Anda di halaman 1dari 35

GIZI PADA PENYAKIT

JANTUNG DAN PEMBULUH


DARAH/ CARDIOVASKULER

Oleh:

Syofia Nelli, DNClin, M.Biomed


KONSUMSI OKSIGEN
MYOCARDIUM
• Oksigen dibawa oleh aliran darah ke jaringan sel-
sel tubuh termasuk sel otot jantung.
• Manfaat untuk menggiatkan proses metabolisme
aerobik di dalam mitokondria, betaoksidasi lemak
dan oksidasi pada siklus Krebs.
• Selama istirahat, penggunaan O2 berkisar 65-80%
• Suplai O2 ke otot jantung sangat penting krn
adanya keterbatasan jantung dalam pengadaan
energi melalui metabolisme anaerob.
Lanjutan konsumsi O2
• Terdapat hubungan yg erat antara laju
konsumsi O2 myocardium dengan kerja yg
dihasilkan oleh jantung, makin kuat jantung
bekerja, maka semakin banyak O2 yg
dibutuhkan.
• Terdapat hubungan yg erat antara
penggunaan energi dengan konsumsi O2
myocardium
SUMBER ENERGI KONTRAKSI
MEKANIK JANTUNG
• ATP yg berasal dari proses metabolisme sel otot
jantung t.u Siklus Krebs, dibagi dlm 3 fase, yaitu:
pertama: pembebasan energi
kedua : konversi energi
ketiga : penggunaan energi
• Zat gizi sbr energi t.u karbohidrat, lemak jaringan
dan sedikit protein (a.a. alanin dan glutamin)
• Timbunan kreatinin fosfat otot jantung
Lanjutan sumber energi
• Proses anaerobik berlangsung dengan
glikolisis atau dengan menggunakan
glukosa dan diubah menjadi G-6-P dengan
bantuan Heksokinase yg merupakan bagian
sel otot jantung.
• Reaksi sebaliknya tidak terjadi krn tdk ada
fosfatase dlm otot jantung.
PENGERTIAN PJK
• Penyakit akibat penyempitan atau penyum
batan pembuluh darah koroner
• Manifestasi klinik berupa Acut Miocard
Infark, angina pectoris dan kematian
mendadak
• Merupakan penyebab kematian nomer satu
di negara maju dan di Indonesia
FAKTOR RISIKO PJK
YG TAK DPT DIUBAH
1. Hereditas/keturunan: anak yg orangtuanya
menderita PJK akan lebih besar kemungkin-
annya mendapat PJK
2. Laki-laki: perbandingan 1 L terhadap 7 P
sebelum menopause, setelah menopause 1 L
terhadap 1 P
3. Peningkatan umur: makin tua umur maka makin
berlanjut proses aterosklerosis.
Lanjutan faktor risiko
YG DPT DIUBAH
1. Merokok: pengaruh kejadian PJK tergantung
pada rasio hazard merokok: jumlah rokok, jenis
rokok, dan usia mulai merokok.
2. Dislipidemia: risiko meningkat sesuai dengan
peningkatan kadar kolesterol LDL.
3. Hipertensi: meningkatkan beban jantung yg
akan membuat dinding pembuluh darah menebal
Lanjutan faktor risiko
4. Diabetes Melitus: yg tdk terkontrol dg baik
meningkatkan risiko PJK.

