atau dengan menggunakan glukosa dan diubah menjadi G-6-P dengan bantuan Heksokinase yg merupakan bagian sel otot jantung. • Reaksi sebaliknya tidak terjadi krn tdk ada fosfatase dlm otot jantung. PENGERTIAN PJK • Penyakit akibat penyempitan atau penyum batan pembuluh darah koroner • Manifestasi klinik berupa Acut Miocard Infark, angina pectoris dan kematian mendadak • Merupakan penyebab kematian nomer satu di negara maju dan di Indonesia FAKTOR RISIKO PJK YG TAK DPT DIUBAH 1. Hereditas/keturunan: anak yg orangtuanya menderita PJK akan lebih besar kemungkin- annya mendapat PJK 2. Laki-laki: perbandingan 1 L terhadap 7 P sebelum menopause, setelah menopause 1 L terhadap 1 P 3. Peningkatan umur: makin tua umur maka makin berlanjut proses aterosklerosis. Lanjutan faktor risiko YG DPT DIUBAH 1. Merokok: pengaruh kejadian PJK tergantung pada rasio hazard merokok: jumlah rokok, jenis rokok, dan usia mulai merokok. 2. Dislipidemia: risiko meningkat sesuai dengan peningkatan kadar kolesterol LDL. 3. Hipertensi: meningkatkan beban jantung yg akan membuat dinding pembuluh darah menebal Lanjutan faktor risiko 4. Diabetes Melitus: yg tdk terkontrol dg baik meningkatkan risiko PJK.
FAKTOR RISIKO PELENGKAP
5. Aktivitas fisik kurang: olah raga aerobic dapat mengontrol kolesterol darah, diabetes dan tekanan darah. Lanjutan faktor risiko 6. Obesitas: berhubungan dengan PJK karena pengaruhnya pada tekanan darah, kadar lipid darah dan diabetes melitus 7. Stress: faktor risiko ini dpt mempengaruhi faktor risiko yg sdh ada, misalnya orang saat stress mulai merokok atau merokok lebih banyak. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki seseorang, maka makin besar pula kemungkinan mendapat serangan jantung DEFINISI BERISIKO RENDAH TERKENA PJK American College of Cardiology, Europen Heart Cardiology, dan Perki 1. Kolesterol total 160 –199 mg/dl 2. LDL kolesterol 100 – 129 mg/dl 3. HDL kolesterol 45 mg/dl pada laki-laki dan 55 mg/dl pada wanita 4. Tekanan darah < 120/80 mmHg 5. Tidak merokok 6. Tidak menderita diabetes RASIO TOTAL KOLESTEROL TERHDP HDL & RISIKO PJK Risiko Laki-laki Perempuan • Rendah 4,0 3,2 • Sedang 6,0 4,8 • Tinggi 6,9 5,5 • Amat tinggi > 6,9 > 5,5 • L, umur 45 th, total kolesterol 190 mg/dl (N), HDL 38 mg/dl (R), rasio 5 (N=4,2) RASIO LDL TERHADAP HDL & RISIKO PJK W.P Castelli dari Framingham Heart Study
Risiko Laki-laki Perempuan
Rendah < 2,49 < 2,13 Menengah 2,49 – 3,19 2,13 – 2,74 Tinggi > 3,19 – 4,10 > 2,74 – 3,34 Amat tinggi > 4,92 > 4,38 PENCEGAHAN MENERAPKAN PARADIGMA SEHAT Seimbangkan gizi, kurangi makanan yg berle- mak, perbanyak sayur dan buah-buahan dan pilih ikan, tahu dan tempe sbg lauk. Enyahkan rokok, berhenti merokok bagi perokok, anak-anak dan remaja dilarang merokok, perbanyak kawasan bebas rokok Lanjutan pencegahan Hindari dan atasi stress, dengan beragama dan berbudaya. Awasi tekanan darah, usahakan tetap normal. Teratur berolahraga, minimal jalan kaki setengah jam hampir setiap hari dalam seminggu. GEJALA PJK ANGINA PECTORIS INFARK MIOKARD * Ketidak seimbangan • Kerusakan otot antara kebutuhan O2 jantung karena miokard dg kemam- tersumbatnya pblh drh puan pblh drh koroner dlm menyediakan O2 koroner sementara. * Nyeri dada timbul pd • Nyeri dada saat istira- kegiatan fisik, emosi, hat, spt tertindih, spontan saat istirahat, tertekan, kadang spt sesudah makanan tercekik DIAGNOSIS PJK 1. Riwayat nyeri dada kiri 2. Perubahan Elektrokardiografi (EKG) 3. Peningkatan enzim jantung, seperti: CK: Creatinin Kinase CKMB: Creatinin Kinase Miocard Band LDH: Laktic DeHidrokinase GOT: Glutamic Oxalo Transaminase Troponin I MANAJEMEN TERAPI PATOFISIOLOGI: suplai oksigen berkurang, menyebabkan perubahan metabolisme pada miokard dari aerob menjadi anaerob, shg produksi laktat bertambah, maka timbul nyeri dada & PH sel berkurang (asidosis)
PRINSIP: menurunkan pemakaian oksigen dan
