L A R I N G O FA R I N G E A L PA D A
PENILAIAN SUARA SECARA
SUBJEKTIF DAN OBYEKTIF: STUDI
PROSPEKTIF
Jérôme R. Lechien1,2,3*, Kathy Huet2, Mohamad Khalife3, Anne-Françoise Fourneau3, Véronique
Delvaux2, Myriam Piccaluga2, Bernard Harmegnies2† dan Sven Saussez1,3†
2
L ATA R
BELAKANG Refluks laringofaringeal adalah
aliran balik cairan lambung menuju ke
laringofaring dimana terjadi kontak
antara cairan dengan jaringan saluran
atas aerodigestive
TANDA
hipertrofi komisura posterior (89%)
edema pita suara (79%)
hiperemia (79%)
edema laring (76%)
1. Untuk mengetahui evolusi suara secara
subjektif dan obyektif pada penyakit LPR
(LPRD)
TUJUAN 2. Untuk menilai kegunaan parameter akustik
sebagai hasil pengobatan pada LPR umum
dan rough LPR
3. Untuk lebih memahami mekanisme
patofisiologi yang mendasari perkembangan
gangguan suara.
5
Diagnosis LPR digunakan dengan indeks gejala
refluks (RSI) versi Perancis dan skor penemuan
refluks (RFS). 41 pasien dengan skor refluks
(RFS) > 7 serta skor indeks gejala refluks (RSI)>
13 diobati dengan pantoprazole 20 mg 2x sehari
selama 3 bulan.
Semua parameter akustik tidak membaik setelah 3 bulan perawatan pada kelompok
pasien tanpa roughness. Pada pasien dengan roughness, Shim dan APQ meningkat
secara signifikan setelah pengobatan
Parameter akustik dapat membantu
untuk lebih memahami mengenai
gangguan suara pada LPR dan dapat
KESIMPULA N digunakan sebagai hasil pengobatan
pada pasien dengan roughness.
T H A N K Y O U !
ANY QUESTIONS?