FAKTOR RISIKO PELENGKAP


5. Aktivitas fisik kurang: olah raga aerobic
dapat mengontrol kolesterol darah, diabetes
dan tekanan darah.
Lanjutan faktor risiko
6. Obesitas: berhubungan dengan PJK karena
pengaruhnya pada tekanan darah, kadar lipid
darah dan diabetes melitus
7. Stress: faktor risiko ini dpt mempengaruhi faktor
risiko yg sdh ada, misalnya orang saat stress mulai
merokok atau merokok lebih banyak.
Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki
seseorang, maka makin besar pula kemungkinan
mendapat serangan jantung
DEFINISI BERISIKO RENDAH
TERKENA PJK
American College of Cardiology, Europen Heart
Cardiology, dan Perki
1. Kolesterol total 160 –199 mg/dl
2. LDL kolesterol 100 – 129 mg/dl
3. HDL kolesterol 45 mg/dl pada laki-laki dan 55
mg/dl pada wanita
4. Tekanan darah < 120/80 mmHg
5. Tidak merokok
6. Tidak menderita diabetes
RASIO TOTAL KOLESTEROL
TERHDP HDL & RISIKO PJK
Risiko Laki-laki Perempuan
• Rendah 4,0 3,2
• Sedang 6,0 4,8
• Tinggi 6,9 5,5
• Amat tinggi > 6,9 > 5,5
• L, umur 45 th, total kolesterol 190 mg/dl
(N), HDL 38 mg/dl (R), rasio 5 (N=4,2)
RASIO LDL TERHADAP HDL
& RISIKO PJK
W.P Castelli dari Framingham Heart Study

Risiko Laki-laki Perempuan


Rendah < 2,49 < 2,13
Menengah 2,49 – 3,19 2,13 – 2,74
Tinggi > 3,19 – 4,10 > 2,74 – 3,34
Amat tinggi > 4,92 > 4,38
PENCEGAHAN
MENERAPKAN PARADIGMA SEHAT
Seimbangkan gizi, kurangi makanan yg berle-
mak, perbanyak sayur dan buah-buahan dan
pilih ikan, tahu dan tempe sbg lauk.
Enyahkan rokok, berhenti merokok bagi
perokok, anak-anak dan remaja dilarang
merokok, perbanyak kawasan bebas rokok
Lanjutan pencegahan
Hindari dan atasi stress, dengan beragama dan
berbudaya.
Awasi tekanan darah, usahakan tetap normal.
Teratur berolahraga, minimal jalan kaki
setengah jam hampir setiap hari dalam
seminggu.
GEJALA PJK
ANGINA PECTORIS INFARK MIOKARD
* Ketidak seimbangan • Kerusakan otot
antara kebutuhan O2 jantung karena
miokard dg kemam- tersumbatnya pblh drh
puan pblh drh koroner
dlm menyediakan O2 koroner sementara.
* Nyeri dada timbul pd • Nyeri dada saat istira-
kegiatan fisik, emosi, hat, spt tertindih,
spontan saat istirahat, tertekan, kadang spt
sesudah makanan tercekik
DIAGNOSIS PJK
1. Riwayat nyeri dada kiri
2. Perubahan Elektrokardiografi (EKG)
3. Peningkatan enzim jantung, seperti:
CK: Creatinin Kinase
CKMB: Creatinin Kinase Miocard Band
LDH: Laktic DeHidrokinase
GOT: Glutamic Oxalo Transaminase
Troponin I
MANAJEMEN TERAPI
PATOFISIOLOGI: suplai oksigen berkurang,
menyebabkan perubahan metabolisme pada
miokard dari aerob menjadi anaerob, shg produksi
laktat bertambah, maka timbul nyeri dada & PH
sel berkurang (asidosis)