meningkatkan persediaan oksigen miokard PENATALAKSANAAN AMI SECARA HOLISTIK • Aktifitas Bedrest total selama 12 jam pertama atau selama episode nyeri dada. • Diberikan obat-obatan untuk menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung dan meningkatkan aliran darah miokard dengan melebarkan pembuluh darah koroner • Terapi oksigen • Infus emergency Lanjutan penatalaksanaan AMI • Diet: puasa pada 8 jam pertama setelah serangan, diteruskan diet jantung secara bertahap (konsistensi dan energi) • Monitoring balans cairan • Rehabilitasi jantung setelah 12 jam pertama bebas nyeri dada, dilakukan secara bertahap dimulai dari duduk (pasif, aktif, berjuntai), jalan (disekitar t.t, diruang perawatan) Lanjutan penatalaksanaan • Tindakan Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA): membuka pembuluh darah koroner yang menyempit dengan cara dipasang ring atau dibalon Diet persiapan: pagi sbl tindakan diberi DJI Post PTCA: Diet jantung secara bertahap, setiap waktu makan ditingkatkan dimulai dari DJ I Lanjutan penatalaksanaan • Tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG): operasi bedah pintas koroner. Diet persiapan: puasa malam hari s.d pagi Post CABG: pasien dirawat di ICU, dimulai dari stop makan minum (perenteral), kmd TETP (Cair, Lunak), Pasien dipindah ke ICCU (Tim, Nasi) TETP sampai dengan pasien pulang & diteruskan selama 3 bulan, kemudian kembali ke diet rendah cholesterol TUJUAN TERAPI DIET PADA POST AMI 1. Mendukung istirahat untuk menurunkan kerja jantung dengan menghindari makanan yang terlalu banyak & keras 2. Menghindari aritmia dengan menyajikan makanan sesuai suhu tubuh. 3. Menghindari konstipasi 4. Menormalkan kadar lipid Lanjutan tujuan diet 5. Menurunkan kebutuhan energi untuk mengunyah. 6. Menurunkan kelebihan berat badan 7. Mengidentifikasi faktor risiko dan menurunkannya apabila memungkinkan REKOMENDASI DIET 1. Tahap pertama >8 jam onset (bedrest total) berikan diet jantung bentuk cair. 2. Tahap selanjutnya (aktifitas on bed) makanan lunak (bubur nasi/nasi tim), mudah cerna, rendah kolesterol dan lemak jenuh. 3. Pada pasien dengan kondisi stabil (aktifitas out of bed) atau pasien yg akan pulang diberikan makanan padat (nasi) rendah kolesterol & lemak jenuh PENTAHAPAN DIET • Disesuaikan dengan kemampuan jantung, jika membaik maka diet ditingkatkan. • Diperlukan kolaborasi dengan dokter atau perawat • Dapat mengacu pada hasil EKG atau tahap mobilisasi jantung atau keluhan nyeri dada • Jika muncul keluhan nyeri dada maka diet dipertimbangkan untuk diturunkan kembali Lanjutan rekomendasi diet 4. Rendah kolesterol 250 mg/hari dan lemak dlm bentuk PUFA : MUFA : SFA = 1:1:1 5. Tingkatkan asupan ikan, kacang-kacangan, serat larut air, minyak zaitun, dan minyak kedelai, minyak jagung. 6. Tingkatkan asupan bahan makanan yang mengandung flavonoid, seperti bawang, teh, apel, buah anggur dan tomat (licopen) 7. Cukup calsium, magnesium dan kalium. . Lanjutan rekomendasi diet 8. Kurangi asupan kuning telur, full cream milk, daging merah, lemak daging/ayam dan bakery. 9. Tingkatkan vitamin E bila perlu suplemen. 10. Tingkatkan bahan makanan sumber asam folat, riboflavin, vitamin B6 dan B12 jika kadar homocysteine tinggi dalam serum (hiperhomocysteinemia) 11.Asupan vitamin C disarankan 2 – 3 kali RDA. STANDAR MAKANAN RS UNTUK DIET JANTUNG Diberikan secara bertahap: bentuk makanan dan kandungan zat gizi t.u. energi. • Diet Jantung I, bentuk cair, kandungan energi hanya mencukupi kebutuhan basal. • Diet Jantung II, bentuk bubur nasi, kandungan energi sedikit diatas basal. • Diet jantung III, bentuk nasi tim, kandungan energi sudah memperhitungkan aktivitas ringan. Lanjutan standar makanan • Diet Jantung IV, bentuk nasi, kandungan energi sudah memperhitungkan aktifitas sehari-hari. • Kandungan protein DJ I – DJ IV sekitar 12% - 15% • Kandungan lemak DJ I – DJ IV sekitar 20% - 25%. • Kandungan kolesterol antara 250 mg TERIMA KASIH