Anda di halaman 1dari 46

PEMERIKSAAN HIDUNG

Annisa Nabilla Adwiria


Rizky Anisa Nurjannah
Yulia Rosa
PEMERIKSAAN HIDUNG

01 PEMERIKSAAN DARI LUAR

02 RINOSKOPI ANTERIOR

03 RINOSKOPI POSTERIOR

04 TRANSLUMINASI – DIAPANOSCOPIA
01
PEMERIKSAAN
DARI LUAR
PEMERIKSAAN DARI LUAR
INSPEKSI, Kerangka Dorsum Nasi

 Lebar (polip)
 Miring (fraktur)
 Saddle nose ( lues)
 Lorgnet nose (abses septum nasi)

• Luka-luka, warna, odem (kulit ujung hidung jadi mengkilat),


ulkus naso-labial.
PEMERIKSAAN DARI LUAR
PALPASI

 Dorsum nasi: krepitasi, deformitas (tanda fraktur os nasalis)


 Ala nasi: Sangat sakit pada furunkel vestibulum nasi
 Regio frontalis untuk sinus frontalis:
Menekan lantai sinus frontalis, dengan ibu jari ke arah medio-superior
dengan tenaga yang optimal dan simetris (tenaga kiri = kanan)

Nilai: Mempunyai nilai bila ada perbedaan reaksi,


sinus yang lebih sakit adalah sinus yang
patologis
Menekan dinding muka sinus frontalis, dengan ibu jari ke arah medial dengan tenaga
yang optimal dan simetris, pada tempat yang simetris dan tidak boleh pada foramen
supraorbitalis sebab disana ada N. supraorbitalis.

Palpasi sinus frontalis


Fossa kanina (untuk sinus maxilaris): Syarat- syarat seperti di atas, tetapi jangan
ditekan pada foramen infra-orbitalis sebab ada N. Infra-orbitalis.

Palpasi sinus maxilaris


02
RINOSKOPI
ANTERIOR
ALAT

Spekulum Pinset (angulair) - Aplikator


hidung hartman bayonet (Lucae)

Pipa Kaca rinoskopi


penghisap posterior
Alat Pemeriksaan Hidung
Cara pemakaian spekulum
Memegang spekulum dengan tangan kiri, posisi spekulum horizontal, tangkai lateral,
mulutnya medial (masuk dalam lubang hidung)
Memasukkan Spekulum Mengeluarkan Spekulum

Mulut spekulum dalam Mulut spekulum ditutup


keadaan tertutup, 90%, baru dikeluarkan.
masukkan spekulum Jika ditutup 100%, maka
mungkin ada bulu rambut
kedalam kavum nasi dan
yang terjepit dan ikut
mulut spekulum dibuka
tercabut.
pelan- pelan
Tahap Pemeriksaan

Memeriksa Memeriksa Kavum Memeriksa Fenomena


Vestibulum Nasi Nasi bagian Bawah Palatum Mole

Memeriksa Kavum Memeriksa Septum


Nasi bagian Atas Nasi (Seluruhnya)
MEMERIKSA VESTIBULUM NASI
DENGAN SPEKULUM

 Bagian vestibulum sisi lateral dengan mendorong spekulum ke lateral,


medial dengan mendorong ke medial, superior dengan mendorong ke
atas, inferior dengan mendorong ke bawah
 Yang di lihat : apakah ada sekret, krusta, bisul – bisul, raghades
MEMERIKSA KAVUM NASI
BAGIAN BAWAH

Arahkan cahaya lampu ke kavum nasi sehingga sejajar dengan konka inferior,
perhatikan :
 warna mukosa dan konka inferior: apakah pink, hiperemis, anemis,
pucat
 besarnya lumen kavum nasi
 dasar kavum nasi
 septum deviasi, bentuk krista atau spina
MEMERIKSA FENOMENA
PALATUM MOLE
Cahaya lampu di arahkan ke dinding belakang nasofaring.
 Normal nasofaring kelihatan sangat terang karena cahaya lampu tegak
lurus pada dinding belakang nasofaring.
 Kemudian penderita disuruh mengucapkan huruf “iiii”.
 Positif jika, pada saat mengucapkan “iiii” palatum mole bergerak
keatas, sehingga akan kelihatan benda gelap yang bergerak ke atas
MEMERIKSA FENOMENA
PALATUM MOLE
 Benda yang gelap karena cahaya tidak tegak lurus pada palatum
mole.
 Selesai mengucapkan huruf “iiii” palatum mole bergerak kebawah
dan tampak benda gelap menghilang ke arah bawah atau dinding
belakang yang gelap jadi terang kembali.
 Fenomena palatum mole negatif bila waktu mengucapkan huruf
“iiii”, palatum mole tidak bergerak ke atas, nasofaring tetap terang.
MEMERIKSA FENOMENA PALATUM MOLE
NEGATIF, PADA

 paralisa dari palatum mole (post difteri)


 spasme dari palatum mole (abses peritonsil)
 sikatrik ( pasca ATE dengan sluder, arkus anterior ikut terambil)
 tumor dalam nasofaring, misalnya karsinoma nasofaring, abses
retrofaring, adenoid
MEMERIKSA KAVUM NASI
BAGIAN ATAS

Arahkan cahaya lampu diarahkan ke kavum nasi bagian atas (kepala


ditengadahkan)
Perhatikan :
 kaput dari konka media
 meatus medius: pus, polip
 septum bagian atas: mukosa, posisi (deviasi sampai menekan konka
media)
MEMERIKSA SEPTUM NASI
SELURUHNYA

Dari posisi tengadah penderita dikembalikan ke posisi semula. Dilihat


adanya deviasi septum.
03
RINOSKOPI
ANTERIOR
SYARAT
YANG HARUS DIPENUHI

• Harus ada tempat yang cukup luas buat menempatkan kaca untuk itu
lidah di dalam mulut dan ditekan ke bawah dengan spatula.
• Harus ada jalan yang lebar antara uvula dan faring agar cahaya yang
dipantulkan oleh cermin, dapat masuk ke dalam nasofaring.

Untuk keperluan itu penderita harus bernapas dari hidung, sehingga palatum
mole akan bergerak ke arah bawah, untuk memberi jalan kepada udara yang
dari kavum nasi ke paru-paru dan sebaliknya.
A
L
Cermin yang kecil
Spatula penekan lidah
A Lampu spiritus
Solusio tetrakain (- efedrin) 1%.
T
TEKNIK

• Penderita yang sangat sensitif, faring diberikan Xylocain 10%,


selama 5 menit. Spatula dipegang dengan tangan kiri, cermin
dengan tangan kanan.

• Punggung cermin dipanasi dengan lampu spiritus sampai suhunya


sedikit diatas 37 derajat C. Temperatur dicek dengan menyentuhkan
pada punggung tangan kiri.
TEKNIK

• Mulut dibuka lebar, lidah ditarik kedalam mulut, penderita


bernafas lewat hidung.

• Ujung spatula diletakkan paramedian kanan depan uvula, lidah


ditekan ke bawah.

• Masukkan cermin antara faring dan palatum mole kanan, kemudian


cermin disinari.
Mirror Examination

Nasal turbinates
Sup. Middle &Infer

Margo posterior
Septum nasi
TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN

Tahap 1 : Pemeriksaan septum nasi (margo posterior), koana dan tuba kanan

Tahap 2 : Pemeriksaan septum nasi (margo posterior), koane dan tuba kiri

Tahap 3 : Memeriksa atap nasofaring

Tahap 4 : Memeriksa kauda konka inferior


Rinoskopia posterior
untuk melihat koana
Meatus superior
Meatus medius
Meatus inferior
Koana
Konka Superior
Konka medius
Konka inferior
Palatum mole
Uvula
Rinoskopia posterior
untuk melihat Ostium Tuba

Lipatan anterior dari ostium tuba


Ostium tuba
Fosa Rosenmuller
Lipatan posterior dari ostium tuba
TAHAP 1 : MEMERIKSA BAGIAN KANAN
Cermin letaknya para median, maka kelihatan kauda konka media kanan.

Putar tangkai cermin ke medial sehingga kelihatan margo posterior septum


nasi di tengah-tengah cermin.

Putar tangkai cermin ke kanan sehingga kelihatan konka. Konka yang


paling besar ialah kauda dari konka inferior.

Perhatikan kauda konka superior dan meatus medius. Tangkai cermin


diputar terus ke kanan. Kelihatan ostium dan dinding-dinding tuba.
TAHAP 2 : MEMERIKSA BAGIAN KIRI
Putar tangkai cermin ke medial, hingga tampak margo posterior dari
septum nasi.

Putar terus tangkai cermin ke kiri sehingga tampak berturut-turut


konka media kiri dan tuba kiri.
TAHAP 3 : MEMERIKSA BAGIAN ATAP

Tangkai cermin mulai diputar kembali ke medial sehingga pada cermin


kelihatan kembali margo posterior septum nasi.

Sesudah itu tangkai cermin dimasukkan sedikit dan cermin direndahkan


sedikit.
Rinoskopia posterior
untuk melihat Atap Nasofaring

Konka medius
Adenoid
Konka superior
Margo posterior septum nasi
TAHAP 4 : MEMERIKSA KAUDA KONKA INFERIOR
Tangkai cermin direndahkan, atau cermin dinaikkan. Biasanya
kauda konka inferior tak dapat dilihat. Dapat dilihat bila konka
inferior hipertrofi, bentuk nya seperti murbei (berdungkul-
dungkul), udem.
Perhatikan:
 Radang : pus pada meatus medius dan meatus superior
adenoiditis, ulkus pada dinding-dinding nasofaring (tbc)
 Tumor : poliposis, karsinoma.
03
TRANSLUMINASI
(DIAPHANOSCOPI)

Adalah pemeriksaan penerawangan sinus maksilaris dan sinus
frontalis yang dilakukan dikamar gelap, dengan memakai lampu
bertangkai panjang (Heyman) berkekuatan 6 volt

CARA
MELAKUKAN • Sinus Frontalis:

– lampu ditekankan pada lantai sinus frontalis


– lampu ditekankan ke arah media-superior
– cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan
tangan kiri

Hasilnya bila sinus normal, maka di dinding depan


akan kelihatan terang.
Transluminasi Sinus Frontalis
CARA
MELAKUKAN • Sinus Maksilaris:
Cara I – mulut dibuka lebar-lebar
– lampu ditekankan pada margo inferior orbita
kearah inferior
– cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan
tangan kiri

Hasilnya bila sinus normal, maka Palatum durum homo


lateral tampak terang.
Transluminasi Sinus Maksilaris Cara 1
CARA
• Sinus Maksilaris:
MELAKUKAN
Cara II – mulut dibuka
– ke dalam mulut dimasukkan lampu yang telah
diselubungi tabung gelas
– mulut ditutup rapat-rapat
– cahaya yang memancar dari mulut dan
bibir atas ditutup dengan tangan kiri

Hasilnya pada sinus maksilaris normal, pada daerah


dinding depan dibawah orbita terlihat bayangan
terang berbentuk seperti bulan sabit.
Transluminasi Sinus Maksilaris Cara 2
PENILAIAN

– Pemeriksaan hanya mempunyai nilai bila ada perbedaan antara kiri


dan kanan.
– Bila kedua sinus terang, kemungkinannya:
 pada pria -> sinus normal
 pada wanita -> sinus normal/keduanya berisi cairan
(karena tulang tipis)
– Bila sama gelap, kemungkinannya:
 pada pria - > sinus normal (karena tulang tebal)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai