Anda di halaman 1dari 4

.

Laringoskopi

A. Laringoskopi indirek
Suatu pemeriksaan untuk memeriksa keadaan laring dan adneksanya secara tidak
langsung atau menggunakan reflektor.
 Alat: kaca reflektor yang sudah dihangatkan, kassa, sumber cahaya, anestesi lokal
(tetrakain 1%)

 Cara pemeriksaan:
1. Pasien diminta membuka mulut lebar-lebar kemudian menjulurkan lidahnya
semaksimal mungkin.
2. Dengan menggunakan kasa, pemeriksa memegang dan menarik lidah pasien.
3. Dengan hati-hati, pemeriksa memasukkan kaca reflektor ke rongga mulut
pasien, dengan kaca ke arah bawah.
4. Dengan menggunakan kaca reflektor, pemeriksa mengangkat uvula untuk
mendapatkan gambaran laring yang lebih baik.

 Organ yang dilihat pada laringoskopi:


- Sinus piriformis
- Valecula
- Dinding faring
- Pita suara
- Trakea bagian atas melalui pita suara

B. Laringoskopi Direk
Indikasi:
1) Diagnostik
- Untuk evaluasi terhadap gejala pada laring atau hipofaring (disfonia,
dyspnea, stridor, disfagia) jika laringoskopi indirek tidak dapat
dilakukan, sperti pada bayi dan anak kecil.
- JIka laringoskopi indirek tidak berhasil, misalnya akibat refleks muntah
berlebih atau overhanging epiglottis
- Untuk memeriksa area tersembunyi dari hipofaring, yaitu dasar lidah,
valekula, dan fossa piriformis bagian bawah.
- Untuk melihat perluasan massa atau untuk mengambil sampel biopsi.
2) Terapeutik
- Mengangkat lesi jinak pada laring (papiloma, fibroma, nodul, polip,
kista).
- Mengambil benda asing pada laring dan hipofaring.
- Dilatasi striktur laring.
Kontraindikasi:
- Gangguan pada vertebra servikalis
- Dispnea sedang sampai berat, kecuali jika jalan napas dilindungi dengan
trakeostomi

a. Laringoskop fleksibel
Inspeksi menggunakan laringoskop fleksibel diindikasikan untuk diagnostik,
misalnya ketika pasien mengalami suara serak, kesulitan bernafas, atau nyeri
tenggorokan yang parah. Pengamatan langsung terhadap laring diperlukan untuk
mengkonfirmasi diagnosis, misalnya paralisis dari pita suara, arthritis dari struktur
penunjang (cricoarytenoid arthritis), atau adanya massa pada leher atau laring.
Beberapa kelainan kongenital juga dapat didiagnosis dengan laringoskopi fleksibel
misalnya laryngomalacia ("floppy" larynx); stenosis subglotis; vascular rings
(abnormalitas dari pembuluh darah utama jantung atau paru); congenital laryngeal
webs (adanya membran yang menutup pita suara); dan laryngocele (kista).
Keuntungan dari laringoskop fleksibel: pita suara dapat divisualisasi saat berbicara.
b. Laringoskop rigid
Penggunaan laringoskopi rigid lebih bersifat terapeutik, misalnya untuk
pengambilan jaringan (biopsi), pengambilan benda asing atau mukus yang tebal,
atau dapat juga dikombinasikan dengan operating microscope atau laser untuk
membuang polip atau kista pada pita suara.

Anda mungkin juga menyukai