PRINSIP: menurunkan pemakaian oksigen dan


meningkatkan persediaan oksigen miokard
PENATALAKSANAAN AMI
SECARA HOLISTIK
• Aktifitas Bedrest total selama 12 jam
pertama atau selama episode nyeri dada.
• Diberikan obat-obatan untuk menurunkan
kebutuhan oksigen otot jantung dan
meningkatkan aliran darah miokard dengan
melebarkan pembuluh darah koroner
• Terapi oksigen
• Infus emergency
Lanjutan penatalaksanaan AMI
• Diet: puasa pada 8 jam pertama setelah
serangan, diteruskan diet jantung secara
bertahap (konsistensi dan energi)
• Monitoring balans cairan
• Rehabilitasi jantung setelah 12 jam pertama
bebas nyeri dada, dilakukan secara bertahap
dimulai dari duduk (pasif, aktif, berjuntai),
jalan (disekitar t.t, diruang perawatan)
Lanjutan penatalaksanaan
• Tindakan Percutaneus Transluminal
Coronary Angioplasty (PTCA): membuka
pembuluh darah koroner yang menyempit
dengan cara dipasang ring atau dibalon
Diet persiapan: pagi sbl tindakan diberi DJI
Post PTCA: Diet jantung secara bertahap,
setiap waktu makan ditingkatkan dimulai
dari DJ I
Lanjutan penatalaksanaan
• Tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG):
operasi bedah pintas koroner.
Diet persiapan: puasa malam hari s.d pagi
Post CABG: pasien dirawat di ICU, dimulai dari stop
makan minum (perenteral), kmd TETP (Cair,
Lunak), Pasien dipindah ke ICCU (Tim, Nasi)
TETP sampai dengan pasien pulang & diteruskan
selama 3 bulan, kemudian kembali ke diet rendah
cholesterol
TUJUAN TERAPI DIET PADA
POST AMI
1. Mendukung istirahat untuk menurunkan
kerja jantung dengan menghindari
makanan yang terlalu banyak & keras
2. Menghindari aritmia dengan menyajikan
makanan sesuai suhu tubuh.
3. Menghindari konstipasi
4. Menormalkan kadar lipid
Lanjutan tujuan diet
5. Menurunkan kebutuhan energi untuk
mengunyah.
6. Menurunkan kelebihan berat badan
7. Mengidentifikasi faktor risiko dan
menurunkannya apabila memungkinkan
REKOMENDASI DIET
1. Tahap pertama >8 jam onset (bedrest total)
berikan diet jantung bentuk cair.
2. Tahap selanjutnya (aktifitas on bed) makanan
lunak (bubur nasi/nasi tim), mudah cerna,
rendah kolesterol dan lemak jenuh.
3. Pada pasien dengan kondisi stabil (aktifitas out
of bed) atau pasien yg akan pulang diberikan
makanan padat (nasi) rendah kolesterol & lemak
jenuh
PENTAHAPAN DIET
• Disesuaikan dengan kemampuan jantung,
jika membaik maka diet ditingkatkan.
• Diperlukan kolaborasi dengan dokter atau
perawat
• Dapat mengacu pada hasil EKG atau tahap
mobilisasi jantung atau keluhan nyeri dada
• Jika muncul keluhan nyeri dada maka diet
dipertimbangkan untuk diturunkan kembali
Lanjutan rekomendasi diet
4. Rendah kolesterol 250 mg/hari dan lemak dlm
bentuk PUFA : MUFA : SFA = 1:1:1
5. Tingkatkan asupan ikan, kacang-kacangan, serat
larut air, minyak zaitun, dan minyak kedelai,
minyak jagung.
6. Tingkatkan asupan bahan makanan yang
mengandung flavonoid, seperti bawang, teh, apel,
buah anggur dan tomat (licopen)
7. Cukup calsium, magnesium dan kalium.
.
Lanjutan rekomendasi diet
8. Kurangi asupan kuning telur, full cream milk,
daging merah, lemak daging/ayam dan bakery.
9. Tingkatkan vitamin E bila perlu suplemen.
10. Tingkatkan bahan makanan sumber asam
folat, riboflavin, vitamin B6 dan B12 jika kadar
homocysteine tinggi dalam serum
(hiperhomocysteinemia)
11.Asupan vitamin C disarankan 2 – 3 kali RDA.
STANDAR MAKANAN RS
UNTUK DIET JANTUNG
Diberikan secara bertahap: bentuk makanan dan
kandungan zat gizi t.u. energi.
• Diet Jantung I, bentuk cair, kandungan energi
hanya mencukupi kebutuhan basal.
• Diet Jantung II, bentuk bubur nasi, kandungan
energi sedikit diatas basal.
• Diet jantung III, bentuk nasi tim, kandungan
energi sudah memperhitungkan aktivitas ringan.
Lanjutan standar makanan
• Diet Jantung IV, bentuk nasi, kandungan
energi sudah memperhitungkan aktifitas
sehari-hari.
• Kandungan protein DJ I – DJ IV sekitar
12% - 15%
• Kandungan lemak DJ I – DJ IV sekitar 20%
- 25%.
• Kandungan kolesterol antara 250 mg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai